( Draft
Draft )
1. Pendahuluan
Panduan ini dibuat sebagai pedoman dalam rangka harmonisasi prosedur kalibrasi
oven yang dilakukan oleh laboratorium kalibrasi yang terakreditasi oleh KAN
maupun laboratorium lain yang memerlukan.
Panduan ini mengacu terutama kepada dokumen AS 2853 1986: Enclosure-
Temperature-controlled-performance testing and grading , dengan beberapa
penyederhanaan, dan dokumen lain yang relevan.
Kalibrasi oven dilakukan untuk mengetahui keseragaman suhu di dalam ruangan
oven dan sebagai acuan untuk menentukan kelayakan oven untuk tujuan pemakaian
tertentu.
2. Lingkup
Yang dimaksud dengan oven adalah sebuah fasil itas teknik yang memungkinkan
diwujudkannya nilai-nilai suhu udara yang ditentukan secara selektif dalam s ebuah
volume tertutup dalam suatu rentang kerja.
Panduan ini berlaku untuk penentuan karateristik suhu oven yang digunakan di
industri. Karakteristik suhu yang dimaksud ditentukan pada keadaan tanpa beban
dalam keadaan tunak (steady-state).
Penentuan karakteristik suhu ini tidak memperhitungkan parameter lain seperti
kelembaban, aliran udara maupun emisifitas dinding yang bisa jadi dapat
dikendalikan.
Panduan ini berlaku bagi semua oven untuk semua ukuran/dimensi, rentang suhu,
moda operasi, metode konstruksi maupun jenis dan tujuannya.
Daerah kerja adalah bagian dalam oven yang akan ditentukan karakterist ik suhunya.
Untuk sebagian besar oven, ruang kerja adalah keseluruhan ruangan bagian dalam
oven.
3. Dokumen acuan
AS 2853 1986: Enclosure-temprrature-c
Enclosure-temprrature-controlled-performance testing , NATA,
ontrolled-performance
Australia
4. Prinsip kalibrasi
4.1. Pengukuran suhu dilakukan pada lokasi-lokasi titik ukur tertentu di dalam daerah
kerja (working space) oven selama 1 jam atau 5 siklus terhitung setelah tercapai
suhu yang stabil. Variasi total dihitung dari nilai suhu maksimum dan minimum dari
semua lokasi titik ukur. Variasi total merupakan indikator unjuk kerja dari oven
yang dikalibrasi.
4.2. Penentuan jumlah lokasi titik ukur dan jumlah sensor suhu yang digunakan adalah
seperti diuraikan pada bagian 6.1.
4.3.Selama proses kalibrasi berlangsung suhu ambien tidak boleh berubah lebih dari 10
o
C. Sumber daya listrik tidak boleh berubah lebih dari 10% atau seperti yang
dipersyaratkan oleh pabrik pembuat oven.
4.4. Apabila pembacaan dan/atau perekaman suhu dilakukan secara manual, pembacaan
harus dilakukan sehingga variasi suhu jangka pendek (karena pengaruh siklus
pengendali suhu) dapat terekam.
5. Sensor Suhu
5.1. Sensor suhu yang digunakan harus terkalibrasi dalam rentang yang sesuai dengan
rentang pemakaian. Sensor suhu dipilih mempunyai ketidakpastian tidak lebih dari
1/3 (sepertiga) dari variasi total maksimum yang diijinkan.
5.2. Resolusi indikator sensor suhu yang digunakan tidak boleh lebih dari 1/10
(sepersepuluh) dari variasi total maksimum yang diijinkan.
5.3. Sensor suhu harus mempunyai waktu respon yang lebih cepat dari pada variasi
temporal oven.
6. Prosedur kalibrasi
6.1. Penentuan jumlah lokasi titik ukur dan jumlah sensor suhu yang digunakan.
Untuk menghitung jumlah lokasi titik ukur dan jumlah sensor suhu yang diperlukan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
6.1.1. Penentuan suhu kalibrasi nominal dan toleransi suhunya, ∆t .
Nilai toleransi suhu dapat diperoleh dengan salah satu cara sebagai berikut.
