BAYI
182/SPO-PAP/RS- 00 1/2
RSUD TALISAYAN
Tls/VIII/2019
Kabupaten Berau
Ditetapkan :
Tanggal terbit :
STANDAR DIREKTUR RSUD TALISAYAN
PROSEDUR
OPERASIONAL drg. Nusyamsi
23 Agustus 2019
NIP. 19770201 200502 2 001
182/SPO-PAP/RS- 00 2/4
RSUD TALISAYAN Tls/VIII/2019
Kabupaten Berau
diletakkan pada permukaan yang rata dan keras
6. Petugas mengatur posisi penolong, berlutut sejajar dengan
bahu pasien agar saat memberikan bantuan nafas dan
sirkulasi, penolong tidak perlu mengubah posisi atau
menggerakkan lutut
7. Petugas memastikan ada tidaknya denyut jantung pasien
dengan meraba arteri carotis dengan jari telunjuk dan jari
tengah meraba trakea, kemudian jari digeser ke sisi kanan
atau kira-kira 1-2 cm untuk anak 1-8 tahun, arteri brachialis
pada pasien anak dibawah 1 tahun, raba dengan lembut
selama 5-10 detik
8. Petugas memberikan bantuan sirkulasi atau disebut kompresi
jantung luar dengan cara :
a. Dengan jari telunjuk dan jari tengah penolong menelusuri
tulang iga kanan atau kiri sehingga bertemu dengan tulang
dada (sternum)
b. Dari pertemunan tulang iga (sternum) diukur kurang lebih
1 jari keatas / 1 jari di atas prosesus xipodeus untuk
menempatkan tangan petugas untuk bantuan sirkulasi
c. Letakkan telapak tangan yang dominan salah satunya kiri
atau kanan pada posisi tersebut diatas untuk anak dan 2-3
PELAYANAN RESUSITASI KASUS NON TRAUMA ANAK DAN
BAYI
182/SPO-PAP/RS- 00 3/4
RSUD TALISAYAN
Tls/VIII/2019
Kabupaten Berau
jari untuk bayi, jari-jari tangan diluruskan
d. Dengan posisi badan tegak lurus, petugas menekan
dinding dada pasien dengan tenaga dari berat badannya
secara teratur sebanyak 5 kali dengan kedalaman berkisar
antara 3-4 cm, bayi 3 kali dengan kedalaman 1-1,5 cm
e. Tekanan pada dada harus dilepaskan secara
keseluruhannya dan dada dibiarkan mengembang kembali
kembali keposisi semula setiap kali melakukan kompresi.
Waktu yang digunakan untuk melepas kompresi harus
sama pada saat melakukan kompresi
f. Tangan tidak boleh lepas dari permukaan dada atau
merubah posisi tangan saat merubah kompresi
g. Rasio pemberian bantuan sirkulasi dan pemberian nafas
adalah 5:1 untuk anak dengan kecepatan kompresi 80-100
x/mnit, dan 3 : 1 untuk bayi kecepatan kurang dari 100
x/menit dilakukan dengan 1 atau 2 penolong dengan
kecepatan kompresi 100 x/menit atau 5 siklus
9. Petugas membuka jalan nafas pasien dengan cara tengadah
kepala topang dagu (Head tilt-chin lift) dan manoever pendorong
mandibular (jaw thrust)
10. Petugas memastikan pasien tidak bernafas dengan cara melihat
PELAYANAN RESUSITASI KASUS NON TRAUMA ANAK DAN
BAYI
007/SPO-PAP/RS- 00 4/4
RSUD TALISAYAN
Tls/VIII/2019
Kabupaten Berau
pergerakan naik turunnya dada (look), mendengar bunyi nafas
(listen), merasakan hembusan nafas pasien (feel)
11. Petugas memberikan bantuan nafas melalui mulut ke mulut,
mulut ke hidung, mask ke mulut dan hidung, bag valve mask ke
mulut dan hidung dengan cara memberikan hembusan nafas 2 x
1,5 – 2 detik tiap hembusan dengan volume udara 700 ml – 1000
ml atau sampai dada pasien terlihat mengembang
12. Petugas mengevaluasi setiap sirkulasi
1. IGD
2. HCU
UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan
5. Unit Penunjang Medis