Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 20 April
571M. Sebelum beliau dilahirkan ayahnya telah wafat oleh karena itu kakeknyalah yang
mengasuh beliau kemudian di susui oleh Halimatus Sa'diyah. Setelah kakeknya wafat
beliau diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib.salah satu dari usaha Muhammad yang
terpenting sebelum di utus menjadi rosul ialah berniaga ke syam membawa barang-
barang Khadijah. Perniagaan ini menghasilkan laba yang banyak dan menyebabkan
adanya pertalian antara Muhammad dengan Khadijah dan mereka kemudian mereka
menikah. Waktu itu beliau berumur 25 tahun dan khadijah sudah janda yang berumur
40 tahun.
Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya
Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah
Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam
dinamakan Nuzul Al-Qur’an.
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun pula
Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad
berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.
Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama
13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu
berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang
diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni
setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan
secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain
sebaga berikut:
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama
Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi
merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid
bin Haritsah.
2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada
dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk
Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman
Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada
tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota
Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam
antara lain:
۞ Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.
۞ Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang
pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang.
Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun
berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum
Salamah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini,
terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul
Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan
melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada
Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan
sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:
1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran
persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi
hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan
perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan
sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri
dengan siksa kubur dan azab neraka.
3. Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat
meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.
4. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah
Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah
SAW bermacam-macam antara lain:
۞ Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais
an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya
(kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.
۞ Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di
antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan
melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy
dan melakukan penyembahan terhadap berhala.
Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad
SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4
orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu
memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi
pada tahun 615 M.
Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan
di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu
Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih
kejam lagi.
Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua
kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan
pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah
wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul
huzni (tahun duka cita).
BANI ABBASIYAH
Kekhalifahan Abbasiyah (Arab: العباسية الخالفة, al-khilāfah al-‘abbāsīyyah) atau Bani
Abbasiyah (Arab:العباسيون, al-‘abbāsīyyūn) adalahkekhalifahan kedua Islam yang
berkuasa di Baghdad (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini berkembang pesat dan
menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan
melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia.
Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukan
semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah dirujuk kepada keturunan dari
paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652),
oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalamBani Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750
dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama dua abad,
tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa Turki yang sebelumnya merupakan
bagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan
nama Mamluk.
Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk
menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering
disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani Umayyah
yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabid dan Fatimiyah. Kejatuhan
totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu
Khan yang menghancurkan Baghdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan
yang dihimpun di perpustakaan Baghdad.
Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan dikalangan kaum muslimin, dimulai sejak
masa Rasulullah SAW karena beliau mewajibkan umat islam untuk menuntut ilmu, baik
itu ilmu yang berhubungan dengan agama maupun ilmu yang berhubungan dengan
pengetahuan umum.
Sebagaimana sabda rasulullah Saw :
Artinya: “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslimin dan muslimah” (HR. Ibnu
Abdil Barr)
Dengan diwajibkannya menuntut ilmu itulah kemudian lahirlah ulama-ulama, antara
lain: AbuBakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.Setelah Rasulullah
wafat, perkembangan ilmu pengetahuan berkembang kenegara-negara lain, mulaidari
semenanjung Arab, Eropa, bahkan sampai ke Cina.Daulah islamiyah yang telah berjasa
mengembangkan islam dimulai pada masa Umayyah danmencapai puncaknya pada masa
Daulah Abbasiyah (750M-1258M).
Pusat perkembangan ditimuradalah dikota Bagdad yaitu di negeri Irak dan berpusat
di Kordoba yaitu negeri spanyol. Sebagai tanda kejayaan umat islam, mendirikan
perpustakaan terbesar didunia yaitu Baitul Hikmah tahun 830 M.
Daulah Bani Abbasiyyah berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun 132 – 656 H
/ 750 – 1258 M, menggantikan Daulah Bani Umayyah yang telah berkuasa selama 92
tahun (40 – 132 H / 660 – 750M). Dengan wafatnya Marwan bin Muhamad dalam suatu
pertempuran melawan Bani Abbasiyyah,maka berakhir pulalah kekuasaan Bani Umayyah.
Dinamakan bani Abbasiyyah, karena para pendiri dan kholifahnya merupakan
keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib (paman Nabii Muhammad s.a.w.) Kholifah
yang pertama kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy Syafah yang
berkuasapada tahun 132 – 136 H / 750 – 753 M yang kemudian diikuti oleh kholifah-
kholifah yang lain silihberganti sebanyak 37 kholifah.
Selama berkuasa Daulah bani Abbasiyyah mengalami masa kejayannya, mulai dari
berdirinya hinggasampai pada masa pemerintahan kholifah Alt Watsik Billah tahun
232 H / 879 M. Masa tersebutmerupakan masa yang gilang gemilang, bahkan dapat
dikatakan masa keemasan bagi umat Islam.Diantara kholifah yang besar adalah Abu
Abbas Asy Sofa, Abu Jafar al Mansyur, Harun ar-Rasyid, Al Makmum, Al Mu’tazim
dan Al Watsik. Mereka adalah para kholifah yang telahmenghantarkan ke puncak masa
kejayaan dan keemasan daulah bani Abbasiyyah. Setelah itu hampirtidak ada kholifah
yang besar lagi, ini dikarenakan mereka lebih banyak disibukkan dengan halduniawi dan saling
berebut kekuasaan.
BANI UMAYYAH
Bani Umayyah (bahasa Arab: أمية بنو, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah)
atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islampertama setelah
masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan
sekitarnya (beribukota di Damaskus) ; serta
dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba. Nama dinasti
ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama
Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan
Muawiyah I.
A. Sejarah ringkas lahirnya daulah Bani Umayyah
Ketika Ali bin Abi Tholib dari Bani Hasyim Muawiyyah menolak mengakui kehalifahan
Ali, dan ketika Ali tidak meghukum para pembunuh Utsman Muawiyah menyatakan diri
sebagai penuntut balas darah Utsman dan sekaligus sebagai pewaris jabatannya, maka
terjadilah persaingan antara Bani Umayyah dan Bani Hasyim, konfrontasi kontak
senjata antar keduanya itu terjadi di Siffin diperbatasan antara Suriah dan Iraq.
Ketika kemenangan hampir berada dipihak Ali Amr bin As tangan kanan Muawiyah
untuk bernegoisasi dengan mengangkat al-Qur’an untuk berdamai,
perdamain dilakukan dengan cara Tahkim, Amr bin As diangkat sebagai perantara
dari fihak Muawiyah dan Abu Musa al-Asyari dari fihak Ali. Mereka bermufakat untuk
menurunkan kepemimpinan mereka masaing-masing, akan tetetapi keputusan dari fihak
muawiyah ternyata merugikan fihak Ali sehingga Ali menolaknya. Namun Ali sangat
sibuk menenteramkan bagian-bagian wilayah yang mengakuinya sehingga tidak sempat
memerangi Muawiyah. Sementara itu Muawiyah berhasil mengusir gubernur yang
diangkat Ali dari Mesir yang kemudian mengirim pasukan untuk menyerbu Irak.
Sebelum Ali bertindak untuk menghukum pembangkangan Muawiyah terhadap
kepemimpinanya, salah satu lawan politiknya berhasi membunuh Ali dalam suatu
tindakan menuntut balas
Dengan meninggalnya khalifah Ali Bin Abi Thalib dari Khulafaur Rasyidin, maka
bentuk pemerintahan Islam yang dirintis Nabi Muhammad SAW berubah dari system
demokrasi menjadi monarkhi (kerajaan) yaitu Daulah Bani Umayyah. Daulah Bani
Umayyah didirikan oleh Muawiyah Bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah.
Memang ada usaha dari putra ali hasan bin ali bin abi thalib untuk menggantikan
ayahnya karena tidak rela melihat umat Islam saling membunuh untuk merebutkan
kekuasaan, tiga bulan setelah dibaiat Hasan menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah
dengan berapa syarat.
Muawiyah (memerintah 661-680) adalah orang yang bertangungjawab atas sistem
suksesi kepemimpinan dari yang bersifat demokratis dengan cara pemilihan dengan
cara pemilihan kepada yang bersifat keturunan. Hal demikian ditentang oleh Husein
bin Ali dan Abdullah bin Zubair yang kemudian meninggalkan madinah, pertentangan ini
melahirkan perang saudara kedua. Dengan kemenangan Bani Umayyah.
KHULAFAUR RASYIDIN
Khulafaur Rasyidin adalah para kholifah yang arif bijaksana. Mereka adalah
keempat sahabat yang terpilih menjadi pemimpin kaum muslim setelah Nab Muhammad
Rasulullah saw. wafat. Keempat kholifah tersebut ialah:
Ia dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. kemudian
terkenal dengan julukan Abu Bakar, sedangkan gelar Shiddiq diberikan oleh para
sahabat, karena ia sangat membenarkan Rosulullah saw. dalam segala hal. Ialah yang
menemani Nabi Muhammad saw. di gua Hira, dan yang pertama kali memeluk Islam dari
kalangan orang tua terhormat. Tentang Abu Bakar ra., Rasulullah saw. bersabda,
“Sungguh orang yang paling dekat kepadaku persahabatan dan hartanya, ialah Abu
Bakar. Andaikata aku boleh memilih ternan di antara umnatku, rnaka akan kupilih Abu
Bakar. Tetapi kecintaan dan persaudaraan dalarn Islam cukup memadai. Tidak satu pun
pintu dalarn rnasjid yang terbuka kecuali pintu Abu Bakar”. (HR. Bukhori) Sampai saat
ini di masjid Madinah masih ada sebuah pintu yang disebut pintu Abu Bakar ra. Yakni
pintu yang selalu beliau lalui semasa hidupnya jika masuk ke masjid melalui rumah
beliau.
