Job 5 DCP Acc
Job 5 DCP Acc
Abstrak
DCP adalah salah satu prosedur untuk menentukan nilai CBR dan sub base suatu perkerasan
secara tepat dan praktis.Tahapan pelaksanaan DCP dimulai dengan meletakkan penetrometer yang
telah diletakkan di atas permukaan tanah dengan posisi vertikal, kemudian pembacaan mistar dimulai
dengan penunjukan awal (x0). Setelah itu angkat penumbuk sampai menyentuh pemegang, lalu lepaskan
sehingga penumbuk landasan tertumbuk. Tumbukan ini menyebabkan konus menembus tanah/ lapisan
tanah di bawahnya. Setelah terjadi penetrasi baca penunjukan mistar ukur (x1), ulangi sampai mencapai
kedalaman 90 cm atau jumlah tumbukan mencapai 43 kali (90 cm). Jumlah tumbukan yang diperlukan
untuk mencapai kedalaman maksimum 28 cm adalah 26 tumbukan serta tumbukan yang diperlukan
untuk mencapai nilai penetrasi minimm adalah 1 tumbukan kedalaman 3,5 cm. Nilai CBR yang
diperoleh 20 %.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum melakukan pembangunan jalan dan penentuan jenis pondasi, maka
tentunya sangatlah perlu untuk menentukan CBR daripada tanah yang merupakan
tempat pembangunan tersebut. Salah satu cara untuk pmenentukan nilai CBR
tersebut yaitu Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pemeriksaan ini berfungsi untuk
mengetahui nilai CBR sub base suatu perkerasan secara praktis.
25
Xn .......................................................... Pers (II.1)
Xn Xo
3. HASIL PERHITUNGAN
Hasil perhitungan dari pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dilampirkan
dalam tabel 2 dan gambar 2 pada lampiran.
4. INTERPRETASI PERCOBAAN
Pada percobaan DCP kedudukan mistar dan penetrometer harus sejajar sehingga
tidak terjadi kesalahan pengukuran. Pada saat tumbukan telah mencapai batas 90 cm dan
belum mencapai 50 tumbukan, maka percobaan dianggap selesai.
5. PEMBAHASAN
Analisa perhitungan
1. Melakukan penentuan titik yang akan dilakukan DCP-nya
2. Menentukan nilai penetrasi menggunakan rumus :
Penetrasi = Pembacaan DCP pada saat n – Pembacaan DCP mula-mula
Penetrasi 1 = 12 – 8,5 = 3,5 cm
Penetrasi 2 = 15,5 – 8,5 = 7 cm
Penetrasi 3 = 17,6 – 8,5 = 9,1 cm
Penetrasi 4 = 20,1 – 8,5 = 11,6 cm
Penetrasi 5 = 23,2 – 8,5 = 14,7 cm
Penetrasi 6 = 25,8 – 8,5 = 17,3 cm
Penetrasi 7 = 28,4 – 8,5 = 19,9 cm
Penetrasi 8 = 30 – 8,5 = 21,5 cm
Penetrasi 9 = 31,7 – 8,5 = 23,2 cm
Penetrasi 10 = 32,2 – 8,5 = 23,7 cm
Penetrasi 11 = 32,6 – 8,5 = 24,1 cm
Penetrasi 12 = 33,1 – 8,5 = 24,6 cm
Penetrasi 13 = 33,2 – 8,5 = 24,7 cm
Penetrasi 14 = 33,3 – 8,5 = 24,8 cm
Penetrasi 15 = 33,6 – 8,5 = 25,1 cm
Penetrasi 16 = 33,7 – 8,5 = 25,2 cm
Penetrasi 17 = 33,9 – 8,5 = 25,4 cm
6. KESIMPULAN
Jumlah tumbukan yang diperlukan untuk mencapai kedalaman maksimum 28 cm
adalah 26 tumbukan serta tumbukan yang diperlukan untuk mencapai nilai penetrasi
minimm adalah 1 tumbukan kedalaman 3,5 cm. Nilai CBR yang diperoleh 20 %.
7. REFERENSI
1. Braja M. Das.(1995). Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga. Surabaya
2. L.D.Wesley.(1977). Mekanika Tanah, Cetakan VI, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum. Jakarta
3. Penuntun Praktikum Laboratorium Mekanika Tanah (2006), Jurusan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin
8. LAMPIRAN
- Tabel data
- Tabel Perhitungan
- Grafik Pembacaan
- Gambar Alat
- Foto Pelaksanaan