Analisa Struktur Tower BTS Berdasarkan H PDF
Analisa Struktur Tower BTS Berdasarkan H PDF
ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan terhadap teknologi komunikasi yang murah dan mudah, memaksa
penyedia layanan telepon seluler untuk memperbaiki sinyal jaringan telepon seluler. Sebagai
konsekuensi dari perkembangan ini, maka harus diiringi dengan bertambahnya jumlah konstruksi
menara di daerah pemukiman dan perkotaan. Dengan bertambahnya jumlah menara di
pemukiman dan perkotaan berakibat buruk terhadap keindahan kota dan mengganggu sinyal dari
radio dan televisi. Dan dengan keluarnya peraturan menteri mengenai kebijaksanaan
perencanaan menara bersama, diharapkan adanya solusi untuk pemilihan mode menara secara
struktural dan ekonomis.Studi ini dilakukan dengan cara membandingkan performa dari Tower
dengan Tower SST kaki empat yang memiliki ketinggian yang sama yaitu 20 meter dan memiliki
beban angin yang sama terhadap struktur tower. Untuk analisis struktur digunakan program
bantu STAAD PRO V8i dan untuk kontrol tekan dan tarik pada elemen struktur menggunakan
LRFD dibantu dengan fasilitas design pada program STAAD PRO V8i. Beban yang bekerja pada
struktur ini terdiri dari beban mati yang berupa berat menara sendiri, berat antena dan berat
perangkat. Beban angin dihitung berdasarkan TIA/EIA-222-F Standard : Structural Standard
forSteel Antenna Towers and Antenna Supporting Structure. Tujuan akhir dari studi ini adalah,
adanya kejelasan dalam pemilihan konstruksi menara/tower secara struktural dalam pemilihan
konstruksi menara bersama. Dan mengetahui seberapa besar beban yang dipikul oleh tower
kaki empat setinggi 20 meter.
Kata Kunci : Tower, SST, Kaki Empat, Circular, Rectangular, STAAD PRO
1
BAB I komunikasi. Pada perencanaan tower, beban
2
televisi. Masalah utama dalam penulisan ini
4. Adanya pihak – pihak yang tidak dan tidaknya tower tersebut dengan
Hal inilah yang perlu kita kaji bersama, dan berpengaruh pada struktur tower, di
meninjau kembali hal – hal dalam karenakan semakin lamanya tower itu
merencanakan suatu tower. Maka dari itu berdiri maka semakin banyak permasalahan
penulis menganalisa suatu keadaan tower yang di hadapi. Bagian utama struktur tower
yang berdiri di atas suatu gedung, dengan adalah Main Leg dan Bracing, sehingga
mengaplikasikan ilmu teknik sipil dalam analisa kemampuan profil dari kedua elemen
dunia telekomunikasi untuk mengetahui tersebut jadi hal yang utama. Pada
semakin mempunyai jarak antar tower yang angin, karena pengaruh perbandingan
relatif dekat yaitu dengan sekitar radius ketinggian dan lebar struktur yang sangat
antar tower 20 km. Oleh karena itu untuk besar. Standart yang dipakai dalam analisa
sedikit terkendala oleh beberapa faktor, adalah peraturan American Society of civil
diantaranya adalah masalah lahan yang engineers ASCE 10-97. Sedangkan untuk
kota, masalah terganggunya siaran radio dan Tower and Antenna Supporting Structure
3
[TIA/EIA- 222-F, 1996]. Studi analisa dan Tower telekomunikasi dapat dibedakan dari
disain perkuatan tower mengunakan bentuk dan jenis konstruksi. Ada empat
dilakukan guna mendukung struktur atas. 2. Tower SST ( Self Supporting Tower)
akhir tahun 2009, pemerintah daerah juga Dari keempat bentuk tower diatas yang
telah mengeluarkan regulasi baru tentang paling sering dan umum digunakan untuk
perencanaan dan pelaksanaan tower BTS di perencanaan tower BTS, Tower BTS adalah
dalam kota,dikarenakan semakin maraknya tower SST. Karena tower SST merupakan
tower BTS di dalam kota dan itu memberi tower yang memiliki pola batang yang
Dan tak lama lagi pemerintah daerah akan membentuk rangka yang berdiri sendiri
cakupan seluler, yang mengatur juga lokasi yang berat seperti beban antena, kabel dan
dan jumlah tower. Regulasi baru ini berisi tangga (mati), manusia (hidup), gempa dan
tentang penggunaan tower bersama yang angin. Ketinggian tower BTS berkisar pada
4
pun terkait kepada kondisi lingkungan
5
dengan tepat tower SST yang sesuai dengan 1.3. Batasan Masalah
kriteria yang diinginkan. Untuk menghindari adanya perluasan
Permasalahan yang timbul dalam melakukan di bahas. Dari beberapa permasalahan yang
studi mengenai Analisa Struktur Rangka timbul dari latar belakang di atas penulis
Menggunakan Staad Pro Yaitu: 1. Jenis tower yang dikaji adalah tower
3. Seberapa besar beban yang di pikul baut dan las tidak diperhitungkan
tangga.
