Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Kimia

Berisi kumpulan laporan praktikum kimia

Beranda ▼

Saturday, 14 January 2017

laporan organik - sifat senyawa organik dan anorganik

PERCOBAAN 1
BEBERAPA SIFAT SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK
A.    TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mempelajari beberapa perbedaan sifat umum senyawa organik dan
senyawa anorganik.
B.     Hari/tanggal : selasa, 8 november 2016
C.    DASAR TEORI
Ilmu kimia dibagi atas dua kelompok besar yaitu kimia organik dan kimia
anorganik. Pembagian ini berdasarkan dari mana senyawa tersebut diperoleh.
Hingga tahun 1800, para ahli kimia menganggap bahwa senyawa organik diperoleh
dari tumbuh-tumbuhan dan biantang-binatang sebagai sumbernya, sedangkan
senyawa anorganik diperoleh dari mineral. Bahkan sekitar tahun 1850, kimia organik
di definisikan sebagai senyawa kimia yang berasal dari benda hidup (organik).
Namun, definisi ini tidak relevan lagi, karena pada tahun 1900, ahli kimia berhasil
mensintesa senyawa kimia baru dilaboratorium dan banyak dari senyawa ini tidak
ada hubungannya dengan benda hidup. Sebelumnya, pada tahun 1828 Wöhler
berusaha untuk mensintesis cyanate amonium melalui penggabungan cyanate perak
dengan amonium klorida berair. Reaksi ini menghasilkan padatan kristal putih yang
tidak memiliki sifat-sifat cyanate amonium. Wöhler kemudian mencoba untuk
mensintesis cyanate amonium menggunakan cyanate berlebih dan amonium
hidroksida. Ini menghasilkan bubuk putih yang sama, tetapi dengan sedikit
kontaminan sehingga dapat dianalisis. Setelah dianalisis, bubuk putih terbukti
memiliki komposisi dan sifat urea, suatu senyawa yang telah diisolasi dari urin.

               Pb(OCN)2 + 2NH3 + H2O → PbO + NH4OCN 

   NH4OCN            panas               H2NCON2H

        Hasil percobaan Wöhler ini memberikan dorongan kepada ilmuwan untuk


upaya baru  mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik sebagai bahan
utamanya. Setelah itu, banyak percobaan yang dilakukan berhasil. Hingga pada
tahun 1860,  vital force teori hilang secara perlahan, dan Friedrich Wöhler dikenal
sebagai bapak kimia organik. Meskipun teori vital force sudah runtuh, dengan teori
tersebut senyawa pada sumber makhluk hidup atau bukan makhluk hidup pada
istilah senyawa organik atau senyawa anorganik masih digunakan. Jadi, dapat
simpulkan kesimpulan bahwa diantara senyawa organik dan anorganik tidak ada
perbedaan dari segi hukum- hukum kimia yang berlaku.
        Pada saat ini, kimia organik didefinisikan sebagai kimia senyawa karbon.
Namun, definisi ini tidak terlalu tepat karena beberapa senyawa karbon, seperti
karbon dioksida, natrium karbonat dan kalium sianida dianggap sebagai senyawa
anorganik. Selain itu, senyawa organik tidak saja mengandung atom karbon, tetapi
ada juga unsur halogen, hidrogen, dan lain sebagainya meskipun mereka berikatan
kovalen dengan atom karbon. Uniknya atom karbon, bahwa semua senyawa organik
mengandug atom karbon yang disebabkan karena atom karbon dapat membentuk
ikatan kovalen dengan unsur karbon dan unsur lainnya.
        Jadi, kimia organik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
hidrokarbon yaitu senyawa dari hidrogen dan karbon yang saling berpasangan serta
turunannya yang umumnya berasal dari makhluk hidup. sedangkan kimia anorganik
didefinisikan sebagai senyawa cabang kimia yang mempelajari reaksi senyawa
anorganik, yang umumnya berasal dari mineral.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya
ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik,
sedangkan asam format, asam lemak pertama, organik.
Perbandingan senyawa karbon (organik) dengan senyawa anorganik
Senyawa organik Senyawa Anorganik
Bermula dari makhluk hidup Berasal dari benda mati/sumber daya 
mineral
Titik didih & titik leleh Titik didih & titik leleh tinggi
rendah
Mudah terbakar Tidak mudah terbakar
Hanya larut dalam pelarut Larut dalam pelarut pengion
organik
Dapat membentuk rantai karbon Tidak dapat membentuk rantai
karbon
Membentuk ikatan kovalen Membentuk ikatan ion
Non elektrolit Elektrolit
Reaksi berlangsung lambat Reaksi berlangsung cepat

Nama anorganik dan organik masih digunakan sampai saat ini, meskipun batas
keduanya sering sukar di definisikan. Sebagai contoh, sianida logam dan karbonat
logam. Umumnya senyawa organik lebih mudah terbakar dibandingkan senyawa
anorganik. Pada pembakaran senyawa organik apabila pembakaran dilanjutkan, akan
berubah menjadi karamel lalu menguap menjadi CO ataupun gas NH . Tetapi
2 3
senyawa anorganik tidak dapat terbakar sampai habis.

D.    ALAT DAN BAHAN

1.      Alat
a)        Cawan porselin
b)        Kaca arloji
c)        Tabung reaksi
d)       Korek api
e)        Sendok kecil (spatula)
2.      Bahan
a)    Gula (C12H22O11)
b)   Sepotong plastik
c)    Alkohol (C2H5OH)
d)   Air (H2O)
e)    Lilin
f)    Natrium Klorida (NaCl)
g)   Asam klorida (HCl)
h)   Natrium Hidroksida (NaOH)
i)     Minyak kelapa (C16H32O2)
j)     Karbon tetraklorida (CCl4)
k)   Besi (II) sulfat (FeSO4) 0,1 M
l)     Asam sulfat (H2SO4) 3 M
m)  Kalium permanganat (KMnO4) 0,1 M

E.     PROSEDUR KERJA


a.       Komposisi
1.    Memanaskan sedikit gula pada suhu tinggi dalam sebuah porselin.
2.    Mengulangi percobaan ini dengan menggunakan a). Daun b). Sepotong
plastik c). Sepotong aluminium. Memilah mana yang termasuk dalam
senyawa organik dan anorganik. Menentukan unsur yang umum dalam
semua senyawa organik.
b.      Penguapan
1.      Menguapkan satu tetes masing-masing alkohol dan air pada kaca arloji
2.      Mencatat dan membandingkan waktu yang diperoleh untuk penguapan
sempurna
3.          Menentukan manakah yang termasuk sebagai senyawa organik dan
organik.
c.       Sifat bakar
1.      Membakar sepotong lilin kecil yang ditempatkan pada sebuah porselin.
2.      Mengulangi langkah diatas dengan menggunakan garam sebagai ganti
lilin.
3.      Membandingkan langkah yang diperoleh.
4.          Menentukan mana yang digolongkan sebagai senyawa organik dan
anorganik.
d.      Daya hantar listrik
1.      Mengingat daya hantar listrik pada larutan gula, NaCl, HCl dan NaOH.
2.          Menentukan manakah yang termasuk sebagai senyawa organik dan
senyawa anorganik.
e.       Kelarutan
1.      Menempatkan dalam dua tabung reaksi, masing-masing 5 tetes minyak
kelapa  dan 1 sendok kecil garam.
2.      Menambahkan 2 ml air kedalam kedua tabung.
3.      Menjawab pertanyaan:
a.       Zat manakah yang dapat larut dalam air ?
b.      Apakah air merupakan pelarut organik ataukah anorganik.
c.       Apakah air bersifat polar atau nonpolar ?
4.      Mengulangi langkah 1 dan 2, tetapi menggunakan CCl4 sebagai pelarut
menggunakan air.
5.      Menjawab pertanyaan :
a.         Zat manakah yang larut dalam CCl4 ?
b.              Apakah CCl4 merupakan merupakan pelarut organik ataukah
anorganik?
c.         Apakah NaCl merupakan zat yang bersifat polar atau nonpolar ?
d.        Bagaimana hasilnya dengan minyak ?
f.       Kecepatan reaksi
1.      Meneteskan 5 tetes FeSO4 0,1 M dalam sebuah tabung reaksi bersih.
2.      Menambahkan 2 tetes H2SO4 3M dan KMnO4 0,1M
3.      Memperhatikan bagaimana hasilnya.
4.          Mengulangi percobaan diatas menggunakan alkohol tidak murni
sebagai ganti FeSO4.
5.      Jika tidak ada reaksi yang kelihatan, memanaskan campuran kedalam
penangan air.
6.      Membandingkan kecepatan kedua reaksi tersebut.
g.          Membuat ringkasan tentang perbedaan sifta senyawa organik dan
anorganik.
F.     DATA PENGAMATAN
a.       komposisi
No Kegiatan Hasil pengamatan
1. Memanaskan 3 sendok gula Kristal gula mencair, terdapat
gelembung gas, cairannya berwarna
coklat.
2. Memanaskan daun Daun menjadi kering dan berubah
menjadi hitam
3. Memanaskan Sepotong  Plastik menyusut dan meleleh
plastik
4. Memanas Sepotong  Tidak terjadi perubahan
aluminium
                        Jawaban pertanyaan :
·         yang termasuk senyawa anorganik adalah plastik dan aluminium
·         yang termasuk senyawa organik adalah gula dan daun
·         unsur yang umum dalam semua unsur organik adalah karbon (C).
b.      Penguapan
No Kegiatan Hasil pengamatan
1. Menguap 3 tetes alkohol Menguap pada waktu: 34.04 detik
2. Menguapkan 3 tetes air Menguap pada waktu: 44.00 detik
Jawaban pertanyaan:
·         Alkohol termasuk sebagai senyawa organik
·         Air termasuk sebagai senyawa anorganik
c.       Sifat bakar
No Kegiatan Hasil pengamatan
1. Membakar lilin Sumbu lilin terbakar & batang lilin
meleleh
2. Membakar garam (NaCl) Tidak terbakar
                                    Jawaban pertanyaan :
·         Yang termasuk senyawa organik adalah lilin
·         Yang termasuk senyawa anorganik adalah garam (NaCl)
d.      Daya hantar listrik
No Kegiatan Hasil pengamatan
1. Daya hantar listrik NaCl Dapat menghantarkan arus listrik
dan tergolong kuat.
2. Daya hantar lsirtrik HCl Dapat menghatarkan arus listrik dan
tergolong kuat
3. NaOH Dapat menghantar arus listrik dan
tergolong kuat.
4. Gula Tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
      Jawaban pertanyaan:
·         Yang termasuk senyawa organik adalah NaCl, HCl dan NaOH
·         Yang termasuk senyawa anorganik adalah gula.
e.       Kelarutan
No. Kegiatan Hasil pengamatan
1. Mencampurkan air dan Minyak kelapa tidak larut dalam air,
minyak kelapa ia berada dipermukaan air.
2. Mencampurkan air dan Garam larut dalam air dan larutan
garam keruh
3. Mencampurkan minyak Minyak kelapa larut dalam CCl4,
kelapa dalam larutan CCl4 larutan bening dan tercium aroma
bau kelapa
4. Mencampurkan garam Garam tidak larut dalam CCl4 dan
dalam larutan CCl4 mengendap didasar tabung
      Jawaban pertanyaan :
·         Zat yang larut dalam air adalah garam
·         Air merupakan pelarut anorganik
·         Air bersifat polar
·         Zat yang larut dalam CCl4 adalah minyak kelapa
·         CCl4 merupakan pelarut organik
·         NaCl adalah zat yang bersifat polar
·         Hasilnya, garam tidak larut dalam larutan CCl4
f.       Kecepatan reaksi
No. Kegiatan Hasil pengamatan
1. a. Mencampurkan FeSO4 Warna kuning dari FeSO4 memudar
dan H2SO4 ketika ditetesi H2SO4
b. menambahkan lagi Larutan menjadi kuning pucat,
dengan KMnO4 kemudian perlahan-lahan menjadi
coklat dan akhirnya kuning pudar
2. Mencampurkan alkohol, Larutan berwarna coklat tua
H2SO4 dan KMnO4

G.    ANALISIS DATA


a.       Komposisi
Ø  Memanaskan gula
  C12H22O11 + 12O2                       12CO2 + 11H2O
ketika dipanaskan gula mencair dan mengalami perubahan warna dari Kristal putih
menjadi warna coklat serta berbau gosong. Setelah didinginkan berubah menjadi
padat kembali dan berwarna hitam (karbon). Gula tergolong senyawa organik.
Persamaan reaksinya :

C12H22O11 + 12O2                       12CO2 + 11H2O

Ø  Memanaskan daun
Ketika daun muda di panaskan diatas porselin, daun menjadi kering
dan berwarna hitam.
Daun muda                   kering dan warna hitam         
                        
Persamaan reaksinya:

Ø  Memanaskan sepotong plastik


Ketika plastik dipanaskan diatas porselin, plastik perlahan
menyusut dan meleleh. Saat didinginkan, lelehan menjadi padatan
berwarna hitam. plastik termaksud senyawa anorganik.
persamaan kimianya:
CnHn (s) + nO2 (g)                            nCO2 (g) + nH2O (l)
 

Ø  Memanaskan sepotong aluminium foil


Ketika aluminium foil dipanaskan diatas cawan porselin, tidak terjadi
perubahan. Aluminium foil yang awalnya padat ketika dipanaskan tetap
padat. Aluminium foil merupakan senyawa anorganik.
Persamaan kimianya :
     Al(S)             Al(S)

                                            
 

b.      Penguapan
Ketika 3 tetes alkohol(R-OH) diteteskan pada kaca arloji membutuhkan
waktu 34.04 detik untuk menguap sampai habis. Sedangkan 3 tetes air (H2O)
membutuhkan waktu 44.00 detik untuk menguap higga habis.
c.       Sifat bakar
Ø  Membakar lilin
Lilin yang awalnya berbentuk padat memanjang, ketika dibakar
sumbunya lilin mengalami perubahan wujud dari padat menjadi cair
(mencair/meleleh). Namun ketika lelehannya dibiarkan dingin, ia
kembali menjadi padat tetapi tidak sama dengan bentuk semula.
Persamaan reaksinya:
       C25H52(s)                      C25H52(l)                                            
 

Ø  Membakar garam (NaCl)


      NaCl(s)                   tidak terjadi perubahan
Garam (NaCl) yang mulanya berbentuk kristal putih, ketika dibakar tidak mengalami
perubahan. Persamaan reaksinya:

d.      Daya hantar listrik


Ø  NaCl,HCl, dan NaOH dapat menghantarkan arus listrik,merupakan
senyawa anorganik, bersifat polar.
Ø  Larutan  gula tidak dapat menghantarkan arus listrik,merupakan
senyawa organik,bersifat non polar
e.       Kelarutan
Ø  Kelarutan dalam air
û  Air + minyak kelapa
Ketika minyak kelapa dicampurkan dengan air, minyak kelapa
tidak larut dalam air. Campuran membentuk dua lapisan, yaitu
lapisan bagian atas adalah minyak kelapa dan lapisan bagian bawah
merupakan air. Minyak kelapa tidak bisa menyatu dengan air.
Persamaan reaksinya:
û  Air + garam (NaCl)
Ketika garam dicampurkan kedalam air, garam larut sempurna
dalam air dan larutan berwarna keruh. Reaksi air dengan garam tidak
mengalami reaksi kimia yang merubah sifat dan karakter, tetapi air
dan garam hanya mengalami reaksi ionisasi sempurna dalam air
dengan membentuk ikatan hidrogen. Mekanisme reaksinya:
Ø  Kelarutan dalam CCl4(l)
û  CCl4 + minyak kelapa
Ketika minyak kelapa dicampurkan dalam CCl4, minyak kelapa
menyatu dengan larutan CCl4, artinya bahwa minyak kelapa larut
dalam CCl4, larutan berwarna bening dan mengeluarkan bau khas dari
aroma minyak kelapa. Persamaan reaksinya:

û  CCl4 + Garam
Ketika garam di campurkan dengan larutan CCl4, garam tidak
larut dan kristal garam tetap mengendap didasar tabung dan warna
larutannya keruh. Persamaan reaksinya:
CCl4(l)  +  NaCl                   tidak larut/tidak bereaksi
Jadi, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa air hanya dapat
melarutkan senyawa anorganik (pelarut anorganik), seperti: garam dan
bersifat polar, sedangkan larutan CCl4 hanya dapat melarutkan senyawa
organik, seperti minyak kelapa.
f.       Kecepatan reaksi
û  Ketika FeSO4 yang awalnya berwarna kuning, ketika ditetesi H2SO4 dan
KMnO4 warna larutan berubah menjadi kuning pudar. Persamaan
reaksinya:   
û  Ketika alkohol yang awalnya berwarna direaksikan dengan 8H2SO4   dan
2KMnO4 , larutan berubah warna menjadi coklat tua. Persamaan
reaksinya:
C2H5OH(aq) + KMnO4(aq) + H2SO4(aq)           C2H5MnO4(aq) + KOH(aq)

H.    PEMBAHASAN
Pada pemahaman klasik, disebutkan bahwa Senyawa organik
merupakan senyawa yang berasal dari makluk hidup dan senyawa anorganik
merupakan senyawa yang bukan berasal dari makluk hidup, tetapi yang
diperoleh dari minenal. Dalam senyawa organik unsur yang paling umum
atau yang dominan adalah unsur karbon, sedangkan dalam anorganik tidak.
Untuk membedakan antara senyawa organik dan anorganik, pada
percobaan ini dilakukan identifikasi terhadap beberapa sampel senyawa/zat
berdasarkan sifat dan karakteristik dari senyawa organik dan anorganik
seperti yang di ulas pada dasar teori diatas. Identifikasi ini dapat ditinjau
dengan menguji sifat komposisinya, penguapan, sifat bakar, daya hantar
listrik, kelarutan baik dalam pelarut organik maupun dalam pelarut anorgnik
dan kecepatan reaksinya.
Pada komposisi, untuk membedakan senyawa organik dan senyawa
anorganik dilakukan proses pemanasan terhadap sampel, yaitu: gula, daun,
sepotong plastik, dan sepotong aluminium. Pada pemanasan gula, ketika gula
dipanaskan pada suhu yang tinggi di atas nyala pembakar spiritus, perlahan-
lahan gula mencair dari bentuknya yang padat (kristal putih) dan terdapat
gelembung-gelembung yang meluap dari larutan gula. Gelembung-gelembung
tersebut disebabkan karena tekanan uap sama dengan tekanan luar atau
tekanan yang dikenakan, sehingga memaksa gelembung-gelembung udara
terdesak keluar. Larutan gula pun mengalami perubahan warna dari kristal
putih  menjadi warna coklat. Pada sampel daun ketika mengalami pemanasan
pada suhu tinggi, daun mengering dan berubah warna menjadi hitam. Pada
potongan plastik, ketika dipanaskan pada suhu yang tinggi, potongan plastik
menyusut dan meleleh serta berwarna kehitaman , sedangkan alumunium
(alumunium foil) tidak mengalami perubahan.
  Dengan adanya perubahan warna yang ditunjukkan gula, daun dan
plastik yakni coklat dan berwarna kehitaman, dapat dikatakan bahwa ketiga
zat tersebut mengandung unsur karbon dan unsur karbon sendiri merupakan
ciri khas senyawa organik. Hal ini mengindikasikan bahwa gula, daun dan
plastik merupakan senyawa organik kerena gula mudah meleleh dan daun
mengering ketika di panaskan, serta plastik berubah wujud dan berwarna
kehitaman dan jika dilakukan proses pembakaran, maka gula, daun dan
plastik dengan mudah dapat terbakar hingga habis. sedangkan alumunium
dapat dikelompokkan sebagai senyawa anorganik, karena tidak mudah
terbakar.
Pada penguapan, sesuai data pengamatan diatas terlihat bahwa alkohol
lebih cepat menguap (habis menguap pada waktu 34.04 detik) dibandingkan
dengan air (habis menguap pada waktu 44.00 detik). Hal ini disebabkan
karena perbedaan titik didih, dimana alkohol memliki titik didih yang rendah
(78oC) sehingga mudah menguap sedangkan air memiliki titik didih yang
tinggi (100oC) sehingga sukar menguap. Jadi, alkohol merupakan senyawa
organik kerena mudah menguap dan air merupakan senyawa anorganik
karena sukar untuk menguap.
Pada uji sifat bakar, ketika lilin dan garam dibakar pada porselin,
terlihat bahwa lilin terbakar dan meleleh, sedangkan garam tidak terbakar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lilin merupakan senyawa organik, karena
mudah terbakar, sedangkan garam merupakan senyawa anorganik karena
sukar terbakar. Hal ini Sesuai dengan sifat senyawa organik dan anorganik
pada dasar teori diatas yaitu bahwa senyawa organik mudah terbakar
sedangkan senyawa anorganik sukar terbakar.
Pada uji daya hantar listrik, menurut teori umumnya senyawa
organik bersifat non-elektrolit dan senyawa anorganik umumnya bersifat
elektrolit. senyawa elektrolit adalah senyawa yang dapat menghantar arus
listrik sedangkan senyaw non-elektrolit adalah senyawa yang tidak dapat
menghantar arus listrik. Dari data pengamatan diatas terlihat bahwa NaCl, HCl
dan NaOH dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan karena ketiga
senyawa ini dapat terionisasi (terurai menjadi ion-ion) secara sempurna
dalam larutan sehingga mampu menghantar arus listrik. Sedangkan larutan
gula tidak dapat menghantar arus listrik karena gula tersusun sebagai
senyawa kompleks sehingga sukar untuk terurai menjadi ion. Dengan
demikian, sesuai teori NaCl, HCl dan NaOH dikelompokkan sebagai senyawa
anorganik, sedangkan larutan gula didikelompokkan sebagai senyawa
organik.
Pada kelarutan, pelarut pertama yang kami gunakan adalah air. Ketika
minyak kelapa ditetes pada air, minyak kelapa tidak larut. Hal ini disebabkan
karena saat bereaksi dengan air, minyak kelapa tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan air. Dimana air bersifat polar dan minyak kelapa
bersifat nonpolar, sehingga ketika berinteraksi dengan air mereka
mempertahankan sifat kepolaran masing-masing sehingga tidak dapat
membentuk ikatan hidrogen. Sedangkan garam yang direaksikan dengan air
dapat larut dalam air. Hal ini disebabkan karena garam dapat terionisasi
sempurna didalam air dan dapat membentuk ikatan hidrogen.
Pelarut kedua kami menggunakan larutan CCl4. Ketika pelarutnya kami
ganti dengan larutan CCl4, minyak kelapa larut sedangkan NaCl tidak larut.
Minyak kelapa larut dalam pelarut CCl​
4 karena memiliki sifat kepolaran yang
sama, yaitu sama-sama bersifat nonpolar. NaCL tidak larut karena memiliki
sifat kepolaran yang berbeda dimana NaCl bersifat polar sedangkan pelarut
CCl​

