Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Teknik Komunikasi Radio


“MODULASI DIGITAL”

OLEH :

Nagoya Listiana Dewi (14150027)

TEKNIK TELEKOMUNIKASI
AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya hanturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan
bimbingannya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.yang
berjudul “MODULASI DIGITAL”

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh penilaian dari dosen dan pemahaman tentang Modulasi Digital.

saya masih menyadari, makalah ini jauh dari sempurna. Ini dapat di sebabkan karena pengumpulan
data kurang atau hal-hal lain.Akhir kata penulis ,mengharapkan saran, kritik dan masukan-masukan
dari semua pihak yang membaca makalah ini demi kesempurnaan isi dari makalah-makalah di masa
yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terkait maupun bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

1.1. Latar belakang .....................................................................................................

1.2. Tujuan Penulisan .................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................

2.1. Pengertian Modulasi Digital.. ..............................................................................

2.2. Penjelasan ASK, FSK, PSK ................................................................................

2.2.1. ASK(Amplitudo Shift Keying)........................................................................

2.2.2. FSK(Frekuensi Shift Keying) ..........................................................................

2.2.3. PSK(Phase Shift Keying) ................................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

3.1. Kesimpulan .........................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada massa saat ini sesuai perkembangan zaman yang semakin modern Aktivitas kehidupan
sehari-hari banyak bergantung dari penggunaan informasi. Bentuk-bentuk informasi adalah beraneka
ragam, antara lain dalam bentuk bahasa lisan, tertulis atau data tertulis/gambar. Informasi bisa
diolah,disimpan dan disalurkan. Teknologi-teknologi baru telah dikembangkan untuk melakukan hal-
hal tersebut. Salah satu sarana yang paling penting dalam penyaluran informasi adalah dengan
mengkonversikan informasi ke dalam bentuk sinyal listrik dan mentransmisikannya dalam jangkauan
jarak tertentu menggunakan suatu media komunikasi. Modulasi adalah suatu proses dimana property
atau parameter dari suatu gelombang divariasikan secara proporsional terhadap gelombang yang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan.Proses modulasi
membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi yang dikirim,
dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan.

Modulasi memiliki dua macam jenis, yaitu modulasi sinyal analog dan modulasi sinyal digital.
Contoh modulasi sinyal analog adalah Frequency Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM).
Sementara modulasi sinyal digital antara lain Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying
(PSK), danFrequency Shift Keying (FSK). Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi
analog adalah bahwa pesan yang ditransmisikan untuk system modulasi digital mewakili seperangkat
simbol-simbol abstrak. (Misalnya 0 s dan l s untuk sistem transmisi biner), sedangkan dalam sistem
modulasi analog, sinyal pesan adalah gelombang kontinyu. Untuk mengirim pesan digital, modulasi
digital mengalokasikan sepotong waktu yang disebut interval sinyal dan menghasilkan fungsi
kontinyu yang mewakili simbol. Pada modulasi digital, pesan sinyal diubah menjadi sinyal baseband.
dalam sistem komunikasi nirkabel, bagian kedua dari modulasi mengubah sinyal baseband ke
frekuensi radio (RF) sinyal, modulasi fase, frekuensi atau amplitudo sinyal pembawa.

1.2 Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu salah satu bentuk tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah Teknik Radio untuk penilaian dalam mata kuliah tersebut dan juga untuk lebih memahami
bagaimana proses modulasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Modulasi Digital

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga


menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi
(biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya
berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai
dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.

Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi adalah modulator, sedangkan peralatan untuk
memperoleh informasi awal disebut demodulator, dan peralatan yang bisa melaksanakan kedua proses
tersebut disebut modem.Secara garis besar modulasi terbagi menjadi modulasi analog dan modulasi
digital. Perbedaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak pada bentuk sinyal
informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal pembawarnya
analog. Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal
pembawanya analog.

Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal
carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang
pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memeiliki ciri-ciri
dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati modulated carriernya, kita bisa
mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-
sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat
digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio). Pada
dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK.