6
6. Beban angin yang digunakan adalah 2. Mengetahui seberapa besar
sebesar 84 - 120 KpH (no ice) beban yang di pikul oleh tower
7
3. Dapat merencanakan suatu struktur sinyal operator telepon seluler. Ketinggian
dengan menggunakan profil terefisien, tower yang dibuat tergantung dengan letak
dengan batasan-batasan yang telah tower itu sendiri. Tower dirancang sesuai
4. Dapat melakukan perkuatan tower akibat ingin dilayani, sinyal dari operator menuju
5. Dapat menambah wawasan baru dalam struktur rangka baja biasanya menggunakan
dunia desain struktur sipil sehingga metode ASD (Allowable Stress Design).
Tower merupakan bangunan tinggi yang digunakannya metode LRFD (Load And
berupa struktur rangka baja yang berfungsi Resistance factor Design) dapat diketahui
8
kelemahan dan kelebihan dua metode 2. Guyed Tower, sesuai dengan
yang memiliki pola batang yang jenis dimensi batang yang lebih
disusun dan disambung sehingga kecil dari pada jenis menara self-
memiliki diameter
atas.
10
menara pemancar ini tidak dapat menerima lebih ringan dibandingkan dengan antena
beban seperti beban antena yang memiliki jenis solid. Antena yang digunakan juga
dimensi dan berat yang besar. Ketinggian memiliki bentuk yang beragam seperti
suatu menara pemancar biasanya mulai dari bentuk lingkaran dan persegi, namun
20 – 120 meter ketinggian dari menara biasanya antena yang digunakan memiliki
kegunaan yaitu menara pemancar untuk Tower and Antenna Supporting Structure
radio AM (Amplitudo Modulasi), radio FM [TIA/EIA- 222-F, 1996]. Selain itu juga
( Frekuensi Modulasi ), dan BTS (Base antena memiliki ukuran diameter dan
Transmite Satelite). Selain itu juga lokasi panjang yang beragam, seperti 80 cm, 100
dimana menara pemancar itu berada sangat cm, 120 cm, 150 cm, 180 cm, dan lainnya,
mempengaruhi terhadap terhadap struktur berat antenna juga beragam tergantung pada
11
dari radio BTS ke BSC atau dari BTS ke jangkauan frekwensi lebih dari satu
Tower
2. Sectoral Antenna (grid)
Pada struktur tower SST terdapat banyak
Antenna yang berbentuk persegi panjang,
jenis metode perencanaan dan pemodelan
terpasang pada tower dengan ketinggian
struktur dalam pelaksanaannya. Dibawah ini
tertentu berfungsi sebagai penghubung
adalah beberapa model perencanaan yang
antara BTS dengan Handphone.
