Anda di halaman 1dari 4

1. APA ITU HIPERTENSI??

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah pada dinding arteri
(pembuluh darah bersih) meningkat melebihi batas normal. Hipertensi terjadi ketika sejumlah darah
dipompakan oleh jantung melebihi kemampuan yang dapat ditampung dinding arteri. Semakin banyak
darah yang mengalir dan semakin sempit dinding arteri, tekanan darah akan semakin tinggi. Hipertensi
terutama banyak diderita oleh mereka yang telah lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan usia
muda dan produktif pun dapat mengidap penyakit ini.

2. APA YANG MENYEBABKAN SESEORANG TERKENA HIPERTENSI??

Usia - Risiko terjadinya hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Faktor keturunan/ Riwayat Keluarga - Seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang mengidap
hipertensi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.

Merokok - Merokok dapat meningkatkan tekanan darah sekaligus akan merusak permukaan
dinding arteri sehingga akan menyempitkan arteri, dan tekanan darah akan meningkat.

Kelebihan berat badan atau obesitas – Seseorang yang memiliki berat badan yang berlebih
memiliki resiko lebih tinggi menderita hipertensi, karena semakin berat bobot badan seseorang,
semakin besar juga pasokan/volume darah yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan
nutrisi. Seiring dengan volume darah yang meningkat, maka akan terjadi juga peningkatan tekanan
darah.

Kurang olahraga/Kurang aktif bergerak - Orang yang jarang berolahraga atau kurang aktif secara
fisik cenderung memiliki denyut jantung yang lebih cepat/tinggi, sehingga jantung akan bekerja lebih
berat. Kerja jantung yang berat inilah yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Kadar garam yang tinggi dalam makanan. Kadar garam yang tinggi bisa menyebabkan
penumpukan cairan dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Alkohol/Minuman keras. Kandungan alkohol dalam minuman keras dapat memicu atau
meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

Stres - Tingkat stres yang tinggi berpotensi memicu peningkatan tekanan darah.

Menderita Penyakit kronis - Seseorang yang menderita kolesterol, diabetes, penyakit ginjal
kronis berisiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi

Obat-obatan tertentu, misalnya pil kontrasepsi, analgesik atau obat pereda sakit, obat pilek,
serta dekongestan.

3. BAGAIMANA CARA MENURUNKAN HIPERTENSI???

Berolahraga secara teratur – Anda dapat melakukan aerobik, bersepeda, lari, yoga, meditasi atau
aktivitas fisik lainnya. Lakukan aktifitas fisik dengan proporsi yang seimbang, jangan berlebihan.
Pembatasan asupan garam - Diet rendah garam (<2 gr sodium/hari),

Kurangi asupan lemak – Diet rendah lemak dan kolesterol

Meningkatkan asupan serat – Diet tinggi serat, konsumsi buah-buahan dan sayur mayur

Kurangi berat badan (Jika berlebihan)

Hindari stress

Jangan merokok dan minum-minuman keras

Batasi asupan cairan (untuk pasien yang mengalami gagal ginjal)

4. MAKANAN APA YANG HARUS DIHINDARI UNTUK PENDERITA HIPERTENSI???

Makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi (seperti otak, ginjal, paru, minyak kelapa, isi perut, gajih).

Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, craker, keripik dan makanan kering
yang asin).

Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, soft drink, sayuran serta buah-buahan dalam
kaleng).

Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur
asin, selai kacang).

Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi
kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).

Bumbu-bumbu penyedap seperti kecap, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap
lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.

Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti anggur, durian atau tape.

5. APA GEJALA YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT HIPERTENSI???

Sakit Kepala atau Pusing - Sakit kepala atau pusing adalah ciri-ciri yang paling umum yang sering dialami
oleh penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, terlebih lagi jika penderita memiliki tekanan yang
terlampau tinggi. Namun sakit kepala sering kali tidak disadari sebagai ciri-ciri darah tinggi.

Mual dan Muntah - Mual dan muntah telah menjadi gejala umum bagi penyakit-penyakit lain. Namun
yang perlu kita ketahui bahwa mual dan muntah yang terjadi bisa dikarenakan tekanan darah tinggi,
biasanya disertai juga dengan pandangan yang berkunang-kunang dan napas yang dangkal dan cepat.

Mimisan - Mimisan juga merupakan salah satu ciri-ciri dari hipertensi, oleh sebab itu jangan abaikan jika
terjadi mimisan. Bahkan tidak jarang penyebab mimisan salah satunya adalah karena darah tinggi.

Mati Rasa dan Kesemutan - Semakin meningkatnya taraf hipertensi pada pasien, maka akan
mengakibatkan mati rasa dan kesemutan. Jika hal ini terjadi maka tingkatkanlah kewaspadaan dan
segerlah lakukan tindakan medis, karena ini merupakan gejala awal stroke yang disebabkan oleh
hipertensi.

Terdapat Titik Darah Pada Mata - Jika kita melihat adanya titik darah pada bagian mata maka hendaklah
periksakan tekanan darah. Hal ini adalah salah satu ciri-ciri dari hipertensi atau tekanan darah tinggi.

6. APA BAHAYA HIPERTENSI???

Jantung akan semakin membesar, yang dapat menyebabkan gagal jantung.

Tonjolan kecil (aneurisma) akan terbentuk di dalam pembuluh darah. Lokasi umumnya adalah arteri
utama dari jantung (aorta), arteri di otak, kaki, dan usus, dan arteri yang mengarah ke limpa.

Penyempitan pembuluh darah pada ginjal, yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Arteri pada tubuh akan "mengeras" lebih cepat, terutama yang di jantung, otak, ginjal, dan kaki. Hal ini
dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke, gagal ginjal, atau amputasi bagian kaki.

Pembuluh darah dimata bisa meledak atau berdarah, yang menyebabkan perubahan penglihatan dan
dapat mengakibatkan kebutaan.

7. BAGAIMANA CARA MENCEGAH HIPERTENSI???

Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat seseorang lebih berisiko terserang
hipertensi.

Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar dari risiko terserang
hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam setiap minggu.

Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya, roti dari biji-bijian utuh, beras merah,
serta buah dan sayuran.

Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.

Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang disarankan, bisa meningkatkan
risiko hipertensi.

Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tetapi rokok bisa
membuat arteri menyempit, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan. Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa
meningkatkan risiko hipertensi.
MENGAPA PADA IBU HAMIL DAPAT TERJADI HIPERTENSI Pada Kehamilan

Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat

kehamilan, yaitu:

a. Preeklampsia-eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensi yang

diakibatkan kehamilan/keracunan kehamilan ( selain tekanan darah yang

meninggi, juga didapatkan kelainan pada air kencingnya ). Preeklamsi

adalah penyakit yang timbul dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan

proteinuria yang timbul karena kehamilan.

b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu

mengandung janin.

c. Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakan gabungan

preeklampsia dengan hipertensi kronik.

d. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat.

Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas. Ada yang

mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah,

ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada juga yang mengatakan

disebabkan faktor keturunan, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai