Anda di halaman 1dari 3

Kerangka Acuan Kegiatan

: UKM/IV/KAK-
Nomor
SBLWG/P2P/09/2019
Terbit : 01
No.Revisi : 02
Mulai
: 6 September 2019
berlaku
Halaman :1-3

KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN TBC DAN KUSTA

I. PENDAHULUAN
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Kuman tersebut dapat menyerang bagian bagian tubuh seperti paru –
paru, tulang sendi, usus, kelenjar limfe, selaput otak, dan lain – lain. TBC bukan
penyakit keturunan. TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, bila
tidak dapat menyebabkan kematian. TBC menyerang sepertiga dari 1,9 miliar
penduduk dunia dewasa ini. Aditama ( 2000 ) selalu menyebutnya setiap detik ada 1
orang yang terinfeksi TBC di dunia. Setiap tahun terdapat 8 juta penderita TBC baru
dan akan ada 3 juta yang meninggal setiap tahunnya. Sebanyak 1% dari penduduk
dunia akan terinfeksi TBC setiap tahun. Satu orang memiliki potensi menular 10
hingga 15 orang dalam 1 tahun( Umar Fahmi : 272 ). Survei Kesehatan Rumah
Tangga ( 2001 ) menunjukkan bahwa TBC menduduki rangking ketiga sebagai
penyebab kematian ( 9.4 % dari total kematian ) setelah sistem sirkulasi dan sistem
pernapasan.

II. LATAR BELAKANG


TB Paru merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dengan angka
mortalitas dan morbiditas yang terus meningkat. Penyakit ini sangat erat kaitannya
dengan kemiskinan, malnutrisi, tempat kumuh, perumahan dibawah standar, dan
perawatan kesehatan yang tidak adekuat. Mikobakterium tuberculosis telah
menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Pada tahun 1993 WHO mencanangkan
kedaruratan global penyakit TBC, karena pada sebagian besar negara di dunia
penyakit TBC tidak terkendali. Ini disebabkan banyaknya penderita yang tidak
berhasil disembuhkan terutama penderita menular (BTA positif). Pada tahun 1995
diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita baru TBC dengan kematian 3
juta orang (WHO, Treatment of Tuberculosis, Guidelines for National
Programmes,1997).
Di Negara-negara berkembang kematian TBC merupakan 25 % dari seluruh
kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95% penderita TBC ada di
negara berkembang, 75% adalah kelompok usia produktif (15-50 tahun). Munculnya
epidemi HIV/AIDS di dunia, diperkirakan akan memicu peningkatan jumlah
penderita TBC. Di Indonesia TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa
penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah kardiovaskuler
dan penyakit saluran pernapasan dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Pada
tahun 1999 WHO memperkirakan di Indonesia setiap tahunnya terjadi 583.000 kasus
baru TBC dengan kematian sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan setiap 100.000
penduduk Indonesia terdapat 130 kasus baru TBC Paru BTA positif.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


A. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Penyakit TBC dan Kusta.
B. Meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap penderita TBC dan Kusta.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan yang meliputi :
A. Pendidikan kesehatan tentang penyakit TBC dan Kusta.
B. Tanya jawab seputar materi yang diberikan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Penyuluhan kesehatan kepada peserta selama 30 menit dengan media visual
(flipchart)

VI. SASARAN
Kelompok resiko tinggi penyakit TBC dan Kusta.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Desa Tanggal Pelaksanaan
1. Pendem Jumat, 6 September 2019
2. Hadiluwih Senin, 16 September 2019
3. Jati Sabtu, 21 September 2019
4. Cepoko Senin, 16 September 2019
5. Mojopuro Sabtu, 7 September 2019
6. Ngandul Sabtu, 7 September 2019
7. Ngargosari Sabtu, 14 September 2019
8. Kacangan Sabtu, 21 September 2019
9. Pagak Sabtu, 14 September 2019
10. Tlogotirto Jumat, 6 September 2019
11. Ngargotirto Selasa, 10 Mei 2019
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan setelah kegiatan penyuluhan, peserta diberi pertanyaan seputar
materi penyakit TBC dan Kusta. Dan kemudian peserta diberi kesempatan untuk
bertanya jika ada yang belum difahami.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Setelah kegiatan penyuluhan, kemudian mengumpulkan absen tandatangan peserta
penyuluhan. Laporan Kegiatan Terlampir

Sumberlawang, 6 September 2019


Kepala UPTD Puskesmas Sumberlawang

dr. Rita Ernawati


NIP. 19710507 200604 2 005

Anda mungkin juga menyukai