Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Uji Tanah

BATAS CAIR
Abstrak
Batas cair yaitu suatu tanah berupa dari keadaan plastis menjadi keadaan cair.
Konsisitensi dari lempung dan tanah-tanah kohesif lainnya sangat dipengaruhi oleh kadar air dari
tanah. Tanah yang telah lolos saringan no.40 dicampur dengan air suling, lalu dimasukkan ke
mangkok Casagrande, lalu putar alat Liquid Limit dan hitung jumlah ketukan yang diperlukan
untuk menutup celah tanah, lalu ambil sebagian tanah dan masukkan ke dalam oven selama 24
jam untuk menghitung kadar airnya metode yang digunakan dalam penentuan batas cair adalah
ASTM Designation D-4318. Dari hasil pemeriksaan diperoleh nilai batas cair yaitu ( LL ) untuk 25
pukulan sebesar 52,23%.

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsistensi dari lempung dan tanah–tanah kohesif lainnya sangat
dipengaruhi oleh kadar air dari tanah, apabila suatu bubur lempung secara
pelan dikeringkan melalui tahapan dari keadaan cair ke keadaan plastis dan
akhirnya memasuki keadaan semi padat dan keadaan padat. Pada kadar air
yang sangat tinggi, tanah berperilaku sebagai cairan encer yang mengalir dan
tidak dapat mempertahankan bentuk tertentu. Kadar ai paling rendah dimana
tanah dalam keadaan cair disebut batas cair (LL). Percobaan ini berfungsi
untuk menentukan batas cair suatu contoh tanah.

1.2. Maksud dan Tujuan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air dari contoh
tanah pada keadaan plastis ke keadaan cair.

Tujuan dari pemeriksaan ini untuk menentukan batas cair dari suatu
contoh tanah, dimana batas cair didefinisikan sebagai kadar air minimum
dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis, selain
itu untuk menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang
bervariasi.

ROBY SAMBOJA / 172102049


Laporan Praktikum Uji Tanah

2. ALAT&BAHAN YANG DIGUNAKAN&PROSEDUR PERCOBAAN


2.1. Alat yang Digunakan
1. Saringan no.30
2. Plat Kaca 40x40
3. Spatula + kape
4. Alat pengukur batas cair, diciptakan oleh Casagrande
5. Grooving Tool
6. Kontainer atau cawan + tutup
7. Timbangan
8. Oven
9. Spoit air

2.2. Bahan yang Digunakan


1. Tanah lolos saringan no.30
2. Air suling

2.3. Prosedur Percobaan


1. Mengambil contoh tanah yang lolos saringan no.30 lalu letakkan diatas plat
kaca
2. Mengaduk contoh tanah menggunakan spatula sambil menambahkan air
sedikit demi sedikit, sampai didapat campuran yang homogen
3. Membersihkan alat batas cair
4. Mengatur tinggi jatuh mangkok Casagrande sehingga tinggi jatuhnya
dengan landasan adalah 1 cm
5. Setelah didapat campuran yang homogen, mengambil kira-kira 100 gr
contoh tanah dengan spatula lalu dimasukkan ke dalam mangkok
Casagrande, lalu meratakan permukaan dengan spatula sehingga ketebalan
tanah menjadi ½ Inchi
6. Membuat jalur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkok
Casagrande dengan Grooving Tool melalui garis tengah mangkok
Casagrande dengan posisi tegak lurus permukaan mangkok Casagrande

ROBY SAMBOJA / 172102049


Laporan Praktikum Uji Tanah

7. Memutar tuas pemutar dengan kecepatan konstan sampai kedua sisi tanah
bertemu.
8. Menimbang kontainer kosong, kemudian mengambil sampel tanah
secukupnya dalam mangkok Casagrande lalu dimasukkan ke kontainer
kemudian ditimbang
9. Contoh tanah dalam kontainer dioven selama 24 jam, kemudian
didinginkan beberapa saat, lalu ditimbang untuk mengetahui kadar airnya
10. Percobaan dilakukan 4 kali dengan kadar air yang berbeda dengan ketukan
6-13, 14-24, 26-30, dan 31-39

3. HASIL PERHITUNGAN
Hasil perhitungan dari pemeriksaan batas cair dilampirkan dalam bentuk
tabel dan dalam bentuk grafik hubungan kadar air dan jumlah pukulan pada grafik.

4. INTERPRETASI PERCOBAAN
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa batas cair dari tanah yang diuji pada
pukulan ke 25 adalah 51.70 %, mengindikasikan bahwa tanah lempung anorganis
dan tanah subur dengan plastisitas tinggi.

5. PEMBAHASAN
5.1.Analisa Perhitungan
Rumus untuk mencari kadar air (w) :

Ww
w  100% ................................................................(IX.1)
Wd

Dimana :

w = Kadar Air

WL = Batas Cair

WN = Kadar Air pada pukulan N

ROBY SAMBOJA / 172102049


Laporan Praktikum Uji Tanah

N = Batas Pukulan

n = Pukulan yang mendekati pukulan ke-25

WW = Berat Air

Wd = Berat Tanah Kering

Penyelesaian :

Cawan A (14 Tumbukan) = ( 10.1 : 17.8 ) x 100% = 56.74 %

Cawan B (23 Tumbukan) = ( 10.4 : 18.7 ) x 100% = 55.1 %

Cawan C (30 Tumbukan) = ( 7.6 : 14.7 ) x 100% = 51.70 %

Cawan D (38 Tumbukan) = ( 4.8 : 12 ) x 100% = 40 %

Rumus untuk mencari batas cair :


0 ,12
N
WL  W N    ………………………………………(IX.2)
 25 

Penyelesaian :
0 ,12
 23 
W L  55.1   
 25 

= 55.1 x 0,99

= 85,5 %

Batas cair didapat pada pukulan 25

LL = - 0.2026 x Ln(25) + 57.296

5.2 Analisa Hasil

ROBY SAMBOJA / 172102049


Laporan Praktikum Uji Tanah

Nilai kadar air dan jumlah pukulan dimasukkan kedalam grafik


hubungan keduanya akan didapatkan suatu kurva dengan persamaan Regresinya
y =- 0.2026 x Ln(25) + 57.296, lalu x diganti dengan 25 sesuai dengan jumlah
pukulan yang ditentukan, maka akan didapat batas cair sebesar 52,23%

6. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus dan grafik hubungan
antara nilai kadar air dan jumlah pukulan diperoleh bahwa batas cair dari tanah yang
diuji pada pukulan ke 25 adalah 52,23%, mengidentifikasikan bahwa tanah lempung
anorganis dan tanah subur dengan plastisitas tinggi.

7. REFERENSI
1. Braja M. Das.(1995). Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga. Surabaya
2. L.D.Wesley.(1977). Mekanika Tanah, Cetakan VI, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum. Jakarta
3. Josep E.Bowles(1984),Sifat – sifat fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi Kedua,
Penerbit Erlangga, Jakarta.

8. LAMPIRAN
- Tabel Perhitungan
- Grafik Hasil Perhitungan
- Gambar Alat
- Foto Pelaksanaan

ROBY SAMBOJA / 172102049


Laporan Praktikum Uji Tanah

RISKA DEWI LESTARI / 1521040004

Anda mungkin juga menyukai