Fungsi Modulasi

 Meminimalisasi interferensisinyalpadapengirimaninformasiyang
menggunakanfrekuensisamaatauberdekatan.
 Dimensiantenna menjadilebihmudahdiwujudkan
 Sinyaltermodulasidapatdimultiplexing(proses
menggabungkanbeberapasinyaluntukditransmisikanserentakpadasatukanal)
danditransmisikanvia sebuahsalurantransmisi.
 Mempermudahmeradiasikansinyal.
 Pengirimansinyalakanmemilikiperformance yang baik.

Kelebihan Modulasi Digital dibandingkan Modulasi Analog yaitu :

- Teknologi digital mempunyai suatu sinyal dalam bentuk digital yang mampu mengirimkan
data yang berbentuk kode binari (0 dan 1).
- Sinyal digital juga mampu mengirimkan data lebih cepat dan tentunya dengan kapasitas yang
lebih besar dibandingkan sinyal analog.
- Memiliki tingkat kesalahan yang kecil, dibanding sinyal analog.
- Data akan utuh dan akan lebih terjamin pada saat dikirimkan atau ditransmisikan
dibandingkan modulasi analog.
- Lebih stabil dan tidak terpengaruh dengan pengaruh cuaca.

Kelemahan Modulasi Digital yaitu :

- Modulasi digital termasuk yang mudah error.


(*Bila terjadi gangguan maka sistemnya akan langsung berhenti), di karenakan alat/merek
dan penggunaan alat tersebut.

2.2 Penjelasan ASK, FSK, PSK

- Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.

- Frekeunsi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.

- Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo.

Skema modulasi biner, merupakan proses modulasi terkait dengan perubahan


(keying) Amplitudo, Frekuensi, Phasa dari sinyal Carrier yang melambangkan antara nilai “0” dan “1

2.2.1 Amplitude Shift Keying (ASK)

Pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi


dengan mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang
pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh
dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah
dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran
transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu metoda ASK
hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini faktor derau harus
diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-
bentuk gelombang yang berlevel banyak dan membuat mereka sukar mendeteksi dengan tepat
menjadi level ambangnya.

Sistem modulasi ini merupakan sistem modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai
suatu nilai tegangan dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan yang bernilai 0 volt. Sehingga
dapat diketahui bahwa didalam sistem 2 modulasi ASK, kemunculan frekuensi gelombang pembawa
tergantung pada ada tidaknya sinyal informasi digital.

Bentuk dari sinyal ASK :

ASK terdapat dua macam jika dibedakan berdasarkan amplitudo sinyal output ASK pada logika bit
rendah.

Pertama, jika ada amplitudo sinyal output ASK pada logika bit rendah. Maka, pada kedua
logika bit (0 dan 1) terdapat amplitudo sinyal output.

Kedua, jika tidak ada amplitudo sinyal output ASK pada logika bit rendah, Maka, amplitudo
sinyal output hanya ada jika logika bit sinyal input adalah logika bit tinggi. Jenis ASK yang kedua ini
disebut juga On-Off Keying (OOK).

Bentuk sinyal termodulasi dalam hal ini dapat didekati dengan sebuah persamaan

matematik:

v (t) = Vc/2 [1 + mvm(t )]cos(2ωc )

dimana:

Vc= amplitudo sinyal carrier v

m = sinyal pemodulasi yang bernilai 1 atau 0

m = indek modulasi ωc = 2pf

c = frekuensi carrier dalam nilai radiant

Ada dua bentuk sinyal yang dapat dihasilkan yaitu dengan nilai V(t) = 0 atau 1 untuk mengirimkan
nilai m informasi biner nol (0_ atau satu (1). Dalam hal ini V(t) bias juga bernilai 1 atau -1, sehingga
m dapat dipertimbangkan sebagai data bipolar ternormalisasi. Indek modulasi (m) dapat bernilai 0 <m
< 1. Untuk indek modulasi m = 0, akan mengirimkan sebuah sinusoida murni seperti pada gambar
dibawah :

Bentuk gelombang ASK untuk M=0

Jika m bernilai ½, maka akan mengirimkan sebuah sinusoida dengan dua nilai berbeda. Pada
amplitude Vc/4 untuk nilai informasi 0 dan amplitude 3Vc/4 untuk nilai informasi 1. Seperti gambar
berikut:

Bentuk Gelombang ASK M=⅟2

Pada m = 1, dimana merupakan indeks modulasi yang sering digunakan. Dengan indeks modulasi ini
akan dapat mengirimkan sinyal beramplitudo nol untuk nilai biner nol (0) dan sinyal beramplitudo Vc
untuk nilai biner satu (1). Ini diketahui sebagai On-Off Keying (OOK) dan dapat dijelaskan dengan
gambar berikut:
Bentuk Gelombang ASK M=1

2.2.2 Frequncy Shift Keying (FSK)

Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi. Metode ini
merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi
output gelombang pembawa. Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Dalam proses
ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini
masing-masing disebut space dan mark.

Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi
data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off
pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi
untuk menunjukkan bahwa pemancar telah siap. Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi
transmitter), masing-masingnya dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang
pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja. Bentuk dari modulated
Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM,
hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2
kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi
(pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah,
kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan
untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk
Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).

Di dalam perancangan modulator Frequency Shift Keying (FSK) digunakan perangakat keras
pendukung modulator tersebut yaitu dengan menggunakan Integrated Circuit (IC) XR-2206.
Gambaran umum dari IC XR-2206 adalah sebagai berikut XR-2206 merupakan generator fungsi
monolitik sirkuit terpadu mampu menghasilkan bentuk gelombang pulsa yang stabil dan memiliki
tingkat akurasi yang tinggi. Keluaran gelombang pulsa baik amplitudo ataupun frekuensinya dapat
diatur oleh tegangan eksternal. Frekuensi operasi eksternal dapat dipilih antara rentang 0.01Hz sampai
dengan 1 MHz. Adapun bentuk fisik dari IC XR-2206 adalah sebagai berikut:

Modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK) menyatakan data biner digital 0 dan 1 ke dalam dua
buah level frekuensi sinyal analog yang bebeda. Karena setiap bit juga dinyatakan dengan sebuah
sinyal analog, maka besarnya baud rate modulasi digital FSK juga sama dengan bit ratenya. Bentuk
gelombang sinyal FSK terhadap data biner yang dimodulasikan ditunjukkan pada gambar :
2.2.3 Phase Shift Keying (PSK)

Modulasi digital Phase Shift Keying (PSK) merupakan modulasi yang menyatakan
pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran fasa. Biner 0 diwakilkan dengan mengirim suatu
sinyal dengan fasa yang sama terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya dan biner 1 diwakilkan
dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa berlawanan dengan sinyal yang dikirim sebelumnya.
Dalam proses modulasi ini, fasa dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan
perubahan status sinyal informasi digital.

Pengiriman sinyal melalui pergeseran fase. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi
fase yang memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang
pembawa berubah-ubah sesuai denganperubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus
mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi
pada pesawat penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-
kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua
sudut fase yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini , fase yang
ada dapat dideteksi bila fase sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai sebagai
patokan (referensi). Untuk transmisi Data atau sinyal Digital dengan kecepatan tinggi, lebih efisien
dipilih system modulasi PSK.

Bentuk sinyal PSK :

Dua jenis modulasi PSK yang sering kita jumpai yaitu :

1. BPSK ( Binary Phase Shift Keying )

BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan dua yang tahap yang dipisahkan
sebesar 180° dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk
modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan
demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya
dibatasi.
2. QPSK ( Quadrature Phase Shift Keying )

QPSK Kadang-Kadang dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK
menggunakan empat titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu lingkaran. Dengan empat
tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali dari BPSK. Analisis
menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan untuk menggandakan data rate jika dibandingkan dengan
sistem BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi quaternary, lebih
mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang termodulasi tersendiri. Dengan
penafsiran ini, maka bit yang digunakan untuk mengatur komponen phase pada sinyal carrier ketika
digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari sinyal carrier tersebut. BPSK digunakan
pada kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas.

3.Phase Shift Keying (8 PSK) Phase Shift Keying (8 PSK) Sesuai dengan M-ary coding untuk
modulasi 8 PSK jumlah n yang digunakan adalah n=3 sehingga menghasilkan beda fasa sebanyak
delapan atau M=8. Modulasi 8 PSK memiliki delapan posisi beda fasa yang masing-masing sebesar
45° dengan 3 bit setiap simbol, diantaranya 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110 dan 111.

