Job 10 Batas Cair Acc
Job 10 Batas Cair Acc
BATAS CAIR
Abstrak
Batas cair yaitu suatu tanah berupa dari keadaan plastis menjadi keadaan cair.
Konsisitensi dari lempung dan tanah-tanah kohesif lainnya sangat dipengaruhi oleh kadar air dari
tanah. Tanah yang telah lolos saringan no.40 dicampur dengan air suling, lalu dimasukkan ke
mangkok Casagrande, lalu putar alat Liquid Limit dan hitung jumlah ketukan yang diperlukan
untuk menutup celah tanah, lalu ambil sebagian tanah dan masukkan ke dalam oven selama 24
jam untuk menghitung kadar airnya metode yang digunakan dalam penentuan batas cair adalah
ASTM Designation D-4318. Dari hasil pemeriksaan diperoleh nilai batas cair yaitu ( LL ) untuk 25
pukulan sebesar 52,23%.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsistensi dari lempung dan tanah–tanah kohesif lainnya sangat
dipengaruhi oleh kadar air dari tanah, apabila suatu bubur lempung secara
pelan dikeringkan melalui tahapan dari keadaan cair ke keadaan plastis dan
akhirnya memasuki keadaan semi padat dan keadaan padat. Pada kadar air
yang sangat tinggi, tanah berperilaku sebagai cairan encer yang mengalir dan
tidak dapat mempertahankan bentuk tertentu. Kadar ai paling rendah dimana
tanah dalam keadaan cair disebut batas cair (LL). Percobaan ini berfungsi
untuk menentukan batas cair suatu contoh tanah.
Tujuan dari pemeriksaan ini untuk menentukan batas cair dari suatu
contoh tanah, dimana batas cair didefinisikan sebagai kadar air minimum
dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis, selain
itu untuk menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang
bervariasi.
7. Memutar tuas pemutar dengan kecepatan konstan sampai kedua sisi tanah
bertemu.
8. Menimbang kontainer kosong, kemudian mengambil sampel tanah
secukupnya dalam mangkok Casagrande lalu dimasukkan ke kontainer
kemudian ditimbang
9. Contoh tanah dalam kontainer dioven selama 24 jam, kemudian
didinginkan beberapa saat, lalu ditimbang untuk mengetahui kadar airnya
10. Percobaan dilakukan 4 kali dengan kadar air yang berbeda dengan ketukan
6-13, 14-24, 26-30, dan 31-39
3. HASIL PERHITUNGAN
Hasil perhitungan dari pemeriksaan batas cair dilampirkan dalam bentuk
tabel dan dalam bentuk grafik hubungan kadar air dan jumlah pukulan pada grafik.
4. INTERPRETASI PERCOBAAN
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa batas cair dari tanah yang diuji pada
pukulan ke 25 adalah 51.70 %, mengindikasikan bahwa tanah lempung anorganis
dan tanah subur dengan plastisitas tinggi.
5. PEMBAHASAN
5.1.Analisa Perhitungan
Rumus untuk mencari kadar air (w) :
Ww
w 100% ................................................................(IX.1)
Wd
Dimana :
w = Kadar Air
WL = Batas Cair
N = Batas Pukulan
WW = Berat Air
Penyelesaian :
Penyelesaian :
0 ,12
23
W L 55.1
25
= 55.1 x 0,99
= 85,5 %
6. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus dan grafik hubungan
antara nilai kadar air dan jumlah pukulan diperoleh bahwa batas cair dari tanah yang
diuji pada pukulan ke 25 adalah 52,23%, mengidentifikasikan bahwa tanah lempung
anorganis dan tanah subur dengan plastisitas tinggi.
7. REFERENSI
1. Braja M. Das.(1995). Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga. Surabaya
2. L.D.Wesley.(1977). Mekanika Tanah, Cetakan VI, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum. Jakarta
3. Josep E.Bowles(1984),Sifat – sifat fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi Kedua,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
8. LAMPIRAN
- Tabel Perhitungan
- Grafik Hasil Perhitungan
- Gambar Alat
- Foto Pelaksanaan