Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)


PADA MATA PELAJARAN PENGERITINGAN RAMBUT
Afriani Pandiangan
Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan
Jl. Willem Iskandar Pasar V, Medan Estate, Kota Medan
HP: 081260735517
Email: afrianiepandiangan@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Pengeritingan Rambut Teknik Dasar pada siswa kelas XI TKC SMK Negeri 10 Medan Tahun Ajaran
2019/2020. Pengeritingan Rambut Teknik Dasar merupakan salah satu mata pelajaran pada pendidikan
kejuruan program studi keahlian Tata Kecantikan Rambut. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus
dilaksanakan dalam 1 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap
pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI
TKC SMK Negeri 10 Medan yang terdiri dari 30 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tes uji kemampuan berupa pilihan berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar Pengeritingan Rambut
Teknik Dasar pada siswa kelas XI TKC di SMK Negeri 10 Medan. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian
persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni pada hasil belajar pada Siklus I mencapai 73,33% dengan
nilai rata-rata 78,82 dan pada Siklus II meningkat menjadi 86,67% dengan nilai rata-rata 83,33Dari hasil data
tersebut maka dapat disimpulkan persentase rata-rata peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari
hasil uji kemampuan siklus I ke siklus II adalah sebesar 5,72% bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
Pengeritingan Rambut Teknik Dasar pada Siswa Tata Kecantikan rambut Kelas XI SMK Negeri 10 Medan
.
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Hasil Belajar Siswa, dan Pengeritingan Rambut
Teknik Dasar

PENDAHULUAN tidak dapat dipisahkan dari

Perkembangan ilmu kehidupan manusia. Oleh karena

pengetahuan dan teknologi yang itu pendidikan harus

semakin pesat menuntut manusia dilaksanakan dengan sebaik

untuk terus mengembangkan mungkin sehingga akan

wawasan dan kemampuan di memperoleh hasil yang

berbagai bidang terutama dalam diharapkan.

bidang pendidikan. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

sangat penting bagi manusia dan (SMK) sebagai salah satu

1
lembaga pendidikan tingkat Rambut Teknik Dasar. Hal ini
menengah bertujuan untuk disebabkan pembelajaran masih
mempersiapkan lulusannya berpusat pada guru dan metode
menjadi tenaga kerja yang penyampaian materi didominasi
mempunyai pengetahuan dan dengan metode konvensional
keterampilan sesuai dengan yaitu ceramah dan mencatat,
bidangnya. Untuk mencapai sehingga siswa hanya menerima
tujuan tersebut pembinaan anak pengetahuan dari guru saja,
didik (siswa) yang akan terjun kurangnya interaksi dan aspek
kemasyarakat harus dilakukan keterbukaan antara guru dengan
seoptimal mungkin, baik siswa maupun siswa dengan
mengenai kompetensi kejuruan siswa sehingga segala kesulitan
maupun bidang disiplin ilmu. siswa dalam proses pembelajaran
Berdasarkan observasi tidak bisa diketahui oleh guru,
peneliti yang dilakukan di SMK sumber belajar dominan yang
Negeri 10 Medan pada bulan Juli digunakan siswa adalah catatan
2019, meliputi pengamatan yang diberikan guru dalam
terhadap hasil belajar melalui kegiatan belajar mengajar,
pemberian tes awal yang penggunaan model pembelajaran
dilakukan oleh peneliti yang kurang mengarah pada
menunjukkan bahwa hasil belajar upaya memberikan contoh-
siswa pada mata pelajaran contoh penerapan materi yang
Pengeritingan Rambut dengan diajarkan pada dunia nyata. Hal
Teknik dasar masih rendah. itulah yang menjadi faktor yang
menyebabkan hasil belajar siswa
Diagram Ketuntasan Klasikal di SMK Negeri 10 Medan
Siswa
tergolong rendah.
50.00 50.00 Tuntas
% % Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa melalui
Dimana saat pemberian tes
penerapan model pembelajaran
hasil yang diperoleh adalah 50%
Problem Based Learning (PBL)
lulus dan 50% tidak lulus pada
pada mata pelajaran
mata pelajaran Pengeritingan
Pengeritingan Rambut Teknik