banyak digunakan antara lain:
12
tower ini dapat berbentuk segitiga, persegi,
2. Bracing
SST
Gambar 2.8 Tower dengan Angle Tower and Antenna Supporting Structure
Kedua jenis tower tersebut memiliki rangka beberapa kombinasi pembebanan sebagai
13
2. 0.9 D + 1.0 Dg + 1.6 W ditentukan sebagai kombinasi pembebanan
3. 1.2 D + 1.0 Dg + 1.0 Di + 1.0 Wi + pada saat cek struktur pada tower Self
5. 0.9 D + 1.0 Dg + 1.0 E + 1.6 W Pada penulisan ini profil baja yang
D = adalah beban mati yang leleh σ = 2500 Kg/Cm dan tegangan ijin/dasar
pada tower, termasuk beban tangga, bordes, Berikut ini adalah table utu baja yang sering
14
sendiri dengan judul: “Pekerjaan 1. Gambar (Denah, tampak
dll)
METODOLOGI
2. Mempelajari Standard Peraturan
PENELITIAN Yang Dipakai Dalam Mendesain
tugas akhir. Hal tersebut diperoleh dengan Standarad for Steel Antenna
perencanaan yaitu :
15
4. Peraturan perencanaan tower F = qz . Gh . [(CF . AE) + (SCA . AA)]
bersama Dimana :
16
h = Tinggi total struktur, m Dimana :
Kz = Koefisien keterbukaan struktur
FA = Gaya aksial, lb
2/7
(z/10)
FS = Gaya samping, lb
e = Rasio kepadatan
MM = Moment punter, ft-lb
= (AF + AR) / AG
CA = Koefisien beban angin untuk gaya
RR = Factor reduksi untuk komponen
aksial sejajar sumbu antena
struktur bundar
CM = Koefisien beban angin untuk gaya
= 0,51 e2 + 0,57 RR ≤ 1.0
momen
DR = Factor arah angin untuk komponen
CS = Koefisien beban angin gaya aksial
datar
tegag lurus sumbu antenna
= 1+0,75e (for square cross section
V = Kecepatan angin, mph
and 450 normal wind direction ( 1.2
A = Luas terproyeksi normal dari
max )
antenna, ft2
Beban angin yang menerpa struktur
D = Diameter antenna, ft
memiliki besaran yang berbeda pada setiap
struktur.
17
sway/goyangan. Untuk rangka batang siku L65.65.6. untuk batang diagonal dan
digunakan profil siku (L) dengan mutu baja horizontal memakai profil L40.40.5
BAB IV
18
TIA/EIA-222-F Standard : Structural 1. Horizontal tower (60.6) = 0.06
x 2 = 1.098
4.1.2 Perhitungan Beban Angin
5. Leg (100.10)= 0.10 x 3150 x 2
Dengan Kecepatan Angin
= 630.00
Operasional 84 Kph
Jumlah total (Af)
1. Untuk Elevasi ± 0.00 - ± 3.150
= 1302.198 m2
Meter
AG = Luas bruto untuk permukaan satu
Lebar antara kaki bawah tower (punggung-
sisi tower yang ditinjau (m2)
punggung) = 4050 mm
= luas trapesium
Lebar antara kaki tower elevasi 3.150 m
= ½ x ( lebar bawah x lebar atas ) x
= 3485 mm
tinggi
Tinggi elemen yang ditinjau (section 1)
= ½ x ( 4050 x 3485 ) x 3150
= 3150 mm
= 22.229 m2
19
= [3.15/10] 2/7 = 4e2 – 5.9e + 4 (untuk struktur
= = 1.438
0.65 + 0.6
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (1.00 ≤
( )1/7
10
𝐺𝑧 ≤ 1.25)
0.65+0.6
=
20/10 1/7
Gambar 4.1 Tabel Wind Direction Factors
= 0.089
20
AA = luasproyeksi linear dari
perangkat tower
penampang
= 4 x 0.25 x 3.150
= 0.315 m2
CA = tergantung pada aspek rasio Gambar 4.4 Penampang yang terkena beban
kecepatan maksimum.
