Anda di halaman 1dari 11

BUDAYA DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1. INDA MAHARANI 1814901014
2. NADYA ULFA ANNISA 1814901015
3. ALYA NABILA 1814901016
4. SETIA RAHMAWATI 1814901017
5. YOSICA BRAMITA 1814901018
6. SITI MARIFATUN KHASANAH 1814901019
7. LETI KRISTIA MELANIA 1814901020
8. M. IQBAL ASSEGHAF 1814901021
9. SABIQ RAFI ARHAB A 1814901022
10. FARID HIDAYAT 1814901023
11. GARIEL FARHAN WICAKSANA 1814901024
12. KHOLISATUL MUAWANAH 1814901025
13. LISTIANI NUR CHAFIFAH 1814901026

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang budaya dan
kebudayaan masayarakat rumah sakit.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata ajar yaitu bapak Merah
Bangsawan, SKM., M.Kes atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil
diskusi kelompok kami dengan materi Budaya dan Kebudayaan Masyarakat Rumah
Sakit.Kami sadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan
pembelajaran bagi teman-teman.

Bandar Lampung, 30 Juli 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................ 2


2.1 Budaya .................................................................................... 2
2.2 Kebudayaan Masyarakat Runah Sakit .................................... 4

BAB III PENUTUP .................................................................... 9


3.1. Kesimpulan ............................................................................ 9
3.2 Saran ....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat
mengalami peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dan perkembangan
informasi semakin cepat.
Pembangunan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, sebagai unit tempat
pelayanan kesehatan, bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.
Namun, perubahan pola hidup termasuk dalam bidang kesehatan sering
dihadapkan dalam suatu hal yang berhubungan langsung dengan norma dan
budaya yang dianut oleh masyarakat yang bermukim dalam suatu tempat
tertentu.

B. TUJUAN PENULISAN
 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikososial tentang budaya dan
kebudayaan masyarakat dirumah sakit.
 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui apa definisi budaya
2. Untuk mengetahui Pandangan Budaya Terhadap Budaya Sehat-Sakit
3. Untuk mengetahui Perilaku Sakit Secara Budaya
4. Untuk mengetahui Pandangan Budaya Terhadap Kematian
5. Untuk mengetahui Etiologi Penyakit Dari Pandangan Budaya
6. Untuk mengetahui Pengertian kebudayaan dan rumah sakit
7. Untuk mengetahui Kebudayaan rumah sakit
8. Untuk menegtahui Karakteristik kebudayaan rumah sakit

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Budaya
1. Pengertian budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok
manusia, yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi berikutnya.
Ada juga yang mengatakan bahwa arti budaya adalah suatu pola hidup
yang tumbuh dan berkembang pada sekelompok manusia yang mengatur
agar setiap individu mengerti apa yang harus dilakukan, dan untuk
mengatur tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan manusia
lainnya.
Secara bahasa, kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta,
yaitu Buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi dimana
artinya adalah segala hal yang berhubungan dengan budi dan akal
manusia. Dalam hal ini, budaya sangat berkaitan dengan bahasa atau cara
berkomunikasi, kebiasaan di suatu daerah atau adat istiadat.
2. Pandangan Budaya Terhadap Budaya Sehat-Sakit
Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, sosial dan pengertian
professional yang beragam. Sehat sanhgat erat kaitannya dengan kesakitan
dan penyakit.
Definisi WHO (1981) : Health is a state of complete physical, mental and
social well being, and not merely the absence of disease or infirmity
WHO mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan sempurna baik jasmani,
rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang.
3. Perilaku Sakit Secara Budaya
Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu
yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan.

4
4. Pandangan Budaya Terhadap Kematian
Apabila berpegang pada arti kematian yang menyatakan berhentinya seluruh
organ pendukung kehidupan sehingga tidak ada aktivitas individu. Misalnya suku
jawa meyakini bahwa kematian adalah awal dari kehidupan selanjutnya. Melalui
keyakinan hidup abadi melakukan ritual ritual untuk mengiringi kembalinya roh
kedunia abadi. Tubuh orang yang meninggal mendapatkan perawatan sebelum
dikebumikan sebagai simbol usaha pembersihan dari segala hal yang menghalangi
perjaanan gaibnya.
5. Etiologi Penyakit Dari Pandangan Budaya
Budaya memengaruhi kesehatan adalah pandangan suatu masyarakat terhadap
tindakan yang mereka lakukan ketika mereka mengalami sakit, ini akan sangat
dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan kepercayaan yang ada dan tumbuh dalam
masyarakat tersebut. Misalnya masyarakat yang sangat mempercayai dukun yang
memiliki kekuatan gaib sebagai penyembuh ketika mereka sakit, dan bayi yang
menderita demam atau diare berarti pertanda bahwa bayi tersebut akan pintar
berjalan, jadi dapat disimpulkan bahwa budaya sangat dipengaruhi kesehatan baik
individu atau kelompok.

2.2 Kebudayaan masyarakat rumah sakit


1. Pengertian kebudayaan dan rumah sakit
KebudayaanKonsep budaya telah menjadi arus utama dalam bidang antropologi
sejak awal mula dan memperoleh perhatian dalam perkembangan awal studi
perilaku organisasi. Bagaimanapun juga, baru-baru ini saja konsep budaya timbul
ke permukaan sebagai suatu dimensi utama dalam memahami perilaku organisasi
(Hofstede 1986). Schein (1984) mengungkapkan bahwa banyak karya akhir-akhir
ini berpendapat tentang peran kunci budaya organisasi untuk mencapai keunggulan
organisasi. Mengingat keberadaan budaya organisasi mulai diakui arti pentingnya,
maka telaah terhadap konsep ini perlu dilakukan terutama atas berbagai isi yang
dikandungnya.
Kata Kebudayaan atau budaya adalah kata yang sering dikaitkan dengan
Antropologi. Secara pasti, Antropologi tidak mempunyai hak eksklusif untuk
menggunakan istilah ini. Seniman seperti penari atau pelukis dll juga memakai
istilah ini atau diasosiasikan dengan istilah ini, bahkan pemerintah juga mempunyai
departemen untuk ini. Konsep ini memang sangat sering digunakan oleh
Antropologi dan telah tersebar kemasyarakat luas bahwa Antropologi bekerja atau
meneliti apa yang sering disebut dengan kebudayaan. Seringnya istilah ini
digunakan oleh Antropologi dalam pekerjaan-pekerjaannya bukan berarti para ahli

1
Antropolgi mempunyai pengertian yang sama tentang istilah tersebut. Seorang Ahli
Antropologi yang mencoba mengumpulkan definisi yang pernah dibuat
mengatakan ada sekitar 160 defenisi kebudayaan yang dibuat oleh para ahli
Antropologi. Tetapi dari sekian banyak definisi tersebut ada suatu persetujuan
bersama diantara para ahli Antropologi tentang arti dari istilah tersebut. Salah satu
definisi kebudayaan dalam Antropologi dibuat seorang ahli bernama Ralph Linton
yang memberikan defenisi kebudayaan yang berbeda dengan pengertian
kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari:

“Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya
mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih
diinginkan”.
Jadi, kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan. Istilah ini meliputi
cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari
kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk
tertentu.

2. Pengertian rumah sakit


Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Berikut ini ialah beberapa jenis-jenis rumah sakit yang akan dijelaskan untuk
memberikan gambaran mengenai Kebudayaan rumah sakit
• Rumah sakit umum
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu
negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun
jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah
plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini
bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.
Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan),
biasanya melayani seluruh pengobatan modern. Sebagian besar rumah sakit di
Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi
masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam
suatu rumah sakit.
• Rumah sakit terspesialisasi
Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah
sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital),
penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun
hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat
2
riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia didirikan dengan tujuan
nirlaba.
• Rumah sakit penelitian/pendidikan
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan
kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu
universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk
pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik
pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan
tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan
tinggi.
• Rumah sakit lembaga/perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-
pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut.
Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga
tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan
sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang
terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di
Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk
masyarakat umum.
• Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya
dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin
menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan.
Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

3. Kebudayaan rumah sakit


Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks karena ia
merupakan institusi yang padat karya, mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri serta
fungsifungsi yang khusus dalam proses menghasilkan jasa medik dan mempunyai
berbagai kelompok profesi dalam pelayanan penderita. Di samping melaksanakan
fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit juga mempunyai fungsi
pendidikan dan penelitian (Boekitwetan 1997).

Rumah sakit di Indonesia pada awalnya dibangun oleh dua institusi. Pertama adalah

3
pemerintah dengan maksud untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
umum terutama yang tidak mampu. Kedua adalah institusi keagamaan yang
membangun rumah sakit nirlaba untuk melayani masyarakat miskin dalam rangka
penyebaran agamanya. Hal yang menarik akhir-akhir ini adalah adanya perubahan
orientasi pemerintah tentang manajemen rumah sakit dimana kini rumah sakit
pemerintah digalakkan untuk mulai berorientasi ekonomis. Untuk itu, lahirlah konsep
Rumah Sakit Swadana dimana investasi dan gaji pegawai ditanggung pemerintah
namun biaya operasional rumah sakit harus ditutupi dari kegiatan pelayanan
kesehatannya (Rijadi 1994). Dengan demikian, kini rumah sakit mulai memainkan
peran ganda, yaitu tetap melakukan pelayanan publik sekaligus memperoleh
penghasilan (laba ?) atas operasionalisasi pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat.

4. Karakteristik kebudayaan rumah sakit


Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks karena ia
merupakan institusi yang padat karya, mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri serta
fungsifungsi yang khusus dalam proses menghasilkan jasa medik dan mempunyai
berbagai kelompok profesi dalam pelayanan penderita. Di samping melaksanakan
fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit juga mempunyai fungsi
pendidikan dan penelitian (Boekitwetan 1997).

Rumah sakit di Indonesia pada awalnya dibangun oleh dua institusi. Pertama adalah
pemerintah dengan maksud untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
umum terutama yang tidak mampu. Kedua adalah institusi keagamaan yang
membangun rumah sakit nirlaba untuk melayani masyarakat miskin dalam rangka
penyebaran agamanya. Hal yang menarik akhir-akhir ini adalah adanya perubahan
orientasi pemerintah tentang manajemen rumah sakit dimana kini rumah sakit
pemerintah digalakkan untuk mulai berorientasi ekonomis. Untuk itu, lahirlah konsep
Rumah Sakit Swadana dimana investasi dan gaji pegawai ditanggung pemerintah
namun biaya operasional rumah sakit harus ditutupi dari kegiatan pelayanan
kesehatannya (Rijadi 1994). Dengan demikian, kini rumah sakit mulai memainkan
peran ganda, yaitu tetap melakukan pelayanan publik sekaligus memperoleh
penghasilan (laba ?) atas operasionalisasi pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat.

4
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu. Oleh sebab itu,
penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat. misalnya
kebiasaan hidup sehari-hari, seperti tidur, makan, pekerjaan, pergaulan sosial dan lain-lain.
Nilai-nilai budaya timur masih sangat kental, seperti misalnya wanita yang sedang
hamil ingin diperiksa oleh bidan atau perawat wanita daripada dengan dokter pria. Hal ini
menunjukkan bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal yang dianggap tabu. Dalam
Masyarakat tradisional sistem pengobatan tradasional ini adalah pranata sosial yang harus
dipelajari dengan cara yang sama seperti mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa
praktek pengobatan asli (tradisional) adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang
berlaku mengenai sebab akibat.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami memberi saran agr
mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang budaya dan kebudayaan
masayarakat rumah sakit.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-budaya.html
http://ankhgaraalharris.blogspot.com/2010/07/ankhgara-yanthi.html

Anda mungkin juga menyukai