Disusun Oleh:
Muhamad Rifqi Prihantono
16504241034
Penyusun
RINGKASAN
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
RINGKASAN .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Silabus .................................................................................................. 6
C. RPP ...................................................................................................... 6
A. Latar Belakang
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) merupakan
bagian dari institusi pendidikan tinggi yang mempunyai tugas melaksanakan
tridharma perguruan tinggi, yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Konsekuensinya FT UNY
mempunyai tugas ganda yaitu untuk menyiapkan tenaga kependidikan dan non
kependidikan pada bidang teknik dan kejuruan yang perlu dikelola secara terpadu
dan sinergis.
Dalam keputusan Rektor UNY No. 130 Tahun 2000, tentang
pembentukan PP PPL dan PKL UNY, disebutkan bahwa program pengajaran
mikro dikelola oleh pusat pengembangan PPL dan PKL. PPL sendiri merupakan
mata kuliah yang mempunyai sasaran pada masyarakat sekolah, baik dalam
kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung
berlangsungnya pembelajaran. Mata kuliah ini bermanfaat untuk memberikan
pengalaman mengajar kepada mahasiswa melalui praktek pengalaman lapangan di
sekolah. Melalui pengalaman lapangan ini diharapkan memberi bekal kepada
mahasiswa menjadi guru yang profesional.
Sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa diwajibkan
untuk mengikuti mata kuliah pembelajaran mikro. Mata kuliah ini bertujuan untuk
membentuk dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal
praktek mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan dalam rangka menghadapi
pekerjaan mengajar sepenuhnya di depan kelas dengan memiliki pengetahuan,
keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru teknik yang profesional.
Kegiatan pembelajaran mikro disertai praktek lapangan dalam bentuk
observasi di sekolah. Kegiatan observasi sekolah dilakukan di SMK N 1
Magelang. Kegiatan observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk mengetahui kondisi atau situasi di lingkungan sekolah dan juga
kelas pada saat proses pembelajaran maupun proses non pembelajaran. Observasi
yang dilaksanakan ini meliputi pengamatan sekolah dan pengamatan peserta
didik. Dari hasil observasi ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengenal
lingkungan sekolah sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan PLP mahasiswa
sudah siap baik mental maupun fisik.
B. Tujuan
Kegiatan observasi yang dilakukan selama 5 hari di lingkungan sekolah.
Kegiatan observasi dilakukan setelah penyerahan mahasiswa Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) dari Universitas Negeri Yogyakarta ke SMK N 1
Magelang. Adapun tujuan kegiatan observasi yang dilakukan di SMK N 1
Magelang sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengetahui keadaan lingkungan SMK N 1 Magelang sebelum
melakukan kegiatan PLP.
2. Mahasiswa mengenal kurikulum yang digunakan SMK N 1 Magelang.
3. Mahasiswa mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan di SMK N 1
Magelang baik di dalam kelas, di laboratorium, di bengkel atau di luar
ruangan pembelajaran.
4. Mahasiswa mengenal silabus yang digunakan SMK N 1 Magelang.
5. Mahasiswa dapat mengetahui potensi yang dimiliki SMK N 1 Magelang.
6. Mahasiswa mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK N 1
Magelang.
7. Mahasiswa mengetahui kerjasama yang dijalin oleh SMK N 1 Magelang.
8. Mahasiswa mengetahui administrasi guru yang berkaitan dengan
pembelajaran di SMK N 1 Magelang.
9. Mahasiswa mengetahui suasana akademik yang ada di SMK N 1
Magelang.
BAB II
A. BANGUNAN SMK
SMK N 1 Magelang merupakan salah satu SMK yang berada di kota
Magel;ang, beralamat di Jalan Cawang no. 02 Jurangombo Magelang Selatan
56123. SMK N 1 Magelang berada di lingkungan yang sejuk dan tenang, berada
di daerah perumahan akmil dan agak jauh dari jalan raya sehingga kondisi
pembelajaran menjadi tenang dan nyaman.
Kondisi bangunan di SMK N 1 Magelang sebagian besar terlihat cukup
tua, namun masih layak digunakan karena konstruksinya yang lumayan kokoh.
SMK N 1 Magelang merupakan salah satu SMK unggulan di Magelang, berdiri
pada 1 agustus 1965 dengan nama awal STM Tidar. Sekolah ini dibangun diatas
lahan seluas kurang lebih 4,8 hektare. SMK N 1 Magelang memiliki 11
kompetensi keahlian.
1. Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan
2. Konstruksi Gedung, Sanitasi Dan Perawatan
3. Teknik Elektrronika Industri
4. Teknik Audio Video
5. Teknik Komputer Jaringan
6. Multimedia
7. Teknik Instalasi Tenaga Listrik
8. Teknik Pendinginan Dan Tata Udara
9. Teknik Pemesinan
10. Teknik Pengelasan
11. Teknik Kendaraan Ringan
Teknik kendaraan ringan merupakan salah satu jurusan yang ada di SMK
N 1 Magelang, berikut merupakan data observasi yang didapatkan.
1. Keadaan gedung jurusan
Jurusan teknik kendaraan ringan memiliki 2 gedung, yaitu gedung
barat dan gedung timur, gedung barat memiliki 2 lantai sedangkan gedung
timur 1 lantai. 2 gedung tersebut dibagi menjadi 6 bagian. Keadaan gedung
jurusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
C. RUANG LAB
Ruang lab di SMK N 1 Magelang terdiri dari lab kimia, lab bahasa inggris,
lab komputer, lab gambar mesin. Di jurusan TKR sendiri terdapat Lab Kerja
Bangku dan lab Gambar Teknik. Secara keseluruhan Lab di SMK N 1 magelang
layak untuk digunakan.
D. BENGKEL
SMK N 1 Magelang memiliki 5 jurusan yakni Bangunan, Elektronika,
Listrik, Mesin, dan Otomotif dan disingkat menjadi BELMO. Dari 5 jurusan
tersebut dipecah menjadi beberapa kompetensi keahlian.
Di ruang bengkel jurusan TKR terdapat beberapa ruang, yaitu bengkel
chasis, bengkel PMO, bengkel otomotif dasar, bengkel kelistrikan, bengkel PDO,
bengkel las dan ruang gambar. Di jurusan TKR terdapat 6 mobil yang bisa
digunakan untuk membantu siswa dalam belajar.
E. SARPRAS
1. Fasilitas KBM
Tersedia beberapa lab dan 35 kelas yang dapat digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar teori. Ruangan tersebut belum termasuk ruangan dari
setiap jurusan yang memiliki gedung sendiri sendiri. Sehingga ada lebih
dari 40 ruang yang bisa digunakan untuk sarana belajar mengajar
2. Perpustakaan
Perpustakaan sekolah terletak di tengah tengah sekolah di lantai dua,
dekat dengan lapangan bola yang biasa digunakan untuk melaksanakan
upacara. Di sebelahnya terdapat ruang BP dan di bawahnya terdapat
ruang organisasi. Buku buku di dalamnya termasuk sangat lengkap
karena hampir setiap jurusan memiliki buku yang dapat dipinjam dari
perpustakaan.
3. UKS
Ruang UKS terdapat di bawah ruang WKS dan biasanya terdapat satu
atau dua siswa yang menjaga di sana.
4. Ruang OSIS dan organisasi lain
SMK N 1 Magelang memiliki beberapa organisasi yang tempatnya
berada di belakang mushala dan di bawah perpustakaan.
5. Tempat ibadah
Terdapat mushala yang digunakan untuk beribadah siswa-siswi dan guru
yang ada di SMK N 1 Magelang
6. Kantin
Di SMK N 1 Magelang terdapat 4 kantin yang dikelola oleh pihak luar
sekolah, letaknya dekat dengan lapangan basket indoor yang ada di depan
sekolah.
7. Lapangan olahraga
Terdapat banyak lapangan olahraga milik SMK N 1 Magelang, ada
lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan basket, lapangan voli, dan
lompat jauh.
A. KURIKULUM
SMK N 1 Magelang sudah mulai menggunakan kurikulum 2013 hingga
saat ini. Namun di jurusan TKR terdapat kelas yang masih menggunakan kurtilas
lama dan kurtilas yang sudah direvisi. Yaitu kelas 1 menggunakan kurtilas revisi
dan kelas 2-3 menggunakan kurtilas lama.
B. SILABUS
SMK N 1 Magelang khususnya jurusan TKR mengikuti penggunaan
silabus sesuai dengan kurikulum yang digunakan.
C. RPP
RPP yang dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran disesuaikan dengan
silabus yang digunakan pada tiap mata pelajaran program keahlian teknik
kendaraan ringan.
D. PEMBELAJARAN GURU
1. DI KELAS
Pembelajaran guru di kelas dapat dikatakan cukup bervariatif karena setiap
guru memiliki keterampilan yang berbeda beda. Terdapat guru yang dapat
membuat siswa menjadi senang dan termotivasi untuk belajar, namun terdapat
juga guru yang agaknya sulit mengkondisikan kelas sehingga kelasnya terkesan
seperti diam tanpa ada interaksi antar guru dan murid. Untuk Kelas yang kami
amati yaitu pembelajaran di kelas XI OA adalah sebagai berikut.
a. Membuka pelajaran :Pelajaran dibuka dengan salam, doa, dan menyanyikan
lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan pemberian motivasi.
b. Penyajian materi :Guru menyampaikan materi berpedoman pada buku teks
wajib.
c. Metode Pembelajaran :Metode yang digunakan yaitu menyampaikan
informasi (ceramah), tanya jawab, demonstrasi, discovery learning.
d. Penggunaan Bahasa :Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia.
e. Penggunaan waktu :Guru menggunakan waktu secara tepat sesuai jam
pelajaran
f. Gerak :Gerak guru ke dalam kelas adalah aktif dan menyeluruh ke seluruh
kelas.
g. Cara memotivasi siswa :Dalam KBM di kelas, untuk memotivasi siswa
digunakan cara reward & punishment, bagi siswa berprestasi diberikan
penghargaan dan bagi siswa yang melanggar aturan diberi hukuman.
h. Teknik Bertanya :Teknik bertanya yang digunakan guru kepada siswa yaitu
setelah selesai diberi penjelasan, guru menanyakan kejelasan siswa secara
langsung. Di samping itu juga diberikan soal-soal untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.
i. Teknik penguasaaan kelas :Guru bersikap tanggap, baik, dan memberikan
petunjuk yang jelas, sehingga kegaduhan yang dilakukan siswa dapat segera
diatasi.
j. Penggunaan media :Media yang digunakan dalam KBM ini adalah papan
whiteboard, spidol. Secara garis besar penggunaan media belum optimal.
k. Bentuk dan cara evaluasi :Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa,
evaluasi yang dilakukan berupa tes tulis dan tes praktik.
l. Menutup pelajaran :Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menyimpulkan
bersama tentang bahasan materi pada pertemuan tersebut.
2. DI LAB
Pembelajaran di lab dapat dikatakan cukup interaktif karena kebanyakan
guru menggunakan alat peraga untuk menjelaskan materi pembelajaran seperti
pada lab kimia dan matematika yang membutuhkan alat peraga. Pembelajaran
guru yang dilakukan di lab adalah:
a. Membuka pelajaran :Pelajaran dibuka dengan salam, doa, dan menyanyikan
lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan pemberian motivasi.
b. Penyajian materi :Guru menyampaikan materi berpedoman pada buku teks
wajib.
c. Metode Pembelajaran :Metode yang digunakan yaitu menyampaikan
informasi materi, tanya jawab, demonstrasi, discovery learning.
d. Penggunaan Bahasa :Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia. Kecuali mata
pelajaran bahasa inggris banyak menggunakan baha inggris namiun bahasa
indonesia tetap sebagai pengantar
e. Penggunaan waktu :Guru menggunakan waktu secara tepat sesuai jam
pelajaran
f. Gerak :Gerak guru ke dalam kelas adalah aktif dan menyeluruh ke seluruh
kelas. Untuk pembelajaran di lab bahasa guru cenderung pasif mengawasi
dari depan.
g. Cara memotivasi siswa :Dalam KBM di kelas, untuk memotivasi siswa
digunakan cara reward & punishment, bagi siswa berprestasi diberikan
penghargaan dan bagi siswa yang melanggar aturan diberi hukuman.
h. Teknik Bertanya :Teknik bertanya yang digunakan guru kepada siswa yaitu
setelah selesai diberi penjelasan, guru menanyakan kejelasan siswa secara
langsung.
i. Teknik penguasaaan kelas :Guru bersikap tanggap, baik, dan memberikan
petunjuk yang jelas, sehingga kegaduhan yang dilakukan siswa dapat segera
diatasi.
j. Penggunaan media :Media yang digunakan dalam KBM ini adalah papan
whiteboard, spidol, LCD Proyektor, alat peraga Secara garis besar
penggunaan media belum optimal.
k. Bentuk dan cara evaluasi :Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa,
evaluasi yang dilakukan berupa tes tulis dan tes praktik.
l. Menutup pelajaran :Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menyimpulkan
bersama tentang bahasan materi pada pertemuan tersebut.
3. DI BENGKEL
Di bengkel pembelajarannya terlihat lebih santai namun fokus, para guru
membebaskan siswanya untuk melakukan praktik di bengkel sesuai dengan
jobnya masing masing pada hari itu. Namun dalam pengawasan guru, siswa akan
tetap tertib dan melaksanakan praktik dengan sungguh sungguh. Adapun proses
pembelajaran yang dilakukan meliputi :
a. Membuka pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan meliputi :
1) Mengkondisikan siswa
2) Membuka dengan salam dan berdoa
3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya
4) Menanya keadaan siswa
5) Mengecek presensi dengan membacakan absen
6) Memberikan motivasi kepada siswa baik lewat perkataan maupun
video.
7) Menanyakan materi sebelumnya
8) Menyampaikan kompetensi/topik yang akan diberikan pada pertemuan
tersebut.
b. Penyajian materi
Dalam penyampaian materi, dengan menggunakan media
Powerpoint yang sebelumnya telah dibuat terlebih dahulu. Dalam penyajian
materi menggunakan beberapa metode yaitu :
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi
4) Diskusi
Media pembelajaran yang digunakan meliputi :
1) Papan tulis, Spidol dan penghapus
2) LCD proyektor
3) Laptop
4) Powerpoint
5) Video
c. Penggunaan waktu
Selama praktik mangajar, pengunaan jam belajar adalah sesuai jadwal dan
waktu mata pelajaran. Waktu mengajar digunakan seefektif mungkin agar materi
yang akan disampaikan dapat tersampaikan.
d. Gerak
Gerakan yang dilakukan tidak terpaku di satu tempat. Kadang – kadang
mendekat pada siswa dan kadang berkeliling kelas. Praktikan juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk tidak merasa malu bertanya sehingga praktikan
bisa membantu siswa dalam mengerjakan latihan maupun pada saat proses belajar
mengajar berlangsung.
f. Teknik bertanya
Praktikan memancing siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
jelas, sehingga dapat dipertegas kembali. Mengembangkan pertanyaan yang
ditanyakan oleh seorang siswa untuk dijawab oleh siswa yang lainya.Selain itu
juga menggunakan metode diskusi agar siswa lebih aktif dalam belajar dan
bertanya.
1. Guru tetap menyampaikan materi namun hanya poin penting saja, dan
siswa diberikan beberapa materi yang dapat dibaca maupun dibawa
pulang supaya siswa dapat belajar sendiri di rumah apabila waktunya
terbatas.
2. Terdapat pengurangan penerimaan siswa untuk tahun depan bagi
jurusan TKR supaya siswa yang ada di kelas menjadi lebih mudah
untuk dikendalikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMK N 1 Magelang, dapat
disimpulkan bahwa SMK N 1 Magelang memiliki kondisi fisik yang sudah baik.
Perawatan gedung sekolah yang baik dan fasilitas fasilitas sekolah yang hampir
semuanya terpenuhi menjadikan SMK N 1 Magelang merupakan sekolah yang
layak untuk belajar. Semua ruang yang berkaitan dengan proses pembelajaran
sudah sangat mendukung proses belajar siswa. Bengkelnya pun sudah dilengkapi
dengan alat alat yang sangat memadai untuk praktik siswa.
Untuk proses pembelajaran tiap guru memiliki ciri khas tersendiri dalam
menyampaikan materi kepada muridnya, di SMK N 1 Magelang rata-rata guru
menyampaikan materi dengan metode ceramah dan menggunakan media papan
tulis untuk mengajar ditambah dengan media LCD (power point)..
B. Saran
Pada saat observasi di SMK N 1 Magelang tentunya ada kekurangan.
Untuk itu sangat perlu adanya saran agar observasi dikemudian hari dapat berjalan
dengan baik. Adapun saran yang dapat saya sampaikan adalah:
1. Merangkum dan mengumpulkan hasil data setiap observasi dengan baik
sehingga tidak kesulitan dalam membuat laporan.
2. Mengumpulkan data foto sebanyak-banyaknya sehingga dapat memilah yang
bagus untuk dilampirkan.
3. Berperilaku sopan baik di dalam maupun luar sekolahan sehingga guru
maupun siswa juga dapat membalas dengan demikian..
4. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi kesalaha
pahaman.
5. Memahami konteks apa saja yang akan diobservasi.
DAFTAR PUSTAKA