4 bersifat nonpolar sehingga tidak bisa untuk saling melarutkan. karena
pelarut CCl4 mampu melarutkan minya kelapa yang merupakan senyawa
organik, maka CCl4 termasuk sebagai pelarut organik. Sedangkan air mampu
mealrutkan garam yang merupakan senyawa anorganik, maka air termasuk
sebagai pelarut anorganik.
Pada kecepatan reaksi,  menurut teori menyatakan bahwa reaksi yang
terjadi pada senyawa anorganik umumnya berlangsung cepat, sedangkan
pada senyawa organik berlangsung lama. Pada percobaan ini, praktikan
  mereaksikan FeSO4, H2SO4, dan KMnO4 serta mereaksikan alkohol, H2SO4,
dan KMnO4. Reaksi antara FeSO4, H2SO4, KMnO4 berlangsung cepat yang
ditandai oleh perubahan warna larutan yang menjadi bening. Sedangkan
reaksi antara alkohol ( CH3OH), H2SO4, dan KMnO4 berlangsung lambat, yang
ditandai dengan warna larutan yang berwarna ungu mengalami perubahan
secara perlahan dan warna larutannya hanya sedikit pudar.
Reaksi pada senyawa anorganik berlangsung secara cepat karena
tersusun oleh unsur-unsur yang sangat elektronegatif, sehingga memilki
kemampuan yang besar  untuk menarik elektron dari unsur lain. FeSO4
merupakan senyawa anorganik sehingga senyawa ini dapat bereaksi dengan
KMnO4 secara cepat. Sedangkan alkohol merupakan senyawa organik yang
tersusun atas unsur-unsur yang kurang elektronegatif, sehingga kemampuan
unutk menarik elektron dari unsur lainnya kecil yang meyebabkan reaksinya
berjalan lambat. Jadi, FeSO4 merupakan senyawa anorganik karena reaksinya
berlangsung cepat, sedangkan alkohol merupakan senyawa organik karena
reaksinya berlangsung lambat.

       KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.          kimia organik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
hidrokarbon yaitu senyawa dari hidrogen dan karbon yang saling
berpasangan serta turunannya yang umumnya berasal dari makhluk
hidup. sedangkan kimia anorganik didefinisikan sebagai senyawa cabang
kimia yang mempelajari reaksi senyawa anorganik, yang umumnya
berasal dari mineral.
2.      Perbedaan senyawa organik dan anorganik adalah ;
Senyawa organik Senyawa Anorganik
Bermula dari makhluk hidup Berasal dari benda mati/sumber daya 
Mineral
Titik didih & titik leleh Titik didih & titik leleh tinggi
rendah
Mudah terbakar Tidak mudah terbakar
Hanya larut dalam pelarut Larut dalam pelarut pengion
organik
Dapat membentuk rantai karbon Tidak dapat membentuk rantai
karbon
Membentuk ikatan kovalen Membentuk ikatan ion
Non elektrolit Elektrolit

Reaksi berlangsung lambat Reaksi berlangsung cepat

3.          Untuk membedakan antara senyawa organik dan anorganik, pada


percobaan ini dilakukan identifikasi terhadap beberapa sampel
senyawa/zat berdasarkan sifat dan karakteristik dari senyawa organik dan
anorganik seperti yang di ulas pada dasar teori diatas. Identifikasi ini dapat
ditinjau dengan menguji sifat komposisinya, penguapan, sifat bakar, daya
hantar listrik, kelarutan baik dalam pelarut organik maupun dalam pelarut
anorgnik dan kecepatan reaksinya.
4.          Dari sampel yang praktikan uji, dapat dikelompokkan dalam senyawa
organik dan senyawa anorganik.
No Senyawa organik Senyawa anorganik
1. Plastik Aluminium foil
2. alkohol Air
3. Lilin Garam (NaCl)
4. Gula Asam klorida (HCl)
5. Minyak kelapa Natrium Hidroksida
(NaOH)
6. Larutan CCl4 Besi (II) sulfat
7. Daun

DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1999. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
Satrohamidjojo, Hardjono. 2010. kimia organik dasar. Jakarta: Gajah Mada
University Press
Sitorus, Marham. 2010. Kimia organik umum. Medan: Graha Ilmu press
Corpion, Tias.1013. [online] http://tiascorpion4kira.blogspot.com/2013/11/laporan-
prktikum-kimia-organik-1.html diakses pada tanggal 18 november 2016

Satrohamidjojo, Hardjono. 2010. kimia organik dasar. Jakarta: Gajah Mada


University Press

at January 14, 2017

Share

No comments:

Post a Comment

‹ Home ›
View web version

berteman yuck...
Nathan Bulang
View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai