Membaca Kritis
Membaca Kritis
PENDAHULUAN
teknologi semakin terus maju dan berkembang, dan pendidikan adalah salah satu
yang sangat berpengaruh dalam proses belajar agar peserta didik mampu
merupakan suatu yang sangat berperan dalam membentuk watak dan kepribadian,
karena hal tersebut akan menimbulkan perubahan dalam diri siswa. Fungsi
pengajar adalah untuk mengarahkan proses agar sasran dapat mencapai proses
yang diinginkan. Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya mempersiapkan peserta
didik untuk menjadi seorang yang biasa saja, namun mampu membantu mereka
biasanya mempunyai penalaran yang bagus dan menguasai materi dengan baik,
namun peserta didik yang memiliki intelektual di bawah rata-rata terkadang sulit
untuk memahami setiap materi yang telah diajarkan oleh guru. Hasil wawancara
baik dengan pihak guru bahasa Indonesia maupun siswa di SMPN 17 Kota Serang
1
2
belum berhasil efektif, dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari out put sisiwa yang
memahami isi teks tanggapan kritis secara baik. Oleh karena itu para pengajar
maksud adalah kemampuan membaca kritis. Sebab bila siswa dapat membaca
tanggapan kritis.
dapat mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan perasaannya kepada orang lain
baik secara lisan maupun secara tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan
pikirannya
diperlukan empat keterampilan berbahasa pokok yang harus tetap dibina dan
hubungan yang erat antara aspek keterampilan yang satu dengan aspek
keterampilan yang lainnya. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya membahas
ringkasan.
Membaca secara kritis berarti kita harus membaca secara analisis dan
baru. Selain itu, dikemukakan pula bahwa membaca kritis merupakan suatu
penilaian yang rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran
penulis yang merupakan analisis yang dapat diandalkan. Dengan membaca kritis,
pembaca dapat pula memahami lebih dalam apa yang dibacanya dan dia pun akan
mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca
tanpa usaha berpikir secara kritis. Oleh karena itu, membaca kritis harus menjadi
ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik-
baiknya.
apa yang dilakukannya. Apabila seorang pembaca menemukan bukan hanya apa
yang dikatakan, tetapi juga mengapa hal itu dikatakan maka dia sudah melakukan
satunya membaca kritis. Sesuai dengan kurikulum 2013 saat ini, bahwa
salah satu yang di pilih dalam penelitian ini. Karena dirasakan bahwa para siswa
membaca cerita rakyat siswa terkadang kurang memahami isi teks cerita. 2)
Dalam hal menaggapi teks tersebut mereka kurang memahami karena isi bacaan
lebih lanjut masalah ini. Agar dapat terlihat hubungan membaca kritis dengan
tanggapan kritis dan penulis memilih untuk melakukan penelitian di salah satu
Kota Serang.
Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah jurnal yang yang dilakukan
oleh Arief Muttaqiin dan Wahyu Sopandi (.Jurnal Ilmu Pendidikan dan
Pengajaran, Vol. 2 No. 2, Juli 2015) Dalam penelitian ini Arief Muttaqien dan
dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Hubungan Membaca Kritis Dengan
Kemampuan Memahami Isi teks tanggapan kritis (uji coba kelas IX SMPN 17
Kota Serang).
Dilihat dari segi perbedaan dengan jurnal Arief Muttaqiin dan Wahyu Sopandi
yaitu: Pertama, meneliti di sekolah dan kelas yang berbeda serta lokasi penelitian
atau sumber data yang berbeda pula. Jika, Arief Muttaqiin dan Wahyu Sopandi
VII, sedangkan penelitian ini dilakukan di SMPN 17 Kota Serang kelas IX.
Kedua, dalam penelitian Arief Muttaqiin dan Wahyu Sopandi mengaitkan dengan
yang sama yaitu ingin mengetahui seberapa besar membaca kritis siswa dalam
Najmi Hayati, dan Atmazaki serta Abdurrahman dalam (Jurnal Bahasa, Sastra
peserta didik dapat membuat artikel yang menarik untuk di baca bukan hanya itu
dalam artikel ini di sebutkan beberapa hal yang berkaitan dengan membaca kritis
Adapun yang menjadi persamaan dalam skripsi yang saya buat adalah adanya
suatu penelitian yang mendalam tentang membaca kritis dimana siswa di tuntut
bukan hanya sekedar membaca dan memahami tetapi lebih dari itu dapat
membaca kritis dengan kemampuan untuk menulis artikel yang menarik agar
nantinya peserta didik bukan hanya membaca tetapi dapat menulis isi pemikiran
1) Masih rendah minat membaca pada siswa kelas IX SMPN 17 Kota Serang
Serang
4) Masih kurang kemampuan memahami isi teks tanggapan kritis pada siswa
hendak diteliti, dan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya, tenaga serta
lingkup permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan masalah lebih terarah
penelitian ini yaitu hubungan membaca kritis dengan kemampuan memahami isi
Serang?
memahami isi teks tanggapan kritis pada siswa kelas IX SMPN 17 Kota
Serang?
Adapun tujuan dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yaitu:
3) Siswa mampu memahami hubungan membaca kritis dengan isi teks tanggapan
kritis.
siswa dalam membaca kritis dan pemahaman terhadap teks tanggapan kritis.
yang berbeda.
BAB 2
a. Hakikat Membaca
kata “baca” yang artinya melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
dengan melisankan atau hanya dalam hati, mengeja atau melafalkan apa
memperhitungkan.1
pemahaman dari tuturan tertulis yang dibaca; proses berpikir dan bernalar,
baku, yang ada hanya ragam pengertian yang umum popular ke pengertian
yang teknis ilmiah (2) pengertian yang sangat sempit ke pengertian yang
sangat luas, dan (3) pengertian yang tanpa dasar ke pengertian yang secara
memperoleh suatu pesan atau informasi yang ada di dalam suatu bacaan
1
Lihat. http://kbbi.web.id/baca. (Di akses tanggal 19 Desember 2016, Pukul 19.14.WIB).
2
Hendry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa,
2008), h. 7.
terdapat makna yang tersirat dan makna tersurat, dan apabila pesan yang
tidak sampai kepada pembaca maka proses membaca dianggap gagal. Hal ini
komponen, yaitu:4
3
Subana dan Sunarti , Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. (Bandung: Pustaka Setia),
h.222.
4
Hendry Guntur Tarigan. op.cit. ,h.11.
yang formal;
membaca kritis:5
kata lain mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting dan dapat
5
Nur Lailatul Fajariani, Dalam Artikel, Penerapan Teknik Membaca Kritis pada Artikel Ilmiah .
Hal. 2-3.
berkompeten, dalam hal ini termasuk uji pandangan, tujuan dan asumsi
penulis lain. Pembaca juga perlu menilai dan membandingkan isi bacaan
yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami
sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks. Satu cara yang
tersurat yang terdapat dalam teks bacaan. Melainkan pertanyaan yang akan
diajukan pada peserta didik dapat menimbulkan sifat kritis dalam diri
6
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h. 3.
Proses mental bisa disebut juga dengan proses berpikir yang dilakukan
b. Fungsi Membaca
7
Kuddharu Saddono, St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan
Aplikasi). Bandung, 2012, h. 65.
c. Tujuan Membaca
8
Putri Nur Ramadani, Dalam Artikel, Hubungan Kemampuan Membaca Kritis Dengan
Kemampuan Menulis Argumentasi . Hal. 1.
pendidikan. Dengan adanya tujuan, maka kita tidak akan salah melangkah
bacaan. Makna, arti erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau
membaca, yaitu:9
telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang
facts).
2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik
dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari
atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh
3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap
9
Hendry Guntur Tarigan. Op. cit. h. 9.
dimiliki oleh para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini
refence).
tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau
apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk
classify).
oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini
d. Manfaat Membaca
antara lain:10
dan lain-lain.
mutakhir di dunia.
e. Membaca Kritis
serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Aspek yang perlu
10
Kuddharu Saddono,St. Y. Slamet.op.cit. h. 66
informasi aktual, gagasan utama, ide pokok paragraf dan fakta yang
terdapat dalam artikel, maka berdasarkan hal tersebut siswa perlu untuk
mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya, dan dia pun mempunyai
kepercayaan diri yang lebih mantap. Maka membaca kritis harus menjadi
11
Lihat. https://id.wikipedia.org/wiki/Membaca_intensif#Membaca_Kritis (Di akses tanggal 19
Desember 2016, Pukul 20.47. WIB)
12
Hendry Guntur Tarigan, Op.cit, h. 92.
13
,Arini Rachmawati Azizah (2015), Dalam Artikel, Peningkatan Membaca Kritis Dengan Metode
Inqury,. Hal. 28-29.
1) Langkah awal ini sangat penting ketika seseorang akan membaca yaitu
3) Mencari gambaran secara umum. Berikan perhatian kita pada daftar isi,
menangkap gagasan utama serta dapat menafsirkan dengan tepat apa yang
14
Nurhadi, Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca (Bandung: CV. Sinar Baru 1989),
hlm. 14.
3) Mengklasifikasikan fakta-fakta;
pengembangan gagasan;
cukup hanya memahami apa yang tersurat, lebih dari itu dapat
yaitu:15
15
Hendry Guntur Tarigan. Op. cit, h. 93.