21
2. Antena microwave pada ketinggian FA = Gaya aksial, lb
FS = Gaya samping, lb
13.50 m dengan diameter ᴓ0.6
MM = Moment punter, ft-lb
3. Antenna grid pada ketinggian 15.50
CA = Koefisien beban angin untuk gaya
m dengan panjang(D) 1.50 aksial sejajar sumbu antena
CM = Koefisien beban angin untuk gaya
4. Antenna grid pada ketinggian 18.70
momen
m dengan panjang(D) 1.50
CS = Koefisien beban angin gaya aksial
tegag lurus sumbu antenna
V = Kecepatan angin, mph
1. Beban Angin Pada Antena
A = Luas terproyeksi normal dari
Microwave
antenna, ft2
D = Diameter antenna, ft
antenna microwave
Dimana :
22
= jumlah luasan x diameter
penampang Mm = Cm . D . A . Qz . GH
= 0.9424 m2 0.19
= 613xKzxV2 (m/s) FS = CS . A . Qz . GH
𝐺𝑧 ≤ 1.25)
2. Beban angin pada antenna sectoral / grid
0.65+0.6
=
12/10 1/7
= 0.1488
0.65+0.6
GH 2 =
13.5/10 1/7
= 0.0412
GH = 0.19
= 0.2544 ft
Gambar 4.33 Arah angin pada antenna grid
23
Qz = Tekanan Percepatan (Pa)
Mm = Cm . D . A . Qz . GH
=
0.65 + 0.6
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (1.00 ≤
( )1/7
10
𝐺𝑧 ≤ 1.25)
0.65+0.6
=
15.50/10 1/7
= 0.1152
0.65+0.6
GH 2 =
18.70/10 1/7
= 0.0954
FA = CA . A . Qz . GH
GH = 0.210
= 0.0088 . A . Qz . GH
FA = 0.0088 x 0.12 x 33.364 x 0.210
A = Luas terproyeksi normal dari
= 0.0042 ft
antenna
Mm = Cm . D . A . Qz . GH
= jumlah luasan x diameter
= 000127 x 0.15 x 0.12 x 33.364 x
penampang
0.210
= 2 x 0.6
= 0.00016 ft
= 0.12 m2
24
FS = CS . A . Qz . GH
= 0.0033 ft
total beban angin pada antenna grid adalah : Perencanaan beban tangga untuk menara
Total beban antenna keseluruhan adalah : tangga sebagai tempat istirahat. Untuk
= total beban angin antenna microwave + jarak (spasi) antara anak tangga
25
Perhitungan beban tangga perwatan dan = 164.16 kg
Mutu baja profil fy= 2.400 kg.cm2 Bj dibebankan pada struktur tower. Berat dari
Berat sendiri profil 40x40x5 = 2.97 digunakan untuk tower komunikasi ada dua
Round bar pada leader 35 cm ᴓ16= grid. (sumber data antenna PT. Mega Persada
Berat leader set total adalah : Table 4.6 tabel jenis dan berat antenna
26
Dari table diatas berat total antenna adalah : untuk setiap Wilayah Gempa ditetapkan
V = C.I.K.Wt
hidup.
Gambar 4.34 Pembagian
wilayah gempa di Indonesia C = koefisien dasar seismic (SNI-
Wilayah Gempa seperti ditunjukkan dalam Perhitungan gaya geser dasar horizontal
adalah wilayah dengan kegempaan paling sepanjang tinggi tower yang ditinjau.
