Anda di halaman 1dari 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BENTUK DAN ALASAN KEKERASAN BERPACARAN

PELAKU PREMARITAL SEX INTERCOURSE

PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :
Monica Astria Sitorus
NIM : 109114135

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan


dan bertekunlah dalam doa!
(Roma 12 : 12)

“Tetaplah Berdoa”
(1 Tesalonika 5 : 17)

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,


Yang menaruh harapannya pada TUHAN!
(Yeremia 17 : 7)

Arahkanlah perhatianmu kepada didikan,

dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.

(Amsal 23 : 12)

Kejadian apapun yang engkau alami didalam hidupmu,


Percayalah...
Kamu tetaplah ciptaan Tuhan yang Sempurna dan Berharga
(Monica A.Sitorus)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karya ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus, yang senantiasa memberikan mujizat-Nya


di setiap tarikan dan hembusan nafas ku
Karya luar biasa dari Tuhan Yesus yang diijinkan untuk ku miliki,
POLTAK SITORUS’s Family

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BENTUK DAN ALASAN KEKERASAN BERPACARAN


PELAKU PREMARITAL SEX INTERCOURSE
PADA REMAJA

Monica Astria Sitorus

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengungkapkanbentuk dan alasan kekerasan berpacaran pelaku


premarital sex intercourse yang terjadi di kalangan remaja. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif fenomenologi dengan teknik wawancara sebagai metode pengumpulan data.
Penelitian ini dilakukan terhadap empat informan yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-
lakidengan rentang usia 16-24 tahun. Proses validitas menggunakan member checking. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keempat informan yang telah melakukan premarital sex
intercoursemengalami kekerasan berpacaran dari pasangannyabaik secara fisik maupun psikis.
Kekerasanfisik dialami oleh informan perempuan dan kekerasan psikis dialami oleh informan laki-
laki.Bentuk kekerasan fisik yang dialami oleh informan perempuan adalah ditampar, dipukul,
dicekik, dan didorong dengan sangat keras. Bentuk kekerasan psikis yang dialami oleh informan
laki-laki ialah tidak dapat bergaul dengan teman-temannya.Alasan terjadinya kekerasan berpacaran
pada informan perempuan adalah karenapacar informan tidak terima dituduh berselingkuh,
berbohong, informan kurang tegas dalam mengambil keputusan untuk berpisah, dan informan yang
berpaikain seksi. Alasan terjadinya kekerasan berpacaran pada laki-laki adalah karena
informanmenjalin komunikasi dengan wanita lain dan keinginanpacar informan yang ingin selalu
bersama.

Keywords : berpacaran, premarital sex intercourse, kekerasan berpacaran, remaja

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FORMS AND REASON OF DATING VIOLENCE IN


ADOLESCENT WHO DID PREMARITAL SEX INTERCOURSE

Monica Astria Sitorus

ABSTRACT

The aimed of this study to revealed the forms and the reasons the violences in datingon
adolescent who did premarital sex intercourse. This research used phenomenology qualitative method
with interview technique as method of data collection. This study conducted on 4 informants consisting
of 2 women and 2 men aged 16-24 years old. Validity process used member checking. The result of this
study showed that the 4 informants who had premarital sex intercourse experienced dating violence
from their partner both physically and psychologically. Physical violence experienced in both women
informants and psychological violence by both men informants. The forms of physical violence
experienced by woman informant was slapped, beaten, strangled, and pushed hardly. The forms of
psychological violence experienced by men informants was not able to hang out with his friends.The
reason of dating violence on woman informant was because informant’s partner did not received that
he was cheated, lied, the informants are less assertive in taking decision to broke up, and informants
weara sexy dress. The reasonsof dating violence in men informants was because men informantsmade
a communication with another woman and his partner wanted to be together most of the time.

Keyword : dating, premarital sex intercourse, dating violence, adolescent

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan kasih setiaNya yang luar biasa penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Alasan dan bentuk Kekerasan Berpacaran Pada Remaja Pelaku Premarital Sex

Intercourse” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di

Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini juga tidak lepas dari adanya dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak selama perjalanan studi penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Universitas Sanata Dharma khususnya Fakultas Psikologi sebagai almamaterku.

Terima kasih atas pembelajaran hidup yang begitu berharga yang telah penulis

dapatkan selama menjalankan studi di sini.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma, juga selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima

kasih atas nasihat dan motivasi yang telah diberikan selama penulis menjalankan

studi di Fakultas Psikologi.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Dra. L. Pratidarmanastiti, MS., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan banyak kesabaran, bantuan, masukan, dan waktu kepada penulis

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

selama penulis mengerjakan skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

5. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, M.Si., selaku Dosen Penguji II dan

Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Dosen Penguji III, terima kasih untuk

bimbingannya kepada penulis selama masa pengerjaan revisi.

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan begitu banyak pembelajaran dan pengetahuan sehingga penulis

dapat menambah wawasan mengenai Psikologi.

7. Seluruh staff di Fakulas Psikologi, Mas Gandung, Bu Nanik, Mas Muji, Mas

Donny, dan Pak Gie. Terima kasih atas bantuan dan keramahannya selama ini,

yang memberikan sukacita tersendiri ketika penulis menempuh studi di Fakultas

Psikologi. Kiranya Tuhan terus memberkati dalam tugas dan tanggung jawabnya.

8. Keempat Informan, LD, TD, DP, JT. Terima kasih atas kisah yang kalian mau

bagi dengan aku sehingga tugas akhir yang aku kerjakan bisa terselesaikan dan

kiranya kalian menemukan cinta tulus dengan penuh kasih.

9. Kedua orangtuaku, Pak Poltak Sitorus (alm.) dan Mama. Terima kasih Pap buat

didikan singkat yang masih sempat engkau beri dan terima kasih Mam telah

menjadi wanita tangguh yang terus berjuang buat pencapaian gelar ini. Terima

kasih Papa dan Mama atas semua perjuangan yang telah dilakukan untuk masa

depanku. Terima kasih Mam sudah menjadi seorang Mama yang berjiwa besar

menerima tiap kekurangan dan kesalahan ku, sehat terus Mam. Kiranya Tuhan

Yesus memberi aku kesempatan untuk menggambar senyum terindah diwajah

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tercantik Mama dan bisa membanggakan Papa di Surga. Sampai berjumpa

dikehidupan selanjutnya Pap.

10. Kakakku Christin Vera Nois Sitorus, Bang Michael Hasiholan Sitorus, Kak Nisa,

Bang Bora Boaner Sitorus, keponakan tersayangku Mouren Sada Gracia Sitorus

dan Aleta Sitorus. Terima kasih untuk doa, dukungan dan dorongan yang

diberikan selama masa studisaya di Yogyakarta dan terima kasih untuk setiap

cinta yang kalian berikan.

11. Mama tua Rugun dan tante Jun (Tampubolon’s family), terima kasih banyak

untuk setiap dukungan fisik maupun mental yang telah diberikan kepada penulis

selama masa studi.

12. Agustinus Puka. Terima kasih telah sabar menjadi pelampiasan emosi saat saya

down. Terima kasih selalu bersedia mendoakan tiap kali saya minta.Terima kasih

karena telah mengajarkan saya banyak hal mengenai relasi antara laki-laki dan

perempuan. Terima kasih untuk setiap kegilaan yang kita lalui bersama.

13. Jhon Abood (dimanapun Anda berada), terima kasih banyak untuk bantuan yang

tak terduga yang telah Anda berikan. Jesus Bless you, Sir.

14. Psychology Basketball USD. Terima kasih telah menjadikan saya bagian dari tim

sekaligus saudara kalian. Terima kasih untuk setiap kegilaan, ketegangan, dan

kegelian yang kalian berikan dilapangan maupun diluar lapangan. Berjuang

sampai NOL detik saudara! Hasilkan lebih banyak piala lagi! Terima kasih

saudara, Terima kasih Tim. Tuhan Memberkati.

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15. Annie ca, Julya Tampi, kak Ristina, Ko Ching, Octa Risky, Nova Susanti, kak

Riza, Laksita Dewi, Kak Angga, Kak Ruthie dan seluruh pihak yang telah

membantu dan mendukung penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun

tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih

telah berusaha keras meluangkan waktu untuk mengoreksi skripsi ini dan

menjadikannya lebih cemerlang, kiranya Tuhan Yesus membalas kebaikan

saudara-saudari sekalian. I Love You!!

16. Geng YPS 2010 chapter Jogja. Julya Tampi, Agustina, Kiki, Rio, Randhy, Dedy,

Agung, Andar, Sammy, dan lainnya yang tidak sempat ngumpul bareng di saat-

saat terakhir karena terlalu bersemangat lulus duluan. Terima kasih atas

kebersamaannya! Terima kasih untuk malam-malam yang kita lalui hingga pagi

bersama UNO sambil curhat tentang kuliah dan skripsi masing-masing. Pulau

boleh memisahkan kita, tapi LINE akan mempersatukan kita, tetap

berkomunikasi sola! Selamat mengejar mimpi dan cita-cita masing-masing,sola!

17. Saudara-saudari di Youth GpdI Hayam Wuruk. Terima kasih untuk setiap

dinamika yang kita lalui dan terima kasih telah mendoakanku dengan penuh

kasih. Terima kasih telah membimbing aku sehingga semakin mengenal Tuhan.

See u when i see u, guys!

18. Buncis-buncisku, Elsa, Ines, Achy, Neny, June, Lia. Terima Kasih sudah mau

menjadi sahabat tergilaku dalam suka maupun duka. Terima kasih telah menjadi

salah satu alaram skripsi dikala saya khilaf dan terima kasih telah mendengarkan

setiap keluh kesah ku. I love you all!

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19. Jogja Freeline-Skate, bangga bisa bergabung dikomunitas ini meski cuman

sebentar. Terima kasih atas setiap dukungannya dalam penyelesaian sesuatu ini.

Semangat latihan dan Jangan lupakan saya yah!

20. Teman-teman di Kelas C dan D Fakultas Psikologi yang sohibnya tiada tara.

Senang dan sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari kelas ini. See you on top,

guys!

21. Michi, Elliot, Patsie. Terima kasih kalian sudah menemani setiap sore ku dan

mengajarkan aku untuk bisa berbagi dalam kekurangan. Sehat terus yaa?!

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan masukan sangat penulis harapkan agar skripsi ini bisa menjadi lebih

baik lagi. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang mememerlukannya.

Penulis,

Monica Astria Sitorus

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i


HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ……………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ……………………………………… iii
HALAMAN MOTTO …..............………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…..……………………………………………… v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………...vii
ABSTRACT ……………………………….……………………………………..viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ….…………… ix
KATA PENGANTAR….................……………………………………………… x
DAFTAR ISI ..............................…..……………………………………………...xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah …....................……………………… 1
B. Rumusan Masalah …......………............….……………………6
C. Tujuan Penelitian ..……………..………....……………………6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 7
A. Berpacaran .................................................................................. 7
B. Kekerasan Berpacaran ................................................................ 10
C. Premarital Sex Intercourse ........................................................ 13
D. Remaja ........................................................................................ 15
E. Kekerasan Berpacaran Pada Remaja Pelaku Premarital Sex
Intercourse .................................................................................. 19
F. Skema ......................................................................................... 22
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................... 23
A. Jenis Penelitian …...........……………………………………23
B. Fokus Penelitian .............................................................……....23

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Informan Penelitian .....……………………………….…….... 23


D. Metode Pengumpulan Data ……………………………..…… 24
E. Metode Analisis Data…………………………..…………….. 26
BAB IV. HASIL DAN PEMABAHASAN ............................................................. 28
A. Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan .............................. 28
B. Profil Informan ........................................................................... 30
C. Hasil Penelitian .......................................................................... 35
D. Pembahasan ............................................................................... 56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 61
A. Kesimpulan ................................................................................ 61
B. Saran .......................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA...........…………………………………………………...... 63
LAMPIRAN ............................................................................................................ 68

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa

anak-anak dan masa dewasa mencakup perubahan biologis, kognitif dan

sosial emosional yang terjadi berkisar dari perkembangan fungsi seksual,

proses berpikir abstrak, sampai pada kemandirian (Santrock, 2003). Masa

remaja tidak terlepas dari berbagai persoalan dari terlibat narkoba, geng

motor, tawuran, tren berpacaran yang tidak sehat, dan berbagai bentuk

persoalan lainnya. Salah satu topik yang umum dibicarakan dalam kehidupan

remaja adalah tren berpacaran.

Berpacaran atau berkencan adalah proses bertemunya seseorang dengan

seorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki

kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dapat di jadikan

pasangan hidup (Wongso, 2014). Atmowiloto (dalam Mudjijanti, 2010)

mengemukakan dua jenis berpacaran yaitu berpacaran sehat dan tidak sehat.

Wahyudi (dalam Anggriyani, 2011) menyebutkan bahwa salah satu perilaku

seksual yang tergolong dalam pacaran tidak sehatadalahintercourse atau sex

intercourse (senggama) yang dilakukan sebelum menikah. Premarital sex

intercourseadalah aktivitas seksual dengan memasukan alat kelamin laki-laki

ke dalam alat kelamin wanita. Kisriyati (2010) mengemukakan bahwa remaja

Indonesia zaman sekarang justru memaknai aktiftas seksualnyasebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelampiasan dari rasa rindu terhadap seseorang yang dicintainya. Selain itu

juga dimaknai sebagai bukti kasih sayang terhadap pasangan dan sebagai

pengikat hubungan dalam pacaran.Studi yang dilakukan oleh

Musthofa&Winarni (2010) menyebutkan bahwa persentase remaja laki-laki

yang melakukan premarital sex lebih besar (18,6%) dibandingkan remaja

perempuan (5,8%).

Berdasarkan hasil wawancara secara informal yang dilakukan pada tanggal

22 November 2014 terhadap dua subjek perempuan yang telah melakukan sex

intercourse dalam hubungan berpacaran dari subjek pertama disimpulkan

bahwa subjek pertama melihat perilaku sex intercourse menimbulkan dampak

positif seperti kelekatan yang makin erat antar subjek dan pasangan. Namun

di sisi lain, perilaku sex intercourse juga membawa dampak yang negatif

yaitu munculnya perasaan rendah diri, merasa cemas takut ketahuan oleh

orang banyak, takut akan ditinggalkan oleh pasangannya, takut dihakimi oleh

teman dan keluarga, ketakutan terjangkit penyakit menular seksual, dan

ketakutan akan memiliki anak tanpa status yang jelas. Perasaan ketakutan

tersebut didasari oleh pandangan bahwa sex intercourse merupakan perilaku

yang bertentangan dengan norma agama yang berlaku di masyarakat.

Perasaan ketakutan tersebut membuat perilaku menjadi kurang terkontrol

seperti menjadi lebih mudah cemburu dan tidak mengizinkan pasangan untuk

menjalin relasi pertemanan dengan lawan jenis karena khawatir jika pasangan

berpindah hati. Subjek pertama menambahkan jika subjek mengalami

keterlambatan masa menstruasi, pasangan akan cenderung memarahi dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyalahkan subjek karena ketakutan akan salah satu akibat negatif sex

intercourse seperti hamil di luar nikah. Sedangkan, dari subjek kedua dapat

disimpulkan bahwa pasangan akan cenderung berperilaku lebih baik ketika

mereka telah lama tidak melakukan sex intercourse namun perilaku tersebut

diartikan subjek sebagai rayuan untuk melakukan sex intercourse. Setelah

melakukan sex intercourse, biasanya perilaku pasangan cenderung menjadi

lebih kasar dalam berbicara, mudah marah, dan terkadang melakukan

kekerasan fisik.

Jadi, dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap dua subjek perempuan

diatas dapat disimpulkan bahwa premarital sex intercourse yang dilakukan

oleh kedua subjek perempuan tersebut menimbulkan dampak negatif seperti

perasaan rendah diri, merasa takut ketahuan oleh orang lain, takut

ditinggalkan oleh pasangannya, takut dihakimi oleh teman dan keluarga, takut

jika terkena penyakit menular seksual, dan ketakutan akan memiliki anak

tanpa status yang jelas. Hal ini didukung oleh pernyataan Shinta (2009) yang

mengatakan bahwa budaya patriarki mengkonstruksikan bahwa perempuan

haruslah perawan sebelum menikah, hal ini menjadikan perempuan di

Indonesia yang telah melakukan premarital sex intercourse akan merasa

rendah diri, merasa bersalah pada keluarga, merasa berdosa, merasa takut jika

diputuskan oleh kekasihnya dan perasaan takut jika hamil di luar nikah.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa remaja yang sudah melakukan premarital sex intercourse

diduga akan cenderung merasa tergantung atau dependensi yang berlebihan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terhadap pasangannya yang dapat menimbulkan perasaan cemburu atau

mengikat pada pasangannya dimana hal tersebut akan memicu suatu dinamika

berpacaran yang mengarah pada perilaku kekerasan dalam berpacaran. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Bentuk

dan Alasan Kekerasan Berpacaran Pelaku Premarital Sex Intercourse Pada

Remaja”. Penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan lebih dalam

bentuk dan alasan kekerasan yang terjadi pada masa berpacaran para pelaku

premarital sex intercourse, baik secara fisik maupun psikologis pada korban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Rumusan Masalah

1. Apakah pelaku premarital sex intercourse melakukan kekerasan

dalam berpacaran?

2. Bagaimana bentuk kekerasan berpacaran yang dialami atau dilakukan

oleh pelaku premarital sex intercourse?

3. Apakah alasan kekerasan berpacaran yang dialami atau dilakukan oleh

pelaku premarital sex intercourse?

B. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bentuk dan alasan yang mendasari terjadinya kekerasan

di masa berpacaran pelaku premarital sex intercourse.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan Remaja, yang

berkaitan dengan perilaku kekerasan berpacaran dan sex intercourse.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Subjek Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

pemahaman bagi para remaja pria maupun wanita mengenai pengaruh

sex intercoursepada tingkat kekerasan dalam berpacaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tambahan bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan pengaruh

premarital sex intercoursepada tingkat kekerasan dalam berpacaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Berpacaran (Dating)

1. Pengertian Berpacaran (Dating)

Istilah pacaran di kalangan remaja merupakan hal yang sudah tidak asing

lagi. Bahkan, remaja pada umumnya memiliki anggapan bahwa masa

remaja adalah masa berpacaran. Sehingga, remaja yang tidak berpacaran

akan dianggap sebagai remaja yang kuno, kolot, tidak mengikuti perubahan

jaman dan dianggap kurang pergaulan. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan

mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Mudjijanti (2010)

berpendapat bahwa pacaran merupakan proses pengenalan awal antara laki-

laki dan perempuan yang dilandasi rasa senang, cinta, perhatian dengan

melibatkan perasaan untuk suatu tujuan, yaitu menemukan cara berelasi dan

pertemanan yang lebih akrab. Berpacaran juga merupakan suatu proses

dimana dua orang individu saling mengungkapkan isi hati satu dengan yang

lain yang berlawanan jenis, saling menyayangi, mengasihi, dan mencintai

(Admasari).

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia ((dalam Pramudiarja,

dalam Wulandari 2014)) mengungkap beberapa perilaku berpacaran remaja

yang belum menikah. Menurut SKKRI terdapat; (1) Sebanyak 29,5 persen

remaja pria dan 6,2 persen remaja wanita pernah meraba atau merangsang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pasangannya; (2) Sebanyak 48,1 persen remaja laki-laki dan 29,3 persen

remaja wanita pernah berciuman bibir; (3) Sebanyak 79,6 persen remaja pria

dan 71,6 persen remaja wanita pernah berpegangan tangan dengan

pasangannya. Umur berpacaran untuk pertama kali paling banyak adalah

15- 17 tahun, yakni pada 45,3 persen remaja pria dan 47,0 persen remaja

wanita. Dari seluruh usia yang disurvei yakni 10-24 tahun, cuma 14,8

persen yang mengaku belum pernah pacaran sama sekali.

Pacaran merupakan proses alami yang dilalui remaja untuk mencari

seorang teman akrab yang di dalamnya terdapat hubungan dekat dalam

berkomunikasi, membangun kedekatan emosi dan proses pendewasaan

kepribadian (Setiawan, 2008). Knight (dalam Jessica, 2007) mendefenisikan

pacaran sebagai hubungan antara pria dan wanita yang memiliki

ketertarikan satu dengan lain dan bertujuan untuk saling menyatu, saling

memahami watak masing-masing, saling menunjukkan tipe-tipe kepribadian

dan mulai saling memahami tabiat masing-masing. Berpacaran merupakan

suatu hubungan yang tumbuh di antara anak laki-laki dan perempuan

menuju kedewasaan (Reksoprojo, dalam Setiawan, 2008). Adapun alasan

berpacaran adalah memperoleh kesenangan bersama, proses menerima,

mengafeksi dan mencintai serta memahami perbedaan dari pasangannya,

sekaligus membangun intimasi, meningkatkan status dan prestise (Kisriyati,

2010).Ferlita (2008) juga mengungkapkan alasan lain berpacaran ialah

sebagai proses interaksi personal antara dua jenis kelamin, trend status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sosial, tempat untuk mencurahkan isi hati, mencari sosok pelindung, dan

memilih pasangan hidup.

Berdasarkan penjelasan oleh beberapa tokoh di atas mengenai

berpacaran, dapat disimpulkan bahwa berpacaran ialah dua orang individu

yang berlawanan jenis, memiliki cinta-kasih yang di landasi oleh rasa

senang, perhatian dan melibatkan perasaan, serta memiliki tujuan untuk

dapat saling menyatu, saling memahami, dan saling mengerti antar pribadi.

2. Jenis Berpacaran

Atmowiloto (dalam Mudjijanti, 2010) mengemukakan dua jenis pacaran,

yaitu:

a) Pacaran sehat

Merupakan hubungan pertemanan yang saling mendukung,

menghargai, menghormati, mempengaruhi dalam tindakan positif,

memberikan semangat, dan saling menguntungkan.

b) Pacaran tidak sehat

Merupakan hubungan pertemanan atau persahabatan yang hanya

mencari keuntungan, tidak ada tanggung jawab, kurang menghargai

teman, hanya sebagai suatu kesenangan saja, melanggar batas-batas yang

aman.

Jadi, berpacaran yang sehat adalah hubungan berpacaran pada kedua

individu yang saling mendukung, menghormati, menghargai, dan memberi

saling memberi tindakan positif. Sedangkan berpacaran tidak sehat adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

berpacaran yang tidak saling menghargai dan merugikan salah satu

pihaknya. Pacaran tidak sehat juga meliputi kissing, necking, petting dan

intercourse (Dr Irawan, 2010 dalam Pujiati).

B. Premarital SexIntercourse

1. Pengertian Premarital SexIntercourse

Pengertian pranikah (premarital) menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia kata “pra” berarti “sebelum”, sedangkan “nikah” berarti

perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri dengan

resmi. Secara umum “pranikah” didefinisikan sebagai hal yang terjadi

sebelum adanya perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk

bersuami istri dengan resmi.

Di Indonesia, hubungan seksual (sexual intercourse) hanya dapat

dilakukan oleh pasangan yang telah sah dalam ikatan perkawinan

(Silvia, 2009). Menurut Maryatun, perilaku seksual merupakan

perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan

mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku.

Definisi lain dikemukakan oleh Setiawan (2008) yang menyatakan

bahwa perilaku seksual pranikah merupakan segala bentuk perilaku

yang didasari oleh dorongan seksual dan berhubungan dengan fungsi

reproduksi atau yang merangsang sensasi pada reseptor-reseptor yang

terletak pada atau di sekitar organ-organ reproduksi dan daerah-daerah

erogen untuk mendapatkan kenikmatan atau kesenangan seksual yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

dilakukan oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan sebelum

adanya ikatan atau perjanjian sebagai suami istri secara resmi dan tidak

adanya keinginan/komitmen untuk membentuk sebuah keluarga.

Kemudian menurut Banun & Setyorogo (2013), perilaku seksual

pranikah adalah kegiatan seksual yang melibatkan dua orang yang

saling menyukai atau saling mencintai yang dilakukan sebelum

perkawinan.

Berdsarkan penjelasan di atas, maka dapat dismpulkan bahwa

premarital sex intercourse ialah aktivitas yang didukung oleh adanya

dorongan seksual yang melibatkan dua orang yang saling menyukai

atau mencintai tanpa ikatan pernikahan.

2. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Premarital Sex Intercourse

Aktivitas seksual secara umum dibagi atas: Arausal

(Perangsangan), Intromission (Senggama) dan Resulation (Pemulihan).

Fase-fase tersebut memberi efek perubahan hemodinamik, respirasi,

dan elektrokardiografik yang berbeda (Kusmana, 2008).Faktor-faktor

penyebab munculnya perilaku seks pranikah beradasarkan hasil

penelitian diantaranya adalah pertama, kegagalan fungsi keluarga, hal

ini memicu mereka untuk berperilaku bebas bahkan melanggar norma

sekalipun, karena merasa tidak ada yang peduli atau mencegah hal

tersebut. Kedua, pengaruh media, hal tersebut menunjukkan bahwa

media sangat berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Ketiga,rendahnya pendidikan nilai-nilai agama, hal tersebut nampak

dari pendapat para responden yang mengakui bahwa mereka masih

belum memahami pendidikan agama yang mereka peroleh selama ini

(Salisa, 2010).

Berdasarkan penjelasan di atas, faktor-faktor yang menjadi

penyebab munculnya perilaku premarital sex intercourse adalah faktor

keluarga, media, dan rendahnya pendidikan nilai-nilai agama.

3. Dampak Premarital Sex Intercours

Kisriyati (2010) mengemukakan bahwa premarital sexyang remaja

lakukan berdasar atas nama “cinta” dan pemuasan dorongan seks

(libido) tanpa memikirkan resiko terhadap kesehatan reproduksi.

Dorongan seks (libido) ini sering muncul jauh lebih awal daripada

kesempatan untuk memuaskan dorongan seks secara legal. Mayasari

(2000) memaparkan bahwa premarital sex intercourse dapat

menimbulkan dampak seperti terjadinya kehamilanyang tidak

diinginkan, penyakit kelamin yang menular, harga diri yang rendah

(pada wanita), dan perasaan berdosa. Dampak lain juga dikemukakan

oleh Abdullahi dan Umar (2013) yaitu munculnya perasaan menyesal,

penggunaan obat - obatan terlarang, ketergantungan pada pasangan,

kehilangan jati diri, depresi, ketakutan terhadap komitmen di masa

depan, perasaan bersalah, performansi akademik yang rendah,

kehilangan dukungan dari orang tua dan keluarga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

C. Kekerasan Berpacaran

1. Pengertian Kekerasan Berpacaran

Kekerasan (violence) berasal dari gabungan kata latin yakni vis dan

latus. Vis berarti daya dan kekuatan sedangkan latus berarti membawa.

Secara umum, konsep kekerasan mengacu pada dua hal yakni pertama,

kekerasan merupakan suatu tindakan menyakiti orang lain yang

menyebabkan luka-luka atau kesakitan. Kedua, Wiyata

mengemukakan bahwa kekerasan juga merujuk pada penggunaan

kekuatan fisik yang tidak lazim dalam suatu kebudayaan (dalam Yanti,

2012). Selanjutnya, pada masa akhir remaja (late adolescence), suatu

hubungan intim memiliki karakteristik yang relatif bertahan lebih

lama, serius, dan komitmen. Bagi sebagian besar remaja, perubahan ini

positif karena dapat menurunkan stres dan meningkatkan rasa

keintiman dan dukungan. Meskipun demikian, Rennison

menggambarkan masa akhir ini identik dengan kekerasan dalam

pacaran yang tengah mencapai puncaknya, yakni pada usia sekitar 16-

24 tahun (dalam Ragil & Margaretha, 2012).

Wolfe (dalam Ragil & Margaretha, 2012) mendefenisikan

kekerasan berpacaransebagai segala usaha untuk mengontrol atau

mendominasi pasangan secara fisik, seksual, atau psikologis yang

mengakibatkan luka atau kerugian. Kekerasan berpacaran merupakan

segala bentuk tindakan yang memiliki unsur pemaksaan, tekanan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

perusakan, dan pelecehan fisik maupun psikologis yang terjadi dalam

hubungan pacaran yang dapat dilakukan oleh pria maupun wanita,

bahkan pada pasangan sejenis seperti gay atau lesbi (Abbot, dalam

Ferlita, 2008).

Mendatu memaparkan beberapa faktor yang terdapat pada

perempuan, yang dapat memicu terjadinya kekerasan terhadap

dirinya(dalam Jessica, 2007), antara lain :

a) Perasaan bahwa dirinya lemah

b) Tidak berdaya

c) Ketidakmampuan dalam hal ekonomi maupun kejiwaan

d) Ketidakmampuan untuk bersikap dan berkomunikasi secara terbuka

(asertif)

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan

bahwa kekerasan berpacaran ialah segala usaha untuk mengontrol atau

mendominasi pasangan secara fisik, seksual, atau psikologis yang

mengakibatkan luka atau kerugian. Kekerasan berpacaran juga

merupakan segala bentuk tindakan yang memiliki unsur pemaksaan,

tekanan, perusakan, dan pelecehan fisik maupun psikologis yang

terjadi dalam hubungan pacaran yang dapat dilakukan oleh pria

maupun wanita.

2. Bentuk-Bentuk Kekerasan Berpacaran

Reputrawati (dalam Nurrakhmi,dkk., 2008) mengemukakan

beberapa bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran yaitu meliputi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan seksual, dan

kekerasan ekonomi. Luhulima (dalam Safitri, 2013) juga berpendapat

bahwa kekerasan dalam pacaran yang terjadi pada remaja atau anak

muda dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bentuk berikut:

a) Kekerasan fisik: seperti memukul, menampar, menendang,

mendorong, mencengkeram dengan keras tubuh pasangan, serta

tindakan fisik lainnya.

b) Kekerasan psikologis: seperti mengancam, memanggil dengan

sebutan buruk, mempermalukan,mencaci maki, menjelek-jelekan,

berteriak dan lain-lain.

c) Kekerasan seksual: seperti memaksa pacarnya untuk melakukan

perilaku seksual tertentu seperti meraba, memeluk, mencium,

hubungan seksual padahal pasangannya tidak bersedia atau berada

di bawah ancaman.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk-

bentuk kekerasan dalam berpacaran terdiri dari kekerasan fisik,

kekerasan emosional, kekerasan seksual, dan kekerasan ekonomi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

3. Dampak Kekerasan Pada Masa Pacaran

Berikut ini adalah beberapa dampak kekerasan pada masa pacaran

menurut Tisyah & Rochana ( 2012) antara lain, (1) Dampak

kejiwaan; perempuan menjadi trauma atau membenci laki-laki,

akibatnya perempuan menjadi takut untuk menjalin hubungan dengan

laki-laki. Sehingga menimbulkan rasa kecemasan yang mendalam. (2)

Dampak sosial; posisi perempuan menjadi lemah dalam hubungan

dengan laki-laki. Apalagi perempuan yang merasa telah menyerahkan

keperawanannya kepada pacarnya, biasanya merasa minder untuk

menjalin hubungan lagi. Jadi, rasa percaya dirinya menurun. Tidak

hanya rasa percaya diri terhadap lawan jenis tapi juga terhadap diri

sendiri dan orang lain sehingga menyebabkan turunnya produktivitas

kerja atau prestasi. (3) Dampak fisik; tubuh menjadi luka-luka, baik

ringan maupun parah. Bila terjadi kehamilan tidak dikehendaki dan

pacar meninggalkan pasangannya. Ada dua kemungkinan :

melanjutkan kehamilan atau aborsi. Bila melanjutkan kehamilan, harus

siap menjadi orang tua tunggal. Bila aborsi, harus siap menanggung

risiko-risiko, seperti pendarahan, infeksi, dan bahkan kematian. Bila

terjadi hubungan seks dalam pacaran, perempuan akan rentan terkena

Penyakit Menular Seksual (PMS) yaitu herpes dan HIV/AIDS.

Ayu (2012) berpendapat bahwa Kekerasan Dalam Pacaran (KDP)

berdampak pada kesehatan baik jangka pendek maupun jangka

panjang, yang meliputi: perlukaan fisik, gangguan saluran pencernaan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

sindroma nyeri kronik, dan perilaku depresi atau ancaman bunuh diri.

Mendatu (dalam Jessica, 2007) menjelaskan bahwa bentuk dampak

psikologis dari korban kekerasan yang dialami saat berpacaran adalah

harga diri rendah (minder), depresi, stress pasca trauma, bunuh diri,

penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.

Safitri (2013) mengungkapkan dampak-dampak kekerasan

dalam berpacaran yaitu: (1) dampak psikologis yaitu: korban

mengalami depresi, stres ; (2) dampak fisik yaitu: lebam, lecet, patah

tulang, dan memar; (3) dampak seksual yaitu: mengalami traumatik,

cemas, takut dan sering kali mengalami disorganisasi.

Berdasarkan penjelasan di atas, kekerasan berpacaran yang

terjadi pada hubungan berpacaran dapat menimbulkan dampak secara

psikologis, fisik, maupun sosial pada korbannya.

D. Remaja

Masa transisi perkembangan seorang individu dari masa kanak-

kanak menuju dewasa dikenal dengan sebutan masa remaja. Muss

mendefinisikan remaja (adolescence) berasal dari kata latin yang artinya

“tumbuh” ke arah kematangan (dalam Sarwono, 2007). Remaja ialah

individu yang berada dalam kurun usia 11-24 tahun (Sarwono, 2007).

Menurut World Health Organization (dalam Sarwono, 2007), remaja

adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat pertama kali ia

menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya hingga mencapai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

kematangan seksual, serta masa dimana individu mengalami

perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi

dewasa dan terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang

penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

G. Stanley (dalam Santrock, 2012) menggambarkan remaja sebagai

masa yang bergolak dan diwarnai dengan konflik serta perubahan suasana

hati (mood) dengan istilah “badai-dan-stres (storm-and-stress)”.

Perkembangan di masa remaja diwarnai oleh interaksi genetik, biologis,

lingkungan, dan sosial. Santrock (2012) berpendapat bahwa pada masa

remaja relasi dengan kawan-kawan akan semakin akrab, sehingga pada

masa ini remaja juga akan mengalami masa berpacaran maupun eksplorasi

seksual dan kemungkinan melakukan hubungan seksual. Santrock (2012)

memaparkan beberapa perubahan fisik pada remaja, yaitu :

a) Pubertas (puberty)

Pubertas ialah sebuah periode kematangan fisik yang berlangsung

cepat dan melibatkan hormonal dan tubuh yang berlangsung di masa

remaja. Perubahan yang sangat mencolok terdapatnya tanda-tanda

kematangan seksual serta pertumbuhan tinggi dan berat tubuh.

Perkembangan karakteristik pubertas pada remaja laki-laki terjadi pada

meningkatnya ukuran penis dans testis, keluarnya rambut kemaluan

yang lurus, perubahan sedikit pada suara, ejakulasi pertama (terkadang

terjadi ketika melakukan masturbasi dan mimpi basah), munculnya

rambut kemaluan yang kaku, terjadinya pertumbuhan maksimal,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

tumbuh rambut di ketiak, perubahan suara yang lebih terlihat jelas, dan

tumbuhnya rambut pada wajah. Sedangkan, pubertas pada wanita di

tandai dengan payudara yang membesar atau tumbuhnya rambut

kemaluan, tumbuh rambut di ketiak serta tubuh bertambah tinggi dan

pinggul yang melebar melebihi bahunya, di akhir masa pubertas remaja

wanita akan mengalami menstruasi (menarche) pertama.

b) Otak

Pada akhir masa remaja, individu memiliki koneksi neuro yang

lebih sedikit, lebih selektif, dan lebih efektif dibandingkan ketika masa

kanak-kanak (Kuhn, dalam Santrock, 2012). Kemudian, Corpus

Collosum yang menghubungkan antara hemisphere otak sebelah kiri

dengan sebelah kanan menjadi semakin tebal pada masa remaja

sehingga hal tersebut meningkatkan kemampuan remaja dalam

memroses informasi (Giedd, dalam Santrock, 2003).

c) Seksualitas Remaja

Masa remaja merupakan masa eksplorasi dan eksperimen seksual,

masa fantasi dan realitas seksual, masa mengintegrasikan seksualitas ke

dalam identitas seseorang, serta memikirkan apakah dirinya secara

seksual menarik, cara melakukan hubungan seks, dan bagaimanakah

nasib kehidupan seksualitasnya.

Havighurst (dalam Yuniarti, 2007) memaparkan tugas-tugas

perkembangan remaja ialah mencapai hubungan baru yang lebih matang

dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, serta memiliki peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

sosial. Dapat menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya

secara efektif. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang

bertanggung jawab, mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-

orang dewasa lainnya. Individu yang telah mempersiapkan karier

ekonomi, perkawinan dan keluarga. Serta, Memperoleh perangkat nilai

dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan

ideologi. Menurut Makmun (2003), karakteristik perilaku dan pribadi pada

masa remaja terbagi ke dalam dua kelompok yaitu remaja awal (11-13

dan14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 dan 18-20 tahun), (dalam

Maryatun).

Dari berbagai pendapat mengenai remaja yang telah di kemukakan

oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja adalah

individu berusia 11-24 tahun, yang baru melepas masa kana-kanak dan

akan beranjak ke masa dewasa dengan melewati berbagai perubahan mulai

dari fisik, kemampuan otak, dan aktifnya hormon-hormon seksual. Peneliti

membatasi usia remaja dengan usia 16-24 tahun dengan alasan bahwa

remaja pada rentang usia tersebut cenderung belum memiliki kematangan

emosional yang baik dalam menjalin suatu hubungan sehingga rentan

mengalami konflik yang berujung pada kekerasan (Rennison, dalam Ragil

& Margaretha, 2012).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

E. Kekerasan Berpacaran Pada Remaja Pelaku PremaritalSex

Intercourse

Penelitian ini hendak menggali bentuk dan alasan kekerasan

berpacaran pada remaja pelaku premarital sex intercourse. Remaja

merupakan individu berusia 11-24 tahun yang sedang mengalami

perubahan fisik maupun psikis yaitu perubahan pada pemrosesan otak

terhadap berbagai informasi, mengalami masa pubertas, dan mulai

aktifnya hormon-hormon seksual. Dari beberapa perubahan yang terjadi

tersebut, remaja akan memiliki kecenderungan untuk mulai

mengembangkan perasaaan suka terhadap lawan jenis dan memiliki

keinginan untuk dapat menjalin hubungan berpacaran.

Berpacaran merupakan suatu hubungan dimana adanya rasa

ketertarikan pada lawan jenis, hubungan pertemanan yang lebih akrab

untuk menjalin relasi yang lebih intim guna menemukan pasangan yang

tepat untuk menjadi istri/suami dikemudian hari. Menurut

Atmowiloto(dalam Mudjijanti 2010), terdapat dua jenis berpacaran yaitu

berpacaran sehat dan berpacaran tidak sehat. Jenis berpacaran sehat adalah

situasi berpacaran dimana pasangan bisa saling menghargai, menghormati,

dan saling mendukung. Sedangkan, berpacaran tidak sehat yaitu situasi

berpacaran dimana pasangan tidak bisa saling menghargai, saling

merugikan satu dengan yang lain, dan terjadi perilaku kekerasan dalam

berpacaran baik dalam bentuk fisik, psikologis, maupun seksual.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kekerasan berpacaran

merupakan salah satu bentuk perilaku berpacaran yang tidak sehat. Pada

bab sebelumnya, peneliti telah memaparkan bahwa resiko terjadinya

kekerasan dalam berpacaran diduga akan menjadi lebih tinggi pada remaja

berpacaran yang telah melakukan premarital sex intercourse. Remaja

berpacaran yang telah sampai pada premarital sex intercourse memang

akan cenderung semakin memiliki keintiman dengan pasangannya

(Setiawan, 2008). Namun, premarital sex intercourse juga membawa

dampak yang negatif pada remaja yang berpacaran yaitu munculnya

perasaan rendah diri, merasa cemas, takut ketahuan oleh orang banyak,

takut akan ditinggalkan oleh pasangannya, takut dihakimi oleh teman dan

keluarga, ketakutan terjangkit penyakit menular seksual, dan ketakutan

akan memiliki anak tanpa status yang jelas. Perasaan ketakutan tersebut

didasari oleh pandangan bahwa premarital sex intercourse merupakan

perilaku yang bertentangan dengan norma agama yang berlaku di

masyarakat. Perasaan ketakutan tersebut membuat perilaku menjadi

kurang terkontrol seperti menjadi lebih mudah cemburu dan tidak

mengizinkan pasangan untuk menjalin relasi pertemanan dengan lawan

jenis karena khawatir jika pasangan berpindah hati. Beberapa perasaan

psikologis inilah yang diduga nantinya akan mendorong timbulnya

perilaku kekerasan dalam berpacaran.

Dari beberapa fakta inilah maka peneliti ingin menggali lebih

dalam alasan dan bentuk kekerasan berpacaran pada pelakupremarital sex


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

intercourse dikalangan remaja, penelitian ini bersifat kualitatif dengan

menggunakan analisis fenomenologis interpretatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Proses Berpacaran Pelaku Premarital Sex Intercourse

Pada Remaja

Remaja

Berpacaran

Melakukan Premarital Sex Muncul perasaan


Intercourse menguasai

Munculnya kekerasan dalam


berpacaran

Kekerasan secara fisik Kekerasan secara Kekerasan secara


psikis seksual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah ketertarikan yang spesifik terhadap suatu hubungan sosial

yang berkaitan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan (Flick, 2002,

dalam Gunawan, 2013) yang bertujuan untuk melihat dan memahami

subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan

fakta yang tampil secara apa adanya (Gunawan, 2013). Dengan metode ini

peneliti dapat melihat dan memahami gambaran mengenai aktualisasi,

realitas sosial, dan persepsi sasaran penelitian.

B. Fokus Penelitian

Fokus peneletian ini adalah mendalami alasan dan bentuk

kekerasan yang terjadi di dalam hubungan berpacaran pada pasangan yang

telah melakukan sex intercourse pra-nikah.

C. Informan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menggali alasan dan bentuk kekerasan

berpacaran yang terjadi pada pelaku sex intercourse pra-nikah. Peneliti

menggunakan metode non-random sampling atau non-probability

sampling dengan teknik purposive sampling yang memungkinkan peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

untuk dapat memilih informan penelitian berdasarkan pertimbangan atau

ciri-ciri khusus yang lebih spesifik, yang dimiliki oleh informan tersebut.

Peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling, dimana peneliti

meminta referensi pada informan pertama atau sebelumnya(Creswell,

2012).

Penelitian akan dilakukan kepada orang-orang dengan kriteria atau ciri-

ciri sebagai berikut:

1. Informan penelitian berada dalam rentang usia 16-24 tahun.

2. Informan penelitian pernah melakukan sex intercoursedengan

pasangannya (pacar)

Peneliti akan mengambil sampel sebanyak tigaorang wanita dan tiga

orang laki-laki,atau sama dengan enam orang informan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara. Wawancara didefinisikan sebagai suatu diskusi antara

dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu dengan mengajukan

pertanyaan mengenai fakta, kepercayaan dan perspektif seseorang

terhadap fakta, perasaan, perilaku saat ini dan masa lalu, standar normatif,

serta mengapa seseorang melakukan tindakan tertentu. Wawancara juga

dapat digunakan sebagai alat re-checking, atau pengecekan terhadap

informasi yang telah diperoleh sebelumnya (Kahn & Cannell, dalam

Sarosa, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Peneliti akan melakukan jenis wawancara mendalam (in-depth

interview) terhadap informanyang pernah berpacaran dan melakukan

hubungan premarital sex intercourse. Wawancara ini bersifat terbuka

dengan pertanyaan-pertanyaan yang open-ended serta tidak terfokuspada

struktur. Setiap informan akan diwawancarai lebih dari satu kali dengan

tujuan mendapatkan deskripsi yang lebih mendalam.

Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 1. Pedoman Wawancara

1. Apakah saat ini Anda sedang menjalin hubungan berpacaran?

2. Apakah orang tua Anda mengetahui bahwa Anda berpacaran?

3. Berapa lama Anda telah berpacaran?

4. Bagaimana gaya berpacaran Anda? (sehat atau tidak)

5. Jika tidak, apakah Anda merasa nyaman dengan kondisi berpacaran

Anda?