Todaklah mengherankan jika sewaktu Nabi saw sakit, ia dipercaya oleh para sahabat
menjadi Imam sholat. Juga pantaslah apabila kaum muslimin kemudian memilihnya
sebagai kholifah/pemimpin setelah Rosulullah saw. wafat.
Program pertama yang dicanangkan Abu Bakar setelah ia menjadi kholifah, adalah
meredam pemberontakan, memerangi orang-orang yang membangkang tidak mau
membayar zakat, orang-orang murtad yang saat itu terjadi di mana-mana dan
menimbulkan kekacauan. Sepeninggal Muhammad Rosulullah saw., memang banyak umat
Islam yang kembali memeluk agamanya semula. Mereka merasa berhak berbuat
sekehendak hati. Bahkan lebih tragis lagi muncul orang-orang yang mengaku nabi,
antara lain Musallamah Al-Kadzdzab, Tulaiha Al-Asadi, dan Al Aswad Al Ansi.
1. Banyak sahabat yang hafal Al Qur-an gugur dalsm perang penumpasan orang-
orang murtad;
2. Ayat-ayat Al Qur-an yang ditulis pada kulit-kulit kurma, batu-batu dan kayu-kayu
sudah banyak yang rusak sehingga perlu dilakukan usaha penyelamatan;
Setelah memerintah selama dua tahun, Abu Bakar berpulang ke Rahmatullah pada
tanggal 23 Jumadil Akhir 13H dalam usia 63 tahun dan dimakamkan dekat makam
Rasulullah saw. Beliau dikenal oleh para
sahabat sebagai kholifah yang sangat taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta
berbudi luhur.
Dalam pidato pelantikannya, Umar menyampaikan, antara lain: “Saya adalah seorang
pengikut Sunnah Rasul, bukan seorang yang berbuat bid’ah.
Ketahuilah, bahwa kalian berhak menuntut saya tentang tiga hal selain Kitab Allah
dan Sunnah Nabi, yakni:
1. Mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang sebelum saya dalam masalah yang
telah kalian sepakati dan telah kalian tradisikan;
2. Membuat kebiasaan baru yang baik bagi ahli kebajik dalam masalah yang belum
kalian jadikan kebiasa dan
3. Mencegah saya bertindak atas kalian kecuali dalam hal hal yang kalian sendiri
penyebabnya.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, wilayah Islam semakin meluas sampai ke
Mesir, Irak, Syam, dan negeri-negeri Persia lainnya. Umarlah yang pertama kali
membentuk badan kehakiman dan menyempurnakan pemerintahan. Juga meneruskan
usaha Abu Bakar dalam membukukan Al Qur-an.
Kholifah Umar wafat pada usia 63 tahun setelah memerintah selama sepuluh tahun
enam bulan. Ia wafat oleh tikaman pedang Abu Lu’lu’ah, seorang budak milik Al-
Mughiroh bin Syu’bah saat sholat subuh. Ia diimakamkan di rumah ‘Aisyah, dekat
makam Abu Bakar. Ia dikenang oleh umat Islam sebagai pahlawan yang sangat
sederhana, sportif, dan menyayangi rakyat kecil. Kata katanya yang sangat terkenal,
“Siapa yang melihat pada diriku membelok, maka hendaklah ia meluruskannya.”
Sekalipun kaya-raya, Utsman tidak pernah menjaga jarak dengan masyarakat kelas
bawah, bahkan ia tidak segan-segann untuk turut serta berperang. Karena kebaikannya
itulah, ia dinikahkan dengan putri Nabi bernama Ruqoyyah. Setelah Ruqoiyah meninggal
dunia, ia dikawinkan dengan putri Nabi lagi bernama Ummu Kultsum. Oleh sebab itu
masyarakat menggelarinya “Dzun Nurain” (yang mempunyai dua cahaya)
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Khalifah Utsman ra., adalah mengganti
gubernur-gubernur negara taklukan Islam yang ingin memisahkan diri setelah Umar
wafat. Kemudian Ia memperbanyak naskah Al Qur-an yan sudah dibukukan menjadi
tujuh eksemplar yang antara lain dikirim ke Syam, Yaman, Bahrain, Basroh, dan Kufah.
Utsman wafat pada usia 82 tahun, setelah memerintah selama 12 tahun. Ia menemui
ajal saat membaca Al Quran oleh tikaman pedang Humron bin Sudan. Jasa Utsman
terbesar adalah memelihara Al Qur-an sebagaimana yang tersebar sekarang ini.
SUMBER : http://dragmosstt.blogspot.co.id/
TUGAS PAI
Kelas : 8F
Absen : 13