Modulation Formats in Cable :


Aplikasi Interferensi

a. Warna bulu merak dan sayap kupu – kupu morfo

Warna structural yang dihasilkan didominasi oleh efek – efek optis seperti interferensi, refraksi, dan
difraksi daripada oleh pigmen. Warna structural muncul sebagai hasil susunan struktur fisik yang
berinteraksi dengan cahaya menghasilkan warna tertentu. Warna structural juga bertanggung jawab
terhadap warna –warna bulu berbagai macam burung, seperti blue jay, pheasant, dan kolibri seperti
halnya pada sayap kupu – kupu dan cangkang kumbang. Variasi jarak antara pola – pola warna sering
menyebabkan efek warna – warni seperti pada bulu merak, gelembung sabun, lapisan tipis minyak,
dan intan, karena warna yang dipantulkan bergantung pada sudut pengamatan.

b. Lapisan Film di Kacamata dan Kaca Film

Efek interferensi dapat diamati pada lembara tipis matrial dielektrik, dengan ketebalan dalam rentang
nanometer – centimeter.

Aplikasi Difraksi

a. Warna – warni permukaan Compact Disc (CD)

Tiap track pada CD berlaku sebagai kissi difraksi.

b. Sinar Cahaya Matahari di Atmosfer

Ketika cahaya melalui kabut tipis yang terbentuk dari butiran air dan aerosol yang ukurannya hampir
seragam, difraksi akan terjadi di ujung partikel-partikel itu. Besar kecilnya sudut difraksi ini
bergantung pada frekuensi ( warna ) cahaya. Hasilnya adalah suatu pola berbentuk cincin, yang
seakan – akan keluar dari matahari, bulan, planet, maupun objek – objek astronomis yang lain.
Bagian yang paling jelas adalah bagian pusat yang berupa lingkaran berwarna hampir putih. Hal ini
membedakannya dengan pelangi yang terbentuk oleh disperse atau cincin halo yang terbentuk karena
pembiasan.

c. Spektroskop

Yaitu alat yang menguraikan suatu materi menjadi anggota-anggota spektrumnya. Teknik penguraian
spectrum itu disebut spektroskopi. Prinsip spektroskop mirip dengan prinsip disperse chaya, hanya
saja dalam spektroskopi modern, yang digunakan bukan prisma kaca, melainkan kissi difraksi.

Aplikasi Polarisasi

a. Warna Biru langit akibat fenomena polarisasi karena hamburan

Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel – partikel udara di atmosfer sehingga
mengalami hamburan oleh partikel – partikel di atmosfer itu. oleh karena cahaya biru memiliki
panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya merah, maka cahaya birulah yang lebih
banyak dihamburkan dan warna itulah yang sampai ke mata kita.

b. Kacamata anti silau


c. Filter pada fotografi

Penggunaan filter pada fotografi memungkinkan memperoleh gambar yang leih jelas dengan
mereduksi cahaya-cahaya yang tidak diperlukan.

d. Filter Polaroid

Digunakan untuk melakukan analisis tegangan (stress) pada plastic transparan. Saat cahaya melewati
plastic, tiap warna cahaya tampak akan dipolarisasi dengan arahnya masing – masing. Jika plastic
semacam itu diletakkan di antara dua pelat polarisasi, akan tampak pola warna – warni. Jika salah
satu pelat diputar, pola warna akan berubah karena warna yang semula dihambat sekarang diteruskan.

e. Pertunjukan Film 3 Dimensi

Film 3 dimensi sebenarnya terdiri atas dua film yang dipertunjukkan pada saat yang sama oleh dua
proyektor film. Kedua film berasal dari dua proyektor yang ditempatkan pada lokasi berbeda. Tiap
film kemudian diproyeksikan dari dua sisi yang berbeda ke dalam layar logam. Film diproyeksikan
melalui filter polarisasi. Sumbu filter polarisasi untuk proyektor sebelah kiri dan sumbu filter
polarisasi untuk proyektor sebelah kanan saling tegak lurus. Akibatnya, dua film yang sdikit berbeda
diproyeksikan ke layar. Tiap film dipancarkan oleh cahaya yang terpolarisasi dengan arah tegak lurus
terhadap film yang satunya.

Anda mungkin juga menyukai