2
Dasar kelas XI TKC SMK pembelajaran Problem Basel
Negeri 10 Medan. Learning (PBL).
Sedangkan manfaat penelitian Secara garis besar proses
yang dirumuskan dari penelitian penelitian ini terdiri dari 2 siklus
ini adalah sebagai berkut: dimana terdapat empat tahapan
1. Manfaat Teoritis yang dilakukan dalam penelitian
a. Penelitian ini diharapkan tindakan kelas yaitu (1)
dapat bermanfaat bagi perencanaan, (2) pelaksanaan,
pengembangan ilmu dan (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
teknologi di bidang pendidikan, Teknik Pengumpulan Data
b. Penelitian ini diharapkan Sumber data dari penelitian
bisa menjadi masukan bagi guru ini adalah siswa kelas XI TKC
dalam menunjang keberhasilan SMK Negeri 10 Medan. Data
belajar siswa, dalam penelitian ini berupa data
2. Manfaat Praktis hasil tes belajar siswa setelah
Manfaat penelitian ini adalah mengikuti proses pembelajaran
diperolehnya informasi tentang dengan menggunakan model
peningkatan hasil belajar siswa pembelajaran Problem Basel
dengan model pembelajaran Learning (PBL).
Problem Based Learning (PBL) Data tentang hasil belajar
diperoleh dari jawaban nilai tes
METODE PENELITIAN tiap siklus. Tes yang digunakan
Lokasi penelitian nini dalam penelitian ini adalah
dilaksanakan pada Sekolah SMK ulangan formatif yang dilakukan
Negeri 10 Medan dan waktu pada akhir siklus guna
penelitian ini dilakukan pada memperoleh data yang
bulan Juli sampai dengan diinginkan dan untuk
September 2019. Subjek dalam mendapatkan gambaran tentang
penelitian ini adalah siswa kelas kemampuan seseorang atau
XI TKC SMK Negeri 10 Medan, kelompok. Dalam hal ini tes
dengan jumlah siswa 30 orang berupa soal-soal pilihan berganda
perempuan. Objek penelitian ini berjumlah 45 soal dimana 15 soal
adalah proses belajar mengajar untuk Prasiklus, 15 soal untuk
dengan penerapan model

3
Siklus I, dan 15 soal untuk Siklus Pelajaran Pengeritingan Rambut
II. Teknik Dasar di SMK Negeri 10
Teknik Analisis Data Medan.
Setelah tes mengenai
Pengeritingan Rambut Teknik HASIL DAN PEMBAHASAN
Dasar diberikan, selanjutnya PENELITIAN
diberikan koreksi hasil pekerjaan Siklus I
siswa, dipelajari dan ditelaah Siklus pertama (I) penelitian
untuk menggolongkan dan tindakan kelas ini dilaksanakan
mengorganisasikan jawaban pada tanggal 17 Juli 2019 dengan
siswa. alokasi waktu (4x40) menit untuk
Analisis Data Kuantitatif setiap pertemuan.
Peneliti juga ingin melihat Dari hasil belajar siswa yang
perolehan hasil belajar siswa diperoleh pada akhir Siklus I
pada materi. Data yang diperoleh selesai maka diketahui nilai hasil
berupa data kuantitatif yang belajar siswa dengan kategori
didapat dari hasil tes dalam kurang sebanyak 8 orang , cukup
bentuk pilihan berganda pada sebanyak 16 orang, dan baik
setiap akhir siklus yang terdiri sebanyak 6 orang (20%).
dari Berdasarkan data di atas nilai
1. Penilaian hasil belajar siswa perolehan ketuntasan klasikal
secara individual hanya 73,33 yaitu kategori belum
2. Penilaian sikap tuntas, seperti yang dapat kita
3. Penilaian hasil belajar secara lihat pada grafik dibawah ini :
klasikal 100

50
Indikator Keberhasilan 0
Indikator keberhasilan 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28

dalam penelitian ini adalah Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

sebagai berikut : Secara klasikal Keterangan:


Baik (85-92) Cukup (75-84) Kurang (0-74)
sekurang-kurangnya 75% siswa
memperoleh nilai ≥ 75 sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) Pada Mata

4
Dari analisis data yang 150
terkumpul pada siklus I, maka
100
diperoleh data sebagai berikut: a)
50
Nilai rata-rata hasil belajar siswa
0
78,82; b) Persentase ketuntasan 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28
hasil belajar siswa secara klasikal
Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
73,33%.
Keterangan:
Dari analisis data di atas Amat Baik
(93-100) Baik (85-92)
dinyatakan indikator Cukup (75-84) Kurang (0-74)

