Anda di halaman 1dari 13

MEMAHAMI DALIL KEUTAMAAN MEMBACA SHOLAWAT DAN

MANAQIB
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aswaja II

Disusun oleh:
1. Jihan Suwari Yanti : D24180042
2. Rizky Isroatul Munawaroh : D24180056
3. Dita Sri Rahayu : D24180060

Dosen Pembimbing :
Nur Azzah Fathin, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NU SIDOARJO
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
Anugerah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Memahami Dalil
Keutamaan Membaca Sholawat dan Manaqib” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Aswaja 2.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju jalan yang terang benderang
yakni ad-dinul islam wal iman.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari Ibu Dosen yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen yang
berperan dalam penyusunan makalah.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Sidoarjo, 22 Oktober 2019

Kami

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. 1

Daftar Isi ........................................................................................................................ 2

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................ 3

1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 3


1.2 Rumusan masalah .................................................................................................... 3
1.3 Tujuan penulisan...................................................................................................... 4

Bab II Pembahasan ........................................................................................................ 5

2.1 Menjelaskan adanya syafaat, karomah dan barakah ............................................. 5


2.2 Menjelaskan dalil keutamaan sholawat san manaqib Aulia’ ................................ 7
2.3 Mempraktikkan macam-macam bacaan sholawat ................................................. 8
2.4 Mempraktikkan macam-macam bacaan manaqib ................................................. 9

Bab III Penutup ............................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 11
3.2 Saran......................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ............................................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manaqib menurut bahasa berarti sejarah atau riwayat yang bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Menurut istilah riwayat hidup orang yang sudah dikenal
kebaikannya pada Allah, maupun kep
ada sesam manusia. Karena manaqib itu menceritakan kebaikan-kebaikan, maka
menurut istilah adalah riwayat hidup orang yang sudah dikenal kebaikannya pada Allah,
maupun kepada sesama manusia. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa sebenarnya
manaqib itu tidak terbatas pada seseorang atau orang tertentu. Akan tetapi yang berkembang
di kalangan warga NU adalah manaqib Syaikh Abdul Qodir Al Jailani.
Dzikir Manaqib merupakan salah satu wujud kegiatan keagamaan yang dilakukan
masyarakat muslim, pada akhirnya menjadi sebuah rutinitas ritual pada momen-momen
tertentu, yang merupakan proses akulturasi antara budaya lokal dengan Islam. Hal inilah
yang terlihat pada kegiatan dzikir manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani.
Majelis dzikir merupakan tempat yang paling bersih, mulia,bermanfaat dan tinggi
derajatnya, merupakan tempat yang paling bernilai dan agung menurut Allah. Majelis dzikir
juga majelis para malaikat, karena bagi mereka, tidak ada tempat didunia selain tempa yang
disebut nama Allah didalamnya. Selain itu, majelis dzikir juga menyelamatkan hamba dari
perkataan-perkataan buruk serta menyadarkan diri dari penyesalan dosa di hari kiamat.
Tujuan diadakan dzikir manaqib ini adalah mengajak masyarakat supaya gemar
berdzikir, dengan tidak membedakan dari golongan manapun. Maka apabila seseorang telah
merasa senang dan akrab dengan dzikrullah (ketika hidup di dunia), hakikatnya adalah
dzikir terus menerus yang disertai dengan kehadiran hati sehingga akan membawa pengaruh
yang bermanfaat bagi pendzikir terhadap ketenangan hati.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana adanya syafaat, karomah dan barakah nya manaqib dan sholawat ?
2. Bagaimana dalil keutamaan membaca sholawat dan manaqib ?
3. Bagaimana mempraktikkan macam-macam bacaan sholawat ?
4. Bagaimana mempraktikkan macam-macam bacaan kitab manaqib ?

3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya syafaat, karomah dan barakahnya manaqib dan sholawat.
2. Untuk mengetahui dalil keutamaan membaca sholawat dan manaqib.
3. Untuk mengetahui bagaimana mempraktikkan macam-macam bacaan sholawat.
4. Untuk mengetahui bagaimana mempraktikkan macam-macam bacaan kitab manaqib.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Syafaat, Karomah dan Barakah Manaqib

A. Syafaat
Pengertian syafaat adalah kata as-syafa’ah diambil dari kata ‫ﺸ ْﻔ ُﻊ‬
‫ اﻟ ﱠ‬as-syaf’u yang
artinya adalah lawan dari kata ‫ اﻟ ِﻮﺗْ ُﺮ‬al-witru (ganjil), yaitu menjadikan yang ganjil
menjadi genap ‫ﺸ ْﻔ ُﻊ‬
‫( اﻟ ﱠ‬as-syaf’u), seperti anda menjadikan satu menjadi dua dan tiga
menjadi empat. Demikian menurut arti “lughawinya”.
Adapun menurut istilah, syafa’at adalah penengah (perantara) bagi yang lain
dengan mendatangkan suatu kemanfaatan atau menolak suatu kemudharatan.
Maksudnya, syafi’ (pemberi syafa’at) itu berada di antara masyfu lahu (yang diberi
syafa’at) dan masyfu’ ilaih (syafa’at yang diberikan) sebagai wasithah (perantara) untuk
mendatangkan keuntungan (manfaat) bagi masyfu’ lahu atau menolak mudharat
darinya.
Syafaat membaca Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani, pada saat pembacaan
manaqib dengan mengamalkan membacanya. Jika dikehendaki tentu harapanya adalah
agar memperoleh manfaat syafaat dari manqib tersebut, dan harapan keberkahan dalam
kehidupan, sehat jasmani dan rohani di dunia wal akhiroh.
Rasulullah Saw telah bersabda bahwa “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail
telah berkata kepadaku.”
Berkata Jibril As : “wahai Rasulullah barang siapa yang membaca shalawat ke
atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan
akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.”
Berkata pula Isrofil As : “mereka yang bersholawat kepadamu akan aku sujud
kepada Allah Swt dan tidak akan mengangkat kepala ku sehingga Allah mengampuni
orang itu (yang bersholawat).”
Berkata pula Mikail As : “mereka yang bersholawat keatas kamu akan aku beri
mereka itu minum dari telagamu.”
Malaikat Izrail As pula berkata : “bagi mereka yang bersholawat ke atasmu,
akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh
para nabi-nabi.”

5
B. Karomah
Karomah ialah kemuliaan, kehormatan dan anugerah. Secara istilah, karomah
merupakan kejadian-kejadian luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada para
waliyullah., yakni hamba Allah yang sholeh dan taat kepada-Nya.
Karomah asror shalawat adalah sarana pelindungan gaib agar tidak di lihat
musuh, orang jahat. Srana mengambil benda pusaka atau harta berharga. Sarana pelaris
usaha, sarana memperlancar rezeki. Sarana menghilangkan kesialan diri. Sarana
memikat lawan jenis. Sarana memudahkan jodoh. Sarana keselamatan di darat, udara
dan laut serta terhindar dan terlepas dari marabahaya. Sarana dihormati oleh semua
makhluk yang ada di langit dan di bumi. Sarana agar terbuka dan doa itu akan
dikabulkan oleh Allah.
C. Barakah
Pembacaan Manaqib diharapkan dapat mendapatkan limpahan barakah atau
kebaikan dari Allah Swt. Mengapa demikian ? sebab di dalam kitab manaqib Syekh
Abdul Qodir Al Jailani terdapat auto biografi (catatan perjalanan kehidupan) tentu saja
didalamnya terdapat sejarah, nasehat, perilaku yang bisa dijadikan teladan dari Syekh
Abdul Qodir Al Jailani. Barokah manaqib dengan mengikuti pembacaan manaqib
insyallah merupakan salah satu jalan tempuh utuk memperoleh rahmat dan karunia allah
dengan cepat. Sebab, dengan manaqib ini kita dapat mengenal, memahami, serta
menyelami karakter serta sifat-sifat wal allah yang tujuan akhirnya adalah utuk
diteladani.
Barokah manaqib dengan mengikuti pembacaan manaqib insyallah merupakan
salah satu jalan tempuh utuk memperoleh rahmat dan karunia allah dengan cepat. Sebab,
dengan manaqib ini kita dapat mengenal, memahami, serta menyelami karakter serta
sifat-sifat wal allah yang tujuan akhirnya adalah utuk diteladani.
Doa tidak akan naik ke langit tanpa melewati sebuah pintu atau tirai. Dengan
senantiasa bersholawat dan dzikrullah, dapat membunuh nfsu amarah dan kemudian hati
dan ruh kita menjadi tenang dan damai. Kedaimaian masuk ke dalam hatimu.

D. Manfaat Manaqib
1. Untuk mendapat keberkahan dari pembacaan manaqib dan hubungan dari
masyarakat sekitar menjadi semakin rukun serta semakin erat tali persaudaraan
diantara mereka. Hal tersebut didasarkan adanya keyakinan bahwa Syaikh ‘Abdul
Qadir al-Jailani’ adalah wali quthub yang sangat istimewa, yang dapat
mendatangkan berkah dalam kehidupan seseorang.
6
2. Biasanya para jamaah membawa botol yang berisi air dan mendekatkan kepada
imam atau pemimpin acara tersebut dengan tujuan mendapat berkah dari do’a-do’a
yang dibaca dan sewaktu air itu diminum dapat menjadi air yang berkah
dan menyehatkan bagi tubuh.
3. Manafaat lain mendatangkan banyak manfaat seperti kesuksesan usaha, terkabulnya
do’a dan berkah-berkah lain sesuai dengan kepentingan masing-masing.
4. Acara tersebut biasanya diselenggarakan dalam rangka selametan, tasyakuran dan
kegiatan lainnya, dapat disimpulkan bahwa acara tersebut sebagai simbol atau
wujud bentuk syukur kita atas limpahan rezeki yang diberi Allah SWT dan
disadaqahkan kepada sesama muslim yang mengikuti kegiatan tersebut.

2.2 Dalil Keutamaan Membaca Sholawat dan Manaqib

A. Dalil Keutamaan Membaca Sholawat


Al-quran :
Surah Al-Ahzab ayat 56
Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya”.
Makna shalawat dari Allah Ta’ala kepada hamba-Nya adalah limpahan rahmat,
pengampunan, pujian, kemualian dan keberkahan dari-Nya. Ada juga yang
mengartikannya dengan taufik dari Allah Ta’ala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari
kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya:

{‫ﻮر َوﻛَﺎنَ ﺑِ ْﺎﻟﻤ ُْﺆﻣِ ﻨِﯿﻦَ َرﺣِ ﯿﻤًﺎ‬


ِ ‫ت إِ َﻟﻰ اﻟﻨﱡ‬ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ُﻜ ْﻢ َو َﻣﻼﺋِ َﻜﺘُﮫُ ِﻟﯿ ُْﺨ ِﺮ َﺟ ُﻜ ْﻢ ﻣِ ﻦَ ﱡ‬
ِ ‫اﻟﻈﻠُ َﻤﺎ‬ َ ‫} ُھ َﻮ اﻟﱠﺬِي ﯾُﺼَﻠِّﻲ‬

“Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya (dengan


memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang
yang beriman” (QS al-Ahzaab:43).

B. Dalil Keutamaan Membaca Manaqib

Manaqiban termasuk perbuatan baik yang mendorong seseorang untuk selalu


mencintai dan meneladani para ulama’ dan auliya’. Hal ini sangat dianjurkan dalam
agama sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an Surah at – Taubah ayat 119 :

(١١٩) ‫ﯾﺎ ﯾﮭﺎ اﻟﺬﯾﻦ اﻣﻨﻮا اﺗﻘﻮا ﷲ وﻛﻮﻧﻮا ﻣﻊ اﻟﺼﺪﻗﯿﻦ‬

7
Artinya : Wahai orang – orang yang beriman ! Bertakwalah kepada Allah, dan
bersamalah kamu dengan orang – orang yang benar. ( Q.S. at – Taubah / 9 : 199 ).

Dalam sebuah hadis riwayat al – Bukharin Muslim Rasulullah saw. bersabda :

‫ﻣﻦ اﺣﺐ ﺷﯿﺌﺎ ﻛﺜﺮ ذﻛﺮه‬

Artinya : “ barang siapa mencintai sesuatu, akan banyak menyebutnya. “ ( H.R. Bukhari
Muslim ).

Berdasarkan ayat dan hadist tersebut, mencintai ulama dan auliya akan dapat
menambah kebaikan karena sudah menjadi watak manusia jika dia mencintai seseorang
niscaya akan mengikuti semua akhlak, kepribadian, perilaku, dan amaliyahnya.
Misalnya dalam manaqib Syaikh Abdul Qodir Al Jailani disebutkan bahwa beliau hidup
sederhana, ahli ibadah dan suka membantu orang lain.

“sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-


orang yang mempunyai akal...” (QS. Yusuf [12] : 111).

2.3 Mempraktikkan Macam-macam bacaan sholawat.


A. Macam-macam Sholawat
1. Sholawat Nariyah

‫ﻀﻰ ِﺑ ِﮫ‬ َ ‫ب َوﺗ ُ ْﻘ‬ ُ ‫ج ِﺑ ِﮫ ْاﻟ ُﻜ َﺮ‬ ُ ‫ﺻ َﻼة ً َﻛﺎﻣِ ﻠَﺔً َو َﺳ ِﻠّ ْﻢ َﺳ َﻼ ًﻣﺎ ﺗ َﺎﻣﺎ َﻋﻠَﻰ َﺳ ِﯿّ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ِﺪ اﻟّﺬِي ﺗ َ ْﻨ َﺤ ﱡﻞ ِﺑ ِﮫ ْاﻟﻌُﻘَﺪ ُ َوﺗَ ْﻨﻔ َِﺮ‬
َ ‫ﺻ ِّﻞ‬َ ‫أﻟﻠّ ُﮭ ﱠﻢ‬
‫ﻲ ُﻛ ِّﻞ َﻟ ْﻤ َﺤ ٍﺔ َوﻧَﻔ ٍَﺲ‬ْ ِ‫ﺻﺤْ ﺒِ ِﮫ ﻓ‬َ ‫ِﺐ َو ُﺣ ْﺴﻦُ ْاﻟﺨ ََﻮاﺗ ِِﻢ َوﯾُ ْﺴﺘ َ ْﺴﻘَﻰ ْاﻟﻐَ َﻤﺎ ُم ﺑِ َﻮﺟْ ِﮭ ِﮫ ْاﻟﻜ َِﺮﯾ ِْﻢ َو َﻋ َﻠﻰ آ ِﻟ ِﮫ َو‬ ُ ‫اﻟﺮﻏَﺎﺋ‬ ‫ْاﻟ َﺤ َﻮاﺋِ ُﺞ َوﺗُﻨَﺎ ُل ﺑِ ِﮫ ﱠ‬
َ‫ﺑِﻌَﺪَ ِد ُﻛ ِّﻞ َﻣ ْﻌﻠُ ْﻮ ٍم ﻟَﻚ‬
“Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari
segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan
husnul khotimah.Dicurahkan air hujan (rahmat) dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga
rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat
beliau, setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan bagiMu”
2. Shalawat Munjiyat

‫ﻀ ْﻲ‬ ِ ‫ت َوﺗ َ ْﻘ‬ِ ‫اﻻ َﻓﺎ‬ٰ ْ ‫ﺻﻼَة ٌ ﺗ ُ ْﻨ ِﺠ ْﯿﻨَﺎ ِﺑ َﮭﺎ ِﻣ ْﻦ َﺟ ِﻤﯿْﻊ ْاﻻَ ْھ َﻮا ِل َو‬
ِ َ ‫ﻋ ٰﻠﻰ‬
َ ‫ﺳ ِﯿّ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ َ ‫ﺻ ِّﻞ‬َ ‫اَﻟﻠﱣ ُﮭ ﱠﻢ‬
‫ت َوﺗ َْﺮ َﻓﻌُﻨَﺎﺑِ َﮭﺎ ِﻋ ْﻨﺪَ َك ا َ ْﻋﻠَﻰ‬ َ ُ‫ت َوﺗ‬
َ ‫ﻄ ِ ّﮭ ُﺮﻧَﺎﺑِ َﮭﺎ ِﻣ ْﻦ َﺟ ِﻤﯿ ِْﻊ اﻟ‬
ِ ‫ﺴ ِﯿّﺌ َﺎ‬ ِ ‫ﺎﺟ ِﻤﯿ َﻊ ْاﻟ َﺤﺎ َﺟﺎ‬ َ ‫ﻟَﻨَﺎﺑِ َﮭ‬
ِ‫ت ﻓِﻰ ْاﻟ َﺤ َﯿﺎ ِة َو َﺑ ْﻌﺪَ ْاﻟ َﻤ َﻤﺎت‬ ِ ‫ت ِﻣ ْﻦ َﺟ ِﻤﯿْﻊِ ْاﻟ َﺨﯿ َْﺮا‬ ِ ‫ﺼﻰ ْاﻟﻐَﺎ َﯾﺎ‬ َ ‫ت َوﺗ ُ َﺒ ِﻠّﻐُﻨَﺎ ِﺑ َﮭﺎ اَ ْﻗ‬ِ ‫اﻟﺪ َﱠر َﺟﺎ‬
Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan tunjiinaa bihaa min

8
jamii'il-ahwaali wal-aafaati wa taqdhii lanaa bihaa jamii'al-haajaati wa tuthahirunaa
bihaa min jamii'is-sayyi'aati wa tarfa'unaa bihaa 'indaka a'lad-darajaati wa
tuballigunaa bihaa aqshal-gaayaati min jamii'il-khairaati fil-hayaati wa ba'dal-
mamaati
Artinya : Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi
Muhammad Saw yang melaluinya Engkau akan menyelamatkan kami dari semua
keadaan yang menakutkan dan membahayakan, dengan rahmat itu Engkau akan
mendatangkan semua hajat kami dan membersihkan semua keburukan kami,
mengangkat kami pada derajat tertinggi , menyampaikan kami pada puncak tujuan,
dari semua kebaikan di waktu hidup dan sesudah mati.

3. Shalawat Nabi

َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ‬
‫ﺻ ِّﻞ َﻋﻠَﻰ َﺳ ِﯿّ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ ا َ ِل َﺳ ِﯿّ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ ا َ ْھ ِﻞ َﺑ ْﯿ ِﺘ ِﮫ‬

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, kepada
keluarganya dan kepada penghuni rumahnya (ahlil bait).”

2.4 Mempraktikkan Macam-macam Bacaan Manaqib


Dalam kegiatan manaqiban biasanya diawali dengan membaca surah al fatihah yang
pahalanya dihadiahkan kepada Nabi Muhammad saw.,para sahabat, para tabi’in, para
auliya’, para ulama’, para kaum muslimin, khususnya kepada Syaikh Abdul Qodir Al
Jailani.
Sesudah membaca surah al fatihah diteruskan dengan membaca ayat – ayat al qur’an,
istighasah, tahlilan dan dilanjutkan dengan membaca manaqib Syaikh Abdul Qodir Al
Jailani. Kemudian diakhiri dengan membaca do’a yang dibaca bersama – sama sebagai
berikut :

‫ اﻏﯿﺜﻮﻧﺎ ﻻﺟﻞ ﷲ‬# ‫ﻋﺒﺎ دا ﷲ رﺟﺎل ﷲ‬

‫ ﻋﺴﻰ ﻧﺤﻈﻰ ﺑﻔﻀﻞ ﷲ‬# ‫وﻛﻮﻧﻮا ﻋﻮﻧﻨﺎ‬

‫ وﯾﺎ ﺳﺎ دات وﯾﺎ اﺣﺒﺎب‬# ‫وﯾﺎ اﻗﻄﺐ وﯾﺎ اﻧﺠﺎب‬

‫ ﺗﻌﺎ ﻟﻮا واﻧﺼﺮوا‬# ‫واﻧﺘﻢ ﯾﺎ اوﻟﻰ اﻻﻟﺒﺎب‬

Ada 6 macam kitab manaqib pendiri Tarekat Qodiriyah

9
1. Berjudul Bahjat Al Asrar karya Asy Syattanawi. Karya ini merupakan buku biografi
tertua dan terbaik tentang biografi Syeikh Abdul Qodir Al Jailani dan menjadi rujukan
para penulis berikutnya.
2. Khulsah Al Mafakir yang ditulis oleh Al Yafi’i. Kitab ini memuat 200 kisah legenda
dan 40 kisah mistik dari Syeikh Abdul Qodir Al Jailani. Naskah ini kemudian
diadaptasi dalam bahasa Jawa dengan judul Hikayah Abdur Qodir Al Jailani yang
memuat 100 kisah dengan 79 tembang ada di dalamya.
3. Ketiga adalah Ka’alid Al Jawahir. Disusun oleh at Tadifi, dan membahas kehidupan
Syeikh Abdul Qodir dengan sangat runut. Pembahasannya dimulai dari kehidupannya,
keturunannya hingga kisah-kisahnya.
4. Keempat adalah kitab berjudul Natijah At Tahqiq karya Abu Abdillah Muhammad ad
Dilai. Isinya tentang kehidupan dan nasehat-nasehat Syeikh Abdul Qodir Al Jailani.
5. Kitab An Nur Burhani fi Tarjmah al Lujaini ad Dani fi Manaqib Sayyid Abdul Qodir
al Jailani karya Abu Lutfi Muhammad bin Abdurahman al Maraqi.
6. Lubab al Al Ma’ani fi tarajamah Lujain ad-Dani fi Manaqib Sayyidi Syeikh Abdul
Qodir karya Abu Muhammad Salih Mustamir al Hajian al Juwani.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jailani menyajikan tentang kebajikan dan
sifat-sifatnya yang sangat terpuji dari Syeikh Abdul Qodir al Jailani. Di dalamnya
terkandung nilai-nilai moral, intelektual dan spiritual yang layak menjadi
pegangan hidup masyarakat. Dan tersaji pula hikmah dan karomah yang penuh
ilmu, doa juga pendidikan ruhani yang dapat menjadi pelajaran penting bagi umat
Islam Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Salah satu hal yng bisa menambah rasa kecintaan kita kepada para wali adalah
dengan membaca manaqibnya. Dengan membaca manaqibnya kita bisa
mengetahui kesalehan dan kebaikannya, dan hal ini tentunya akan menambah
kecintan kita kepadaNya. Dari sini dapat kita pahami bahwa membaca manaqib
Syeikh Abdul Qodir Al Jailani itu sangat baik karena akan menambah kecintaan
kita kepada beliau, yang notebennya adalah seorang wali Allah, bahkan beliau
disemati gelar sebagai Sulthan al-awliya’ atau pemimpin para wali.
Shalawat dari Allah adalah Rahmat. Bila shalawat itu dari Malaikat atau
manusia maka yang dimaksut adalah doa.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami uraikan. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena sesungguhnya
kesempurnaan itu milik Allah dan kekurangan bagian dari kita. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk memperbaiki makalah
berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan
kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20310380/Manaqib_Syekh_Abdul_Qodir_al_Jaelani
https://www.scribd.com/doc/295053160/35-Manaqib-Syekh-Abdul-Qodir-Jailani

12

Anda mungkin juga menyukai