Anda di halaman 1dari 23

PPNI, ICN dan KOLEGIUM KEPERAWATAN

Sebagai persyaratan memenuhi tugas makalah responsi manajemen keperawatan

DOSEN KOORDINATOR : Agus Santoso, S.Kp., M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Yuni M. Lestari Sianipar

NIM : 22020113140062

Kelas : A.13.1

JURUSAN KEPERAWATAN FALKUTAS KEDOKTERAAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang
dilimpahkan-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah yang berjudul “ PPNI, ICN, dan KOLEGIUM KEPERAWATAN” ini ditujukan
untuk mengikuti responsi personal sebagai salah satu tugas akhir dalam mata kuliah manajemen
keperawatan, jurusan keperawatan fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis juga mengucapakan terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Santoso, S.Kp., M.Kep sebagai koordinator mata kuliah manajemen
keperawatan di jurusan keperawatan fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.

2. Ibu Sarah Uliya, S.Kep., M.Kep selaku dosen yang telah memberikan masukan dan
dukungan teknis maupun spiritual.
3. Rekan-rekan mahasiswa Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang
telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun dengan senang
hati.

Makalah ini menjadi bentuk kontribusi penulis dalam memperlajari berbagai organisasi
keperawatan baik secara nasional maupun secara internasional. Berharap materi yang
disampaikan dalam makalah ini membantu siapa saja yang ingin belajar mengenai
keorganisasian profesi perawat.

Semarang, 20 Mei 2015

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar belakang.......................................................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................................................... 2
C. Rumusan masalah..................................................................................................... 3
BAB II : ISI.................................................................................................................................4
A. ICN............................................................................................................................4
1. Latar belakang berdiri......................................................................................... 4
2. Visi dan misi....................................................................................................... 4
3. Kode etik............................................................................................................. 5
4. Negara anggota................................................................................................... 6
5. Tujuan dan nilai inti........................................................................................... 7
6. Hak dan kewajiban perawat................................................................................ 8

B. PPNI.......................................................................................................................... 9
1. Latar belakang berdiri........................................................................................ 9
2. Visi dan misi..................................................................................................... 10
3. Kode etik perawat............................................................................................. 10
4. Jenis pendidikan keperawatan........................................................................... 12
5. Jenjang pendidikan keperawtan......................................................................... 13
6. Standar asuhan kompetensi............................................................................... 14
7. Standar kompetensi........................................................................................... 14
8. Standar praktik.................................................................................................. 14
9. Gambaran PPNI Provinsi Jawa Tengah............................................................ 15

C. Kolegium Keperawatan............................................................................................. 17

BAB III : PENUTUP...................................................................................................................19


A. Kesimpulan................................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi keperawatan secara internasional sudah ada sejak tahun 1899. Organisasi ini
di namakan dengan ICN (International Council of Nursing) yang berkantor pusat di negara
Jenewa. Organisasi ini bertujuan untuk memastikan kualitas keperawatan untk semua hal,
seperti perundang – undangan kesehatan secara global, kemajuan ilmu pengetahuan
keperawatan dan kehadiran profesi perawat yang meliputi seluruh dunia yang berkompetensi
dan kerja yang memuaskan dalam kekuatan pekerja keperawatan. ICN merupakan pusat dari
semua organisasi keperawatan negara – negara di dunia dengan jumlah negara kurang lebih
130 negara dan membawahi perawat kurang lebih 16 juta. ICN merupakan organisasi yang
pertama dan terbesar untuk profesional kesehatan. ICN dijalankan oleh perawat dan
memimpin keperawatan secara mendunia. ICN juga berkolaborasi dengan agensi khusus
seperti WHO, Organisasi Tenaga Kerja Internasional dan bank dunia.
Salah satu affiliance ICN yaitu PPNI. PPNI adalah (Persatuan Perawat Nasional
Indonesia) atau INNA (Indonesian National Nursing Association) yang berkantor pusat di
Jakarta utara. Yang resmi berdiri pada 17 Maret 1974. PPNI merupakan organisasi
keperawatan atau lembaga yang akan menaungi perawat dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya di instansi kesehatan atau pun praktik mandiri. Organisasi keperawatan
juga yang akan mengatur setiap perawat yang sudah terdaftar sebagai anggota organisasi
keperawatan untuk menjalankan tugasnya. Termasuk kode etik perawat Indonesia, tugas dan
tanggung jawab seorang perawat juga ada ditetapkan oleh pihak PPNI. Termasuk juga
menentukan tingkat pendidikan perawat dan level perawat lewat pendidikan yang sudah di
tempuh. Selain semua tugas - tugas tersebut PPNI juga mengusung sebuah undang – undang
yang sudah disahkan pada 24 September 2014 yakni undang – undang keperawatan. Dalam
undang – undang ini banyak hal yang diatur salah satunya kerja/ praktik perawat secara
mandiri dan juga penjelasan terkait organisasi profesi secara nasional dan berbadan hukum
(uu no 38 thn 2014 pasal 41 ayat 1). Organisasi PPNI saat ini sudah ada di beberapa provinsi
yang ada di Indonesia, yang kelak akan memantau setiap aktivitas dan kinerja perawat secara

1
nasional dan yang akan memberi perlindungan bagi perawat dalam melakukan tugas dan
tanggung jawabnya.
Organisasi keperawatan juga berperan dalam peningkatan mutu perawat khusunya yang
dilakukan oleh organisasi keperawatan Indonesia yaitu dengan mengadakan kolegium
keperawatan. Kolegium keperawatan merupakan sebuah perkumpulan perawat – perawat
profesional yang akan bertugas dalam menjamin mutu keilmuan dalam pendidikan
keperawatan. Dan juga akan aktif berperan dalam pengembangan ilmu khusus sesuai dengan
keilmuan yang ada dalam kurikulum keperawwatan.

B. Tujuan
a. Umum
Mengetahui keberadaan dan fungsi organisasi keperawatan secara internasional dan
nasional juga untuk mengetahui salah satu contoh bidang kerja organisasi nasional yakni
kolegium keperawatan.
b. Khusus
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya organisasi keperawatan internasional (ICN).
2. Untuk mengetahui visi dan misi ICN.
3. Untuk mengetahui kode etik / peraturan pelaksanaan tugas secara internasional.
4. Untuk mengetahui negara anggota ICN.
5. Untuk mengetahui tujuan dan nilai inti didirikannya ICN.
6. Untuk mengetahui hak dan kewajiban perawat yang di tetapkan secara internasional.
7. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya PPNI.
8. Untuk mengetahui visi dan misi PPNI.
9. Untuk mengetahui kode etik perawat secara nasional.
10. Untuk mengetahui jenis pendidikan dalam keperawatan.
11. Untuk mengetahui jenjang pendidikan keperawatan.
12. Untuk mengetahui standar asuhan keperawatan yang harus dilaksanakan perawat.
13. Untuk megetahui standar kompetensi menjadi seornag perawat.
14. Untuk mengetahui standar praktik yang bisa dilakukan oleh seorang perawat.
15. Untuk mengetahui gambaran salah satu PPNI provinsi.

2
16. Untuk mengetahui kolegium keperawatan, fungsi dan tujuan dibentukknya badan otonom
dalam organisasi keperawatan (PPNI).
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya ICN ?
2. Apa visi dan misi ICN ?
3. Bagaimana kode etik perawat menurut ICN ?
4. Negara apa saja yang menjadi anggota ICN ?
5. Apa saja yang menjadi tujuan dan nilai inti di didirikannya ICN ?
6. Apa saja hak dan kewajiban perawat menurut ketetapan internasional ?
7. Bagaimana latar belakang berdirinya PPNI ?
8. Apa saja visi dan misi PPNI ?
9. Bagaimana kode etik perawat menurut PPNI ?
10. Apa saja jenis pendidikan seorang perawat ?
11. Bagaimana jenjang pendidikan perawat sesuai dengan pendidikan keperawatan ?
12. Bagaimana dengan standar asuhan keperawatan yang seharusnya dilakukan perawat ?
13. Bagaimana dengan standar kompetensi yang dimiliki perawat dalam melaksanakan
tugas?
14. Bagaimana dengan standar praktik yang harus dilakukan perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan ?
15. Bagaimana dengan perkembangan PPNI di provinsi ?
16. Apa dan untuk apa di bentuk kolegium keperawatan ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. ICN (INTERNATIONAL COUNCIL OF NURSES)

1. Latar belakang berdiri


ICN (International Council Of Nurses) merupakan organisasi keperawatan sedunia,
tempat bagi perawat untuk berkolaborasi dan mnegembangkan standar tinggi pelayanan
keperawatan, pendidikan keperawatan dan etika profesional. ICN didirikan pada 1 Juni 1899
yang di pelopori oleh Mrs. Benford Fanwick. Negara tergabung pertama kali yaitu Inggris,
Amerika Serikat dan Jerman. ICN merupakan organisasi profesional yang pertama didunia.
ICN memepunyai tujuan untuk memperkokoh hubungan perawat sedunia, memberi
kesempatan bertemu bagi perawat di seluruh dunia utnuk membicarakan berbagai masalah
tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan
dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan.
ICN dioperasikan oleh perawat dan peerawat internasional terkemuka, ICN bekerja untuk
memastikan perawatan berkualitas untuk semua, kebijakan kesehatan suara secara global,
kemajuan pengetahuan keperawatan dan kehadiran di seluruh dunia profesi perawat
dihormati dan tenaga kerja perawat yang kompeten dan puas. Selain itu ICN merupakan
jembatan penghubung bagi jaringan perawat di seluruh dunia. ICN juga memberikan
pelayanan kepada anggotanya dalam rangka sharing pengetahuan, pengalaman maupun ide
bagi profesional perawat dari berbagai negara di dunia.

2. Visi dan misi


a. Visi
Untuk sebuah visi yang benar – benar menjadi kekuatan dalam hati orang – orang, harus :

1. Masuk akal / logis


2. Untuk berbagi bersama
3. Mengekpresikan aspirasi orang – orang tinggi untuk apa yang mererka ingin
ciptakan di dunia ini.
4. Membentangkan batasan melebihi realitas konsidi saat ini

4
5. Dengan masuk akal terjangkau dalam batasan waktu yang spesifik.

b. Misi

1. Memperkenalkan keperawatan ke seluruh dunia.


2. Meningkatkan profesi keperawatan.
3. Ikut berpartisipasi dalam menentukan kebijakan di bidang kesehatan sebagai
reprensentasi dari profesi perawat dalam tatanan internasional dan terlibat secara
aktif dalam mempengaruhi kebijakan kesehatan diseluruh dunia.

3. Kode etik ICN

Tanggung jawab utama perawat


Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut perawat harus meyakini bahwa ;
a. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.
b. Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada penghargaan terhadap
kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi HAM.
c. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan
instansi terkait.

Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat


Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
kebutuhan masyarakat. Sebab itu perawat dalam menjalankan tugasnya perlu
meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai yang ada di
masyarakat yang menjadi pasien atau klien. Perawat memegang teguh prinsip privasi
pasien, dan hanya akan memberi informasi kepada yang berkepentingan saja misalnya
pengadilan dan keluarga dekat.

5
Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan yang penting dalam menentukan dan melaksanakan
standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan sesuai dengan standar
pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya
secara aktif dan sebagai anggota profesi, perawat setiap saat harus dapat mempertahankan
sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

Perawat dan lingkungan masyarakat


Perawat dapat membuat sebuah pembaharuan, tanggap, beriniatif dan dapat
berperan serta aktif dalam masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.

Perawat dan sejawat


Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan.

Perawat dan profesi keperawatan


Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar
praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam mengembangkan pengetahuan dan menopang
pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi
berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi
pelaksanaan praktik keperawatan.

4. Negara- negara anggota


Berikut beberapa negara yang menjadi asosiasi perawat nasional yang bergabung dengan
ICN. Dengan jumlah total negara ada 133 negara .

6
Andora Italia
Argentina Jordan
Australia Kenya
Austria Korea
Bahamas Kuwait
Bangladesh Libanon
Belgia Neterland
Bermuda New zealand
Brazil Nigeria
Bulgaria Pakistan
Ethopia Palestina
Filandia Panama
Prancis Paraguai
Jerman Filipina
Ghana Polandia
Guatemala Portugal
Guyana Rumania
Haiti Rusia
Honduras El savador
Liberia Sweden
Luxemburg Taiwan
Macau Thailand
Malaysia USA
Meksiko Indonesia
Mongolia Mesir
Myanmar
Nepal
Samoa
Singapura
Afrika
Spanyol
Srilanka
Suriname
Kanada
Chili
China
Kolombia
Kuba
Jepnag
Denmark
Hongkong
India
Indonesia
Israel

7
5. Tujuan dan nilai inti ICN

a. Tujuan
Ada 9 tujuan ICN yaitu :
a. Untuk membawa keperawatan bersama – sama di seluruh dunia.
b. Untuk memajukan perawat dan keperawatan diseluruh dunia.
c. Untuk mempengaruhi kebijakan kesehatan.
d. Memperkenalkan keperawatan ke pelosok dunia.
e. Memajukan keperawatan dan jaringan keperawatan keseluruh dunia.
f. Memperkenalkan asosiasi keperawatan dan memajukan dalam peningkatan
pelayanan kesehatan untuk masyarakat luas dan praktik keperawatan serta
kesejateraan sosial ekonomi bagi perawat.
g. Menyediakan media komunikasi, pemahaman, dan kerja sama bagi perawat di
seluruh dunia.
h. Menjalin dan mempertahankan kerjasama dengan organisasi internasional
lainnya.
i. Sebagai perwakilan dan juru bicara bagi para perawat dalam ajang internasional.

b. Nilai inti
Ada 5 nilai inti ICN yaitu :
a. Kepemimpinan visioner
b. Inklusifitas
c. Fleksibilitas
d. Kemitraan
e. Prestasi

6. Hak dan Kewajiban perawat


a. Perawat berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

8
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai
dengan latar belakang
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang bertentangan tentang peraturan
perundang – undangan serta standar dan kode etik profesi
d. Perawat berhak mendapatkan informasi lengkap dari klien atau keluarganya tentang
keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan
e. Perawat berhak mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan/ kesehatan secara terus
menerus
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi maupun
oleh klien
g. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang dapat
menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun stress emosional
h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan
pelayanan kesehatan
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
oleh klien atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya
j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain baik melalui anjuran
maupun pengumuman tertulis karena diperlukan untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperwatan atau aturan
perundang- undangan lainnya.
k. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas jasa
profesi yang diberikannya atas dasar perjanjian atau ketentuan yang berlaku di
institusi pelayanan yang bersangkutan
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan utnuk megembangkan karier sesuai
dengan bidang profesinya.

B. PPNI (PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA)

1. Latar belakang berdiri

9
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia ) lahir pada tanggal 17 September
1974 yang saat ini bersekretariat di Jln, Boulevard Raya Barat,Lt.3 Gedung Hypermall,
Keoalapa Gading, Jak-Ut 14240 Indonesia. Pada masa sebelum tahun 1974 organisasi
keperawatan Indonesia sudah berkembang pesat sesuai dengan zamannya, sejak zaman
penajajahan perawat Indonesia sudah ada seiring dengan adanya rumah sakit yaitu
Residen Vpabst (1819) di Batavia dan saaat itu berubah menjadi Stadsverband (1919)
dan berubah menjadi CBZ (Central Bungerlijke Zieken Inrichting) di daerah Salemba
yang kemudian pada masa sekarang di kenal dengan RSCM. Saat itu perawat sudah
memiliki perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat dan dapat menjalankan
pergerakan dalam menentukan martabat profesi perawat. Ketika itu terdapat beberapa
organisasi diantaranya ; Perkumpulan Kaum Verpleger Fster Indonesia (PKVI),
Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Ikatan
Perawat Indonesia (IPI).
Organisasi perawat saat itu mengadakan pertemuan yang diantararnya dihardiri
oleh IPI, PPI dan PDKI kemudian anggota – anggota dari masing – masing organisasi ini
melakukan fusi organisasi dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat
itu masih bernama Persatuan Perawat Nasional. Penggabungan atau fusi organisasi
perawat tersebut dilakukan di Bandung Jawa Barat, sejak saat itu tanggal 17 Maret 1974
disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, serta membentuk suatu kepanitiaan untuk mempersiapkan kongres pertama
yang dilangsungkan pada tahun 1976.
PPNI berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan
profesi keperawatan dengan menyususn RUU keperawatan yang saat ini telah disahkan
menjdi UU keperawatan. PPNI saat ini berproses pada kematangan organisasi dan
mempersiapkan anggotanya dalam berperan nyata pada masyarakat dengan
memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan, mempermudah masyarakat
dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan kesamaan pelayanan
yang berkualitas ( closing the gap, increasing acces and equity).