Dalam membaca kritis dikenal tiga cara, yaitu: (1) Membaca baris,
adalah membaca baris demi baris untuk dapat memahami arti kata-kata
informasi yang benar, baik yang tersurat maupun tersirat dalam wacana
kritis, bisa berupa wacana apa saja, misalnya artikel, cerita, dialog, karya
seseorang yang bukan hanya sekedar membaca isi bacaan saja atau
16
Mintowati. Membaca. Jakarta: Dit. PLP, 2002, h.15.
kritis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar siswa dapat dengan
a. Kemampuan
karakteristik serupa.
dasar dan referensi yang tepat agar tidak menjadi sebuah tanggapan
buku untuk pangkal ajaran atau alasan, bahan tertulis untuk dasar
17
Fairul Zabadi dan Sutedjo Indonesia, Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan., 2015) h. 93.
18
Lihat, http://kbbi.web.id/teks (Di akses tanggal 20 Desember 2017) Pukul 09.57. WIB.
konteks sosial.20
menjelaskan bahwa:21
setiap bentuk penggunaan bahasa baik lisan maupun tertulis selalu terdapat
19
Siti Maslakhah (2013), Dalam Artikel, Pengembangan Discourse Competence Guru Bahasa
Indonesia Smp Se-Daerah Yogyakarta, Hal. 12.
20
Ibid
21
Ibid, Hal, 13.
22
Lihat, http://www.kompasiana.com/kunaifi/berpikir-kritis_5510e7d1813311ae33bc746f (Di
akses tanggal 20 Desember 2016), Pukul 10.27. WIB.
menolak pendapat yang sudah ada, disampaikan melalui bahasa lisan atau
bahasa tulisan. Dalam hal ini tentu bahasa Indonesialah sebagai wahana
Demikian juga sebaliknya. Orang lain sulit atau tidak dapat memahami apa
membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh, penuh tenggang hati, medalam,
dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekedar menyerap
apa yang tertera di tulisan tersebut, namun pembaca dan penulis sama-sama
berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti kita harus
23
Siti Maslakhah, Op.cit, hlm, 93-94.
secara tulisan dalam sebuah teks, untuk dapat memahami teks tanggapan kritis.
sedang terjadi dan membentuk sikap kritis dalam meberikan kritik. Dengan
demikian dalm kegiatan membaca teks tanggapan kirits mampu menemukan ide
apa, di mana, kenapa, bilamana, dan mengapa. Serta mampu menilai dan
dalam menilai sebuah informasi sebelum menjadi pikiran dan tersimpan menjadi
berupa peristiwa, berita, dan pikiran yang semula utuh, lalu menjadi satuan-satuan
dirinya
informasi dari belahan dunia mana pun. Pembaca yang baik adalah pembaca yang
tidak hanya sekedar membaca saja, melainkan dapat memahami dan menangkap
guru.
menangkap gagasan utama suatu paragraf, ide pokok, ide penjelas, bahkan
oleh guru. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya upaya peningkatan
siswa dalam membaca kritis suatu bacaan, perlu terlebih dahulu diketahui sejauh
mana tingkat kemampuan siswanya dalam membaca kritis. Maka dari itu, perlu
Membaca Kritis sendiri menjadi hal yang sangat urgen untuk dapat
melatih intuisi serta pemahaman siswa dalam memahami isi bacaan teks
tanggapan kritis, siswa akan dapat memahami berbagai macam isi cerita dan lebih
bersifat objektif dalam memahami isi teks hal ini nantinya akan berpengaruh
membaca kritis siswa kelas IX SMP Negeri 17 Kota Serang akan menjadi acuan
guru atau peneliti lain dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis siswa
pembelajaran yang tepat, teknik yang sesuai, ataupun media pembelajaran yang
Negeri 17 Kota Serang dapat meningkat, baik dari segi proses maupun hasil
pembelajaran.
Hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang artinya “di bawah” dan
“thesa” artinya “kebenaran”. Jadi, hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban
sementara dalam masalah penelitian sampai dapat dibuktikan oleh kumpulan-
kumpulan data.
Dalam penelitian ini adanya hubungan antara dua variabel, yaitu
variabel terikat (Y), dan variabel bebas (X). Oleh karena itu, untuk
membuktikannya diperlukan sebuah hipotesis. Adapun hipotesis dalam
penelitian ini, yaitu:
Ho: Tidak ada hubungan positif antara hubungan membaca kritis dengan
kemampuan memahami isi teks tanggapan kritis pada siswa kelas IX
SMPN 17 Kota Serang.
Ha: Ada hubungan positif antara hubungan membaca kritis dengan