6. Apakah pacar Anda pernah melakukan kekerasan terhadap anda?

7. Seperti apa bentuk kekerasan yang pacar anda lakukan?

8. Apa yang menyebabkan kekerasan tersebut terjadi?

9. Apakah Anda telah melakukan sex intercourse dengan pacar Anda?

10. Bagaimana perasaan Anda setelah melakukan sex intercourse dengan

pacar Anda?

11. Apa yang ditimbulkan sex intercourse didalam hubungan Anda?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

E. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses berkelanjutan (continuous)

yang membutuhkan refleksi terus-menerus terhadap data, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang

penelitian (Creswell, 2012). Penelitian ini menggunakan interpretative

phenomenology analysis atau analisis fenomenologi interpretatif sebagai

metode analisis data, yang terangkum dalam tiga tahap, yaitu (Smith,

2009):

1) Membaca keseluruhan transkrip atau verbatim wawancara dan

kemudian mencari tema-tema dalam setiap kasus.Pada tahap ini,

peneliti membuat tabel yang terdiri dari tiga kolom yang secara

berurutan digunakan untuk menuliskan transkrip wawancara,

komentar atau merangkum transkrip wawancara, dan judul-judul tema

atau frase-frase singkat yang muncul pada transkrip wawancara.

2) Mengkaitkan dan mencari hubungan dari setiap tema dengan cara:

a. Mengurutkan tema secara kronologis berdasarkan kemunculan

dalam transkrip verbatim.

b. Mencari hubungan antar tema dan mengelompokkan tema-tema

yang serupa dengan mengurutkan tema secara analitis maupun

teoritis.

c. Memeriksa transkrip wawancara dan tema-tema yang sudah dibuat

secara menyeluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

d. Membuat tabel tema yang disusun secara koheren dan

mengidentifikasi beberapa kelompok tema-tema yang sudah dibuat,

kemudian memberi nama pada kategori tema.

3) Melanjutkan membuat analisis pada kasus-kasus selanjutnya.

F. Uji Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data atau uji validitas datadilakukan sebagai upaya

pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian. Penelitian ini

menggunakanmember checkingsebagai teknik uji kredibilitas data

denganmembawa kembali laporan akhir pada partisipan berupa deskripsi-

deskripsi atau tema-tema spesifik yang sebelumnya telah disimpulkan

peneliti untuk mengecek keakuratan deskripsi atau tema-tema tersebut.

Teknik ini juga memberikan kesempatan pada partisipan untuk

berkomentar tentang hasil penelitian dan memungkinkan peneliti untuk

melakukan wawancara tindak lanjut dengan para partisipan (Creswell,

2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan

a) Profil Informan

Tabel 4. Rangkuman Profil Informan


Inisial LD TD DP JT

Usia 22 tahun 21 tahun 22 tahun 22 tahun

Status Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

Usia Pacar 23 tahun 22 tahun 21 tahun 22 tahun

Pekerjaan Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

Pacar

b) Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Tabel 3. Pelaksanaan Penelitian


Hari /
Informan Waktu Durasi Tempat
Tanggal

LD Jumat, 10
17.05 – 18.45 1 jam 40 Kost Putri,
Juli 2015
WIB menit Seturan

Sabtu, 11 Parsley
20.10 – 22.15 2 jam 5
Juli 2015 Resto
WIB menit
Seturan

TD Jumat, 24 19.25 – 22.40 3 jam 15 Pizza Hut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Juli 2015 WIB menit Sudirman

DP Selasa, 11
Parsley
Agustus 18.20 – 20.15 2 jam 5
Resto Jl.
2015 WIB menit
Kaliurang

Sabtu, 15
19.30 – 20.50 1 jam 20 Pizza Hut
Agustus
WIB menit Sudirman
2015

JT Rabu, 26
18.35 – 21.45 3 jam 10 McDonald
Agustus
WIB menit Sudirman
2015

Wawancara dengan LD dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Peneliti memberi kebebasan kepada informan untuk memilih tempat

pelaksanaan wawancara. Pelaksanakan wawancara pertama dilaksanakan

dikost informan yang berada dijalan Seturan dengan alasan agar informan

dapat lebih bebas dan relax dalam bercerita. Peneliti dan informan

kemudian menyepakati untuk bertemu dan melaksanakan wawancara

pertama pada hari Jumat, tanggal 10 Juli 2015,pukul17.05 – 18.45 WIB.

Wawancara pertama berlangsung selama satu jam empat puluh menit.

Setelah melakukan wawancara pertama, peneliti merasa kurang kaya

dengan data pertama sehingga melakukan wawancara kedua.

Pelaksanaan wawancara kedua dilaksanakan di Parsley Resto Seturan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

pada hari Sabtu, tanggal 11 Juli 2015, pukul 20.10 – 22.15 WIB.

Wawancara kedua berlangsung selama dua jam lima menit.

Wawancara dengan informan kedua, yaitu TD, dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan. Peneliti juga memberi kebebasan kepada informan

untuk memilih tempat yang informan inginkan agar merasa nyaman dalam

pelaksanaan wawancara. Pizza Hut sebagai tempat pertama

dilaksanakannya wawancara. Wawancara dilaksanakan pada hari Jumat,

tanggal 24 Juli 2015, pukul 19.25 – 22.40 WIB.

Wawancara dengan informan ketiga, yaitu DP, dilaksanakan dalam

dua kali pertemuan. Peneliti juga memberi kebebasan pada informan untuk

memilih tempat wawancara. Wawancara pertama dilaksanakan di Parsley

Resto Jl. Kaliurangpada hari Selasa, tanggal 11 Agustus 2015,pukul 18.20

– 20.15 WIB. Wawancara kedua dilaksanakan di Pizza Hut Sudirmanpada

hari Sabtu, tanggal 15 Agustus 2015, pukul 19.30 – 20.50 WIB.

Wawancara dengan informan keempat, yaitu JT, dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan. Informan memilih McDonald Sudirman

sebagai tempat pelaksanaan wawancara. Pelaksanaan wawancara

dilakukan pada hari Rabu, 26 Agustus 2015, pukul 18.35 – 21.45 WIB.

B. Profil Informan

1. Deskripsi Informan 1

LD merupakan informan perempuan pertama dalam penelitian ini.

LD seorang mahasiswi disalah satu universitas swasta di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Yogyakarta.LD tinggal disebuah kosan yang berada tidak jauh dari

kampusnya. Keseharian LD diisi dengan kuliah dari hari senin hingga

jumat, usai kuliah LD sering dijemput pacarnya dan menghabiskan

waktu dikosan pacarnya.

LD pertama kali berpacaran dan melakukan premarital sex

intercourse pada saat duduk di bangku SMA, usia LD saat itu 18 tahun

dan pacarnya berusia 19 tahun. Setelah berpacaran selama satu

tahun,pacarnyamengakhiri hubungan mereka.LD merasa pacarnya

meninggalkan dirinya karena sudah berhasil mendapat kesucian LD.

Hal ini dirasakan LD karena pacarnya mengakhiri hubungannya usai

mereka melakukan premarital sex intercourse. Selang beberapa bulan,

LD kembali memiliki pacar. Pacar kedua LD seorang mahasiswa yang

seangkatan dan satu universitas dengannya, namun berbeda jurusan.

LD juga melakukan premarital sex intercourse dengan pacar

keduanya. LD menjalin hubungan selama dua setengah tahun

kemudian berpisah. Sebelum berpisah, LD telah menjalin hubungan

dengan seorang laki-laki dan kemudian dijadikan pacar ketiga. Pacar

ketiga LD seorang mahasiswa, satu tahun lebih tua dari LD, berbeda

jurusan, namun kuliah di universitas yang sama. LD juga melakukan

premarital sex intercourse dengan pacar ketiganya. Namun dengan

pacar yang ketiga ini, LD mengalami kekerasan psikis dan fisik dalam

hubungannya. LD beberapa kali dipukuli dan sering mendapat makian

dari pacarnya tiap kali bertengkar. LD menjalin hubungan selama tiga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

tahun dan memilih untuk berpisah karena pertengkaran yang terakhir

kali LD merasa pacarnya sudah sangat keluar dari batas norma

denganmemukuli LDhingga memar dibeberapa bagian tubuhnya dan

bengkak pada area bibirnya. Setelah berpisah dari pacar ketiganya,

selang setengah tahun LD kembali menjalin relasi berpacaran. LD

tidak melakukan premarital sex intercourse dengan pacar keempatnya

ini karena LD merasa premarital sex intercourse merupakan salah satu

penyebab terjadinya kekerasan dalam hubungannya dengan pacar

sebelumnya. LD merasa dengan melakukan premarital sex

intercoursepacarnya menjadi seenaknya dalam memperlakukan dirinya

sehingga LD memutuskan untuk tidak melakukan premarital sex

intercourse lagi hingga memiliki seorang suami.

2. Deskripsi Informan 2

TD seorang mahasiswi jurusan Akuntansi disalah satu universitas

swasta di Yogyakarta. TD tinggal disebuah kosan didaerah babarsari.

TD memiliki pacar diawal masa perkuliahannya. TD seusia,

seangkatan, sejurusan, dan satu universitas dengan pacarnya. TD mulai

berpacaran sejak SMP. Pacarnya saat ini merupakan pacar kelima. TD

memiliki teman yang sama dengan pacarnya, sehingga saat bermain

bersama teman-temannya TD tetap bersama pacarnya. TD lebih

banyak menghabiskan waktu berdua dengan pacarnya.

TD telah menjalin hubungan dengan pacar kelimanya ini selama

empat tahun. TD dengan pacarnya telah melakukan premarital sex


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

intercourse sejak awal hubungan mereka. Diawal hubungannya juga

TD mendapatkan perilaku kekerasan dari pacarnya. TD ditampar oleh

pacarnya karena merasa cemburu saat ada laki-laki lain yang

memperhatikan TD. Setelah kejadian itu TD sering mendapat perilaku

kekerasan dari pacarnya. TD sering mengalami break dalam

hubungannya karena tidak tahan dengan sikap kasar pacarnya. TD

cukup mudah termakan bujukan pacarnya. Sering kali saat

mendapatkan perlakuan kasar dari pacarnya TD ingin mengakhiri

hubugannya, namun selalu gagal karena janji-janji yang diucapkan

oleh pacarnya.

3. Deskripsi Informan 3

DP merupakan informan ketiga dalam penelitian ini. DPberjenis

kelamin laki-laki. DP seorang mahasiswa di universitas swasta di

Yogyakarta. DPtinggal di sebuah kosan yang berada tidak jauh dari

kampusnya di daerah babarsari, Yogyakarta. DP sedang menjalin relasi

berpacaran dengan seorang perempuan yang 1 tahun lebih muda

usianya dari DP. Pacar DP seorang mahasiswi di universitas yang

sama dengan DP. Pacar DP tinggal bersama keluarganya didaerah

Condong Catur, Yogyakarta. Selain kuliah, pacar DP tidak memiliki

kesibukan lain sehingga lebih sering menghabiskan waktu dengan DP.

Kedua orang tua DP bekerja dan adik DP lebih sering bermain

bersama teman-temannya sehingga pacar DP sering merasa kesepian

jika harus dirumah sendirian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

4. Deskripsi Informan 4

JT merupakan informan keempat dalam penelitian ini. JT berjenis

kelamin laki-laki. JT seorang mahasiswa di salah satu universitas

swasta di Yogyakarta. JT berdomisili di Magelang sehingga di

Yogyakarta JT tinggal disebuah kos pria yang letaknya tidak jauh dari

kampus. JT telah berpacaran sebanyak empat kali, pacaran yang

pertama dan kedua pada masa sekolah, dan pacaran yang ketiga dan

keempat pada awal kuliah.

JT pertama kali melakukan premarital sex intercourse dengan

pacar ketiganya, hal ini didukung oleh kondisi tempat tinggal JT

dikost. JT merasa dapat melakukan apa saja karena jauh dari

pengawasan orang tua. JT menjalin hubungan selama satu setengah

tahun dengan pacar ketiganya lalu berpisah karena JT merasa

pacarnya memiliki laki-laki lain dibelakangnya. Dalam hubungan

berpacaran yang JT jalani dengan pacar ketiganya, JT merasa bahwa

didalam hubungannya terjadi kekerasan psikis. Hal ini disebabkan oleh

kekangan dalam bergaul yang dirasakan oleh JT dari pacarnya. Selang

enam bulan berpisah dari pacar ketiganya, JT kembali menjalin

hubungan berpacaran dengan seorang perempuan yang lebih muda dua

tahun dari usia JT. Pacar keempat JT juga tinggal di Yogyakarta dan

kuliah di universitas yang sama dengan JT, namun berbeda jurusan dan

angkatan. JT dengan pacar keempatnya masih berpacaran hingga kini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

JT tidak melakukan premarital sex intercourse dengan pacar

keempatnya karena JT merasa takut untuk melakukan hal tersebut

dengan pacarnya kerena usia pacarnya yang masih terbilang muda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

C. Hasil Penelitian

1. Informan 1

a. Alasan Terjadinya Kekerasan Berpacaran

Dalam hubungan berpacaran yang LD jalani, LD

mengalami kekerasan dalam berpacaran. LD merasa alasan

terjadinya kekerasan didalam hubungannya disebabkan oleh

LDmerasa cemburu pacarnyamengagumi wanita selain dirinya. Hal

ini didukung oleh adanya foto wanita lain didalam hand-phone

milik pacar LD.

“kalau menurutku sihh waktu itu aku ngerasa dia yang gak
bener gituu yaa.. dia tuhh nyimpen foto cewek lain, tapi
menurut dia aku tuhh yang keterlaluan gitu lohh.. aku yang
selalu menuduh-nuduh dia bahwa dia itu selingkuh padahal
memang aku tau itu lohh ada temen ceweknya yang selalu
dia simpen fotonya di hp-nya dia” (44-49)

Di sisi lain, LD juga merasa bahwa sikap pacarnya memang

kasar. LDmerasa bahwa sikap kasar pacarnya tersebut juga

didukung premarital sex intercourse yang telah LD lakukan

bersama pacarnya sehingga pacarnya dapat menguasai LD

sepenuhnya.

“Karna memang sifatnya dia tuhh kayak gitu sih yang aku
rasa.. dan mungkin karna dia sudahhh.. tapi mungkin ada
yaa hubungannya.. Karnaa.. Karna menurutku dia udah
kayak menguasai aku gitu lohh.. Jadii semakin seenaknya
dia ke aku, jadii kalau dia mau ngapa-ngapain aku
yaaa..meurut dia yaaa... yaa gak masalah gitu loh..
menurutku!! Jadi, yaaa sedikit ada sih menurutku.. ada
hubungannya sih dengan aku sudah melakukan hubungan
seks dengan dia dengan perlakuan dia yang semena-mena
gitu, mungkin adaa... karna yang terakhir dia mutusin aku,
dia tidurin aku dulu baru mutusin akuu” (54-63)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

LD merasa bahwa premarital sex intercourse dapat menjadi

pemicu terjadinya kekerasan didalam hubungannya. Hal ini

dirasakan oleh LD ketika ia menolak untuk melakukan sex

intercoursesaat pacarnya mengajaknya. Pacar LD akan marah

kepada LD jika menolak saat diajak untuk melakukan sex

intercourse.

“kadang memang kalau aku capek yaa aku tolak.. bener-


bener aku tolak.. yaa walapun nanti dampaknya dia marah..
yaa aku sih gak peduli...” (146-148)

Selain itu, LD juga merasa bahwa ia menuhankan pacarnya.

Hal ini dirasakan oleh LD karena dalam berbagai hal yang LD

pikirkan paling utama adalah pacarnya.

“Enggak. Kayak apa yang aku pikirkan itu yang nomer satu
dia itu loh.. dan dalam pikiranku itu cuman diaaa.. apapun
diaa.. orang tua ku gak ada.. Tuhan ku gak tau kemana..
ibaratnya.. aku bangun tidur dia.. aku tidur diaa.. ibaratnya
hidupku itu cuman sama diaa.. apa-apa itu tuh cuman sama
dia gitu loh.. aku gak tau kok bisa sampe kayak gitu.
Sekarang kalau aku logika sampe sekarang tuh aku masih
bingung.. apa itu loh yang membuat aku sampe begitu.
Padahal dia.. padahal diaa udahh tegaa.. gak tega sihh..
mungkin itu juga salahku yaa dia ngelakuin kayak gitu.
Maksudku tuh.. ibaratnya aku sampe kayak gimana pun aku
tetep bela dia gitu loh.. aku gak tau kenapa.. sekarang kalau
masalah berhubungan (premital sex intercourse), aku udah
berhubungan dengan gak cuman sama dia loh.. aku sama
yang kedua, aku tinggalin masnya, sampean.. padahal sama
yang kedua dia gak pernah nyakitin aku.. bingung aku..”
(173-188)

LD merasa bentuk kekerasan yang ia alami semakin keras

karena sikap LD yang tidak tegas dalam menentukan sikap dan

keputusan untuk dirinya. LDmemilih untuk berpisah dari pacarnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

ketika mendapat tindak kekerasan, namun dengan janji yang

pacarnya ucapkan untuk merubah sikapnya, LD merubah

keputusannya dan memberi kesempatan pada pacaranya.

“Mungkin iya kali yaaa.. dan dia itu tipenyaa kalau aku dah
ngejauh dia yang deketin aku lagi gitu lohh.. dengan
kayakk.. apa yahh.. buat gimana caranya aku tuh percaya
gitu loh kalau dia tuh gak akan ngelakukan kayak gitu lagi..
padahal ketika kita berantem malah dia lebih parah lagi
kalau mukulin aku.” (96-101)

Jadi, alasan terjadinya kekerasan berpacaran yang dialami

oleh LD adalah perasaan cemburu yang LD rasakan akibat

pacarnya suka menyimpan foto wanita lain di hand-phone, sikap

kasar yang memang telah ada didalam dirinya pacarnya, melakukan

premarital sex intercourse sehingga pacarnya merasa berkuasa atas

diri LD, sikap LD yang terlalu memuja pacarnya, dan sikap Ld

yang kurang tegas dalam mengambil keputusan untuk

hubungannya.

b. Bentuk Kekerasan Berpacaran

Bentuk kekerasan yang LD alami didalam hubungannya

berpacaran yaitu kekerasan fisik. LD pernah dipikul, ditampar, dan

di tendang oleh pacarnya hingga terbentur ditembok.

“Kekerasan fisik semua sih mbak. Aku pernah di tonjok, di


tampar, truuuss.. di tendang, trusss diii...diii..dorong-dorong
sampai aku kejedot di tembok..” (38-40)

“cara dia memperlakukan aku ketika berantem tuh semakin


keras gitu lohh.. jadi, yang tadinya cuman nampar trus yang
itu jadi mukul..” (51-53)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

LD merasa cemburu saat melihat ada banyak foto wanita

seksi didalam hand-phone milik pacarnya dan yang membuat LD

lebih terkejut saat melihat foto salah seorang wanita seksi tersebut

adalah kakak dari LD.

“Yaaa itu tadiii...Dia nyimpen foto cewek di hand-phone


nya..teruss...jadi gini loh, kayaknya dia itu memang sihh
menuntut aku untuk apaa yahhh...gedein payudaraku, terus
yaitu sihh yang sering dia ituu..jadii di hand-phone, aku
nemu...makanya yang bikin aku sakit hati banget itu ketika
aku nemuu.. nemu di hand-phone nya dia yang banyak
banget foto-fotonya yang terus ada foto kakak ku juga itu
loh yang seksi-seksiii...lah yahh ituu..terus ketika dia jalan
berdua dengan temen ceweknya.. Menurutku itu gak wajar
sihh.. kenapa?? Karna dia biasanya gak seperti itu gitu
loh..” (290-299)

“Udahh...tapi menurut dia tuh aku gak wajar cemburunya


gitu lohh.. aku tuh gak wajar kalau cemburu kayak
gituu..soalnya dia tuh temennya dia.. harusnya aku tuh
tauu..ngertiin dia gitu lohh..gak boleh cemburuuu...” (302-
305)

LD pernah melakukan perlawanan ketika ia dipukuli oleh

pacarnya.

“Pernahhh... bagaimana? Yaa..ketika dia gebuk aku ya aku


balas gebuk.. tapi dia selalu balesss.. apa yang aku bales dia
selalu baless.. jadiii salinggg.aku gebuk, dia gebuk akuu..
dia gebuk aku, aku gebuk diaa, nanti bales lagi dia gebuk
aku..” (308-312)

Jadi, bentuk kekerasan berpacaran yang LD alami didalam

hubungannya ialah kekerasan fisik berupa dipikul, ditampar, dan di

tendang oleh pacarnya hingga terbentur ditembok.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

c. Dampak Kekerasan Berpacaran

Bentuk kekerasan fisik yang LD alami menimbulkan

dampak seperti adanya memar pada bagian tubuh LD yang di

pukul oleh pacarnya. Selain itu, LD juga memiliki trauma terhadap

tindak kekerasan berpacaran sehingga LD memutuskan untuk tidak

melakukan premarital sex intercourse lagi dengan pacar

selanjutnya karena bagi LDpremarital sex intercourse merupakan

salah satu faktor pendukung terjadinya kekerasan didalam

hubungannya berpacaran.

