Anda di halaman 1dari 10

IPV4 VS IPV6

Dibuat oleh:
Erni 672018299
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2019
A. Pengertian TCP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa
kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk
perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada
perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan
jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan
sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut
sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta
komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol
ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan
sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk
membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin
banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini
dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet
Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-
macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep
TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments
(RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

A. LAYER TCP/IP
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari
node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi
IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka
untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya
untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari
departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki
pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-
tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian
melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang
menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

Protokol (komputer)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik
komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan
koneksi perangkat keras. Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar
teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau
menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada
komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari
informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki
banyak variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah
satu atau beberapa dari hal berikut:
· Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau
mesin lainnya.
· Melakukan metoda “jabat-tangan” (handshaking).
· Negosiasi berbagai masam karakteristik hubungan.
· Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
· Bagaimana format pesan yang digunakan.
· Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.
· Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang
dilakukan selanjutnya
· Mengakhiri suatu koneksi.

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan
angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi
untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah
32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis
TCP/IP.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:


• IP versi 4 (IPv4)
• IP versi 6 (IPv6)

A. IPv4
Penulisan IPV4 terbagi 4 blok yaitu x.x.x.x dimana setiap blok merupakan
penjumlahan bilangan biner (0 dan 1) yg terdiri dr 8 bit, jadi jika ditulis dalam bit
aturannya sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
untuk penjumlahannya dibaca dari kanan ke kiri dengan kelipatan 2 dimulai dari 1.
128 64 32 16 8 4 2 1
X X X X X X X X
Jadi bilangan terendah adalah 0 dan tertinggi adalah 255
(128+64+32+16+8+4+2+1). Contoh penulisan ke biner dr bilangan 160 =
10100000, karena yg bit 1 hanya nomor 8 dan 6 maka penjumlahannya 128+32
IPV4 dibagi jadi 5 class:
· class A : 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255 (net 0.0.0.0 dan 127.0.0.0
pengecualian)
· class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
· class C : 192.0.0.0 s/d 224.255.255.255

Berikut diberi contoh kasus konfigurasi jaringan sbg berikut:


· Jaringan I 
100.10.0.1
100.10.0.2
100.10.0.3
100.10.0.4
100.10.0.5
· Jaringan II
 130.10.0.1
130.10.0.2
130.10.0.3
130.10.0.4
130.10.0.5
· Jaringan
III 
202.10.0.1
202.10.0.2
202.10.0.3
202.10.0.4
202.10.0.5

Dari informasi address di atas disimpulkan sebagai berikut:


1. Komputer hanya bisa saling koneksi dengan komputer lain dalam satu
jaringan
2. Komputer yang beda jaringan misal komputer dgn IP 100.10.0.1 VS
202.10.0.4 tidak bisa berkoneksi secara langsung
3. Agar komputer dalam jaringan berbeda dapat saling koneksi dibutuhkan
suatu proses routing (penjelasan routing dalam artikel lain.
4. Menentukan NetID, HostID, Broadcast, dan Netmask.

A. IPv6
Internet Versi Protokol 6 disingkat ke IPV6. Versi yang sebelumnya Internet
Protokol adalah versi 4 ( dikenal sebagai IPV4).IPV6 adalah suatu versi IP baru
yang mana dirancang untuk;menjadi suatu langkah evolusiner dari IPV4. Ini
merupakan suatu kenaikan alami ke IPV4. Ini dapat diinstall sebagai perangkat
lunak yang dapat diupgrade normal di peralatan internet dan interoperable dengan
IPV4 yang sekarang . Strategi Penyebaran nya dirancang untuk tidak mempunyai
flagdays atau ketergantungan lainnya. IPV6 dirancang untuk menjalankan dengan
baik pada jaringan capaian tinggi ( e.g. Gigabit Ethernet, OC-12, ATM, dll.) dan
pada waktu yang sama tetap efisien untuk jaringan bandwitch rendah ( e.g. tanpa
kawat). Sebagai tambahan, itu menyediakan suatu platform untuk internet
kemampuan baru yang akan diperlukan di masa dekat mendatang.
IPV6 meliputi suatu mekanisme transisi yang mana dirancang untuk mengijinkan
para pemakai untuk mengadopsi dan menyebar IPV6 di dalam menghamburkan
pertunjukan yang tinggi dan untuk menyediakan interoperabilas langsung antara
IPV4 dan IPV6 hosts. Transisi suatu versi baru Internet Protokol harus
incremental, dengan sedikit atau tidak ada kritis interdependencies, jika itu adalah
untuk berhasil. IPV6 transisi mengijinkan para pemakai [itu] untuk mengupgrade
hosts mereka ke IPV6, dan operator jaringan untuk menyebar IPV6 di penerus,
dengan sangat kecil koordinasi antara keduanya.

IPV6 Kelompok Kerja


IPV6 kelompok kerja adalah suatu IETF kelompok kerja mencarter untuk
mengembangkan generasi yang berikutnya Internet Protokol. Kelompok kerja
sebelumnya dinamai IP Next Generation Working Group (IPNGWG).
IPV6 kelompok kerja menghadirkan puncak dari banyak kelompok kerja di dalam
IETF yang bekerja pada masalah routing dan masalah pengalamatan.
6Bone adalah IPV6 tulang punggung yang telah disediakan untuk membantu
evolusi dan penyebaran IPV6 di Internet . 6Bone memulai sebagai konsep di tahun
1995 dan telah dibuat fondasi oleh suatu pertemuan pada Maret 1996 IETF yang
bertemu Los Angeles. Sekarang ada site 6Bone di negara-negara di Asia, Australia
Austria, Eropa, dan Amerika Utara. Semua 6Bone lokasi ditunjukkan pada 6Bone
peta topologi. Kelompok kerja Transisi Generasi Yang berikutnya di IETF adalah
bertanggung jawab untuk merancang mekanisme dan memeriksa prosedur untuk
mendukung transisi Internet dari IPV4 ke IPV6.
6Ren adalah suatu prakarsa koordinasi Jaringan Pendidikan Dan Riset
sukarela/fakultatif yang menyediakan produksi pemindahan IPV6 melayani untuk
memudahkan mutu tinggi, performance yang tinggi, dan jaringan IPV6 secara
operasional sempurna. Keikutsertaan bebas dan terbuka bagi semua Riset Dan
Jaringan Pendidikan yang menyediakan IPV6 servis. Lain untuk keuntungan dan
tidak untuk keuntungan IPV6 juga didukung untuk mengambil bagian.
Suatu gabungan yang meliputi seluruh dunia memimpin Penjual Internet, Riset&
Jaringan Pendidikan sedang membentuk Forum IPV6 , dengan suatu misi jelas
untuk mempromosikan IPV6 dengan secara dramatis meningkatkan kesadaran
pemakai dan pasar IPV6 .
Pengembangan IPV6
Perubahan dari IPV4 ke IPV6 terutama pada:
ü Memperluas Kemampuan Pengalamatan
IPV6 meningkatkan alamat IP dari 32 bit - 128 bit, untuk mendukung lebih
banyak tingkatan dari pengalamatan hirarki, suatu jumlah yang lebih besar untuk
pengalamatan nodes, dan auto-configuration yang lebih sederhana dari
pengalamatan. Scalabilas multicast routing ditingkatkan dengan menambahkan
sebuah " lingkup" bidang ke alamat multicast .Dan suatu jenis baru dari alamat
disebut suatu " alamat anycast " digambarkan, digunakan untuk mengirimkansuatu
paket kepada beberapa orang suatu kelompok
ü Penyederhanaan Format Header
Beberapa bidang header IPV4 telah dijatuhkan atau dibuat opsional, untuk
mengurangi ongkos pemrosesan common case dari packet handling dan untuk
membatasi ongkos bandwitch dari header IPV6.
ü Meningkatkan support untuk perluasan dan pilihan
Merubah cara pilihan header IP disandikan mempertimbangkan penyampaian yang
lebih efisien, lebih sedikit keras membatasi pada panjangnya pilihan, dan
fleksibilitas lebih besar untuk memperkenalkan pilihan baru di masa datang.
ü Mengalirkan Kemampuan Labeling
Suatu kemampuan baru ditambahkan untuk dapat melabelkan paket kepunyaan lalu
lintas tertentu " arus" di mana pengirim meminta penanganan khusus, seperti
kualitas yang tidak pasti dari servis atau ‘ real time’ service
ü Pengesahan Dan Kemampuan Privasi.
Perluasan untuk mendukung pengesahan, integritas data, dan ( opsional)
kerahasiaan data ditetapkan untuk IPV6.
Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo):
· Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang
didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu
untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya
IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju
pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik.
Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan
jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
· Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel
routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6
memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
· Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat
beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke
jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini
mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
· Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec
merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib
dalam standar implementasi IPv6.
· Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat
bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti
Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah
dimodifikasi.
· Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis
ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-
end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
· Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi
lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit
(MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu,
terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat
menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari
ujung ke ujung.
· Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan
secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host
terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
· Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan.
Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan
kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ip-stories.com/?p=591
http://www.robbyyuliendra.com/2012/06/pengertian-dan-perbedaan-
IPv6-dan-IPv4.html
http://inet.detik.com/read/2010/06/08/154824/1374132/398/apa-
perbedaan-IPv4-dan-IPv6

Anda mungkin juga menyukai