27
- Berat antenna
= 5928 kg
Wm = 711.685 kg
Beban hidup :
- Beban hidup yang dperhitungkan adalah Gambar 4.44 koefisien gempa dasar C
beban pekerja bersama alat diambil 100 Untuk Tx = Ty = 120. Detik, zone 4 dan jenis
kg tanah sedang, diperoleh C = 0.70
- Koefisien reduksi 0.3
Tx = Ty = 0.06 x H3/4
H = 2.5 x 8 = 20 m
Tx = Ty = 0.06 x (20)3/4
=1<3
𝑊𝐼 . 𝑖
𝐹𝐼. 𝑌 = 𝑥 𝑉𝑦
∑𝑊𝑖. 𝑖
Dimana :
hi = tinggi tower
(Sumber PPTGI 1983)
Table 4.8 faktor type struktur K
E. Gaya geser horizontal total akibat V x,y = panjang sisi tower dalam
809.962
= 566.973 kg
tower
1. Arah X
20,5
H/A =15,98
= 1.28 ˂ 3
𝑊𝐼 .𝑖
𝐹𝐼 . 𝑋 = 𝑥 𝑉𝑥
∑𝑊𝑖.𝑖
29
1300 7.79 1300 7.79
19
1662
19
85
1662
85
1300 8.13
1300 8.13
5000
1698
20
5000
1698
20
20
20
1303 8.12
1303 8.12
1695
19
20
1695
19
1302 9.30
20
1302 9.30
141
1815
1 41
1815
1626 95.75
0
5000
1626 95.75
5000
2 94
0
5210
294
0
5210
20
40
2560 47.22
20
5000
40
2916
2560 47.22
30
10
5000
3104 39.76
2916
30
10
2430
26
30
3104 39.76
3485 75.02
5500
2430
26
30
33
3150
60
3485 75.02
5500
33
3150
60
ayah X
untuk arah Y
30
4.2 Kombinasi Pembebanan BAB V
Dalam penulisan ini digunakan kombinasi
PENUTUP
beban sesuai TIA/EIA-222-F-1996 yang
Supporting Tower yaitu: Dari hasil perhitungan dan analisa pada bab
= 1.2 x 488.245 + 1.0 x 59.28 + 1.6 x yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1493..75
Dari kombinasi beban diatas maka diperoleh sering digunakan dalam perencanaan tower
menerima beban mati, beban hidup, beban didapatkan beberapa data yaitu: ukuran
angin, dan beban antenna sebesar 3035.174 profil yang dipakai, berat sendiri dari tower,
31
2. Dalam studi ini dipakai peraturan 3. Dalam perencanaan tower bersama
Antenna Towers and Antenna Supporting polarisasi dari antenna, jumlah dan jenis
Structures yang digunakan sebagai acuan antenna yang berada pada tower, pembagian
dalam metode desain perencanaan Tower frekwensi tiap provider dan arah datang
dipengaruhi juga oleh kondisi di lapangan, tower telekomunikasi yang berisi lebih dari
kecepatan angin dan beban perangkat. Dari 1 provider, sehingga tiap operator harus bisa
data yang didapatkan pada saat perhitungan berbagi dan menyesuaikan dengan standart
peraturan yang ada, bisa dihasilkan berisi 3 hingga 4 provider itu pun tergantung
perencanaan tower yang kuat dan memenuhi dengan bagaimana sistem kontrak dan
angin terhadap tower, tower kaki empat pengaplikasian antenna tiap provider
memiliki 2 jenis arah angin yaitu arah memiliki jenis dan kemampuan yang
normal dan arah 45°. Dan setiap jenis arah berbeda, yang sering dijumpai adalah tiap
pembebanan angin juga berpengaruh pada provider membutuhkan 3cell( sektor ) dan
pembebanan angin di antenna. Pada tiap sector berisi dengan 3 jenis antenna,
pembebanan antenna arah angin yaitu : GSM 900, DCS 1800, CDMA 800
berpengaruh juga pada koefisien arah angin. dan beberapa antenna microwave. Jika
32
jenis antenna dualpol/dualband dan 2 jenis 3. Perlu diperhatikan dalam
penambahan beban ini, sruktur mampu provider tidak hanya berbagi tower tetapi
menahan lebih maksimal tanpa harus berbagi frekwensi dan antenna. Dengan
33