6.1.1.1.Dari spesifikasi oven yang terdapat pada manual pemilik/pengguna, atau
6.1.1.2. Apabila tidak informasi dari manual, toleransi dapat dimintakan dari pelanggan.
Dalam hal ini toleransi suhu diartikan sebagai nilai toleransi yang diinginkan,
yang belum tentu tercapai, atau
6.1.1.3. Toleransi suhu adalah 1,5x ketidakpastian s ensor suhu yang digunakan.
6.1.2. Menentukan nilai variasi total teoritik, Ro, dengan Persamaan 1
6.1.3. Menghitung faktor pengkelasan (grading factor) teoritik, f , dengan persamaan 2
f = (100 ∗ Ro ) (100 + D ) (2)
1 11.3 15 23 45 120
2 8.0 10 16 32 88
3 5.66 7.4 11 23 62
6.1.5. Menentukan jumlah lokasi titik ukur dan jumlah sensor suhu yang diperlukan
menggunakan persamaan 4.
N = 3 + 3 ∗ G 0, 6 0, 2
∗ V (4)
Dimana
N = jumlah lokasi titik ukur
G = kelas atau grade
V = volume daerah kerja oven
10 17E 15F
6A 3A
19E
8F
4F
13A
20E
9A
1C 12F
11F
14A
18E
2A 5A
16E
7F
Position code:
C = Centre
F = Centre of face
A = Cor ner
E = Centre of ed e
Gambar 1. Lokasi titik ukur penempatan sensor suhu untuk oven persegi empat
Garis tengah
7 1 12
2 11 20 6 9 13 4 10 5 19 8 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 (bagian)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
180 315 225 90 0 135 225 90 0 270 45 315 180 270 45 135 0 (derajat)
Gambar 2. Lokasi titik ukur penempatan sensor suhu untuk oven berbentuk silinder
Tabel 2. Contoh tabel perekaman data pengukuran untuk 9 lokasi titik ukur
Indikator
Suhu ruang
6.5.Apabila kalibrasi dilakukan untuk lebih dari satu nilai suhu nominal, maka langkah-
langkah 6.3 sampai dengan 6.4 dilakukan kembali untuk nilai nominal suhu
berikutnya.
dengan:
K= koreksi yang harus diberikan pada penunjukan indikator oven untuk
memperoleh nilai benar suhu di dalam oven
t’indikator ≅ penunjukan indikator oven = nilai tengah indikator
t’ benar ≅ perkiraan nilai benar suhu di dalam oven
k
Nilai variasi spasial dan variasi temporal diperoleh dari perhitungan pada bagian
sebelumnya (Bagian 7).
1 2 NST
ub5 = untuk indikator analog.
6
e. Variasi penunjukan indikator suhu oven
Ketidakpastian baku dari variasi indikator diperoleh dari selisih nilai terbesar dan
terkecil pada pembacaan alat dari setiap titik ukur dengan asumsi distribusinya
adalah segi-empat.
(
1 2 t ind , max t
− ind , min )
u6 =
3
f. Ketidakpastian gabungan
uc = (u 2
b1 + u b22 + u b23 + u b24 + u b25 + ub26 )
U 95 = u c .k
9. Penentuan CMC
Untuk tujuan penentuan CMC suatu laboratorium kalibrasi, ketidakpastian yang
bersumber dari variasi spasial dan variasi emporal oven dihilangkan sehingga menjadi
sebagai berikut.
uc = (u 2
b1
2
+ ub 2 + ub5 + u b6
2 2
)
10. Rekalibrasi
Interval kalibrasi bergantung pada pemakaian oven, tetapi rekalibrasi dilakukan paling
lama setiap 5 tahun sekali. Rekalibrasi juga harus dilakukan apabila telah dilakukan
perbaikan atau modfikasi yang diperkirakan dapat mempengaruhi karakteristik suhunya.