2. Visi dan misi


a. Visi

10
PPNI sebagai wadah nasional yang memiliki kekuatan suara komunitas keperawatan dan
peduli terhadap pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan yang bermutu bagi
kepentingan masyarakat.

b. Misi
1. Menguatkan manajemen dan kepemimpinan PPNI utnuk mencapai organisasi yang
berwibawa jejaring yang kuat di tingkat kepengurusan pusat, provinsi,
kabupaten/kota dan komisariat.
2. Mendukung perawat indonesia utnuk melakukan praktik keperawatan yang aman,
kompeten dan profesional bagi masyarakat Indonesia.
3. Menjadi pintu gerbang standar keperawatan regional dan intersional.

3. Kode etik perawat

Perawat dan Klien

1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat


manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut
serta kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan
hidup beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat dan Praktik

11
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional

Perawat dan Masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai


dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.

Perawat dan Teman Sejawat

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun


dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.

Perawat dan Profesi

12
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi.

4. Jenis pendidikan keperawatan

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia
mencakup pendidikan vokasional, pendidikan akademik dan pendidikan profesi.

Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi


Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional
(Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi.

Sejak tahun 1983 saat deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia
sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh
karena itu harus berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji
dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di
Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.

Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia :

a. Pendidikan Vokasi yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan


penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat.

b. Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan


dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup program sarjana,
magister, doktor.

13
c. Pendidikan Profesi yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi
profesi perawat.

5. Jenjang pendidikan keperawatan

Jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma, sarjana,


magister, spesialis dan doktor. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan
sebutan Gelar:

1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan Ahli


Madya Keperawatan (AMD.Kep).

2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat


sebutan Ners(Nurse) sebutan gelarnya (Ns).

3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep).

4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

a. Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)

b. Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)

c. Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)

d. Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)

e. Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)

5. Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)

Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai
berikut:

a. Diploma tiga Keperawatan - Level KKNI 5

b. Ners (Sarjana+Ners) - Level KKNI 7

c. Magister keperawatan - Level KKNI 8

d. Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8

e. Doktor keperawatan - Level KKNI 9

14
6. Standar asuhan keperawatan

Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai
pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Tujuan dan manfaat standar asuhan
keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas
manajemen organisasi. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik
berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan.

7. Standar kompetensi
Dalam memberi pelayanan bermutu kepada masyarakat maka dibutuhkan suatu standar
bagi perawat yakni standar profesi. Standar profesi perawat Indonesia ditetapkan untuk
memastikan masyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang kompeten dan
aman.

8. Standar Praktek

Standar praktik keperawatan adalah ekpektasi/harapan-harapan minimal dalam


memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis. Standar praktik keperawatan
merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik
yang dilakukan oleh anggota profesi.

Lingkup Standar Praktik Keperawatan Indonesia meliputi :

1. Standar Praktik Professional


a. Standar I Pengkajian
b. Standar II Diagnosa Keperawatan
c. Standar III Perencanaan
d. Standar IV Pelaksanaan Tindakan (Impelementasi)
e. Standar V Evaluasi

15
2. Standar Kinerja Professional
a. Standar I Jaminan Mutu
b. Standar II Pendidikan
c. Standar III Penilaian Kerja
d. Standar IV Kesejawatan (collegial)
e. Standar V Etik
f. Standar VI Kolaborasi
g. Standar VII Riset
h. standar VIII Pemanfaatan sumber-sumber

9. Gambaran PPNI Provinsi Jawa Tengah


Salah satu contoh provinsi yang menjalankan organisasi keperawatan yaitu provinsi Jawa
Tengah. PPNI Jawa Tengah memiliki visi yang sejalan dengan PPNI pusat yakni mewadahi
seluruh perawat yang ada di daerah provinsi Jawa Tengah untuk bisa praktik. Hal ini bertujuan
untuk memastikan bahwa perawat menajalankan tugasnya sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya. Selain itu untuk memberdayakan perawat bekerja sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki. Pada saat ini, PPNI Jawa Tengah sedang berupaya agar semua
perawat dipermudah dalam mendapatkan STR (surat tanda registrasi) khusus bagi perawat yang
baru saja menyelesaikan uji kompetensi baik dari tingkat D3 maupun yang dari tingkat profesi
ners, sehingga dengan mendapatkan STR ini perawat bisa mempraktikkan asuhan keperawatan
kepada masyarakat baik itu melalui bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. PPNI Jawa
Tengah juga sedang berusaha dalam meningkatkan nilai taraf hidup semua perawat melalui
rancangan/ panduan dasar pemberian gaji kepada perawat yang akan di ajukan ke PERSI
(persatuan rumah sakit) saat rumah sakit tersebut akan merekrut perawat untuk mengabdi di
rumah sakit tersebut, juga berusaha untuk membantu perawat yang ingin membuka praktik
mandiri secara terstandar dan bila ada perawat yang sudah membuka praktik mandiri maka
PPNI akan membantu dalam mendapatkan papan praktik. Untuk memastikan kompetensi dari
perawat yang sudah mendapat izin praktik mandiri maka perawat tersebut secara aktif mencari
dan mengikuti pelatihan/ seminar untuk mendapatkan ilmu terbaru sesuai dengan bidang praktik
yang buka. Dan untuk dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat praktik

16
mandiri tetap harus sesuai standar yang sudah di tetapkan oleh PPNI sehingga akan ada bukti
jelas saat pemberian tindakan bagi klien. Dokumentasi keperawatan harus lengkap mulai dari
pengkajian hingga evaluasi.

Saat ini ada sebuah forum yang sedang berkembang dan sangat didukung penuh oleh PPNI
Jawa Tengah yaitu forum keperawatan holistik. Perawat – perawat holistik berkumpul jadi satu
dan bisa belajar bersama, tidak hanya mereka saja perawat lainya pun bisa ikut dengan forum
mereka terkhsus bagi perawat yang ingin berlajar tentang terapi komplementer bahkan saat ini
PPNI sedang mengusahakan agar terapi komplementer yang akan digunakan oleh pasien dapat
dibiayai dengan menggunakan kartu BPJS.

Masih ada hal lain yang telah dilakukan oleh PPNI Jawa Tengah yakni memperjuangkan
golongan PNS untuk perawat yang lulus dari ners yang dulunya golongan 3A sekarang menjadi
berada di golongan 3B. Namun untuk pembagian tugas dan batasan yang jelas antara perawat
D3, perawat yang lulus profesi ners dan perawat spesialis belum jelas maka PPNI sedang
mengupayakan hal tersebut sehingga terlihat jelas mana tugas, tanggung jawab dan wewenang
perawat dengan tingkat pendidikan yang berbeda dan memberdayakan perawat melakukan
tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki perawat tersebut.

Saat MUNAS 2015, PPNI Jawa Tengah berangkat ke Palembang untuk mengikuti musyarah
tersebut, diikuti oleh 5 perawat perwakilan provinsi sebagi peserta dan beberapa orang sebagai
peninjau yang berasal dari institusi pendidikan atau kesehatan. Dalam MUNAS ini PPNI
provinsi Jawa Tengah berhasil mendapatkan penghargaan terkait manajemen keorganisasian
yang aktif. Beberapa hasil perkembangan yang telah dapat dilakukan oleh PPNI Jawa Tenagh
yaitu:

a. Terbentuknya gedung baru yang dikelola oleh PPNI Jawa Tengah

b. Adanya nursing center sebagai bdan diklat yang diakui/ disertifikasi

c. Pengurusan STR yang sudah baik.

d. PPNI Jawa Tengah sudah mulai aktif dalam pengadaan jurnal ilmiah yang difasilitasi
oleh PPNI pusat.

17
e. PPNI membina para perawat yang ingin bekerja di luar negeri.

f. PPNI berhasil mendapatkan prestasi dalam manajemen keorganisasian yang aktif.

g. PPNI Jawa Tengah mulai merintis untuk pembentukan ikatan ataupun himpunan bagi
perawat misalnya HIPERSI (himpunan perawat kritis), HIBGABI (himpunan perawat
gawat darurat).

C. KOLEGIUM KEPERAWATAN
Menurut UU republik Indonesia nomor 38 tentang keperawatan pada bab I pasal 1 ayat 16
bahwa Kolegium keperawatan yaitu badan yang dibentuk oleh organisasi profesi perawat untuk
setiap cabang disiplin ilmu Keperawatan yang bertugas mengampu dan meningkatkan mutu
pendidikan cabang displin ilmu tersebut. Kolegium keperawatan merupakan badan otonom di
dalam organisasi profesi perawat (uu no. 38 thn 2014 pasal 44 ayat 1) dan bertanggung jawab
kepada organisasi profesi perawat (ayat 2). Kolegium keperawatan yang sudah ada di Indonesia
yaitu kolegium keperawatan medikal bedah, kolegium keperawatan anak, kolegium keperawatan
jiwa, kolegium keperawatan maternitas, dan kolegium keperawtan kardiovaskuler.

Fungsi kolegium yaitu untuk mengembangkan cabang disiplin ilmu keperawatan dan
standar pendidikan tinggi bagi perawat profesi (uu no 38 thn 2014 pasal 45) dan untuk
ketentuannya lebih lanjut diatur oleh organisasi profesi perawat (pasal 46). Kolegium
keperawatan adalah kelompok perawat profesional dan perawat profesional spesialis sesuai
bidang keilmuan keperawatan yang dibentuk oleh organisasi keperawatan. Selain itu kolegium
keperawatan juga berfungsi mengakreditasi perguruan tinggi keperawatan dan mengatur
kurikulum pendidikan keperawatan. Namun fenomena kolegium keperawatan Indonesia saat ini
belum dapat berjalan dengan baik karena hal ini masih dianggap baru oleh perawat meskipun
sudah ada terbentuk anggota kolegiumnya. Hal ini membuat AIPNI (Asosiasi Institusi
Pendidikan Ners Indonesia ) untuk mengambil alih tugas yang seharusnya dilakukan oleh
kolegium keperawatan terkait kurikulum pendidikan keperawatan. AIPNI berperan mengatur
kurikulum pendidikan keperawatan dengan persentase sekitar 60 % dan sisanya yang 40%
diserahkan kepada perguruan tinggi masing – masing.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
ICN, PPNI dan kolegium keperawatan merupakan hal yang saling terkait. Maksudnya
ICN yang sebagai konsil keperawatan internasional akan mengatur/ memberi kebijakan pada
seluruh organisasi profesi keperawatan yang sudah terdaftar sebagai anggota ICN. Dan setiap
anggota ICN wajib mematuhi kebijakan yang sudah di tetapkan oleh konsil tersebut. Dalam
artian PPNI merupakan salah satu organisasi nasional yang wajib mematuhi kebijakan tersebut
dan tidak bertentangan dengan hal yang diizinkan ICN. Dan kolegium keperawatan merupakan
satu badan yang lebih spesifik yang dibentuk oleh PPNI untuk meningkatkan mutu keilmuan

19
pendidikan keperawatan. Kolegium keperawatan akan bertanggung jawab kepada PPNI dalam
melaksanakan tugasnya dan pengaturannya dilakukan oleh PPNI.

B. SARAN
Sebagai calon perawat diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dengan baik keberadaan
organisasi profesi keperawatan ini baik untuk tingkat internasional dan tingkat nasional. Juga
mahasiswa memahami tujuan organisasi tersebut dibentuk dengan adanya organisasi profesi
tersebut mahasiswa dapat belajar lebih banyak lagi dan memahami adanya tingkat persaingan
yang kuat dari perawat - perawat negara lain. Namun dengan adanya persaingan juga
menambah pengetahuan dan kompetensi perawat dalam menjalankan tugasnya. Artinya
perawat di tuntut untuk bisa “lebih” dalam pengetahuan maupun keterampilan, agar maksimal
dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Mahasiswa sudah memiliki pandangan
kedepannya terkait apa yang harus dilakukan untuk bisa praktik dan kelak diharapkan mampu
menjadi penerus yang terus bisa membenahi keorganisasian keperawatan yang telah terbentuk
khususnya dalam bidang kolegium keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.icn.ch/ diakses pada 10 Mei 2015

http://www.inna-ppni.or.id/index.php/peraturan-pemerintah diakses pada 10 Mei 2015

UU No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan diakses dari www.kemenkopmk.go.id pada 24


Mei 2015

20

Anda mungkin juga menyukai