“Iyalah mbak.. semuanya berbekasss.. jadi awalnya cuman


nabok di kepala gitu, trus nanti tau-tau di pipi, trus tau-tau
di tangan.. gitu.. gituuu.. trus nendang gitu lohh.. yang
pertama kali dia nonjok aku tuh sampe biru ogg tanganku..”
(71-74)

“Yaa.. aku takut aja kalau kejadianku kayak kemaren dan


aku gak.. aku gak mau.. apa yaa.. Kejadian kayak
kemaren itu maksudnya kayak gimana? Kayak kejadian..
kayak aku sama pacar ketiga ku.. aku dengan melakukan
kayak gitu trus aku jadi kayak apa-apa sama dia.. jadi aku
kayak gak bisa melepaskan dengan gampang gitu tuhh.. aku
gak mau lagi lohh terjadi seperti itu lagi sama yang
sekarang.. kan aku juga gak tau yaa jalannya Tuhan kayak
gimana aku dengan yang sekarang gitu loh. Jadii aku gak
mau melakukan sesuatu yang berlebihan lagi sebelum aku
bener-bener jadi suamiku lagi gitu lohh.. bener-bener
suamiku.. sekarang aku berpikirnya seperti itu..” (223-234)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tabel Skema Utama Informan I

Berpacaran Premarital Sex


Intercourse

Kekerasan
Berpacaran

Alasan Kekerasan : Bentuk Kekerasan :

- Pacar informan tidak - Fisik : ditampar,


terima dituduh dipukul, ditinju,
berselingkuh didorong
- Sikap kurang tegas
- Psikis : merasa takut
dalam mengambil
keputusan untuk
berpisah
- Terlalu
mengagungkan
pacarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

2. Informan 2

a. Alasan Terjadinya Kekerasan Berpacaran

Cara pandang yang berbeda dalam berpenampilan

menjadikan TD sebagai korban kekerasan yang dilakukan oleh

pacarnya sendiri. Pacar TD merasa cemburu terhadap TD karena

menurut pacarnya cara berpakaian TD cukup terbuka dan hal itu

menjadikan TD sebagai objek para lelaki.

“Awalnya tuh dia cemburu mbak.. dia kan orangnya


pencemburu juga.. trus aku pernah pake baju yang gimana
ya, agak terbuka gitu.. menurut dia ya terbuka tapi aku ya
rasanya biasa-biasa aja mbak.. trus dia marah.. dia bilang
kok aku pake bajunya kayak gitu kan ngga enak kalau
sampe diliatin sama orang, diliatin sama cowok-cowok.. dia
mikirnya kalau aku dandanannya kayak gitu, terbuka.. trus
jadi perhatian cowok-cowok, dia gak suka mbak” (63-70)

Selain itu, alasan terjadinya kekerasan dalam hubungan

berpacaran yang TD jalani bersama pacarnya adalah ketika TD

mendapati pacarnya berbohong kepada dirinya. Hal ini membuat

TD menjadi marah besar kepada pacarnya, namun kemarahan TD

justru memancing emosi dalam diri pacarnya sehingga pacar TD

berbalik memaki TD, membuat kamar TD menjadi berantakan,

hingga akhirnya memukul TD.

“Pernah juga karena aku mergokin dia bohong sama aku..


kan ketahuan mbak dia bohong jadinya aku kesel kan.. aku
marah besar waktu itu sama dia sampe aku suruh dia pergi
dari kosku, kayak ngusir gitu.. eh malah dia yang balik
marah sama aku.. dia marah-marah trus maki-maki aku.. di
situ kita sempat bertengkar mulut gitu mbak sampe
akhirnya dia mukul aku.. sampe kamarku juga diobrak-abrik
sama dia..” (71-78)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Kekerasan yang TD beberapa kali TD rasakan dari

pacarnya membuat TD menjadi geram hingga TD yang tadinya

menjadi korban kekerasan didalam hubungannya berbalik menjadi

pelaku kekerasan. Kegeraman yang TD rasakan mendorong TD

untuk melakukan perlawanan kepada pacarnya ketika ia dikasari.

“Pernah.. waktu itu aku juga udah capek dikasarin sama dia
sampe akhirnya aku juga melawan.. itupun hanya dua kali..
selama ini kan aku ngalah-ngalah trus mbak kalau dikasarin
gitu, namanya orang juga punya batas kesabaran kan.. jadi
ya waktu itu aku sempat melawan..” (81-85)

Jadi, alasan terjadinya kekerasan berpacaran yang dialami

oleh TD adalah sudut pandang yang berbeda antara TD dan

pacarnya mengenai layak tidaknya cara berpakaian TD di

lingkungan masyarakat. Selain itu, alasan lain yang TD rasa

sebagai penyebab terjadinya kekerasan berpacaran didalam

hubungannya ialah emosi yang meluap dari TD akibat mengetahui

pacarnya berbohong. Hal ini menjadi faktor pacar TD berbalik

marah dan berperilaku kasar kepada TD.

b. Bentuk Kekerasan Berpacaran

Diawal hubungan berpacaran yang TD jalani, ia mendapat

tindak kekerasan dari pacarnya berupa tamparan. Hal ini membuat

TD kaget atas sikap pacarnya karena TD tidak pernah berpikir

bahwa pacarnya akan memperilakukan dirinya dengan kasar.

“Iya.. pernah sih mbak.. pas awal-awal pacaran dulu.. pas..


pas.. bulan-bulan kedua kalau gak salah.. aku pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

ditampar sama dia. Waktu itu pacarku nampar pake tangan..


itu tuh aku shock banget mbak.. kaget, kok dia sampe berani
nampar aku gitu.. hmm.. trus.. gitu..” (35-39)

Tamparan pada awal hubungan TD berpacaran yang

dilakukan oleh pacarnya terhadap TD menjadikan TD sering

mendapat tindak kekerasan. Dapat dikatakan setiap kali TD

bertengkar dengan pacarnya, pertengkaran selalu diakhiri dengan

tindak kekerasan seperti menampar TD.

“biasanya kalau lagi berantem mbak.. pokoknya kita kalau


lagi ada masalah berantem gitu kalo aku marah-marah
gimana pasti dia main tangan kayak yang nampar gitu..
pokoknya dia ujung-ujungnya pake kekerasan mbak..” (41-
44)

TD tidak hanya ditampar oleh pacarnya, bentuk kekerasan

lain yang TD pernah alami didalam hubungannya ialah TDjuga

pernah dicekik oleh pacarnya lalu badan TDdidorong hingga

terjatuh kelantai. TD merasa bahwa dari semua perilaku kekerasan

yang pacarnya lakukan kepada dirinya, kejadian tersebut

merupakan yang terparah.

“aku gak cuma ditampar aja sama dia.. dulu pernah dicekik..
itu menurutku yang paling parah.. dicekik habis itu trus
badanku dibalik trus dijatuhin di lantai.. kayak dibanting
gitu.. dari semuanya itu kejadian yang paling parah mbak..”
(53-57)

Jadi, bentuk kekerasan berpacaran yang TD alami ialah

kekerasan fisik seperti ditampar, dicekik, dan didorong hingga

terjatuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

c. Dampak Kekerasan Berpacaran

Mendapatkan perilaku kekerasan dari pacarnya membuat

TD merasa takut dan sakit hati terhadap pacarnya. TD takut jika

saat bertengkar pacarnya tidak dapat mengontrol amarahnya dan

bersikap lebih kasar. Perasaan taku dan sakit hati yang TD rasakan

akibat sikap kasar pacarnya juga disebakan karena TD tidak pernah

mengalami kekerasan berpacaran dari pacar-pacar TD yang

sebelumnya.

“Takut mbak.. sakit hati juga.. kalau dia udah kasar sama
aku tuh bawaannya takut aja.. mikirnya dia nanti sampe
gimana ke aku kalau dia udah enggak bisa kontrol.. aku tuh
sebelumnya gak pernah dikasarin gitu mbak sama orang,
orangtuaku apalagi.. sama pacar-pacarku yang sebelumnya
juga gak pernah.. makanya pas pacaran sama dia ini aku
baru dapet yang kayak gitu.. aku takut dan sakit hati,
karena sejujurnya akugak pernah dikasarin seperti yang dia
lakukan terhadap aku ini” (88-96)

“Pernah mbak.. Baru-baru ini malah aku kasih tau ke dia


kalau aku sebenarnya takut mau berhubungan sama dia lagi
kalau dia kayak gitu terus ke aku.. mau dekat-deket sama
dia aja aku harus hati-hati jangan sampe ada pertengkaran
trus ujung-ujungnya kita adu mulut trus dia main kasar lagi..
karena itu juga aku jadi takut buat ngejalanin lebih jauh lagi
ke depannya sama dia..” (100-106)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tabel Skema Utama Informan 2

Berpacaran Premarital Sex


Intercourse

Kekerasan
Berpacaran

Alasan Kekerasan :
Bentuk Kekerasan :
- Pacar TD marah
karena dianggap - Fisik : ditampar,
berbohong dicekik, didorong
- Merasa tidak suka jika - Psikis : merasa takut
TD dipandangi oleh
laki-laki lain karena
cara berpakaian yang
seksi
- Pacar TD berbalik
memukul saat TD
melakukan
perlawanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

3. Informan 3

a. Alasan Terjadinya Kekerasan Berpacaran

Dalam hubungan berpacaran yang DP jalani, DP merasa

mendapatkan kekerasan secara psikis. Hal ini terlihat dari perilaku

pacar DPyang selalu ingin bersama dengan DP. Pacar DP tidak

melarang DP untuk bertemu dengan teman-temannya, namun

karena pacar DP selalu berada dikost milik DP hal ini membuat DP

merasa tidak enak jika harus meninggalkan pacarnya sendiri

dikostnya. Secara tidak langsung, sikap pacar DP yang seperti ini

membatasi pergaulan DP dengan teman-temannya.

“Gak dilarang sih mbak.. dia bilang sih kalau aku mau pergi
main ya pergi aja, tapi dia dikost ku, kan aku gak enak
ninggalin dia sendirian.. jadi kepikiran juga, jadi mau gak
mau aku gak keluar aja. Padahal kan walaupun kita punya
pacar ya tetep pengen ada waktu sendiri, cuman secara gak
langsung dia kayak gitu, itu tuh membatasi pergaulanku..”
(109-115)

Jadi, alasan kekerasan berpacaran yang di alami DP

didalam hubungannya ialah keinginan terus bersama yang

dilakukan oleh pacarnya sehingga DP tidak dapat bergaul bebas

dengan teman-temannya.

b. Bentuk Kekerasan Berpacaran

DP dan pacarnya telah melakukan premarital sex

intercourse. Sex intercourse menimbulkan dampak kebersamaan

yang berlebihan dalam hubungan DP. Hal ini membuat DP menjadi

merasa tertekan dengan sikap pacarnya yang selalu ingin bersama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

dengan DP. DP merasa dengan melakukan sex intercoursepacarnya

menjadi tidak memiliki kegiatannya sendiri dan menjadi lebih suka

menghabiskan waktunya dengan DP. DP membutuhkan waktu

yang cukup lama untuk mengubah pacarnya agar dapat memiliki

kesibukan lain selain bertemu DP.

“Pernah mbak, dari dianya malah. Tapi lebih ke kekerasan


psikis sih yang aku rasakan. Jadi sejak kami sudah
melakukan itu tuh kan kami jadi makin sering bersama, dia
maunya sama saya terus.. Jadi kayak dia udah gak ada
dunianya.. jadi maunya dekat sama saya, pokoknya sering
ke kost.. maunya dikostan seharian sampai gak pulang-
pulang, saya jadi gak bisa bermain sama temen..” (102-108)

Jadi, bentuk kekerasan berpacaran yang DP alami adalah

kekerasan psikis seperti tidak dapat bergaul bebas dengan teman-

temannya.

c. Dampak Kekerasan Berpacaran

Sikap pacar DP yang selalu ingin bersama membuat DP

merasa tertekan dan tidak dapat bergaul. Hal ini mendorong DP

untuk bersikap tegas kepada pacarnya agar dapat memiliki

kesibukan lain selain bertemu dengan DP.

“Yaa awalnya saya merasa terganggu mbak. Kamu pernah


membahas masalah ini dengan dia gak? Iya mbak, udah
saya omongin. Butuh proses yang cukup lama sih sampai
dia akhirnya punya dunianya sendiri.. sekitar beberapa
bulan gituu baru dia bisa sibuk dengan kegiatannya yang
lain. Dia tuh lucu juga mbak, ketemu bisa di bilang tiap
hari, tapi misalnya nih ya ada satu hari gak ketemu, dia pasti
sms aku bilang kangen banget, padahal baru sehari gak
ketemu.” (118-126)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel Skema Utama Informan 3

Berpacaran Premarital Sex


Intercourse

Kekerasan
Berpacaran

Alasan Kekerasan : Bentuk Kekerasan :


- Pacar DP ingin selalu - Psikis : tidak dapat
bersama DP bergaul dengan teman-
temannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

4. Informan 4

a. Alasan Terjadinya Kekerasan Berpacaran

JT terkadang melakukan komunikasi dengan perempuan

lain. Hal ini membuat pacar JT terkadang menjadi marah.

“Ya biasanya karna aku berkomunikasi dengan cewek lain.


Tapi ya dia juga berkomunikasi ke cowok lain sih mbak,
aku jadinya juga kayak gitu.” (52-54)

Selain menjadi korban kekerasan secara psikis, JT juga

terkadang menjadi pelaku dari kekerasan berpacaran dalam bentuk

psikis. JT suka memarahi dan memaki pacarnya jika pacarnya tidak

menjadikan JT yang utama. JT ingin agar pacarnya lebih

mementingkan JT dibandingkan dengan teman-temannya.

“Misalnya nih aku ngajak dia ketemuan terus dia gak mau
karna lagi males kah atau karna lagi bareng temennya, ya
itu aku langsung marah terus maki-maki dia. Kenapa? yaa
aku gak suka kalau dia lebih mentingin temannya dari pada
aku mbak. Mengapa dia harus lebih mentingin kamu?
Kan aku pacarnya mbak, yaa aku harus lebih istimewa dari
temannyalah mbak. Kalau aku sama aja kayak temannya
ngapain kita pacaran mending jadi temen aja.” (61-68)

Perilaku mengekang pasangan yang JT lakukan kepada

pasangannya berawal dari sikap pacarnya yang lebih dulu suka

mengekang JT untuk bermain dengan teman-temannya. Hal

tersebut membentuk perilaku mengekang didalam diri JT, sehingga

JT juga berbalik mengekang pacarnya dengan tidak mengijinkan

pacarnya pergi jika tidak bersama JT .

“Mengijinkan mbak. Tapi aku gak suka aja kalau aku ajak
dia ketemuan terus dia lebih memilih main sama temannya,
itu aku pasti bakal marah besar. Waktu pertama aku pacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

sama dia sih aku gak pernah ngekang dia, itu waktu SMA
ya.. dia mau main sama siapa ya terserah.. lama-lama dia
dulu yang ngekang aku, aku gak boleh main sama anak-
anak. Dulu kan aku emang sering main sama anak-anak,
nah disitu dia mulai ngekang aku gak boleh main dengan
siapa-siapa.. Akhirnya udah jalan setahun apa yaa baru aku
mulai ngekang dia. Ngekangnya kayak gimana tuh? Ya
maksudnya gak boleh main sama temannya dia, harus pergi
sama aku kemana-mana.” (70-80)

Jadi, alasan kekerasan berpacaran yang di alami oleh JT

ialah perasaan tidak suka yang dirasakan pacar JT ketika

mengetahui JT melakukan komunikasi dengan wanita lain. Selain

itu, perilaku mengekang yang dilakukan oleh pacar JT mendorong

JT untuk bersikap demikian.

b. Bentuk Kekeran Berpacaran

JT merasa mendapatkan kekerasan secara psikis dalam

hubungan yang ia jalin dengan pacarnya. Pacar JT suka mengekang

JT dengan tidak mengijinkan JT bermain bersama teman-temannya

dan terkadang JT tidak diijinkan untuk berpergian. Ketika JT

bertengkar dengan pacarnya, pacar JT suka memaki dengan

melontarkan berbagai nama hewan kepada JT.

“Lebih ke kekerasan psikis sih mbak. Jadi dia tuh kalau


marah suka ngomong-ngomong kasar, nyebut semua nama
hewan.. aku juga gitu sih. Terus dia ngekang-ngekang aku,
gak boleh main sama temen-temenlah, gak boleh pergi-
pergi lah.. kalau dia udah kayak gitu kita berantem.” (46-
51)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tidak hanya pacar JT yang melontarkan berbagai nama

hewan saat sedang marah, JT juga melakukan hal tesebut kepada

pacarnya saat mereka sedang bertengkar.

“Ya sama mbak. Hanya kekerasan psikis. Aku gak pernah


nyampe pukul dia. Paling kalau marahan ya gitu, semua
nama hewan aku sebutin. “ (57-59)

Jadi, bentuk kekerasan berpacaran yang di alami oleh JT

ialah kekerasan secara psikis. Dimana JT merasa tertekan karena

tidak dapat bergaul bebas dan sering mendapatkan kata-kata

makian dari pacarnya saat sedang bertengkar.

c. Dampak Kekerasan Berpacaran

JT merasa sakit hati tiap kali bertengkar dengan pacarnya

karena selalu mendapatkan kata-kata kasar dan merasa tertekan

karena sulit untuk dapat berkumpul dan bermain dengan teman-

temannya.

“Masa aku jadi gak bisa main sama temen-temen.. truss


dikata-katain kasar mulu juga bikin sakit hati mbak..” (60-
62)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel Skema Utama Informan 4

Berpacaran Premarital Sex


Intercourse

Kekerasan
Berpacaran

Alasan Kekerasan : Bentuk Kekerasan :

- Menjalin komunikasi - Psikis : merasa


dengan wanita lain tertekan
- Saling melarang untuk
bergaul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

1. Tema Utama Empat Informan

Alasan Bentuk Kekerasan dalam Berpacaran Dampak


Terjadinya Kekerasan
Kekerasan dalam Fisik Psikis Ekonomi Seksual dalam
Berpacaran Berpacara
n
LD - Pacar LD marah - Dipukul - Diancam - Memar
dan memukul - Ditampar - Takut
LD karena LD - Ditendang
merasa cemburu
terhadap wanita
lain
- Sikap kasar
yang memang
dimiliki oleh
pacarnya
- Mengagung-
agungkan
pacarnya
- Sikap yang tidak
tegas dalam
mengambil
keputusan untuk
berpisah
TD - Perasaan - Ditampar - Diancam - Takut
cemburu akibat - Dicekik
cara berpakaian - Didorong
yang seksi hingga
- Mengetahui terjatuh
pacarnya
berbohong
- Perasaan emosi
karna terus-
menerus
mendapatkan
perilaku
kekerasan hingga
berbalik
melakukan
perlawanan
DP - Pacar DP ingin - Tidak - Tertekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

selalu bersama dapat


DP bergaul
dengan
teman-
temannya
JT - Komunikasi - Dikekang - Tertekan
dengan wanita - Dimaki
lain dengan
menimbulkan kata-kata
kemarahan kasar
- Saling tidak
memberi izin
untuk bergaul
bersama teman-
teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

D. Pembahasan

Pada penelitian ini, keempat informan menjalin relasi berpacaran

dengan lawan jenis dan telah melakukan premarital sex intercourse

dengan pasangannya.Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan,

ditemukan bahwa keempat informan mengalami kekerasan baik secara

fisik dan psikis dalam hubungan berpacaran yang mereka jalani. Hal ini

terlihat dalamrelasi berpacaran yang LD jalani. Dalam hal ini LD menjadi

korban kekerasan yang dilakukan oleh pasangannya.Bentuk kekerasan

yang LD alami berupa kekerasan secara fisik. Pada beberapa bagian tubuh

LD pukulan yang didapatnya meninggalkan bekas. LD diperlakukan kasar

oleh pacarnya dengan alasan sikap cemburu yang LD rasakan teralu

berlebihan dan LD juga merasa bahwa premarital sex intercourse

merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya tindak kekerasan dalam

hubungannya.

Tidak jauh berbeda dengan yang dialami oleh TD dalam

hubungannya, TD juga menjadi korban kekerasan dari pasangannya.

Bentuk kekerasan yang TD alami berupa kekerasan secara fisik. Bentuk

kekerasan pertama yang TD dapatkan di awal hubungannya ialah

tamparan. TD merasa bahwa sikap kasar yang dilakukan oleh

pasangannyadiakibatkan oleh perasaan cemburu oleh pasangan TD yang

begitu besar terhadap dirinya. Misalnya,pada saat TD berpakaian terbuka,

pacar TD akan merasa cemburu karena banyak laki-laki lain yang

memperhatikan TD. Tamparan pertama diawal hubungan yang TD dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

menjadi permulaan sikap kasar pacarnya, hingga akhirnya bentuk

kekerasan yang paling parah yang TD rasakan ketika pacarnya mencekik

dan mendorong dirinya hingga terjatuh.

Hal berbeda ditunjukkan oleh kedua informan laki-laki. Dalam hal

ini, DP sebagai informan laki-laki tidak mengalami kekerasan dalam

bentuk fisik. Kekerasan yang DP alami berupa kekerasan secara psikis.

Hal ini berawal sejak DP dan pacarnya melakukan premarital sex

intercourse. Pacar DP kemudian ingin selalu bersama-sama dengan

dirinya dan hal tersebut membuat DP tertekan. Walaupun pacar DP tidak

melarang dirinya untuk bermain bersama teman-temannya, namun

perilaku pacar DP membuatnya tetap tidak dapat bergaul dengan teman-

temannya karena pacar DP selalu berada dikost DP. Secara tidak langsung,

DP menjadi merasa tidak enak jika harus meninggalkan pacarnya

sendirian dikost milik DP. Hal ini kemudian mengakibatkan ruang gerak

DP menjadi terbatas.

Sama halnya dengan yang JT sebagai informan laki-laki. Bentuk

kekerasan yang dialami oleh JT adalah kekerasan dalam bentuk psikis. Hal

ini terlihat dimana pacar JT tidak mengijinkan JT berpergian bersama

teman-temannya. Hal ini menimbulkan dampak negatif dalam diri JT

karena sikap pacarnya yang sering mengekangnya membuat dirinya juga

secara tidak langsung bersikap demikian terhadap pacarnya. Selain itu,

saat sedang bertengkar, JT maupun pacarnya akan saling memaki dengan

melontarkan berbagai nama hewan. Jadi dalam hal ini, JT maupun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

pacarnya, keduanya menjadi pelaku sekaligus korban kekerasan dalam

berpacaran.

Kekerasan fisik maupun psikis yang keempat informan alami

merupakan jenis berpacaran tidak sehat seperti yang diungkapkan oleh

Atmowiloto (dalam Mudjijanti, 2010) bahwa berpacaran tidak sehat

merupakan hubungan pertemanan atau persahabatan yang hanya mencari

keuntungan, tidak ada tanggung jawab, kurang menghargai teman, hanya

sebagai suatu kesenangan saja, melanggar batas-batas yang aman dan

meliputi kissing, necking, petting dan intercourse (Dr Irawan, 2010 dalam

Pujiati).

Pukulan, tinjuan, mendorong dan tamparan yang kedua informan

perempuan alami merupakan kekerasan dalam bentuk fisik seperti yang

diungkapkan oleh Luhulima (dalam Safitri, 2013) dimana tindakan seperti

memukul, menampar, menendang, mendorong, mencengkeram dengan

keras tubuh pasangan, serta tindakan fisik lainnyatermasuk dalam

kekerasan secara fisik. Sedangkan, pengekangan dalam hal bergaul serta

saling memaki yang kedua informan laki-laki alamimerupakan kekerasan

dalam bentuk psikis/psikologis, seperti yang diungkapkan oleh Luhulima

(dalam Safitri, 2013) dimana tindakan seperti mengancam, memanggil

dengan sebutan buruk, mempermalukan,mencaci maki, menjelek-jelekan,

dan berteriak termasuk dalam kekerasan secara psikis/psikologis.

Kekerasan yang dilakukan atau diterima oleh subjek merupakan

bentuk pelampiasan atas rasa marah yang mereka atau pasangan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

rasakan. Menurut Hardiyani (2013) pada saat marah, individu dapat

melakukan tindakan yang merugikan dan merusak diri sendiri, orang lain,

maupun lingkungan fisik sekitarnya. Hardiyani (2013) juga menjelaskan

bahwa individu dapat langsung mengekspresikan perasaan marah itu

secara agresif yaitu dengan mengekspresikannya secara fisik, seperti

mendorong orang lain, memukul, mengancam, maupun secara verbal,

seperti makian dan ungkapan-ungkapan yang tidak pantas.

MenurutHickman dkk (dalam Ragil & Margaretha, 2012) marah

menjadi alasan utama untuk melakukan kekerasan. Dari sisi perempuan,

kekerasan dilakukan sebagai self-defense, sedangkan laki-laki

menggunakan kekerasan untuk mengontrol pasangannya. Selain marah,

cemburu dan sakit hati juga menjadi alasan melakukan untuk melakukan

kekerasan.

Murniati(dalam Yanti, 2012) menyatakan bahwakekerasan hampir

selalu terjadi dalam posisi hirarki. Dalam hubungan seperti ini, kelompok

yang berada di posisi atas memiliki potensi untuk melakukan tindakan

kekerasan atau menindas kelompok yang ada di bawahnya. Struktur

dominasi ini terjadi dalam berbagai aspek kehidupan seperti dalam aspek

ekonomi (kaya-miskin, majikan-buruh), aspek sosial politik (pemerintah-

rakyat), aspek sosial budaya (priayi-kaum papa, pandai-bodoh), aspek

religius (agamawan-awam), aspek umur (tua-muda) dan aspek jenis

kelamin (laki-laki-perempuan). Dilihat dari aspek jenis kelamin

perempuan bisa dikatakan rentan terhadap semua bentuk kekerasan atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

penindasan, hal ini terjadi karena posisinya yang lemah atau karena

sengaja dilemahkan baik secara sosial, ekonomi maupun politik. Namun,

bukan berarti laki-laki juga tidak mengalami kekerasan, kekerasan dapat

terjadi pada siapa saja selama ada salah satu pihak yang lebih

mendominasi.

Terkait dengan perbedaan penerimaan bentuk kekerasan yang

dialami oleh perempuan dan laki-laki dimana perempuan cenderung

menerima kekerasan fisik sedangkan laki-laki cenderung menerima

kekerasan secara psikis disebabkan karena secara umum tingkat agresifitas

laki-laki lebih tinggi dan secara fisik lebih kuat dibandingkan perempuan.

Pada saat emosi, laki-laki lebih banyak mengekspresikannya secara fisik

(non verbal) dibandingkan perempuan. Di sisi lain, perempuan cenderung

mengekspresikannya secara verbal. Maka dari itu, tingkat agresifitas yang

lebih tinggi dan kondisi fisik yang cenderung lebih kuat pada laki-laki

menjadi faktor pendukung kerentanan laki-laki sebagai pelaku

kekerasan.Dalam hal ini, perempuan merasa bahwa dirinya kurang mampu

secara fisik untuk melawan laki-laki, maka dari itu perempuan lebih

menggunakan verbal maupun cara lain dalam mengekspresikan emosinya

kepada pasangan (Yanti, 2012).

Perilaku premarital sex intercourse yang dilakukan oleh para

informan merupakan ciri-ciri dari bentuk dari hubungan berpacaran yang

negatif. Tisyah dan Rohana (2013) mengemukakan bahwa hubungan

berpacaran yang negatif tersebut akan ditandai dengan hubungan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

kebersamaan yang buruk atau negatif pula. Hubungan seperti ini adalah

hubungan yang dilandasi dengan perasaan memiliki yang begitu kuat

sehingga timbul perasaan ingin menguasai. Dalam hal ini, subjek

membangun rasa menguasai terhadap pasangannya dan menganggap

bahwa pasangannya adalah miliknya secara penuh sehingga apabila

pasangan subjek berperilaku di luar harapan subjek, maka hal tersebut

akan memicu amarah dari antara kedua pasangan yang kemudian memicu

munculnya konflik, dimana apabila kedua pasangan tidak dapat mengatasi

konflik tersebut dengan benar maka akan berujung pada kekerasan baik

secara fisik maupun psikis.

Kemudian, kekerasan yang dialami oleh keempat informan juga

menimbulkan dampak terhadap diri informan baik itu secara fisik maupun

psikis. Berdasarkan pernyataan keempat informan, rata-rata kekerasan

yang mereka alami berdampak terhadap psikis mereka seperti

munculnyaperasaan takut dan tertekan. Perasaan takut dan tertekan ini

dipicu karena sikap kasar yang diterima para informan dari pasangan

mereka masing-masing yang mengakibatkan informan menjadi tidak bebas

bergaul dengan teman-temannya, tidak bebas dalam mengambil

keputusan, pikirannya menjadi terganggu dan tidak lagi menjadi

perempuanyang percaya diri atau minder karena merasa tidak suci lagi.

Beberapa informan menjelaskan bahwa mereka terlalu dikontrol atau

dikendalikan oleh pasangan mereka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Menurut Safitri (2013) sikap yang cenderung mengontrol atau

mengendalikandianggap wajar dalam batas-batas tertentu dan selama hal

itumasuk akal dan dapat diterima oleh pasangan masing-masing. Namun,

apabila semua itu dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus, hal

tersebut dianggap sebagai hal yangberlebihan dalam menunjukkan

kasihsayang sehingga tindakan tersebutlama-kelamaan dirasakansebagai

salah satu tindakan kekerasan meski bukan secarafisik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa alasan terjadinya kekerasan dalam berpacaran pada pelaku

premarital sex intercourse adalah perasaan tidak terima dituduh berselingkuh,

sikap kurang tegas dalam mengambil keputusan untuk berpisah, terlalu

mengagungkan pacar, marah karena dianggap berbohong, merasa tidak suka jika

pacarnya dipandangi oleh laki-laki lain karena cara berpakaian yang seksi, pacar

berbalik memukul saat melakukan perlawanan, keinginan untuk selalu bersama

sehingga salah satu pihak tidak dapat bergaul dengan bebas, adanya komunikasi

dengan wanita lain, dan saling melarang untuk bergaul. Kemudian, bentuk

kekerasan yang diterima adalah kekerasan fisik dan psikis. Kekerasan fisik

yang diterima berupa tamparan, tendangan, pukulan, dicekik, dan didorong

hingga terjatuh. Sedangkan, kekerasan psikis yang diterima berupa makian

dengan kata-kata kasar dan larangan untuk bergaul.

B. Saran

1. Bagi Para Remaja

Bagi para remaja diharapkan agar dapat mengatasi konflik yang

terjadi dalam hubungan berpacaran dengan cara menjalin komunikasi

yang lebih baik agar permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan

dengan baik pula tanpa menggunakan kekerasan. Para remaja juga

diharapkan dapat membangun rasa saling percayadan menghormati


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

hak masing-masing pribadi agar dapat mengurangi terjadinya konflik

dalam hubungan yang sedang dijalani agar tidak berujung pada

kekerasan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam halpencarian

informan yang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan yaitu

informan yang sedang berpacaran dan telah melakukan premarital sex

intercourse dalam hubungan mereka. Maka dari itu, diharapkan

peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai hal yang sama agar

dapat mencari subjek yang lebih banyak sehingga data yang diperoleh

lebih beragam. Peneliti selanjutnya juga diharapkan agar dapat

menggali hal-hal lain terkait alasan dan bentuk kekerasan yang terjadi

dalam hubungan berpacaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

DAFTAR PUSTAKA

Admasari, Y., Kumalasari, D.,& Kriswahyuni., I. (2013). Hubungan Pengetahuan

tentang Pacaran Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Kelas XI

Di UPTD SMA Negeri 1 Gurah Kabupaten Kediri. [skripsi]. Kediri. Prodi

Kebidanan. STIKes Bhakti Mulia Pare. 1-7.

Anggriyani, N., & Trisnawati, Y .(2011). Hubungan antara seks pranikah dengan

perilaku seks remaja pada smk kerabat kita bumiayu kabupaten

brebes.Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, 2, 1, 1-11.

Ayu, S. M., Hakimi, M., &Hayati. M. N. (2012). Kekerasan dalam pacaran dan

kecemasan remaja putri di kabupaten purwerejo. KES MAS,6, 1, 1– 74.

Banun, F. O., S. & Setyorogo, S. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku seksual pranikah pada mahasiswa semester v stikes x jakarta

timur. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5, 1, 1-8.

Dr Musa Abudullahi PhD & Abudullah Umar. 2013. IOSR Journal of Humanities

and Social science, vol 10, issue I, hal.10-17. Consequences of pre-marital

sex among the youth a study og university of maiduguri.

Creswell, J. W. (2012). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Ferlita, G. 2008. Sikap terhadap kekerasan dalam berpacaran (penelitian pada

mahasiswi reguler universitas esa unggul yang memiliki pacar). Jurnal

Psikologi, 6, 1, 1-15.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktek. Bumi Aksara:

Jakarta.

Jessica, M.(2007). Dampak Psikologis Pada Dewasa Muda Korban Kekerasan

Dalam Berpacaran. [Skripsi]. Semarang. Fakultas Psikologi. Universitas

Katolik Soegijapranata. 1-129.

Kisriyati. 2010.Makna Hubungan Seksual Dalam Pacaran Bagi Remaja Di

Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Fakultas Ilmu Sosial.

Universitas Negeri Surabaya

Kusmana. D. (2008). Seks dan Penyakit Jantung. Jurnal Kardiologi Indonesia J

Kardiol. Indonesia. 29:95-96. ISSN 0126/3773

Maryatun. Kajian Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=250086&val=6682

&title=KAJIAN%20PERILAKU%20SEKSUAL%20PRANIKAH%20P

ADA%20REMAJA. Diakses pada tanggal 20 Juni 2015.

Mayasari, F., & Hadjam R, N, M. (2000). Perilaku Seksual Remaja Dalam

BerpacaranDitinjau Dari Harga Diri Berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal

Psikologi, 2, 120 – 127.

Mudjijanti, F.(2010). Masa pacaran dini (early dating) dan dampaknya.Widya

Warta, 1, ISSN 0854-1981.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Musthofa, B. S & Winarni, P. (2010). Faktor yang mempengaruhi perilaku seks

pranikah mahasiswa di pekalongan tahun 2009-2010.JurnalKespro.

Balitbangkes,1, 1-23.

Nurrakhmi, M., & Astuti, Y., D. (2008). Hubungan Antara Kepribadian

Ekstrovert Dengan Kecendrungan Melakukan Kekerasan Dalam

Berpacaran.[skripsi]. Program Studi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 1-23.

Pujiati, S., Soesanto, E., &Wahyuni, D. Gambaran perilaku pacaran remaja di

pondok pesantren putri k.h sahlan rosjidi (unimus) semarang.Jurnal

Unimus,1-9.

Ragil, N.,& Margaretha, T. (2012). Pengaruh gaya kelekatan romantis dewasa

(adult romantic attachment style) terhadap kecenderungan untuk

melakukan kekerasan dalam pacaran. Jurnal Psikologi Kepribadian dan

Sosial, 1, 2, 1-10.

Salim, Yenny & Salim, Peter. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.

Modern English Press: Jakarta.

Salisa, A. (2010). Perilaku Seks Pranikah Di Kalangan Remaja.[Skripsi]. Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas

Maret Surakarta. 1-143.

Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja:EdisiKeenam.

Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2012). Perkembangan Masa Hidup:Edisi Ketigabelas,Jilid

I.Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Sarosa, S. (2012), Penelitian Kualitatif, PT. Indeks, Jakarta.

Sarwono, S. (2007).Psikologi Remaja. Ed.Revisi-11. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Safitri, W. A., et al.. (2013). Dampak kekerasan dalam berpacaran.Artikel Ilmiah

Hasil Penelitian Mahasiswa UNEJ, I, 1, 1-6.

Setiawan., R &Nurhidayah, S. (2008). Pengaruh pacaran terhadap perilaku seks

pranikah. Jurnal Soul, 1, 2, 1-14.

Shinta. 2009. Pengalaman Viktimisasi Perempuan yang Melakukan Hubungan

Seks Pranikah selama Masa Pacaran. Jurnal Kriminologi Indonesia. Vol.

V, No. I. 77-89.

Silvia. (2008). Netralisasi Perilaku Seks Bebas (One Night Stand) Pada

Perempuan DewasaMuda (Studi kasus 2 Perempuan Dewasa Muda).

Jurnal Kriminologi Indonesia. Vol.V, No. II.

Smith, A. J. (2009). Psikologi Kualitatif: Panduan Praktis Metode Riset. Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

Tisyah, D., W., & Rochana, E. (2012). Analisis kekerasan pada masa pacaran

(Dating Violence).Jurnal Sociologie, 1, 1, 1-9.

Wongso, F. (2014). Peran pacar bagi emerging adulthood lak-laki. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Universitas Surabaya, 3, 1, 1-14.

Wulandari, S. (2014). Perilaku seksual remaja mahasiswa fakultas teknik

universitas negeri surabaya. Jurnal BK, 4, 1-8.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Yanti, F. (2012). Kekerasan Dalam Berpacaran (Studi Kasus Siswa SMA 4 Kota

Makassar).[Skripsi]. Makasar. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Hasanuddin Makassar. 1-99.

Yuniarti, D.(2007). Pengaruh Pendidikan Seks Terhadap Sikap Mengenai Seks

Pranikah Pada Remaja. Depok. Fakultas Psikologi. Universitas

Gunadarma. 1-14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

LAMPIRAN 1

VERBATIM WAWANCARA INFORMAN 1 (LD)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

No. Verbatim Parafrase Subtema Tema


1. Apakah saat ini kamu sedang menjalin hubungan
2. berpacaran? Iyaaa.. ehehe..
3. Usia berapa pertama kali kamu berpacaran?
4. Mmm.. saat itu usia saya masih 18 tahun mbak
5. Ini pacar kamu yang keberapa? Ke empat mbak..
6 Dari empat hubungan berpacaran yang telah kamu jalani,
7. pacar keberapa yang paling lama? Berapa lama
8. hubungan kalian?
9. Paling lama.. mmm.. dua setengah tahun mbak.. dengan pacar
10. yang ketiga
11. Apakah kamu melakukan premarital sex intercourse dengan
12. ketiga pacarmu yang sebelumnya?
13. Iyaa mbak. Saya melakukan itu dengan ketiga mantan saya..
14. mmm saya juga sempat melakukan itu dengan pacar keempat
15. saya saat ini sihh.. tapi sekarang udah enggak.
16. Kapan pertama kali kamu melakukan hubungan premarital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

17. sex intercourse?


18. Pas saya SMA kelas 3 mbak, yaa umur 18 tadi mbak.. saya
19. melakukan itu dengan pacar pertama saya trus berlanjut ke pacar
20. kedua, ketiga dan pacar yang sekarang yang keempat..
21. Waktu pertama kali kamu berpacaran dan langsung
22. melakukan premarital sex intercourse, apa yang kamu
23. rasakan?
24. Sayaa merasa tidak nyaman mbakk.. kenapa? Yaaa...soalnya Informan merasa terpaksa Perasaan tertekan Dampak premarital sex
25. waktu itu saya merasa sangat terpaksa melakukan hal itu melakukan premarital sex melakukan premarital intercourse
26. mbak.Jadi kamu merasa menyesal telah melakukan premital intercourse. sex intercourse
27. sex intercourse?
28. Iyalah mbakk.. saya sangat menyesal.. kenapa?? Yaaa karna Informan sangat menyesal Penyesalan setelah Dampak premarital sex
29. waktu itu saya beneran gak mau mbak, tapi pacar saya maksa telah mengikuti kemauan melakukan premarital intercourse
30. terusss... akhirnya saya mau.. pacarnya untuk melakukan sex intercourse
31. Selama empat kali berpacaran, apakah kamu pernah premarital sex intercourse
32. mengalami kekerasan dari pacaramu?
33. Iyaaa mbak..
34. Ke-empat pacar kamu semuanya melakukan kekerasan?
35. Enggak mbak. Cuman pacar saya yang ketiga yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

36. melakukannya..
37. Seperti apa bentuk kekerasan yang kamu alami?
38. Kekerasan fisik semua sih mbak.Aku pernah di tonjok, di Kekerasan yang informan Informan mengalami Bentuk kekerasan fisik
39. tampar, truuuss.. di tendang, trusss diii... diii.. dorong-dorong alami semuanya berupa kekerasan fisik
40. sampai aku kejedot di tembok.. kekerasan fisik seperti di
41. Apakah yang menjadi alasan dia melakukan tindak pukul dan di tendang oleh
42. kekerasan kepada kamu? pacarnya.
43. Sebenarnya awalnyaa tuhh.. kalau menurutkuu... inii dari aku
44. yaa.. kalau menurutku sihh waktu itu aku ngerasa dia yang gak Informan mengetahui Kecurigaan sebagai Alasan kekerasan
45. bener gituu yaa.. dia tuhh nyimpen foto cewek lain, tapi menurut pacarnya memiliki wanita pemicu terjadinya berpacaran
46. dia aku tuhh yang keterlaluan gitu lohh.. aku yang selalu selain dirinya dengan kekerasan
47. menuduh-nuduh dia bahwa dia ituu selingkuh padahal memang menemukan foto wanita
48. aku tau itu lohh ada temen ceweknya yang selalu dia simpen lain yang pacarnya simpan
49. fotonya di hp-nya dia.. trus karna kayak gitu dia brantem di hand-phone nya.
50. akhirnya aku kayak gituu setiap apaa...semakin kesini itu
51. semakin.. cara dia memperlakukan aku ketika berantem tuh Setelah pernah menampar, Proses terjadinya Bentuk kekerasan fisik
52. semakin keras gitu lohh.. jadi, yang tadinya cuman nampar trus pacar informanjuga kekerasan
53. yang itu jadi mukul.. yaa kekerasan gitu mmm.. memukul informan
54. Karna memang sifatnya dia tuhh kayak gitu sih yang aku rasa.. Informan merasa sikap Pemicu terjadinya Alasan kekerasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

55. dan mungkin karna dia sudahhh.. tapi mungkin ada yaa pacarnya memang kasar kekerasan berpacaran
56. hubungannya.. Karnaa.. Karna menurutku dia udah kayak dan hal tersebut didukung
57. menguasai aku gitu lohh.. Jadii semakin seenaknya dia ke aku, oleh perilaku premarital
58. jadii kalau dia mau ngapa-ngapain aku yaaa..meurut dia yaaa... sex intercourse yang telah
59. yaa gak masalah gitu loh.. menurutku!! Jadi, yaaa sedikit ada sih informan lakukan bersama
60. menurutku.. ada hubungannya sih dengan aku sudah melakukan pacarnya yang membuat
61. hubungan seks dengan dia dengan perlakuan dia yang semena- informan merasa dikuasai
62. mena gitu, mungkin adaa... karna yang terakhir dia mutusin aku, sepenuhnya oleh pacarnya.
63. dia tidurin aku dulu baru mutusin akuu...
64. Apa yang kamu lakukan ketika dia memutuskan kamu?
65. Aku menangislah mbak.... mbak.. sakit hati banget...sumpah..
66. Apakah ada tindakan lain yang kamu lakukan?
67. Aku minta jangan putus sama dia.. tapi karena begitu aku jadi
68. dipukulin lagii... disuruh pergi.. parahlah dia itu.. gilak.
69. Apakah kekerasan yang di lakukan oleh mantan pacar
70. kamu itu pernah sampai meninggalkan bekas??
71. Iyalah mbak.. semuanya berbekasss.. jadi awalnya cuman nabok Semua tindak kekerasan Perilaku kekerasan Dampak kekerasan fisik
72. di kepala gitu, trus nanti tau-tau di pipi, trus tau-tau di tangan.. yang pacar informan meninggalkan bekas
73. gitu.. gituuu.. trus nendang gitu lohh.. yang pertama kali dia lakukan meninggalkan pada fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

74. nonjok aku tuh sampe biru ogg tanganku.. bekas pada fisiknya.
75. Apa yang kamu lakukan setelah mendapat tindak kekerasan
76. dari dia?
77. Mmm.. kan memang sih kalau habis kayak gitu tuhh aku gak tau
78. yaa.. aku tuh kalau sama dia tuh rasanya aku tuh gak mau putus Informan merasa tidak Premarital sex Dampak premarital sex
79. gitu loh.. udah kayak gitu tuhh.. dia udah mukulin aku, ngapain ingin berpisah dengan intercourse menimbulkan intercourse
80. akuu.. tapi ketika itu ya aku berpikir untuk sudahlah tidak usah pacarnya meski mendapat perasaan tidak ingin
81. diteruskan gitu.. tapi di sisi lain tuh ada pikiran aduhh jangan.. tindak kekerasan karena berpisah meski
82. aduh sayang nih kalau gak diterusin.. aku tuh udah berharap informan telah melakukan mengalami perilaku
83. kalau dia tuh jadi suamiku gitu lohh.. dan akupun juga merasa premaritalsex intercourse. kekerasan
84. aku dah terlalu jauh gitu loh sama dia dan yaa aku ngerasa aku
85. dah gak mau lagi cari yang lain.. aku belum tentu juga dapat
86. yang lebih baik itu loh dari dia..
87. Jadi kamu merasa dengan kamu sudah melakukan premital
88. sex intercourse dengan mantanmu kemaren, kamu jadi
89. susah untuk putus meskipun telah mendapat tindak
90. kekerasan darinya?
91. Mungkin iya kali yaaa.. dan dia itu tipenyaa kalau aku dah Informan merasa ditarik- Ketidaktegasan dalam Alasan kekerasan
92. ngejauh dia yang deketin aku lagi gitu lohh.. dengan kayakk.. ulur oleh pacarnya dengan diri informan berpacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

93. apa yahh.. buat gimana caranya aku tuh percaya gitu loh kalau berjanji akan merubah menimbulkan kekerasan
94. dia tuh gak akan ngelakukan kayak gitu lagi.. padahal ketika kita sikapnya menjadi tidak terhadap dirinya.
95. berantem malah dia lebih parah lagi kalau mukulin aku. kasar lagi, namun pada
96. Apa dampak premarital sex intercourse bagi hubungan kamu akhirnya tetap bersikap
97. saat itu? kasar.
98. Mmm.. kalau aku sih rasanya.. yaa aku emang sih jadi dekat Setelah melakukan premarital sex Dampak premarital sex
99. banget sama dia, jadi kayak seakan-akan dia tuh udah kayak premarital sex intercourse intercourse menambah intercourse
100. suamiku gitu loh.. yaa apapun bakal aku lakuin itu loh kalau informan merasa sangat kelekatan dalam
101. buat dia, ibaratnya kayak gitu sih mbak.. dekat dengan pacarnya dan berpacaran
102. Bagaimana perasaanmu setelah melakukan premital sex rela melakukan apapun
103. intercourse ?? demi pacarnya.
104. Awalnya sihh takut.. tapii setelah beberapa kali melakukan yaa Pada awalnya informan Premarital sex Dampak premarital sex
105. biasa aja sih mbak.. tapi ya kadang ada rasa bersalah juga udah takut melakukan sex intercourse menjadi intercourse
106. melakukan seperti itu loh, padahal belum tentu dia jadi suamiku. intercourse, namun setelah pengikat hubungan meski
107. Makanya itu, karna mungkin udah berhubungan itu trus aku jadi melakukannya informan mengalami perilaku
108. berpikir gimana caranya aku mempertahankan dia gitu loh merasa biasanya saja. kekerasan
109. (mungkinn...). Jadi kenapa aku selama ini tidak mau melepaskan Rasa bersalah yang
110. dia setelah dia melakukan kekerasan ke aku yaa mungkin salah terkadang timbul membuat
111. satunya sihh itu gitu.. informan merasa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

112. Menurut kamu, premital sex intercourse memberi dampak ingin berpisah dengan
113. negatif atau positif?? pacarnya meski
114. Yaa kalau menurutku sih membawa dampak negarif.. perilakunya kasar.
115. Mengapa?? Yaaa ada positif sama negatifnya sih mbak.. tapi Dampak positif yang Subjek menyadari Dampak premarital sex
116. mungkin lebih banyak dampak negatif.. Kalau dampak informan dapatkan dari dampak positif maupun intercourse
117. positifnya sih mungkin jadi lebih deket.. lebih apa yaa... lebih melakukan sex intercourse negatif dari premarital
118. yaa ngerasa saling.. saling memiliki gitu loh.. jadi kayak udah ialah informan merasa sex intercourse
119. deket banget gitu. Tapi negatifnya yaa seharusnya kan itu tidak menjadi lebih dekat dan
120. di lakukan sebelum kita menikah dan membuat kita itu kayak takut kehilangan pacarnya.
121. apa yaa.. tidak berpikir jernih gitu loh.. jadi seperti kayak Dampak negatifnya,
122. memaksakan apa yang sebenarnya tidak harus di teruskan melakukan premarital sex
123. jadinya juga berpikir karena saya sudah kayak begitu jadi yaa intercourse menjadikan
124. saya teruskan padahal itu kan tidak.. itu kan hanya membuat informan tidak dapat
125. saya sengsara dengan adanya kekerasan tadi tapi tetep saya berpikir dengan baik
126. juga.... tetap cinta begitu ya?? Gak cinta sih.. tapii yaa jadi sehingga tidak dapat
127. tetep bertahan. Jadi tidak bisa berpikir rasional sih kalau melihat sehat tidaknya
128. menurutku, negatifnya.karena melakukan premital sex hubungan yang
129. intercourse yaa??Hoo mbakk.. dijalaninya.
130. Siapakah yang lebih dulu mengajak untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

131. premital sex intercourse?


132. Kalau aku sih cowoknyaa sih mbak..
133. Bagaimana tindakan kamu ketika diajak untuk melakukan
134. sex intercourse?
135. Hahahaaa jijik bangettt (tertawa bersama)... yaa akuu.. yaa kalau Informan menolak untuk Perasaan terpaksa untuk Bentuk kekerasan psikis
136. lagi capek sih nolak sih mbak.. tapi apaa yaaa... tapi kadang.. melakukan sex intercourse melakukan sex
137. gimana yaa mbakk.. kalau namanya capek nihh yaa tapi dia tuh ketika sedang merasa intercourse
138. tetep maksa gitu lohh.. tau aku capek, tapi tetep dipaksa kayak lelah. Namun, ketika
139. gitu.. yaaa mau gak mau aku harus tetep ngelakuin kayak gitu.. pacarnya memaksa, maka
140. Mengapa kamu dapat berpikir demikian? informan akan menuruti
141. Misalnya gini ya mbak.. misalnya kan aku tidur disana.. aku lagi keinginan pacarnya.
142. tidur trus tau-tau aku dideketin, aku diajakin kayak gitu..aku
143. mau tidur pun gak bisa kan?? Karna di paksa-paksa terus gitu
144. loh.. jadi seperti pasrah gitu? Yaa mau gimana lagi mbak.. yaa
145. kadang juga nolak sihhh.. kadang memang kalau aku capek yaa Ketika informan benar- Amarah yang disebabkan Alasan kekerasan
146. aku tolak.. bener-bener aku tolak.. yaa walapun nanti benar menolak untuk oleh penolakan berpacaran
147. dampaknya dia marah.. yaa aku sih gak peduli... melakukan sex intercourse melakukan sex
148. Jadi ketika kamu tolak kayak gitu dia marah? dampaknya adalah intercourse
149. Kadang iya kadang enggak (sambil menguap).. pacarnya akan marah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

150. Bagaimana cara pacar kamu menunjukkan amarahnya


151. ketika kamu menolak melakukan sex intercourse?
152. Yaaa marah trus aku dicuekin..gitu loh mbak.
153. Menurut kamu, apakah sex intercourse itu penting
154. dilakukan pada masa berpacaran??
155. Enggaklah mbak.. menurut saya enggak! Mengapa? Yaaa karna Informan merasa bahwa Perasaan menyesal Dampak premarital sex
156. menurut saya hubungan itu tuhh yaa sebaiknya dilakukan kalau sex intercourse seharusnya setelah melakukan intercourse
157. udah suami-istri.. menurut saya pacaran itu tahap saling tidak dilakukan di masa premarital sex
158. mengenal.. gakk..gakk sampee.. gak harus sampe melakukan berpacaran karna intercourse
159. hubungan itu tuhh.. kita tidak harus saling mengenal dengan berpacaran adalah tahap
160. cara seperti itu gitu loh. Masih banyak cara mengenal saling mengenal.
161. kita..mengenal pasangan kita dengan cara yang lain, kalau
162. menurutku.. yaaa gak bangetlah kalau baruu... sebenernya
163. menurutku pacaran dengan gaya kayak gitu tuh sebenernya gak
164. bangett.. tapi karna saya udah terlanjur yaa udahh.
165. Apa yang kamu rasakan setelah melakukan sex intercourse?
166. Gak munafik ya mbak, ya saya juga merasa mendapatkan Informan merasa Kepuasan dari Dampak premarital sex
167. kepuasan tersendiri sih mbak.. kalau sama dia itu ibaratkan aku mendapat kepuasan dari melakukan sex intercourse
168. sampe menuhankan dia gitu lohh.. ngeri kan? Mengapa melakukan sex intercourse intercourse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

169. demikian? Yaa akuu gakk tau.. aku gak tauu (nada lembut).. hingga merasa
170. gak masuk akal sebenernya..gak masuk akal itu tuhh..Apa yang menuhankan pacarnya.
171. kamu maksud dengan menuhankan dia?
172. Enggak. Kayak apa yang aku pikirkan itu yang nomer satu dia Informan menjadikan Rasa cinta yang sangat Alasan kekerasan
173. itu loh.. dan dalam pikiranku itu cuman diaaa.. apapun diaa.. pacarnya yang utama besar menutupi perilaku berpacaran
174. orang tua ku gak ada.. Tuhan ku gak tau kemana.. ibaratnya.. dalam hidupnya, hingga kekerasan yang dialami
175. aku bangun tidur dia.. aku tidur diaa.. ibaratnya hidupku itu tidak perduli kepada orang
176. cuman sama diaa.. apa-apa itu tuh cuman sama dia gitu loh.. tua, bahkan Tuhan.
177. aku gak tau kok bisa sampe kayak gitu. Sekarang kalau aku Informan selalu bersama
178. logika sampe sekarang tuh aku masih bingung.. apa itu loh yang dengan pacarnya dari
179. membuat aku sampe begitu. Padahal dia.. padahal diaa udahh bangun tidur hingga tidur
180. tegaa.. gak tega sihh.. mungkin itu juga salahku yaa dia lagi, meskipun perilaku
181. ngelakuin kayak gitu. Maksudku tuh.. ibaratnya aku sampe pacarnya kasar.
182. kayak gimana pun aku tetep bela dia gitu loh.. aku gak tau
183. kenapa.. sekarang kalau masalah berhubungan (premital sex
184. intercourse), aku udah berhubungan dengan gak cuman sama
185. dia loh.. aku sama yang kedua, aku tinggalin masnya, sampean..
186. padahal sama yang kedua dia gak pernah nyakitin aku.. bingung
187. aku..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

188. Bagaimana keseharian kamu dengan pacarmu?


189. Kesehariannya.. yaa mungkin iya sih.. mungkin karna Setiap harinya, dari Kebersamaan Attachment
190. kebersamaan yaa.. aku bener-bener sama dia.. semuanyaaa itu bangun tidur, tidur, hingga mempengaruhi kelekatan
191. sama dia.. bangunn.. aku ibaratnya kalau ke kos cuman mandi kembali bangun informan hubungan
192. kok.. langsung balik ke kost-nya dia lagi? Iyaaa.. bisa kali yaa melakukan semuanya
193. kayak gitu yaa.. tapi aku juga sama pacar yang sekarang kayak bersama pacarnya.
194. gitu kadang.. tapii enggak.. enggak kayak gitu.. tapi ya mungkin
195. karna aku gak berhubungan sex intercourse yang kayak tadi
196. yaa.. yaa mungkin..
197. Bagaimana kamu memandang dirimu waktu pertama kali
198. melakukan premital sex intercourse??
199. Kalau aku pertama kali setelah melakukan itu tuh kayak aku tuh Informan merasa dirinya Perasaan rendah diri Dampak premarital sex
200. hina banget gitu loh.. aku belum waktunya melakukan kayak sangat hina dan tidak dapat setelah melakukan sex intercourse
201. gitu tapi udah melakukan kayak gitu.. aku tuh dah rusakk memiliki pasangan lagi intercourse
202. banget.. dengan kayak begitu tuh menurutku aku tuh udah rusak setelah melakukan
203. banget.. dan aku ngerasa enggak ada bakal cowok lain lagi yang premarital sex intercourse
204. mau nerima aku deh.. dan salahnya aku setelah aku punya dengan ketiga pacarnya
205. cowok lain lagi, aku melakukan itu lagi itu lohh.. jadi salahku karena seharusnya sex
206. itu tuh disitu.. jadi aku tidak bisa memutus rantai itu tuh intercoursedilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

207. lohhhh.... dan sampai pacar yang ketiga..walaupun kamu setelah menikah
208. sadari bahwa itu membuat kamu hina? Iyaa.. akhirnya aku Informan akhirnya bisa Penerimaan diri terhadap Dampak premarital sex
209. merasa yaa udahh.. aku sepertin ini, yaa udahh dah terlanjur.. menerima keadaan dirinya, premarital sex intercourse
210. yaaa.. gak masalah.. tapi memang ketika aku melakukan sehingga saat melakukan intercourse
211. hubungan itu dengan pacar kedua ku itu aku bener-bener tidak premarital sex intercourse
212. didasari dengan aku kepaksa gitu sihh aku eggak.. kadang aku dengan pacar keduanya,
213. malah yang... malah aku yang ngajakin itu loh..aku pengen tidur informan melakukannya
214. sama kamu gitu loh.. ibaratnya kadang aku yang ajak tidur, tidak dengan paksaan lagi,
215. waktu sama pacar kedua.. apa lagi kalau lagi stress.. bahkan terkadang
216. Jadi awalnya kamu merasa hina, lalu karena udah terlanjur informan yang mengajak
217. jadi berpikir ahh sudahlah skalian ajalah, gitu? pacarnya.
218. Iyaaa benerr... yaa tapi Puji Tuhannya sekarang aku dahh gak
219. begitu lagi..
220. Apa yang membuat kamu tiba-tiba memutuskan untuk
221. tidak melakukan premital sex intercourse lagi?
222. Yaa.. aku takut aja kalau kejadianku kayak kemaren dan aku Informan tidak ingin Trauma pasca mendapat Dampak kekerasan fisik
223. gak.. aku gak mau.. apa yaa.. Kejadian kayak kemaren itu mengalami kekerasan lagi perilaku kekerasan fisik
224. maksudnya kayak gimana? Kayak kejadian.. kayak aku sama dengan pacar barunya.
225. pacar ketiga ku.. aku dengan melakukan kayak gitu trus aku jadi Informan memilih untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

226. kayak apa-apa sama dia.. jadi aku kayak gak bisa melepaskan tidak melakukan sex
227. dengan gampang gitu tuhh.. aku gak mau lagi lohh terjadi intercourse lagi sebelum
228. seperti itu lagi sama yang sekarang.. kan aku juga gak tau yaa menikah.
229. jalannya Tuhan kayak gimana aku dengan yang sekarang gitu
230. loh. Jadii aku gak mau melakukan sesuatu yang berlebihan lagi
231. sebelum aku bener-bener jadi suamiku lagi gitu lohh.. bener-
232. bener suamiku.. sekarang aku berpikirnya seperti itu..
233. Dampak dari hubungan sebelumnya, bagaimana kamu
234. memandang dirimu saat ini? Sekarang?? Iyaa..
235. Kalau sekarang sih aku lebih berpikir positif yaa.. karna aku Saat ini informan Penerimaan positif pada Dampak premarital sex
236. sekarang udah bisa apaa yaa.. ibaratnya aku pelan-pelan memandang dirinya secara diri dengan tidak intercourse
237. melepaskan kayak gitu itu loh. Walaupun... karna menurutku positif. Tidak melakukan melakukan premarital
238. dengan aku tidak berbuat kayak gitu, aku jadi lebih nyaman, aku premarital sex intercourse sex intercourse lagi
239. lebih bisa menerima diriku yangg.. “ohh ternyata aku bisa kok.. menjadikan informan
240. gakk.. gak harus dengan seperti itu.” Jadii aku bisaa..lebih bisa merasa lebih nyaman dan
241. mengendalikan diriku gitu loh.. gak hanya berpikir “aku ingin menyadari bahwa dirinya
242. seperti ini, aku punya.. aku memiliki naff.... aku punya nafsu, bisa mengendalikan
243. aku harus kayak ginii.. aku kayak gini.. kalau sekarang aku lebih berbagai nafsu yang ia
244. bisa mengendalikan nafsuku gitu loh.. gak harus apa-apa yang rasakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

245. aku mau yaa ibaratnyaa itu tadi kadang kan kalau udah Kebiasaan melakukan sex Penerimaan positif pada Dampak premarital sex
246. kebiasaan kayak gitu tuhhh.....adakan keinginan buat kayak gitu intercourse membuat diri berdampak positif intercourse
247. tuh?? Pasti adalahh.. aku juga.. akupun juga merasakan.. sampai informan terkadang pada pengontrolan nafsu
248. saat ini pun aku jugaa kadang.. aku pengen loh.. aku pengen merasa ingin
249. gitu.. tapi trus karna udah berpikir yang udah aku gak mau melakukannya lagi.
250. kayak gitu lagi, yaa udah.. dan sekarang puji Tuhann bisa.. yaa Namun tekad besar untuk
251. aku bisa mengendalikan nafsuku gitu loh. Dong gak?? Iyaa tidak melakukannya
252. iyaa.. gak kayak dulu... kayak binatang gituu.. dah enggakk.. sebelum menikah
253. sekarang lebihh.. yaudahh.. aku bisa mengendalikan diri... karna membuat informan bisa
254. kalau ak.. kalau kita hanya menilai tokk.. tapi ini apa yang aku mengontrol nafsunya.
255. rasa yaak.. gak tau aku teori tok.. iyaaa..iyaaa... karna aku Mindset yang informan Berpikir positif Self concept positif
256. merasa kalau ketika kita tuh hanya berpikiran jelek ke kita, kita tanamkan pada dirinya menjadikan diri lebih
257. gak bakalan bisa berubah kok... kalau kita menilai diri kita jelek adalah “berpikir positif baik
258. terus lohh...hhmmm...hmmm... kita bakal kayak gitu terus.. yaa akan menjadikannya lebih
259. gak bakal bisa maju lebih baik.. kalau menurutku sih begituu.. baik dan berpikir negatif
260. makanya aku sekarang gini... ohh aku dah bisa.. berarti aku akan menjadikan diri
261. harus bisa lebih baik lagi... semakin buruk”.
262. Berarti sekarang kamu udah bisa menerima diri kamu apa
263. adanya dan berusaha menjadi lebih baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

264. Nahh...hoo oo.. iyaa..aku sekarang kayak gitu... kalau yang tadi
265. kan, pikiran pertama ku kayak gitu terus, jadi ada di dalam
266. lingkaran itu terus kann?! Iyaa..okee...
267. Kembali lagi ya ke kekerasan tadi.. Ketika kamu mengalami
268. kekerasan dari pacarmu itu, apakah kamu pernah
269. mengungkapkan isi hatimu ke pasanganmu saat di sakiti?
270. Pernahlah.. yaa selalu kayak gitu.. misalkan aku habis di pukulin Informan selalu menangis Kekecewaan atas bukti Dampak kekerasan fisik
271. gitu yaa.. aku diem, aku nangiss.. aku tuh orangnya gak bisa dan meminta pertanggung cinta yang diwujudkan
272. diem.. dalam arti, ketika dalam di pukulin pun aku tetep jawaban atas kalimat cinta dengan
273. ngomong gitu lohh.. yaaa aku disitu masih emosi.. tapi nanti yang selalu pacarnya perilaku kekerasan dalam
274. kalau pas udah selesai berantemnya, yaa ketika jelasin yaa aku ungkapkan ketika ia hubungan berpacaran
275. ngomong kalau tadi... kok kamu tega sihhh...apaa...kok kamu dipukuli oleh pacarnya.
276. tega ngomong sayang ke aku tapi bisa-bisanya mukulin aku Pacar informan selalu
277. gituu...Dia juga menjelaskan minta maaf, menyesal.. tapi aku meminta maaf setelah
278. gak tau yaa..kenapa setiap..mungkin yaaa karna dia dah ngerasa melakukan tindak
279. ini aku dahh...poo.. semakin aku punya masalah sama dia, kayak kekerasan kepada
280. dia tuh ngerasa gak puass..gak puasss..jadi semakin kedepan, informan. Namun, tiap kali
281. ketika kita punya masalah dia semakin keras gitu loh informan bertengkar
281. mukulnya.. itu yang aku selalu ngomong sihh..tapi dia tetep aja perilaku kasar pacarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

282. kayak gitu.. cuman nyesel di awal tok itu lohh.. setelahnya justru semakin kasar.
283. malah tambah yang keras..
284. Apa yang menyebabkan kamu cemburu dengan pacar
285. kamu?
286. Yaaa itu tadiii...Dia nyimpen foto cewek di hand-phone Informan merasa cemburu Perasaan cemburu akibat Bentuk kekerasan psikis
287. nya..teruss...jadi gini loh, kayaknya dia itu memang sihh ketika melihat banyak foto pasangan suka
288. menuntut aku untuk apaa yahhh...gedein payudaraku, terus yaitu wanita lain di hand-phone mengoleksi foto wanita
289. sihh yang sering dia ituu..jadii di hand-phone, aku pacarnya dan sangat sakit lain
290. nemu...makanya yang bikin aku sakit hati banget itu ketika aku hati ketika melihat salah
291. nemuu.. nemu di hand-phone nya dia yang banyak banget foto- satu foto wanita itu adalah
292. fotonya yang terus ada foto kakak ku juga itu loh yang seksi- kakak dari informan. Pacar
293. seksiii...lah yahh ituu..terus ketika dia jalan berdua dengan informan menuntut
294. temen ceweknya.. Menurutku itu gak wajar sihh.. kenapa?? informan untuk memiliki
295. Karna dia biasanya gak seperti itu gitu loh.. body yang seksi.
296. Jadi karna itu kamu merasa cemburu? Iyaaa.. Apakah kamu
297. mengkomunikasikan hal ini kepada pacar kamu?
298. Udahh...tapi menurut dia tuh aku gak wajar cemburunya gitu Pacar informan merasa Perasaan tertekan karena Bentuk kekerasan psikis
299. lohh.. aku tuh gak wajar kalau cemburu kayak gituu..soalnya dia bahwa kecemburuan yang ingin saling dipahami
300. tuh temennya dia.. harusnya aku tuh tauu..ngertiin dia gitu informan rasakan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

