Makalah Psikologi Pendidikan Andi Pratama Siregar
Makalah Psikologi Pendidikan Andi Pratama Siregar
Disusun Oleh:
Nim: 0309183135
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantar Psikologi Pendidikan
” guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Psikologi Pendidikan sebagai media
belajar untuk mahasiswa agar lebih mudah memahami materi.
Dalam penyusunan makalah ini Saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan, baik
dalam penyusunan maupun dalam segi bahasa. Saya berharap agar mendapat kritik dan saran
yang dapat membuat penulis lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata Saya ucapkan terima
kasih.
Andi Pratama
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................................................ 2
Tujuan Masalah..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dipertanyakan lagi sejak anak manusia lahir ke dunia, telah melakukan usaha-usaha
pendidikan. Manuasia telah berusaha mendidik anak-anak yang gagal dalam cara yang sangat
sederhana. Pendidikan merupakan tugas bagi pendidik yang bertanggung jawab, yang dia lakukan
dalam tugasnya yang harus dilakukan dalam cara yang sesuai dengan keadaan si anak didik.
Psikologi adalah pengetahuan yang dapat membantu orang lain, dengan tujuan yang dapat
membantu dengan lebih cepat. Karena itu perlu pendidikan tentang anak didik dalam proses
pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Kata psikologi merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Yunani yaitu: 1.) jiwa
yang berarti jiwa. 2.) logo yang berarti ilmu. Benar-benar harfiyah psikologi memang berarti ilmu
jiwa. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu mendapat awalan saya jadi menjadi “mendidik”,
artinya diterima dan memberi latihan. Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut KBBI adalah
proses pengubahan sikap dan tata tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam upaya
Universitas New York City, Universitas British Columbia Kanada, dan juga di Universitas Innsbruck
Austria, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori
4. Sosialisasi dan proses-proses dan proses interaksi-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah
kognitif.
Psikologi sama tuanya dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa ahli yang memberikan andil dalam
1. Demokratis, filsuf pertama yang menekankan kepentingan lingkungan dan rumah terhadap
perkembangan kepribadian demi lingkungan dan rumah perlu dibina agar suasananya kondusif
2. John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah terhadap anak. Ia
mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang berkembang, oleh karena itu dilihat dalam
bentuk dan karakternya sebagai “anak” dan bukan sebagai “miniatur orang dewasa”.
pembangunan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah baik .
4. John Locke (seseorang penganut Empirisme) , kritik kritis terhadap individu yang dilahirkan dalam
jiwanya belum memiliki apa-apa (teoritabula rasa / kertas putih), tetapi berpotensi, individu yang
sensitif terhadap intuk melakukan impresi terhadap dunia luar dengan akal sehat. Belajar melalui
penalaman dan latihan merupakan kontribusi terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh empirisme
lainnya.
Pada akhir abad ke-18, para ilmuwan seperti Francis Galton, Stanley Hall, mempublikasikan hasil-
hasil penelitian mereka tentang aspek-aspek perlindungan individu. Hasil- hasil penelitian ini sangat
1. William James, dalam bukunya “ Prinsip-prinsip Psikologi” menyarankan untuk mencari fungsional
dalam psikologi (lawanpsikologi struktural - Wundt). Fungsionalisme dalam psikologi adalah cara
2. Cattel , memberikan kontribusi besar dalam hal perbedaan individual dan pengukuran mental.
Perbedaan individu adalah perbedaan sifat dalam perbedaan sifat, yang dapat membedakan satu
3. Binet adalah psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental / pengukuran inteligensi
Perkembangan Psikologi Pendidikan pada abad ke-20 menandai penelitian-penelitian psikologi yang
lebih khusus yang memberikan pemikiran besar terhadap teori-teori dan praktik pendidikan.
Tokohnya antara lain adalah Termann, Thorndike, dan Jude. Aliran-aliran Psikologi yang berkembang
pada permulaan abad ke-20 yang mempelajari proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-
beda, juga telah memberikan penagaruh terhadap perkembangan teori dan praktik pendidikan,
seperti: Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt (Kohler, Koffka). Teori-teori ini
abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun 1800-an. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
oleh pakar-pakar pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu,
psikologi pendidikan tidak dapat disetujui sebagai yang pertama yang melakuakan analisis proses
pendidikan yang terintegrasi. Namun aspirasi-aspirasi tentang disiplin baru berhenti pada metode-
Bahkan pada tahun-tahun awal disiplin ilmu ini, para pakar psikologi pendidikan, menganjurkan
William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam seri kuliahnya yang terkenal,
itulah psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah
menurunkan langsung seni atau kiat keilmuannya sendiri. Suatu perantara inventif harus membuat
Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin ilmu yang khusus, konsultasi, dan
membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan tingkah laku belajar
oleh siswa, tingkah laku mengajar oleh guru, dan tingkah laku belajar mengajar oleh guru dan siswa
yang saling berkomunikasi.Secara garis besar, banyak ahli yang menentukan pokok-pokok bahasan
1. Pokok bahasan tentang “belajar”, yang membahas teori-teori, prinsip-prinsip, dan cirri-ciri khas
2. Pokok bahasan tentang “proses belajar”, yakni tahap bertindak dan peristiwa yang terjadi dalam
a. Objek utama dalam psikologi pendidikan adalah manusia, karena sifat-sifat manusia yamg sangat
komplek dan unik, maka objek psikologi biasanya dibedakan menjadi 2 macam Sebuah. Objek
b. Objek formal, yaitu objek yang berbeda-beda menurut perubahan zaman dan pandangan para
ahli masing-masing.
1. Nativisme
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir.
Faktor lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Oleh karena
itu, hasil pendidikan ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian, menurut aliran
ini, keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri. Nativisme berpendapat, jika anak
memiliki bakat jahat dari lahir, ia akan menjadi jahat, dan sebaliknya jika anak memiliki bakat baik, ia
akan menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa tidak akan berguna
Pandangan itu tidak menyimpang dari kenyataan. Misalnya, anak mirip orangtuanya secara fisik dan
akan mewarisi sifat dan bakat orangtua, yang artinya pengakuan tentang adanya daya asli yang telah
terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologis yang bersifat
herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada
yang tumbuh dan berkembang sampai pada titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya
sampai pada titik tertentu. Misalnya, seorang anak yang berasal dari orangtua yang ahli seni musik,
akan berkembang menjadi seniman musik yang mungkin melebihi kemampuan orangtuanya,
2. Naturalisme
Naturalisme mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir di dunia mempunyai pembawaan
baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan, sehingga aliran
Naturalisme memiliki tiga prinsip tentang proses pembelajaran (M. Arifin dan Aminuddin R., 1992: 9),
yaitu:
a. Anak didik belajar melalui pengalamannya sendiri. Kemudian terjadi interaksi antara pengalaman
b. Pendidik hanya menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Pendidik berperan sebagai
fasilitator atau narasumber yang menyediakan lingkungan yang mampu mendorong keberanian anak
didik ke arah pandangan yang positif dan tanggap terhadap kebutuhan untuk memperoleh
bimbingan dan sugesti dari pendidik. Tanggung jawab belajar terletak pada diri anak didik sendiri.
c. Program pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan minat dan bakat dengan menyediakan
lingkungan belajar yang berorientasi kepada pola belajar anak didik. Anak didik secara bebas diberi
kesempatan untuk menciptakan lingkungan belajarnya sendiri sesuai dengan minat dan
yang bersifat paedosentris; artinya, faktor kemampuan individu anak didik menjadi pusat kegiatan
3. Empirisisme
anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan
tulisan yang digores oleh lingkungan. Faktor bawaan dari orangtua (faktor keturunan) tidak
dipentingkan. Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan (sosial, alam, dan
budaya). Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh besar terhadap
perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor luar memegang peranan sangat
penting, sebab pendidik menyediakan lingkungan pendidikan bagi anak, dan anak akan menerima
pendidikan sebagai pengalaman. Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku, sikap, serta
Misalnya: Suatu keluarga yang kaya raya ingin memaksa anaknya menjadi pelukis. Segala alat
diberikan dan pendidik ahli didatangkan. Akan tetapi gagal, karena bakat melukis pada anak itu tidak
ada. Akibatnya dalam diri anak terjadi konflik, pendidikan mengalami kesukaran dan hasilnya tidak
optimal.
4. Interaksionisme
Manusia lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan manusia
selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama
berperan penting. Manusia yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh lingkungan
pendidikan yang baik akan menjadi semakin baik. Sedangkan bakat yang dibawa sejak lahir tidak
akan berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan yang sesuai bagi perkembangan bakat itu
sendiri. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak secara
optimal jika tidak didukung oleh bakat baik yang dibawa anak. Dengan demikian, menganggap bahwa
mendidik sangat bergantung dan sangat perlu pada faktor pembawaan atau bakat dan lingkungan.
faktor lingkungan, terutama pendidikan.yang berkesimpulan bahwa tiap individu lahir sebagai kertas
putih, dan lingkungan itulah yang “menulisi” kertas putih itu. Maka Manusia perlu dididik karena
manusia ditentukan oleh lingkungannya yang mempengaruhi manusia itu sendiri, sejak ia lahir
sampai ke liang lahat. Maka lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan anak.
Sudah seharusnya setiap orang mengakui bahwa dirinya adalah seorang guru/pendidik, yang harus
memiliki jiwa pendidik yang mendarah daging. Artinya, nilai-nilai pendidikan tidak sekadar dihafal
secara teoritis, tetapi telah menjadi bagian dari perilaku dirinya, diantaranya kemampuan mengelola
pembelajaran atau mendidik peserta didik yang dapat mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Pendidik sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi
pendidik sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus digugu dan ditiru). Di antaranya
kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, berakhlak mulia, dan bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai
oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, keluarga/orang tua bertanggung jawab
memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
Disinilah proses pendidikan berawal, keluarga/orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak.
Orang tua adalah guru agama, bahasa dan sosial pertama bagi anak, kenapa demikian? Karena orang
tua adalah orang yang pertama kali mengajarkan anak berbahasa dengan mengajari anak
mengucapkan kata ayah, ibu, nenek, kakek dan anggota keluarga lainnya. Orang tua atau keluarga
adalah orang yang pertama mengajarkan anak bersosial dengan lingkungan sekitarnya dan mampu
mengarahkan, membimbing dan mengembangkan potensi anak secara maksimal pada tahun-tahun
pertama kelahiran anak dimana anak belum disentuh oleh lingkungan lain, dalam artian anak masih
suci.
8. Siapakah sebenarnya yang harus bertanggung jawab terhadap pendidikan anak dikeluarga. Orang
tua yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak dikeluarga, karena orang tua sebagai
Pendidik dalam keluarga yang berfungsi Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak, Menjamin
kehidupan emosional anak, Menanamkan dasar pendidikan moral, Memberikan dasar pendidikan
sosial-agama dan budaya, memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan
Para pakar psikologi melakukan penelitian psikologi di bidang kependidikan dengan menggunakan
beberapa metode penelitian khusus seperti; Eksperimen, kuesioner, studi khusus, penyelidikan klinis,
observasi naturalistik.
1. Metode percobaan yaitu percobaan percobaan yang dilakukan eksperimen di laboratoriaum atau
di ruangaan tertentu.
2. Metode kuesioner yaitu metode surat menyurat (survai) kuesioner disebut dengan survai karena
pelaksanaan peralihan dan pengambilan sering dikirim ke dan dari responden melalui jasa pos.
3. Metode studi khusus yaitu metode penelitian yang dibuat untuk memperoleh penilaian yang rinci
5. Metode Pengamatan naturalistik yaitu pengamatan umum yang dilakukan secara alamiyah.
Dalam hal ini, penelitian dilakukan di luar objek yang ada di teliti atau tidak menampakan diri sebagai
Psikologi pendidikan menyediakan banyak partisipasi bagi pendidik dan calon pendidik untuk
meningkatkan proses pembelajaran pada perbedaan yang berbeda. Misalnya, memahami perbedaan
peserta didik, membuat kelas yang kondusif, dan pemilihan strategi dan metode pembelajaran.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang
2. Johann Herbart adalah bapak psikologi pendidikan yang konon menurut sebagian ahli masih
psikologi yang lebih khusus yang memberikan pemikiran besar terhadap teori-teori dan praktik
5. Manfaat Pembelajaran Pendidikan antara lain: untuk Pembelajaran Dalam Situs Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata , Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan , Jakarta : Rosdakarya .Syah , Muhibbin. 2010.
Psikologi Pendidikan , Bandung: Rosdakarya .Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan, Jakarta:
Rosdakarya.Fachruroji, Ahmad. 2013. Sejarah Psikologi Pendidikan dalam http://achmad-
Syah,Muhibbin,Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2010, hlm. 7.[3] Ibid,hal. 10.[4] Ibid,hal.
jam 19.56 WIB.[6] Syah,Muhibbin,Psikologi Pendidikan,… hlm. 24. [7] Ibid,hlm. 25.[8] Purwanto,