Hasil uji hantaran listrik dari larutan elektrolit kuat (kiri), elektrolit lemah
(tengah), dan larutan non elektrolit (kanan)
(Sumber: Kotz, John C., Treichel, Paul M., & Townsend, John R. 2012.
Chemistry & Chemical Reactivity (8th edition). California: Brooks/Cole)
Pada umumnya semua senyawa ionik yang mudah larut dalam air, seperti NaCl,
KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, dan NaOH adalah elektrolit kuat. Namun,
untuk senyawa ionik yang cenderung sukar larut dalam air seperti CaC2O4,
SrCO3, BaSO4 dan AgCl, daya hantarannya akan cenderung lebih lemah.
2. Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri dari satuan-satuan diskrit yang
disebut molekul-molekul, yang terdiri dari beberapa atom nonlogam yang
berikatan kovalen. Senyawa kovalen ada yang bersifat polar dan adapula yang
nonpolar. Senyawa kovalen polar ada yang dapat mengalami ionisasi bila
dilarutkan dalam air, sehingga membentuk ion-ion bebas yang dapat
menghantarkan listrik misalnya HCl, H2SO4, H2C2O4, CH3COOH, dan NH3.
Senyawa-senyawa tersebut merupakan zat elektrolit. Berikut beberapa contoh
persamaan reaksi yang dapat dituliskan dari proses pelarutan beberapa senyawa
kovalen polar terionisasi oleh air.
Namun, adapula senyawa kovalen polar yang tidak dapat terionisasi, misalnya
aseton, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik. Semua senyawa kovalen
nonpolar, seperti Br2 dan CH4, juga tidak dapat terionisasi. Jadi, senyawa
kovalen polar yang tidak terionisasi dan senyawa kovalen nonpolar merupakan
zat non elektrolit.
Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit
Lemah
Perbedaan utama larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah adalah daya
hantarnya ketika konsentrasi kedua jenis elektrolit sama. Pada elektrolit kuat,
elektrolit dapat terurai sempurna atau hampir sempurna menjadi ion-ion dalam
pelarutnya. Contoh larutan elektrolit kuat yaitu senyawa-senyawa garam mudah
larut dalam air, basa kuat, dan asam kuat, seperti NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2,
(NH4)2S, NaOH, Ba(OH)2, HCl, dan H2SO4. Sedangkan, pada elektrolit lemah,
elektrolit hanya dapat terurai sebagian kecil menjadi ion-ion dalam pelarutnya.
Contoh larutan elektrolit lemah yaitu senyawa-senyawa asam lemah dan basa
lemah, seperti H2C2O4, CH3COOH, N2H4, dan NH3. Secara kuantitatif, kuat
lemahnya elektrolit dapat dinyatakan sebagai derajat ionisasi / derajat disosiasi,
α.
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut
adalah zat yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut
mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan
solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi )
komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak
dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent. Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat
berupa padatan atau gas asal dapat melarutkan zat lain. Sistem semacam ini
disebut sistem dispersi. Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi seperti pelarut
disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan seperti zat terlarut disebut
cair sebab reaksi kimia dalam keadaan padat atau gas memerlukan energi dan
teknologi yang relatif mahal karena terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Adapun
reaksi kimia dalam larutan relative murah karena dapat terjadi pada suhu dan tekanan
relatif rendah, sehingga tidak memerlukan perangkat alat yang berteknologi tinggi.
Zat-zat yang dilarutkan dapat memiliki sifat-sifat yang sama atau berbeda
dengan sifat-sifat zat sebelum dicampurkan. Contoh, NaCl adalah zat padat ionic yang
jika dilarutkan dalam pelarut air, sifat kovalennya hilang yang kemudian berubah
menjadi ionik.
Beberapa sifat yang terkait dengan pencampuran zat untuk membentuk larutan
diantaranya adalah larutan elektrolit dan non elektrolit, sifat koligatif larutan yang
bergantung pada molaritas zat bukan pada jenisnya, dan sifat yang lebih penting
Ada beberapa alasan praktis untuk membuat larutan. Pertama, banyak reaksi-
anorganik semuanya berlangsung dalam larutan. Kedua, reaksi kimia dalam larutan
tidak memerlukan reaktor yang tahan terhahadap suhu dan tekanan tinggi sebab
reaksi dalam larutan berlangsung pada suhu relatif rendah dan tekanan atmosfer.[1]
Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu sistem
homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya
tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang
heterogen disebut campuran. Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang
mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau gas dengan kata lain larutan
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang
utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan komponen minornya
merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih
Semua gas bersifat dapat bercampur dengan sesamanya, karena itu campuran gas
adalah larutan.
Jenis-jenis larutan
Pada larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairan
atau gas. Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam
membedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecil dari
pelarut. Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut, sukar untuk memutuskan
manakah pelarut mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir ini, Anda dapat sebut
Tabel 1.1
Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya
bersifat homogen. Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak
dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan air
kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya
sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara
pasir dan air. Anda bisa menambahkan sendiri contoh-contonya. Untuk air kopi kita
molekulnya. Jika NaCl terlarut dalam air, masing-masing ion Na+ dan ion Cl- terhidrasi
oleh molekul-molekul air dan bergerak secara bebas keseluruh medium larutan. Jika
glukosa atau etanol larut dalam air, zat-zat tersebut tidak terdapat dalam bentuk ion,
melainkan sebagai molekul. Zat-zat yang didalam air membentuk ion-ion dinakan zat
didalam pelarut air berupa molekul disebut zat nonelektrolit dan larutan yang
Alat untuk menguji apakah larutan itu bersifat elektrolit atau tidak disebutelektrolit
tester.
Masukan dua batang logam, (misalkan tembaga) kedalam larutan. Keduanya tidak
menjadi Larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah
1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung
gas dalam larutan .Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian
lampu) disusun, dan kemudian dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu menyala.
Ini membuktikan bahwa pada gambar listrik mengalir melalui larutan elektrolit.
Beberapa macam larutan elektrolit yaitu berupa asam, basa kuat dan garam.
Dalam keadaan murni, asam merupakan senyawa kovalen tetapi jika dilarutkan
Umumnya, basa merupakan senyawa ionic, kecuali NH3 adalah basa yang dalam
keadaan murni berupa senyawa kovalen dan didalam air terurai menjadi ion-ionnya.
didalam air, ion-ion garam akan melepaskan diri dari kisi-kisi Kristal yang selanjutnya
larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Elektrolit kuat dengan daya hantar
yang besar. Contohnya larutan asam kuat, basa kuat dan garam. Dan elektrolit lemah,
HCl CH2COOH
H2SO4 HF
HNO3 HNO2
HClO4 NH3
(terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik,
maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai
dengan anak panah satu arah ke kanan, dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α
= 1).
1) Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
2) Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH,
3) Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI,
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup
ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal
ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga
dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam
persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-
balik), dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1).
2. Larutan Non-Elektrolit
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu
tidak menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada
lampu) disusun, dan kemudian dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu tidak
menyala. Ini membuktikan bahwa pada gambar tidak mengalir melalui larutan non
elektrolit.
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit.
Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak
1. Larutan urea
2. Larutan sukrosa
3. Larutan glukosa
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu
tidak menyala
5. Derajat ionisasi = 0
Larutan Ureautan – √ – √
Larutan Anomia – √ √ –
Laruran HCL √ – √ –
Larutan Cuka – √ √ –
Air aki √ – √ –
Larutan alcohol – √ – √
Air laut √ – √ –
Larutan H2S – √ √ –
Air Kapur √ – √ –
Larutan Glukosa – √ – √
- Terionisasi sebagian
- Menghantarkan arus CH3COOH –> H+ +
listrik CH3COOH-
Elektolit CH3COOH, N4OH,
- Lampu menyala HCN –> H+ + CN-
Lemah HCN, dan Al(OH)3
redup Al(OH)3 –> Al3+ +
- Terdapat gelembung OH-
gas
- Tidak terionisasi
- Tidak menghantarkan C6H12O6 C6H12O6
Non arus listrik C12H22O11 C12H22O11
Elektrolit - Lampu tidak menyala CO(NH2)2 CO(NH2)2
- Tidak terdapat C2H5OH C2H5OH
gelembung gas
Teori ionisasi
Pada Tahun 1887, seorang ilmuwan Swedia yang bernama Svante August
menghantarkan arus listrik, karena dalam larutan elektrolit tersebut terdapat ion-ion
yang dapat bergerak bebas. Ion-ion inilah yang dapat menghantarkan arus listrik.
Untuk lebih memahami teori Arhennius ini, coba perhatikan gambar di atas!
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa arus listrik mengalir melalui larutan
dikarenakan larutan tersebut terion menjadi ion Ca2+ yang bergerak menuju katoda
oleh partikel bermuatan yang disebut ion. Ion positif tertarik ke katoda (-) dan ion
negative ke anoda (+). Totalnya merupakan perpindahan muatan dari suatu kutub ke
kutub lain. Karena adanya perbedaan muatan. Aliran ion inilah yang menyebabkan
Listrik dapat mengalir dari dua medium, yaitu logam dan larutan. Dalam
logam, listrik diantarkan oleh electron bermuatan negatif yang bergerak sehingga
disebut penghantar elektronik. Dalam larutan, listrik dihantrakan oleh ion yang
Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam suatu larutan disebut proses
ionisasi. Proses ionisasi merupakan salah satu cara menunjukan pembentukan ion-ion,
umumnya ditulis tanpa melibatkan molekul air atau pelarut, namun terkadang molekul
air dituliskan juga. Misalnya HCl yang dilarutkan dalam air dapat ditulis dalam dua
persamaan:
Pada mulanya hantaran listrik larutan ditentukan dengan mengukur kuat arus
yang melalui larutan. Kemudian diketahui bahwa cara ini mengandung kesalahan,
karena arus listrik dalam larutan menimbulkan polariasi, yaitu penumpukan ion pada
elektroda. Ini dapat diatasi dengan arus bolak balik dan mengukur tahanan larutan.
Senyawa seperti glukosa, etanol, gula tebu dan larutan urea dalam bentuk
padatan, lelehan maupun larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak
a. Senyawa ionik
Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk padat atau
kering.Misalnya NaCl dan NaOH. NaCl tersusun dari ion Na+ dan ion Cl¯ sedangkan
listrik karena ion-ion yang terikata dengan kuat, sehingga tidak ion-ion tersebut tidak
mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Namun apabila senyawa ionik
dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air, maka senyawa ionik adalah suatu
elektrolit. Hal ini disebabkan ion-ion yang awalnya terikat kuat pada kisi terlepas
kemudian segera masuk dan menyebar dengan air sebagai medium untuk bergerak.
Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang yang dapat larut dalam
pelarut polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit.Tetapi
lelehan senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding
larutannya.
Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat
dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih mudah atau lebih
cepat bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda potensial.
2. Zat terlarut senyawa kovalen, tetapi dalam air terurai menjadi ion, seperti HCl dan
H2SO4
3. Zat terlarut senyawa kovalen, tetapi bereaksi dengan air sehingga membentuk ion
murni tidak dapat menghantarkan arus listrik.Tetapi senyawa kovalen polar dapat
menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.Hal ini
disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-
ion.
Misalnya senyawa kovalen polar mampu membentuk ion di dalam air sehingga
dapat menghantar arus listrik.Tetapi senyawa kovalen polar tidak mampu membentuk
ion di dalam benzena sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.HCl, NH3 dan
BAB III
PENUTUP
11. Simpulan
sedangkan larutna yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan
non elektrolit.
3. Jika diuji dengan elektrolit, maka pada larutan elektrolit kuat akan
terlihat gejala yaitu lampu menyala terang dan banyak gelembung gas.
redup dan terdapat gelembung gas atau hanya terdapat gelempbung gas tanpa
nyala lampu. Larutan non elektrolit mempunyai gelembung gas dan tidak
(α). Jika
6. Zat elektrolit kuat dalam air menggion secara sempurna, sedangkan zat
7. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar yang
mengalami pengionan.
22. Saran
Untuk Kampus
Diharapkan penambahan buku lebih banyak lagi dalam pembahasan larutan elektrolit
Untuk Dosen
Diharapkan ibu/bapak bisa menjelaskan rinci lagi mengenai larutan elektrolit dan non-
elektrolit.
Untuk Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang larutan elektrolit