301. lohh..gak boleh cemburuuu... berlebihan, pacarnya ingin


302. Apakah kamu pernah melakukan perlawanan ketika agar informan bisa lebih
303. mendapat tindak kekerasan dari pacar mu? memahaminya
304. Pernahhh... bagaimana? Yaa..ketika dia gebuk aku ya aku balas Informan melakukan Saling membalas Bentuk kekerasan fisik
305. gebuk.. tapi dia selalu balesss.. apa yang aku bales dia selalu perlawanan ketika pukulan ketika mendapat
306. baless.. jadiii salinggg.aku gebuk, dia gebuk akuu.. dia gebuk mendapat tindak tindak kekerasan
307. aku, aku gebuk diaa, nanti bales lagi dia gebuk aku..Namanya kekerasan. Misalnya, saat
308. cowok sama cewek kencengan manaa?? Iyaaa..yaa.. Seberapa pacarnya memukul,
309. sering kamu mendapat tindak kekerasan selama berpacaran informan membalas
310. dengan dia? memukul.
311. Jarang sihh... baru limaa.. jarang sihh... tapi karnaa... termasuk Pacar informan selalu Pertengkaran berakhir Bentuk kekerasan fisik
312. sering atau apa yaa... setelah kejadian sekali itu jadi...kalau memukuli informan setiap dengan pemukulan
313. berantem dia jadi mukul aku sihh...apaa yaaa.. jarang atau bertengkar. terhadap pasangan
314. seringg yaa? kamu sering berantem gak sama dia? Sering
315. sihh..tapi gak terus gituu.. Jarang sih brarti dia mukul aku.. Lima
316. kali dalam tiga bulan tuh...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

LAMPIRAN 2

VERBATIM INFORMAN 2 (TD)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

No. Verbatim Parafrase Subtema Tema


1. Apakah saat ini kamu sedang menjalin hubungan berpacaran?
2. Iya.
3. Ini pacar kamu yang keberapa? Pacar yang ke lima mbak.
4. Dari kelima pacar kamu, pacar keberapa yang paling lama dan
5. berapa lama hubungan kalian?
6. Pacar yang ke lima mbak.. kita udah 4 tahun pacaran..
7. Usia berapa kamu pertama kali melakukan premarital sex
8. intercourse?
9. Pertama kali pas usia saya 18 tahun mbak.. yaa sama pacar kelima
10. saya ini mbak.
11. Bagaimana perasaanmu setelah melakukan premarital sex
12. intercourse dengan pacar kamu?
13. Yaa.. perasaannya senang sih mbak.. hehe.. merasa puas juga.. aku Informan merasa senang setelah Perasaan bahagia setelah Dampak premarital sex
14. juga merasa hubunganku yang sekarang sama dia tuh beda sama melakukan premarital sex melakukan premarital sex intercourse
15. hubunganku yang sebelum-sebelumnya.. intercourse dengan pacarnya intercourse
16. Emang yang sebelumnya kayak gimana?
17. Kalau sebelumnya kan aku belum pernah sampe melakukan Informan merasa lebih intim Premarital sex intercourse Dampak premarital sex
18. hubungan badan gitu mbak, baru sama dia.. yang pacarku yang dengan pacarnya setelah menimbulkan kelekatan intercourse
19. sekarang ini aja.. trus ya aku jadinya merasa kayak makin dekat aja melakukan premarital sex dalam hubungan
20. sama dia.. intercourse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

21. Dalam melakukan premarital sex intercourse siapa yang lebih


22. dulu mengajak?
23. Kalau yang kayak gitu lebih sering pacar saya mbak yang ngajak..
24. Apa dampak yang ditimbulkan premarital sex intercourse
25. dalam hubunganmu berpacaran?
26. Hmm.. kalau dampaknya, jadi setelah berhubungan seperti itu Informan merasa bahwa Premarital sex intercourse Dampak premarital sex
27. secara gak langsung hal itu tuh jadi pemanis dalam hubunganku premarital sex intercourse intercourse
28. sama pacarku. Sering nih mbak, misalnyakalau aku lagi berantem menjadi jembatan untuk
29. sama dia ya kita baikannya dengan cara gitu, ya berhubungan berdamai dengan pacarnya
30. suami istri gitu.. habis itu langsung baikan kita.. ketika sedang bertengkar
31. Apakah kamu pernah mengalami kekerasan atau menjadi
32. pelaku kekerasan?
33. Iya.. pernah sih mbak.. pas awal-awal pacaran dulu.. pas.. pas.. Informan di tampar oleh Menampar pasangan Bentuk kekerasan
34. bulan-bulan kedua kalau gak salah.. aku pernah ditampar sama dia. pacarnya diawal hubungan sebagai bentuk perilaku berpacaran
35. Waktu itu pacarku nampar pake tangan.. itu tuh aku shock banget mereka kekerasan berpacaran
36. mbak.. kaget, kok dia sampe berani nampar aku gitu.. hmm.. trus..
37. gitu..
38. Kok dia bisa nampar kamu kayak gitu? Sebabnya apa?
39. Ya itu.. biasanya kalau lagi berantem mbak.. pokoknya kita kalau Informan ditampar oleh Pertengkaran sebagai Bentuk kekerasan
40. lagi ada masalah berantem gitu kalo aku marah-marah gimana pasti pacarnya tiap sedang bertengkar pemicu perilaku menampar berpacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

41. dia main tangan kayak yang nampar gitu.. pokoknya dia ujung-
42. ujungnya pake kekerasan mbak..
43. Sering gak dia kayak gitu ke kamu?
44. Hmm.. iya.. lumayan sih mbak.. pernah sampai.. ada lima sampai
45. enam kali kayaknya aku digituin, dikasarin kayak gitu.. Bulan trus
46. tahun berikutnya sejak pertama kali aku ditampar itu dulu setelah
47. itu yaa berulang kali dia main kasar ke aku mbak..
48. Apakah ada kekerasan lain yang pacarmu lakukan selain
49. nampar kamu?
50. Ada mbak.Aku gak cuma ditampar aja sama dia.. dulu pernah Selain menampar, pacar Tindak kekerasan dalam Bentuk kekerasan
51. dicekik.. itu menurutku yang paling parah.. dicekik habis itu trus informan juga pernah mencekik berpacaran berpacaran
52. badanku dibalik trus dijatuhin di lantai.. kayak dibanting gitu.. dari dan mendorong informan hingga
53. semuanya itu kejadian yang paling parah mbak.. terjatuh dilantai
54. Apa yang kamu lakukan saat pacarmu memperlakukan kamu
55. seperti itu?
56. Saya cuman nangis mbak. Saya ketakutan juga mbak.. pengen
57. ngelawan tapi takutnya ntar dia makin kasar.
58. Apa alasan pacar kamu melakukan tindak kekerasan?
59. Awalnya tuh dia cemburu mbak.. dia kan orangnya pencemburu Pacar informan berprilaku kasar Perasaan cemburu dapat Alasan kekerasan
60. juga.. trus aku pernah pake baju yang gimana ya, agak terbuka kepada informan karena merasa memicu terjadinya berpacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

61. gitu.. menurut dia ya terbuka tapi aku ya rasanya biasa-biasa aja cemburu dan tidak suka jika kekerasan berpacaran
62. mbak.. trus dia marah.. dia bilang kok aku pake bajunya kayak gitu informan berpakain terbuka
63. kan ngga enak kalau sampe diliatin sama orang, diliatin sama yang menyebabkan banyak laki-
64. cowok-cowok.. dia mikirnya kalau aku dandanannya kayak gitu, laki yang terpesona pada
65. terbuka.. trus jadi perhatian cowok-cowok, dia gak suka informan.
66. mbak..Terus apa lagi?Truus.. apa ya.. hmm.. ini.. pernah juga Informan sangat marah ketika Ketidakjujuran dalam Alasan kekerasan
67. karena aku mergokin dia bohong sama aku.. kan ketahuan mbak dia mendapati pacarnya berbohong hubungan dapat memicu berpacaran
68. bohong jadinya aku kesel kan.. aku marah besar waktu itu sama dia kepadanya hingga mengusir terjadinya perilaku
69. sampe aku suruh dia pergi dari kosku, kayak ngusir gitu.. eh malah pacarnya, namun pacar informan kekerasan berpacaran
70. dia yang balik marah sama aku.. dia marah-marah trus maki-maki berbalik marah dan memaki
71. aku.. di situ kita sempat bertengkar mulut gitu mbak sampe hingga memukul informan
72. akhirnya dia mukul aku.. sampe kamarku juga diobrak-abrik sama
73. dia..
74. Apakah kamu pernah melakukan perlawanan kepada
75. pasanganmu atas tindak kekerasan yang dilakukan? Bosan diperlakukan kasar oleh Menerima tindak kekerasan Alasan kekerasan
76. Pernah.. waktu itu aku juga udah capek dikasarin sama dia sampe pacarnya, informan akhirnya terus-menerus dapat berpacaran
77. akhirnya aku juga melawan.. itupun hanya dua kali.. selama ini kan melakukan perlawanan saat memicu korban menjadi
78. aku ngalah-ngalah trus mbak kalau dikasarin gitu, namanya orang pacarnya memperlakukan pelaku kekerasan
79. juga punya batas kesabaran kan.. jadi ya waktu itu aku sempat dirinya dengan kasar
80. melawan..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

81. Apa yang kamu rasakan ketika pasanganmu melakukan tindak


82. kekerasan terhadap kamu? Informan merasa takut dan sakit Perasaan tertekan karena Dampak kekerasan
83. Takut mbak.. sakit hati juga.. kalau dia udah kasar sama aku tuh hati kepada pacarnya karena mendapat perilaku berpacaran
84. bawaannya takut aja.. mikirnya dia nanti sampe gimana ke aku berprilaku kasar kepada dirinya kekerasan
85. kalau dia udah enggak bisa kontrol.. aku tuh sebelumnya gak
86. pernah dikasarin gitu mbak sama orang, orangtuaku apalagi.. sama
87. pacar-pacarku yang sebelumnya juga gak pernah.. makanya pas
88. pacaran sama dia ini aku baru dapet yang kayak gitu.. aku takut
89. dan sakit hati, karena sejujurnya akugak pernah dikasarin seperti
90. yang dia lakukan terhadap aku ini.
91. Apakah kamu pernah mengungkapkan perasaanmu mengenai
92. tindak kekerasan yang dilakukan kepada kamu? Informan mengungapkan Perasaan tertekan akibat Dampak kekerasan
93. Pernah mbak.. Baru-baru ini malah aku kasih tau ke dia kalau aku perasaan takutnya kepada perilaku kekerasan berpacaran
94. sebenarnya takut mau berhubungan sama dia lagi kalau dia kayak pacarnya atas perilaku kasar berpacaran
95. gitu terus ke aku.. mau dekat-deket sama dia aja aku harus hati-hati yang pacarnya lakukan
96. jangan sampe ada pertengkaran trus ujung-ujungnya kita adu mulut
97. trus dia main kasar lagi.. karena itu juga aku jadi takut buat
98. ngejalanin lebih jauh lagi ke depannya sama dia..
99. Lalu keputusanmu gimana akhirnya buat hubunganmu sama
100. dia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

101. Yaa.. gimana ya mbak.. aku juga masih bingung mesti kayak
102. gimana.. harus berbuat apa.. hubunganku sama dia ya kayak gini-
103. gini aja. Aku diperlakukan kayak gitu sama dia selama ini tapi ya
104. akunya juga tetep bertahan sama dia..
105. Bagaimana kamu memandang dirimu setelah melakukan
106. premarital sex intercourse? Informan memandang dirinya Premarital sex intercourse Dampak premarital sex
107. Kalau aku.. hmm.. gimana ya.. kalau aku pribadi sih mbak melihat sebagai perempuan yang pantas menimbulkan kekerasan intercourse
108. diriku ya sebagai wanita.. sebagai wanita yang pantas untuk dicintai untuk dicintai sewajarnya dan berpacaran
109. juga mbak.. maksudnya tuh dicintai kayak kalau berpacaran ya tidak diperlakukan kasar
110. dicintai sewajarnya lah.. diperlakukan sewajarnya sama pasangan oleh pacarnya meski telah
111. kayak orang pacaran seperti biasa.. bukan berarti karna aku udah melakukan premarital sex
112. ngelakuin itu sama dia trus dia seenaknya berprilaku sama aku.. yaa intercourse
113. pokoknya gak aneh-anehlah.. gak ada pake kekerasan-kekerasan
114. segala.. apalagi kita kan cewek ya mbak, ya masa diperlakukan
115. kasar gitu sama laki-laki.. seharusnya kan ya.. hmm.. ngga bisa Informan merasa memiliki Perasaan tertekan karena Bentuk kekerasan psikis
116. kayak gitu.. Tapi ya aku tuh juga ada jeleknya mbak, jeleknya gini perasaan yang sangat lemah tidak dapat bertindak sesuai
117. mbak.. misal kadang suka lemah sendiri sama perasaan.. kadang setiap kali ia mendapat tindak keinginan
118. kan aku mikir, aku tuh udah digituin sama pacarku.. dikasarin lah kekerasan dan ingin berpisah
119. segala macem.. kadang aku tuh mikir ya udahlah mau putus aja dengan pacarnya informan
120. sama dia, daripada aku dikasarin mulu kan.. bukannya seneng merasa tidak dapat melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

121. malah aku dapatnya sakit.. udah sering sih mbak.. mikir.. yaudah apa-apa karena adanya janji-
122. mau putus aja.. tapi pas giliran kayak gitu pas aku minta putus janji manis yang diberikan oleh
123. pacarku itu berubah langsung baik-baikin aku.. bilangnya dia mau pacarnya, meskipun informan
124. memperbaiki perilakunya, gak bakal kasar lagi sama aku.. dia mengetahui bahwa pacarnya
125. minta-minta maaf gitu.. janji-jani sama aku gak bakal ngulangin tidak akan menepati janji yang
126. lagi kayak yang kemarin-kemaren.. setelah dia ngomong kayak gitu diucapkannya
127. aku luluh juga kan mbak.. ujung-ujungnya ya gak jadi putus.
128. Padahal di satu sisi juga aku ngerti mbak bakalan kayak gimana
129. hubunganku sama dia ke depan.. soalnya ya meskipun dia bilang
130. mau baik-baik sama aku kenyataannya ya diulangin lagi kesalahan
131. dia.. sampe sekarang malah masih kayak gitu..
132. Bagaimana pandangan lingkunganmu terhadap premarital sex
133. intercourse?
134. Kalau itu tergantung sama orangnya sih.. tergantung dia orangnya Informan memiliki lingkungan Setiap individu memiliki Pandangan lingkungan
135. kayak gimana.. kebetulan temen-temenku orang-orang yang yang memandang premarital sex pandangan tersendiri terhadap premarital sex
136. berpikiran terbuka semua mbak.. jadi hal-hal yang kayak gitu udah intercourse sebagai hal yang terhadap premarital sex intercourse
137. nggak tabu lagi.. udah biasa lah.. jadi klo ngobrol masalah-masalah tidak tabu lagi, tapi ada intercourse
138. kayak gitu ya terbuka aja nggak ada masalah. Malah biasanya cuma beberapa teman informan yang
139. kami anggap lucu-lucuan aja.. kayak dianggap lelucon-lelucon masih tabu jika membahas
140. gitu.. tapi ada juga sih beberapa yang masih nganggep apa sih sex premarital sex intercourse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

141. intercourse gitu.. masih tertutup.. mereka ngganggepnya masih


142. asing gitu buat jadi bahan obrolan.. ya balik lagi ke orangnya sih
143. mbak gimana..
144. Apakah kamu pernah menolak ketika pasanganmu mengajak
145. untuk melakukan sex intercourse?
146. Nolak pernah..Kenapa?Ya saya lagi capek aja mbak.. kadang kan
147. kita capek gitu pengen istirahat trus pacar saya minta untuk
148. berhubungan seksual gitu trus saya nolak karena pengen istirahat..
149. Bagaimana reaksi pasangan kamu ketika kamu menolak untuk
150. melakukan sex intercourse?
151. Dia sih ya maklum-maklum aja mbak.. nggak marah juga.. dia
152. ngerti kok kalau aku lagi capek trus mau istirahat..dia pernah
153. maksa gitu ngga?
154. Kalau maksa sih nggak pernah mbak.. nggak pernah sampe kasar
gitu.. kalau akunya lagi gak mau ya dia ngerti..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

LAMPIRAN 3

VERBATIM INFORMAN 3 (DP)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

No. Verbatim Parafrase Subtema Tema


1. Apakah saat ini kamu sedang menjalin hubungan
2. berpacaran?
3. Iyaa mbak.. saya memiliki pacar saat ini.
4. Ini pacar kamu yang keberapa?Yang ketiga mbak
5. Kapan pertama kali kamu melakakukan Premarital Sex
6. Intercourse?
7. Mmm.. Pertama kali dengan pacar ketiga saya mbak.. itu pada
8. tahun 2011 mbak.
9. Usia kamu saat itu berapa?
10. Saat itu usia saya 19 tahun
11. Sudah berapa lama kamu menjalin hubungan dengan
12. pacar ketigamu ini?
13. Sudah dua tahun mbak, tapi banyak putus-nyambung – putus- Informan merasa Keharmonisan Dampak keharmonisan
14. nyambung gak jelas truskita balikan lagi. Kemaren kita sempet hubungannya dengan mempengaruhi kesetiaan
15. putus, trus saya sempat pacaran dengan cewek lain. Bayangkan pacarnya selama dua tahun
16. mbak, hari pertama saya jadian dengan pacar keempat saya ini, kurang harmonis. Informan
17. dia langsung ngajak saya gitu-gituan.. kok bisa? Saya juga gak pernah putus lalu menjalin
18. ngerti mbak.. saya masuk ke kamarnya, trus dia langsung hubungan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

19. nyium trus ya mancing-mancing saya gitu.. yaudahh.. yang perempuan lain.
20. namanya cowok mau gimana lagi..
21. Apakah kamu juga melakukan sex intercourse dengan
22. pacar kamu yang keempat?
23. Gak sampe melakukan itu mbak, cuman ciuman sama ngeraba-
24. ngeraba aja.. aku juga udah putus dengan dia.. Mengapa kamu
25. putus dengan dia?
26. Yaa soalnya dia gak bisa bergaul dengan teman-temanku Informan merasa kecewa Kekecewaan akibat Konsistensi faktor
27. mbak. Padahal diawal hubungan kita, kita udah saling dengan pacar barunya ketidak-konsistenan pendukung
28. janjikalau aku bisa nerima teman-temannya dia berarti dia juga karena tidak menepati antara ucapan dan keharmonisan
29. harus bisa nerima teman-temanku. Tapi ternyata saat kita udah janjinya untuk dapat tindakan hubungan
30. jadian dia gak mau berbaur dengan teman-teman aku, jadi ya membaur dengan sahabat
31. udah aku putusin aja. Soalnya aku gak bisa dipisahkan dari informan, hal tersebut
32. teman-temanku. Nah tiap kali aku dengan pacar keempat ini mengakibatkan informan
33. bertengkar, aku selalu teringat kembali dengan pacarku yang memilih putus dan menjalin
34. ketiga mbak.. jadi saat aku putus dengan pacar yang keempat, kembali hubungan dengan
35. aku langsung balikan dengan pacar ketiga ku karna aku juga mantan kekasihnya.
36. masih sayang sama dia.
37. Apa yang membuat kamu melakukan Premarital Sex
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

38. Intercoursedengan pacar ketigamu?


39. Awalnya ndak.. awalnya cuman biasa.. Biasa bagaimana? Awalnya informan dan Perilaku seksual Tahap premarital sex
40. Yaa gak langsung seperti itu.. Berciuman dulu, kemudian pacarnya hanya berciuman mendorong terjadinya intercourse
41. petting sekitar beberapa bulan.. Terus awalnya juga pacarku karena pacarnya takut premarital sex
42. enggak mau karena takut, terus semenjak seperti.. mmm.. melakukan premarital sex intercourse
43. seperti itu akhirnya dia berani.Seperti gitu gimana? Yaa intercourse, tapi pada
44. ngeraba-ngeraba mbak, karna udah biasa kayak gitu ya akhirnya pacar informan
45. akhirnya dia berani making love. Jadi gimana yaa.. kalau mau mau melakukannya.
46. dibilang kenapa melakukan itu yaa karna kepengen aja.. sama
47. penasaran sih gimana rasanya hehehee..
48. Saat itu pacar kamu juga baru pertama kali melakukan sex
49. intercourse? Iya. Setelah kalian melakukan sex intercourse,
50. menurut kamu apa dampak yang ditimbulkan dalam
51. hubungan mu?
52. Lebih serius.. terus sudah kayak bukan pacaran cinta-cinta Melakukan premarital sex Sex intercourse memberi Dampak premarital sex
53. monyet lagi.. jadi lebih ada rasa saling memiliki, jadi gak intercourse mengikat pengaruh terhadap intercourse
54. kepikiran buat cari cewek lain lagi.. sedikitlah.. masih ada, tapi informan dengan pacarnya hubungan berpacaran
55. tinggal sedikit.. karna udah kayak gitu juga saya jadi merasa dan membuat informan
56. udah ada tanggung jawab juga. Tapi yaa ada gak enaknya merasa semakin serius,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

57. juga.. Apa? Kalau misalnya kita lagi ada masalah nih yaa trus semakin bertanggung
58. mau putus, dia langsung ngomong “aku udah ngasih semua ke jawab, semakinmerasa
58. kamu, kok kamu giniin aku” jadi apa yaa.. jadi sebagai alasan saling memiliki, dan kurang
59. agar gak bisa putus sih jadinya.. kayak ikatan paksa gitu.. berminat untuk berpindah
60. Apa yang kamu rasakan setelah melakukan sex hati.
61. intercourse?
62. Yaa biasa aja.. menurut saya sih hal itu tuh gak berpengaruh Informan merasa bahwa sex Frekuensi melakukan sex Dampak premarital sex
63. dalam keseharian saya dengan dia. Seberapa sering kamu intercourse tidak intercourse tidak intercourse
64. melakukan sex intercourse? Mmm.. kalau dibilang sering, yaa berpengaruh dalam mempengaruhi hubungan
65. mungkin sering.. dari dianya sih. Maksudnya dari dianya kesehariannya meski sering
66. gimana? Ya dianya yang sering mancing, sering gimana- dilakukan. Pacar informa
67. gimana terus ujung-ujungnya gitu. Ya tergantung situasi, lebih sering mengajak
68. kadang-kadang seminggu beberapa kali. informa untuk melakukan
69. Bagaimana kamu memandang dirimu setelah kamu sex intercourse
70. melakukan sex intercourse?
71. Kalau saya sih biasa aja, tapi dengan sudah melakukan itu tuh Informan merasa lebih Premarital sex Dampak premarital sex
72. saya jadi merasa lebih bertanggung jawab sih, lebih sering bertanggung jawab jika ada intercourse menimbulkan intercourse
73. berpikir “saya sudah giniin anaknya orang, kalau misalnya saya hal yang tidak diingankan perilaku bertanggung
74. melenceng atau gimana”.. yaa itu jadi beban tersendiri buat terjadi setelah melakukan jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

75. saya. sex intercourse dengan


76. Bagaimana perasaanmu pada pacarmu setelah kalian pacarnya
77. melakukan sex intercourse?
78. Awalnya sih biasa aja mbak, gak berpengaruh apa-apa. Tapi Setelah beberapa kali Sex intercourse menjadi Dampak sex intercourse
79. semakin lama.. tapi bukan hanya karna itu sih, tapi itu juga melakukan sex faktor besar yang
80. salah satu faktor besar yang mempengaruhi perasaan saya yang intercourseinforman merasa mempengaruhi perasaan
81. semakin lama ya semakin sayang sama dia. halitu salah satu faktor sayang terhadap pacar
82. Apa pandangan lingkunganmu terhadap premarital sex besar yang membuat
83. intercourse? informan semakin
84. Kalau dari lingkungan pergaulan saya sih, teman-teman saya menyayangi pacarnya Keingintahuan akan sex Pandangan lingkungan
85. malah penasaran mbak sama gimana rasanya. Sahabat informan merasa intercourse terhadap sex
86. Bagaimana sikap kamu menanggapi rasa penasaran teman penasaran dengan sex intercourse
87. kamu? intercourse
89. Yaa awalnya saya tertutup mbak, saya juga sok-sok aja gak Penerimaan pada Dampak premarital sex
90. pernah melakukan itu, tapi semakin lama ya saya berpikir Informan merasa tidak perlu premarital sex intercourse
91. untuk apa lagi disembunyikan kalau memang sudah melakukan menutu-nutupi pada teman- intercourse menciptakan
92. itu...jadi ya saya jujur aja sama teman saya. Tapi jarang mereka temannya mengenai sex keterbukaan
93. bahas sih mbak, soalnya dilingkungan bergul saya, baru saya intercourse yang dia
94. yang sudah melakukan itu tuh. lakukan dengan pacarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

95. Apakah kamu pernah mengalami kekerasan atau menjadi


96. pelaku kekerasan berpacaran?
97. Pernah mbak, dari dianya malah. Tapi lebih ke kekerasan Kebersamaan terus- Bentuk kekerasan psikis
98. psikis sih yang aku rasakan. Jadi sejak kami sudah melakukan Informan pernah menjadi menerus dengan pacar
99. itu tuh kan kami jadi makin sering bersama, dia maunya sama korban kekerasan psikis memberi tekanan mental
100. saya terus.. Jadi kayak dia udah gak ada dunianya.. jadi dari pacarnya. Informan pada salah satu pihak
101. maunya dekat sama saya, pokoknya sering ke kost.. maunya merasa tertekan karna harus
102. dikostan seharian sampai gak pulang-pulang, saya jadi gak bisa selalu bersama dengan
103. bermain sama temen..Kamu dilarang untuk bergaul? Gak pacarnya dan menjadi sulit
104. dilarang sih mbak.. dia bilang sih kalau aku mau pergi main ya bertemu dengan temannya. Kurangnya rasa empati Alasan terjadinya
105. pergi aja, tapi dia dikost ku, kan aku gak enak ninggalin dia Informan tidak dapat didalam hubungan dapat kekerasan berpacaran
106. sendirian.. jadi kepikiran juga, jadi mau gak mau aku gak bertemu dengan temannya menimbulkan tekanan
107. keluar aja. Padahal kan walaupun kita punya pacar ya tetep karena tidak enak jika harus pada pasangan
108 pengen ada waktu sendiri, cuman secara gak langsung dia meninggalkan pacarnya
109. kayak gitu, itu tuh membatasi pergaulanku.. sendiri dikost informan.
110. Apa yang kamu rasakan dari sikap pacar kamu yang
111. seperti itu?
112. Yaa awalnya saya merasa terganggu mbak.Kamu pernah Attachment berlebihan Dampak kekerasan
113. membahas masalah ini dengan dia gak?Iya mbak, udah saya Informan merasa terganggu memberi tekanan mental berpacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

114. omongin. Butuh proses yang cukup lama sih sampai dia dengan sikap pacarnya yang pada pasangan
115. akhirnya punya dunianya sendiri.. sekitar beberapa bulan gituu ingin selalu bersama.
116. baru dia bisa sibuk dengan kegiatannya yang lain. Dia tuh lucu Setelah dikomunikasikan
117. juga mbak, ketemu bisa di bilang tiap hari, tapi misalnya nih ya bersama, dalam beberapa
118. ada satu hari gak ketemu, dia pasti sms aku bilang kangen bulan berikutnya pacar
119. banget, padahal baru sehari gak ketemu. informan akhirnya berubah.
120. Apakah ada kekerasan lain yang terjadi didalam
121. hubunganmu?
122. mmm..gak ada sih mbak. Paling cuman kayak gitu. Aku gak
123. pernah sampe main pukul ke dia, yaa dia juga gitu mbak..
124. Apakah dapat dikatan dengan melakukan sex intercourse
125. kamu menjadi semakin yakin untuk menjadikan pacarmu
126. istri dikemudian hari?
127. Yakin sih yakin.. cuman belum bisa.. belum bisa apa yah..
128. belum bisa memutuskan kalau dia memang yang akan jadi Premarital sex Dampak premarital sex
129. pasanganku seterusnya. Aku takutnya ketika dilingkungan Melakukan premarital sex intercourse tidak intercourse
130. baru, lingkungannya beda dari ini semua terus lebih suka sama intercourse tidak mempengaruhi seseorang
131. lingkungan yang baru dan yang ini ditinggalkan, seperti itu sih mempengaruhi keyakinan untuk menjadi yakin
132. mbak.Awalnya melakukan itu tuh ya saya kasarannya hanya informan untuk menjadikan kepada pasangannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

133. melepaskan nafsu,tapi lama-kelamaan jadi kepikiran untuk pacarnya sebagai isteri
134. harus bertanggung jawab kalau ada yang tidak diinginkan karena awalnya informan
135. terjadi.Saya juga mikir kalau saya putus sama pacar saya melakukan sex intercourse
136. takutnya pas saya putus trus pacaran sama cewek yang hanya untuk melampiaskan
137. berikutnya ternyata yang baru ini gak mau gitu-gituan kan saya nafsu. Kemudian informan
138 yang rugi mbak. berpikir untuk harus
139. Rugi kenapa? bertangung jawab. Informan
140. Yaaa karna gak bisa ML lagi jadinya mbak.. tidak ingin berpisah dengan
141. Siapakah yang lebih dulu mengajak untuk melakukan sex pacarnya karena takut jika
142. intercourse? pacar berikutnya tidak mau
143. Terkadang pacar saya yang mengajak saya mbak tapi saya melakukan sex intercourse. Pemula pelaku sex Faktor pendukung
144. tolak. Kenapa? Yaa kalau saya lagi capek mbak. Biasa dia Terkadang yang lebih dulu intercourse tidak dapat terjadinya sex
145. mancing-mancing gitu, tapi kalau saya lagi capek ya saya cueki mengajak melakukan sex ditentukan oleh jenis intercourse
146. dia mbak.Dia masih mikir yang kayak gitu-gituan tuh buat intercourse adalah pacar kelamin
147. senang-senang belum tau fungsinya, tapi kalau dari saya sih informan, terkadang
148. udah gak gitu-gitu amat mbak. informan menolak jika
149. Apa dampak yang timbul didalam hubunganmu dengan lelah. Informa juga mulai
150. bertemu pacarmu setiap hari? berpikir dampak sex
151. mmm.. dampaknya jadi bosen sih mbak. Bayangkan setiap intercourse Frekuensi bertemu Dampak kelekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

152. hari, bisa di bilang dua belas jam kita bersama terus, cuman Informan merasa bosan jika mempengaruhi hubungan berpacaran
153. sehari aja gak ketemu dia bilang kangen.. kan lucu.. jadi dia harus bertemu setiap hari berpacaran
154. maunya ketemu terus.. yaa aku bosen. Jadi aku bilang sama dengan pacar
155. dia, kamu harus punya dunia mu sendiri, setidaknya sama
156. keluarga kek atau main sama temen..tapi susah untuk buat dia
157. paham. Biasanya kalau dia dikost sampai malam aku sampe
158. ngusir dia mbak, aku alesan aja bilang gak enak sama bapak
159. kost, padahal bapak kostnya gak masalah, tapi ya biar dia
160. pulang. Tapi mungkin dia kayak gitu soalnya rumahnya selalu Kelekatan didalam Dampak kelekatan
161. kosong, mama sama papanya kerja, adiknya selalu keluar sama Informan merasa bahwa keluarga mempengaruhi dalam keluarga
162. teman-temannya, jadi mungkin kalau dirumah sendiri dia males perilaku pacarnya yang gaya berpacaran
163. jadi lebih suka dikost ku. Oh gitu.. iyaa mbak, gitu.. selalu ingin bersama karena
keluarganya selalu sibuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

LAMPIRAN 4

VERBATIM WAWANCARA INFORMAN JT


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

No. Verbatim Parafrase Subtema Tema


1. Kapan kamu pertama kali melakukan premarital
2. sex intercourse?
3. Waktu pertama kali kayak gitu umurku 19 tahun
4. mbak.
5. Dengan pacar pertama kamu?
6. Pacar keberapa yaa.. Pacar aku yang ketiga mbak.
7. Apakah kamu langsung melakukan premarital
8. sex intercourse?
9. Yaa gak langsung mbak.. Aku kan pacaran sejak Informan berpacaran sejak SMA Premarital sex intercourse Tahap premarital sex
10. SMA kelas dua, nah waktu SMA itu aku sama dia dan melakukan premarital sex terjadi melalui tahapan intercourse
11. sebatas ciuman doang, terus makin lama mulai intercourse diawali dengan kissing
12. ngeraba-ngeraba dia, kan soalnya kita masih tinggal terlebih dahulu
13. dirumah masing-masing.. Aku kayak gitu sama dia
14. tuh waktu udah pacaran selama dua tahun, yaa awal
15. masuk tahun ketiga mbak.. Awal-awal kuliah lah.
16. Kenapa? Kan kita udah sama-sama ngekos mbak, Informan melakukan premarital sex Pengawasan orang tua Alasan melakukan
17. udah bebas, dah gak dalam pengawasan orang tua intercourse karena jauh dari orang mempengaruhi sex premarital sex
18. gitu lah, biar dia juga tau kalau aku tuh serius sama tua dan ingin menunjukkan intercourse intercourse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

19. dia. perasaannya


20. Aku juga mikir, kalau aku udah gituin dia tuh kita Informan melakukan premarital sex premarital sex intercourse Dampak Premarital sex
21. jadinya gak bakalan pisah, yaa biar langgeng gitu intercourse untuk mengikat sebagai penjamin hubungan intercourse
22. hubungannya.. waktu itu aku udah sayang banget pacarnya karena menyayanginya
23. sama dia soalnya, aku takut dia berpaling ke cowok
24. lain.. Tapi menurut aku juga lamanya berpacaran Informan merasa selain kebiasaan Tahap premarital sex Penyebab premarital sex
25. mempengaruhi hal itu terjadi sih mbak, kan aku kissing dan petting, usia berpacaran intercourse intercourse
26. waktu itu udah dua tahunan sama dia, udah ciuman juga mempengaruhi terjadinya
27. sama pegang-pegang gitu.. yaa namanya cowok- premarital sex intercourse
28. cewek mbak dikamar berduaan, ya gak mungkin
29. cuman ngobrol, bercanda, pasti ada gituannya-lah.
30. Jadi yaa karna kami udah terbiasa berdua di dalam
31. kamar, udah biasa ciuman dan pegang-pegang yaa
32. jadinya lanjut sampe melakukan itu mbak.
33. Dia langsung mau waktu kamu ajak buat
34. ngelakuin sex intercourse?
35. Iyaa mbak. Dia sih mau-mau aja. Kan aku bilang Informan dan pacarnya melakukan Premarital sex intercourse Dampak premarital sex
36. “kalau kamu sayang sama aku ya kenapa mesti premarital sex intercourse agar menjadi pengikat hubungan intercourse
37. takut”, jadi kita ngelakuin itu tuh ya biar kita sama- tidak berpindah hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

38. sama terus, kayak ikatan itu loh mbak. Bagaimana


39. hubungan kalian setelah kamu dan pacarmu
40. melakukan sex intercourse?
41. Kalau dari aku sih jadi makin sayang mbak. Terus Premarital sex intercourse Pengaruh premarital sex Dampak premarital sex
42. aku jadi mikir hubungan kita pasti gak akan berakhir meningkatkan rasa sayang pada intercourse dalam intercourse
43. karna aku udah gituin dia.. kan buat cewe itu sangat pasangan dan mengikat perempuan berpacaran
44. berharga jadi harusnya dia gak akan pernah agar tidak berpaling dari pacarnya
45. ninggalin aku.
46. Apakah ada kekerasan yang terjadi di dalam
47. hubunganmu setelah melakukan sex intercourse?
48. Sebelum aku melakukan itu juga udah terjadi
49. kekerasan mbak. Kamu menjadi pelaku atau
50. menjadi korban kekerasan? Keduanya mbak. Informan merupakan pelaku dan Usia mempengaruhi Kekerasan berpacaran
51. Kadang yaa aku yang melakukan kekerasan, kadang juga korban kekerasan berpacaran perilaku kekerasan
52. ya pacarku yang melakukan kekerasan ke aku. Kita karena merasa masih kurang berpacaran
53. sama lah mbak. Mungkin waktu itu karna masih dewasa
54. labil kali ya.Bagaimana bentuk kekerasan yang
55. kamu alami? Lebih ke kekerasan psikis sih mbak. Informan mengalami kekerasan Informan mengalami Bentuk kekerasan
56. Jadi dia tuh kalau marah suka ngomong-ngomong psikis seperti di kekang, tidak boleh kekerasan psikis berpacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

57. kasar, nyebut semua nama hewan.. aku juga gitu sih. bergaul dan mendapatkan kata-kata
58. Terus dia ngekang-ngekang aku, gak boleh main kasar dari pacar
59. sama temen-temenlah, gak boleh pergi-pergi lah..
60. kalau dia udah kayak gitu kita berantem...Masa aku Informan tidak dapat bergaul dan Informan merasa tertekan Dampak kekerasan
61. jadi gak bisa main sama temen-temen.. truss dikata- merasa sakit hati atas ucapan kasar dan sakit hati atas perilaku berpacaran
62. katain kasar mulu juga bikin sakit hati mbak..Apa pacarnya kasar pacarnya
63. yang membuat dia marah ke kamu? Ya biasanya Informan berkomunikasi dengan Melakukan pembalasan atas Alasan kekerasan
64. karna aku berkomunikasi dengan cewek lain. Tapi perempuan lain karena pacarnya apa yang dilakukan oleh berpacaran
65. ya dia juga berkomunikasi ke cowok lain sih mbak, juga demikian. Pacar informan pacar
66. aku jadinya juga kayak gitu. tidak suka bila informan
67. Bagaimana bentuk kekerasan yang kamu berkomunikasi dengan perempuan
68. lakukan kepada pasanganmu? lain
69. Ya sama mbak. Hanya kekerasan psikis. Aku gak Informan melakukan kekerasan Informan sebagai pelaku Bentuk kekerasan
70. pernah nyampe pukul dia. Paling kalau marahan ya psikis pada pacarnya kekerasan berpacaran
71. gitu, semua nama hewan aku sebutin.
72. Apa yang membuat kamu marah?
73. Misalnya nih aku ngajak dia ketemuan terus dia gak Informan akan marah dan berbicara Memaksakan kehendak agar Alasan kekerasan
74. mau karna lagi males kah atau karna lagi bareng kasar kepada pacarnya jika lebih jadi yang utama berpacaran
75. temennya, ya itu aku langsung marah terus maki- mementingkan temannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

76. maki dia. Kenapa? yaa aku gak suka kalau dia lebih ketimbang informan. Informan
77. mentingin temannya dari pada aku mbak.Mengapa ingin agar pacarnya menjadikannya
78. dia harus lebih mentingin kamu? Kan aku yang utama.
79. pacarnya mbak, yaa aku harus lebih istimewa dari Informan kurang suka jika pacarnya Informan sebagai pelaku Alasan kekerasan
80. temannyalah mbak. Kalau aku sama aja kayak lebih memilih jalan dengan sekaligus korban kekerasan berpacaran
81. temannya ngapain kita pacaran mending jadi temen temannya. Pacar informan lebih
82. aja. dulu mengekang informan sehingga
83. Kamu tidak mengijinkan pacarmu bergaul? informan berlaku sama dengan
84. Mengijinkan mbak. Tapi aku gak suka aja kalau aku yang dilakukan pacarnya yaitu
85. ajak dia ketemuan terus dia lebih memilih main tidak boleh bergaul dengan teman-
86. sama temannya, itu aku pasti bakal marah temannya.
87. besar.Waktu pertama aku pacaran sama dia sih aku
88. gak pernah ngekang dia, itu waktu SMA ya.. dia
89. mau main sama siapa ya terserah..lama-lama dia
90. dulu yang ngekang aku, aku gak boleh main sama
91. anak-anak. Dulu kan aku emang sering main sama
92. anak-anak, nah disitu dia mulai ngekang aku gak
93. boleh main dengan siapa-siapa.. Akhirnya udah jalan
94. setahun apa yaa baru aku mulai ngekang dia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

95. Ngekangnya kayak gimana tuh? Ya maksudnya


96. gak boleh main sama temannya dia, harus pergi
97. sama aku kemana-mana.
98. Apakah ada peningkatan kekerasan yang terjadi
99. setelah kamu dan pacarmu melakukan sex
100. intercourse?
101. Berkurang malah mbak. Dia tuh jadi serba ngalah, Informan merasa bahwa setelah Premarital sex intercourse Dampak premarital sex
102. mungkin karna pengaruh udah kayak gitu, udah melakukan premarital sex mempengaruhi sikap intercourse
103. ngelakuin kayak gitu kan, terus jadi apa-apa nurut intercourse pacarnya menjadi lebih terhadap pacar
104. sama kata-kata ku. Kalau dari pengalamanku loh, sabar dan menuruti keinginan
105. malah dia jadi takut banget lepas dari aku setelah informan
106. kita gitu.
107. Berarti udah gak pernah berantem lagi?
108. Ya berantem pasti ada, tapi udah gak separah dulu Informan merasa setelah premarital sex intercourse Dampak premarital sex
109. lagi, waktu sebelum kita ngelakuin itu.Tapi aku udah melakukan premarital sex mempengaruhi kekerasan intercourseI
110. putus sama dia mbak. Kenapa? Dia selingkuh sama intercourse pertengkaran yang
111. cowok lain mbak. terjadi lebih dapat terkontrol
112. Kamu gak maafin dia?
113. Ya enggaklah mbak. Aku emang sayang banget Informan memutuskan Perselingkuhan merusak Dampak ketidak setiaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

114. sama dia, tapi kalau dia main di belakangku ya aku pasangannya karena berselingkuh hubungan
115. gak terima lah.
116. Kamu pernah lihat dia sama pria lain?
117. Kalau lihat langsung sih enggak mbak. Aku hanya
118. lihat dari hand-phone-nya aja, ada komunikasi yang
119. berlebihan sama cowok lain, ya kayak ngajak
120. ketemuan gitu, ada foto berdua juga sama cowok
121. lain.
122. Kamu gak obrolin dulu sama pacarmu?
123. Udah mbak. Awalnya tuh kita gak benar-benar
124. putus. Jadi kayak gak jelas gitu sih mbak tepatnya.
125. Tapi karna dia main sama cowok lain dibelakangku
126. ya aku juga jadinya gitu sama cewek lain, nah
127. ketahuan sama dia kan, kita jadinya bener-bener
128. putus. Mengapa kamu selingkuh? Namanya orang
129. pacaran mbak, ada titik jenuhnya. Terus kalau
130. pacaran lama emang ada masanya bosen sama pacar
131. sendiri itu loh mbak. Kecuali misalnya aku anak
132. rumahan, jarang keluar, nah mungkin aku bisa setia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

133. banget karna gak ada kenalan. Tapi kan aku bergaul
134. luar, punya organisasi gank motor, banyak ketemu
135. orang, banyak ketemu cewek, yaa jadinya tergoda
136. juga mbak buat melirik cewek lain.
137. Waktu pertama kali dia selingkuh dari aku mbak,
138. disitu aku sadar kalau emang aku terlalu cepat
139. memutuskan untuk jadiin dia yang terakhir, karena
140. ya ternyata dari dia juga berarti belum yakin kalau
141. mau sama aku terus.
142. Apakah kamu juga melakukan premarital sex
143. intercourse dengan pacarmu yang sekarang?
144. Enggak mbak. Gak tau ya, aku dengan yang
145. sekarang ini gak kepikiran buat gituin dia. Gak tau
146. karna apa. Apa mungkin karna usia kali yaa.. aku
147. sama yang sekarang soalnya beda empat tahun, aku
148. ngerasa belum berani gitu loh.. yaa karna itu aja,
149. kayak gak berkeinginan buat gituin dia. Aku gak
150. berani rasanya buat gituin dia. Yang dulu
151. seumuran? Iya, yang dulu seumuran. Kalau pacaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

152. sama yang seumuran itu susahnya dia keras kepala,


153. gak bisa dibilangin, susah di atur.. kalau pacaran
154. sama yang dibawah umurku dia masih dibilangin,
155. kayak yang sekarang. Kalau sama yang muda, yang
156. megang kendali ya cowok.

Anda mungkin juga menyukai