Hati orang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik yang datangnya dari Allah dan Rasul-
Nya. Menurut Ibnu Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat kesombongan dan
penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-orang syirik yang
mendustakan ayat-ayat Allah dideri peringatan atau tudak sama saja bagi mereka, karena hati mereka
buta. Firman Allah SWT:
“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka
akan mendapat adzab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 7).
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah perasaan bimbang dan ragu (syak),
kegoncangan batin seperti inilah yang menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak pernah tenang,
merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki. Firman Allah SWT:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan mereka mendapat adzab
yang pedih, karena mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10).
“Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang mengandung
hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu
merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.” (QS. Ali Imran:
117).
6) Menjadi musuh Allah. Perbuatan musyrik menyebabkan murka Allah SWT, sebagaimana firman
Allah:
Artinya: “…..maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98).
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan khusus dengan
siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua hal yang membuat
manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang menyatakan bahwa ada orang lain
selain Allah yang dapat mencabut nyawanya.
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki, dan iri hati.