keberhasilan penelitian belum


terpenuhi, sehingga penelitian
Analisis Peningkatan
harus dilanjutkan kembali ke
Pembelajaran Siklus I dan
Siklus II
Siklus II
Siklus II
Berdasarkan data hasil
Siklus kedua (II) penelitian
belajar yang diperoleh dari hasil
tindakan kelas ini dilaksanakan
penelitian, dapat dianalisis
pada tanggal 25 September 2019
perbandingan hasil belajar untuk
dengan alokasi waktu (4x40)
setiap siklusnya, seperti yang
menit untuk setiap pertemuan.
dirincikan pada Tabel dibawah
Berdasarkan data hasil belajar
ini
siswa di siklus II pada tabel di Tes Hasil
Hasil Belajar
atas, terdapat 4 orang siswa yang Katego Prasiklus/ Belajar
Siklus II
ri Tes Awal Siklus I
memperoleh nilai dengan Penilai Jlh (%) Jlh
Julh
kategori kurang, cukup sebanyak an Siswa
Siswa
(%) Sisw (%)
a
15 orang, baik sebanyak 6 orang, Tidak 15 50 26,6 13,3
8 4
dan amat baik sebanyak 5 orang Tuntas 7 3
15 50 73,3 86,6
Dari hasil belajar siswa pada Tuntas 22
3
26
7
Siklus II, diperoleh nilai rata-rata Berdasarkan diatas dapat
83,33. dilihat peningkatan hasil belajar
siswa dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Nilai rata-rata
hasil belajar pada siklus I adalah
78,82, sedangkan nilai rata-rata
5
pada Siklus II adalah 83,33. dari hasil uji kemampuan siklus I
Selisih nilai rata-rata hasil belajar ke siklus II adalah sebesar 5,72%
dari siklus II ke siklus I adalah
sebesar 6,44 KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut diagram perolehan Kesimpulan
hasil uji kemampuan pada tes Berdasarkan hasil dan
awal, siklus I, dan siklus II: pembahasan penelitian, maka

86.67
kesimpulan dalam penelitian ini
100 73.33
80 adalah: “penerapan model
50 50
60
40 26.67 pembelajaran Problem Based
13.33
20 Tidak
0
Learning (PBL) dapat
Tuntas
meningkatkan hasil belajar
Pengeritingan Rambut Teknik
Dasar pada siswa kelas XI TKC
Persentase Hasil Uji Kemampuan
pada Siklus I dan Siklus II di SMK Negeri 10 Medan tahun
ajaran 2019/2020”. Peningkatan
Pembahasan Penelitian hasil belajar siswa tersebut yakni
Dari hasil analisis data pada siklus I ketuntasan belajar
penelitan, untuk siswa secara klasikal sebesar
untuk siklus I diperoleh data 73,33% dan nilai tertinggi 86,67
sebagai berikut: a) Nilai rata-rata serta nilai rata-rata kelas 78,82;
hasil belajar siswa adalah 78,82; dan pada siklus II Ketuntasan
b) Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal
belajar siswa secara klasikal sebesar 86,67% dengan nilai
adalah sebesar 73,33%. Untuk terendah 73,33 dan nilai tertinggi
siklus II diperoleh data sebagai 100 serta nilai rata-rata kelas
berikut: a) Nilai rata-rata hasil 83,33
belajar siswa adalah 83,33; b) Saran
Persentase ketuntasan hasil Berdasarkan penelitian yang
belajar siswa secara klasikal telah dilakukan penulis, adapun
adalah sebesar 86,67%. saran yang dapat disampaikan
Persentase rata-rata peningkatan adalah sebagai berikut:
hasil belajar siswa secara klasikal 1. Efektifitas pembelajaran
dipengaruhi oleh keaktifan

6
belajar siswa, semakin aktif Sardiman. A., M. 2011. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
siswa membelajarkan diri maka
Jakarta: Rajawali Press.
hasil belajar akan semakin lebih
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor –
baik.
Faktor Yang
2. Model pembelajaran Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Problem Basel Learning (PBL)a
merupakan pembelajaran Tranggono, Retno Iswari dan Latifah
Fatma. 2013. Buku Pegangan
menggunakan masalah sebagai
Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
fokus untuk mengembangkan Jakarta: PT Gramedia
keterampilan pemecahan
Rusma, Sitti dkk. 2016. Pemangkasan,
masalah, materi, dan pengaturan Pratata dan Pengeritingan
Teknik Dasar. Jakarta:
diri.
Kementrian Pendidikan Dan
3. Menerapkan model Kebudayaan
pembelajaran yang menuntut
siswa berperan lebih aktif dalam
proses pembelajaran tentunya
memiliki kendala tersendiri,
terutama dalam mengkoordinir
ketertiban belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Amri, S. 2013. Pengembangan &
Model Pembelajaran dalam
Kurikulum 2013. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur


Penelitian. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri.


2002. Psikologi
Belajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.

Novita, Windya. 2009. Merawat


Kecantikan Di Rumah, Jakarta :
PT. Gramedia

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai