Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
III
TINJAUAN PUSTAKA
3. 1 Air
Air yang terdiri dari hidrogen dan oksigen, merupakan penyusutan utama
atau terbesar dari seluruh jaringan tubuh hewan ataupun tanaman yang menjadi
sumber bahan makanan ternak. Dalam tubuh, air didapatkan sebanyak lebih dari
50% dari komposisi tubuh tersebut dan banyak diantara jaringan dalam tubuh
menandung air sebanyak 70-90%. Air tesebut bukan hannya sekedar mengisi
rongga-rongga atau pelarut dari beberapa zat, akan tetapi sebaliknya merupakan
penyusun struktur tubuh yang aktif dan vital/esensial. Presentase air dalam tubuh
tidak tetap malahan kadarnya berkurang dengan bertambah beratnya ternak, dan
dalam hal ini erat hubungannya dengan perubahan kadar lemak (Winarno, 1997).
daya simpan dari bahan pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air
dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan
maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat.
Banyaknya kadar air dalam suatu bahan pakan dapat diketahui bila bahan
pakan tersebut dipanaskan pada suhu 100 - 105⁰C. Bahan kering dihitung sebagai
selisih antara 100% dengan persentase kadar air suatu bahan pakan yang dipanaskan
kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet
basis) atau berat kering (dry basis). Metode pengeringan melalui oven sangat
memuaskan untuk sebagian besar makanan, akan tetapi beberapa makanan seperti
silase, banyak sekali bahan-bahan atsiri (bahan yang mudah terbang) yang bisa
hilang pada pemanasan tersebut (Winarno, 1997).
3. 2 Analisis Air
Air yang terkandung dalam suatu bahan pakan akan menguap seluruhnya
apabila bahan pakan tersebut dipanaskan selama beberapa waktu pada suhu 105 -
110°C dengan tekanan udara bebas (Kamal, 1994). Di dalam analisis bahan
pangan, biasanya kadar air bahan dinyatakan dalam persen berat kering. Hal ini
basah bahan selalu berubah-ubah setiap saat, sedangkan berat bahan keringselalu
tetap. Metode pengukuran kadar air yang umum dilakukan di Laboratorium adalah
metode oven atau dengan cara destilasi. Pengukuran kadar air secara praktis di
lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan moisture meter yaitu alat pengukur
kadar air secara elektronik (Adnan, 2005).
Kadar air ialah jumlah air yang terkandung dalam suatu bahan yang
dinyatakan dalam satuan persen atau perbedaan antara berat bahan sebelum dan
sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka
Kadar air ini disebut dengan kadar air seimbang. Kadar air juga merupakan
karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan karena air dapat
awet bahan pangan tersebut. Kadar air menyebabkan mudahnya bakteri, kapang
dan khamir untuk berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan
bahan dalam oven pada suhu 105 – 110 °C selama 3 jam atau sampai didapat berat
yang konstan. Untuk bahan yang tidak tahan panas, seperti bahan berkadar gula
tinggi, minyak, daging, kecap dan lain-lain pemanasan dilakukan dalam oven
dalam penetapan kadar air suatu bahan pangan. Dalam metode ini bahan
dipanaskan pada suhu tertentu sehingga semua air menguap yang ditunjukkan oleh
berat konstan bahan setelah periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan
yang terjadi menunjukkan jumlah air yang terkandung. Metode ini terutama
digunakan untuk bahan-bahan yang stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi,
serta produk yang tidak atau rendah kandungan sukrosa dan glukosanya seperti
Metode ini dilakukan dengan cara pengeringan bahan pangan dalam oven.
Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat
konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan
dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat
dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-
benar terikat kuat dalam sampel. Setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk
oven temperatur rendah dan metode oven temperatur tinggi. Metode oven
disimpan dalam desikator selama 30-45 menit untuk menyesuaikan suhu media
yang digunakan dengan suhu lingkungan disekitarnya. Setelah itu bahan ditimbang
harus kurang dari 70% (AOAC, 1984). Selanjutnya metode oven temperatur
tinggi. Cara kerja metode ini sama dengan metode temperatur rendah, hanya saja
temperatur yang digunakan pada suhu 130-133˚C dan waktu yang digunakan relatif
4.1 Alat
alumunium.
4.2 Bahan
1 Bahan Pakan sorgum,berfungsi sebagai sampel yang akan dianalisis.
1. Dikeringkan cawan alumunium dalam oven selam satu jam pada suhu 100-
105OC.
gram yang telah ditimbang dengan teliti, sehingga berat sampel diketahui
4. Dimasukan cawan dan sampel ke dalam oven selama 3 jam pada suhu 100-
ditimbang. Kemudian diulangi pekerjaan ini dari tahap nomor 4 dan nomor
5. 1 Hasil Pengamatan
Hasil analisis kadar air pada sorgum dapat dilihat pada Tabel 2 yaitu sebagai
berikut:
5. 2 Pembahasan
Dari hasil perhitungan didapatkan hasil kadar air yang menggunakan sampel
sorgum yaitu, 5,2%. Menurut Hartadi dkk. (1993) menyatakan bahwa kadar air biji
faktor yaitu air yang terikat dalam senyawa sukar menguap hingga mengurangi total
air, pada analisis air ini tidak hanya air yang dapat menguap tetapi juga senyawa-
senyawa asam, basa organik sederhana (BM rendah) yang ikut menguap misalnya
asam asetat, butirat, propionat, dan ester astiri hingga terhitung sebagai komponen
air. Air yang terkandung dalam suatu bahan pakan akan menguap seluruhnya
apabila bahan pakan tersebut dipanaskan selama beberapa waktu pada suhu 105
sampai 110°C dengan tekanan udara bebas (Kamal, 1994). Kandungan air dalam
tahan bahan itu . Karena air merupakan komponen penting dalam bahan makanan
karena dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan. Faktor
yang mempengaruhi kadar air yaitu pengeringan dan kandungan air dari suatu
bahan pakan. Analisis kadar air adalah usaha untuk mengetahui persentase air
Bahan baku yang akan diuji biasanya dikeringkan terlebih dahulu atau kadar
air yang ada di dalam bahan baku di keluarkan (diuapkan) dengan menggunakan
suhu 105oC selama 3-24 jam, selanjutnya ditimbang. Hasil timbang akan
Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan penganalisisan kadar air dalam
bahan pakan bahwa tidak hanya air yang menguap, namun banyak senyawa asam
dan basa organik yang akan ikut menguap. Contohnya : asam asetat, propionat,
butirat. Serta air yang terikat dalam senyawa akan sukar menguap sehingga
Kadar air menentukan dalam hal teknik dan lama penyimpanan suatu bahan
pakan. Bahan pakan yang mempunyai kadar air yang tinggi merupakan tempat
pakan menghendaki kadar air yang rendah dengan kisaran 12-15%. Hal ini
pakan yang selanjutnya dapat merugikan industri peternakan yang memakai pakan
tersebut.
Dari sampel bahan pakan pollard yang diujikan memiliki kisaran kandungan
kadar air sebesar 5,2 %. Sehingga diperoleh berat keringnya sebesar 94.8%. Hal
ini menunjukkan keadaan sampel tersebut baik karena bahan pakan yang sedikit air
dan lebih besar berat keringnya lebih baik untuk ternak.