Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
deskriptif ini berupa verifikasi suatu teori atau aplikasinya, berdasarkan data,
pengujian suatu teori dan atau aplikasinya, penemuan ketepatan aplikasi teori
dalam kondisi tertentu, upaya penemuan model suatu teori. Fenomena yang
dikaji pada penelitian ini adalah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal statistika.
B. Sasaran Penelitian
Pada penelitian ini sasaran yang diambil adalah siswa kelas VIII B
peneliti juga memilih kelas uji coba yaitu kelas VIII C karena berdasarkan
yang hampir sama dengan kelas VIII B. Waktu penelitian dilaksanakan pada
C. Prosedur Penelitian
dilakukan validasi, uji reliabilitas dan analisis taraf kesukaran serta daya
kevalidan soal. Jika soal tes telah dinyatakan valid maka soal tes dapat
Analisis hasil tes siswa dilakukan setelah siswa mengerjakan soal tes. Dari
hasil analisis tes siswa, maka akan diadakan wawancara kepada sampel
penelitian.
5. Wawancara
6. Analisis Data
Kegiatan menganalisis data ini dilakukan ketika pengumpulan data telah
selesai yaitu dengan mengamati hasil tes siswa dan kegiatan wawancara
7. Penyusunan Laporan
Setelah peneliti selesai melakukan tes, analisis hasil tes siswa, wawancara
D. Instrumen Penelitian
Tes diagnostik yang dilakukan berbentuk soal uraian atau essay yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indicator materi. Tes ini diberikan
soal tes. Tes diagnosis digunakan untuk mendiagnosis kesalahan siswa yang
berhubungan dengan : (1) identifikasi hasil belajar yang belum dicapai siswa,
mencapai hasil belajar yang telah ditentukan. Sebelum tes diuji cobakan, tes
terlebih dahulu diperiksa oleh ahlinya dan pertimbangan yang diberikan dapat
menjadi masukan bagi peneliti. Validator terdiri dari dua orang yaitu satu
orang dosen dan satu orang guru. Selanjutnya soal tes diuji cobakan pada kelas
lembar tes.
kesalahan. Wawancara dilakukan setelah hasil tes diperoleh dan diolah dalam
yang dipilih dari siswa yang benar–benar melakukan kesalahan cukup banyak.
akan ditanyakan.
yang telah dilakukan siswa pada lembar jawaban tes. Rancangan yang
soal. Dari hasil jawaban wawancara dengan siswa ini akan dijadikan sebagai
memiliki kriteria yang baik. Untuk mendapatkan lembar tes yang baik,
mengukur apa yang hendak diukur. Jakni (2016 : 165) mengemukakan bahwa
moment pearson dengan mengoreksikan antara skor yang didapat siswa pada
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
Soal dikatakan valid jika kriteria validitasnya cukup, tinggi dan sangat tinggi.
Adapun indeks validitas yang diterima yaitu 0,60 < rxy ≤ 1,00.
diberikan pada subjek yang sama meskipun orang, waktu, dan tempat yang
berbeda akan memberikan hasil yang relatif sama (Lestari & Yudhanegara,
2015 : 206).
Untuk menguji reliabilitas tes akan digunakan rumus Alfa Cronbach yaitu:
𝑛 ∑ 𝑠𝑖2
𝑟=[ ] [1 − 2 ]
𝑛−1 𝑠𝑡
Keterangan :
𝑟 : koefisien reliabilitas
𝑛 : banyaknya butir soal
2
𝑠𝑖 : varians skor butir soal ke-i
𝑠𝑡 2 : varians skor total
Daya pembeda dari setiap butir soal adalah kemampuan suatu butir
rendah (Lestari dan Yudhanegara, 2015: 217-223). Pada penelitian ini rumus
(𝑋̅𝐴 − 𝑋̅𝐵 )
𝐷𝑃 =
𝑆𝑀𝐼
(Lestari & Yudhanegara, 2015 : 217)
Keterangan :
DP : indeks daya pembeda butir soal
𝑋̅𝐴 : rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas
𝑋̅𝐵 : rata-rata skor jawaban siswa kelompok bawah
𝑆𝑀𝐼 : skor maksimum ideal, yaitu skor maksimum yang akan
diperoleh siswa jika menjawab butir soal dengan benar.
Kriteria daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang
kesukaran suatu butir soal. Indeks kesukaran sangat erat kaitannya dengan daya
pembeda, jika soal terlalu sulit atau terlalu mudah, maka daya pembeda soal
tersebut menjadi buruk karena baik siswa kelompok atas maupun siswa
kelompok bawah akan dapat menjawab soal tersebut dengan tepat atau tidak
dapat menjawab soal tersebut dengan tepat (Lestari dan Yudhanegara, 2015 :
𝑋̅
𝐼𝐾 =
𝑆𝑀𝐼
Keterangan :
IK : indeks kesukaran butir soal
𝑋̅ : rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal
𝑆𝑀𝐼 : skor maksimum ideal, yaitu skor maksimum yang akan diperoleh
siswa jika menjawab butir soal tersebut dengan tepat (sempurna).
dan Yudhanegara
Untuk menentukan interval indeks kesukaran butir soal yang harus diperbaiki,
sebaiknya diperbaiki, dan soal yang dapat digunakan sebagai instrumen tes
sebagai berikut:
Sumber : Lestari dan Yudhanegara,2015:224
Keterangan :
+ = dapat digunakan
− = harus diperbaiki
± = sebaiknya diperbaiki
Setelah dilakukan keempat uji instrumen pada soal uji tersebut, dapat
diketahui butir soal yang baik maupun yang tidak baik dengan kriteria yang ada
instrumen, ditentukan butir soal mana yang akan digunakan tanpa revisi, direvisi
1. Teknik Tes
Adapun soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian dengan
materi statistika.
2. Wawancara
Analisis data pada penelitian dilakukan dengan dua tahap yang terdiri dari :
kesalahan siswa berdasarkan letak kesalahan yang telah diperoleh pada hasil