Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerusakan pada telinga bagian luar seperti daun telinga kadang-kadang
disebabkan oleh adanya sesuatu di dalam liang telinga bagian dalam (internus).
Misalnya bila liang telinga terasa gatal maka hewannya akan selalu menggaruk-
garuk telinganya dengan kaki belakang sehingga terjadi excoratio pada kulit daun
telinga (Widodo, 2011). Kegatalan telinga ini bisa disebabkan oleh adanya infeksi
bakteri, jamur, parasit, atau pun mikroorganisme lain. Untuk memastikannya
diperlukan diagnosa yang tepat. Salah satu metode diagnosa yang bisa dilakukan
adalah dengan otic swab.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan otic swab?
1.2.2 Apa saja alat dan bahan yang diperlukan dalam diagnosa menggunakan
teknik otic swab?
1.2.3 Bagaimana langkah kerja dalam diagnosa menggunakan teknik otic swab?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan otic swab.
1.3.2 Mahasiswa mengetahui alat dan bahan yang diperlukan dalam diagnosa
menggunakan teknik otic swab.
1.3.3 Mahasiswa dapat memahami dan mempraktikan langkah kerja diagnosa
menggunakan teknik otic swab.
2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan
Otic swab adalah tes yang digunakan untuk menentukan penyebab keluarnya
kotoran telinga yang abnormal. Pemeriksaan otic swab menunjukkan adanya bakteri,
jamur, dan parasit. Bakteri dan / atau ketapang atau tungau adalah temuan umum pada
infeksi telinga. Hasil pemeriksaan dapat membantu menentukan penyebab yang
mendasari kotoran telinga, rasa sakit atau gatal dapat membantu menentukan
perawatan yang tepat. Kultur dan kepekaan juga dapat dilakukan pada sampel otic swab
untuk menentukan bakteri apa yang menyebabkan infeksi dan pilihan terbaik dari
perawatan antibiotik. Pemeriksaan otic swab dilakukan saat ada kotoran telinga, tanda-
tanda peradangan atau gatal pada telinga. Tidak ada kontraindikasi nyata untuk
melakukan tes ini pada hewan dengan radang telinga, kotoran atau gatal.

2.2 Alat dan bahan


Dalam pemeriksaan dengan teknik otic swab, alat dan bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Aplikator kapas (cotton bud)
2. Gelas objek
3. Methanol
4. Eosin
5. Methylene blue
6. Mikroskop

2.3 Cara Kerja


Mengambil sampel telinga biasanya tidak menyakitkan tetapi dapat
menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk beberapa hewan dengan penyakit telinga yang
parah, meradang dan lunak, menempatkan penyeka di saluran telinga bisa sangat
menyakitkan. Dalam situasi ini, obat penenang atau anestesi ultra pendek mungkin
diperlukan.
3

Gambar 2.3.1 Pengambilan sampel dengan menyeka telinga

Untuk melakukan pemeriksaan telinga, aplikator kapas ditempatkan di dalam


liang telinga. Dengan gerakan lembut, sebagian kotoran atau kotoran tertahan pada
kapas. Kotoran tersebut kemudian dioleskan pada gelas objek.

Gambar 2.3.2 Kotoran pada telinga dapat mengandung


bakteri, jamur, atau parasit
Pewarnaan dapat dilakukan menggunakan pewarna modified rapid
Romanowsky seperti Diff-Quik atau Rapi-Diff. Langkah pewarnaan dengan methanol,
eosin, dan methylene blue dapat dilakukan jika sampel bersifat purulent dan melekat
pada gelas objek. Jika sampel mengandung banyak lemak, maka langkah tersebut
4

kurang cocok karena akan melarutkan lemak. Penggunaan methylene blue saja
memberikan pewarnaan yang memadai untuk diagnosa kasus dan mengawetkan
sampel.

Gambar 2.3.4 Langkah pewarnaan gelas objek


Gelas objek yang sudah diwarnai kemudian dapat di periksa dibawah
mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 100x dan minyak imersi. Hasil
pemeriksaan mikroskopik dapat menunjukan kehadiran bakteri, jamur, dan parasit.
5

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Otic swab adalah tes yang digunakan untuk menentukan penyebab keluarnya
kotoran telinga yang abnormal. Pemeriksaan diawali dengan menyeka liang telinga
menggunakan aplikator kapas, mengoleskan kotoran pada gelas objek, dilanjutkan
pewarnaan, dan pemeriksaan dibawah mikroskop. Hasil pemeriksaan otic swab dapat
menunjukkan adanya bakteri, jamur, dan parasit.
6

DAFTAR PUSTAKA
Auburn Animal Hospital (2018) Ear Swab Examination In Cats. Dermatology & Otic
Diseases - Diagnostic and Therapeutic Procedures.
Shaw, S (2016) Pathogens in otitis externa: diagnostic techniques to identify secondary
causes of ear disease. In Practice Fokus: 12-16.
Widodo (2011) Diagnostic Ultrasound in the Dog and Cat. Blackwell Scientitific.
Publications. London. Hlm 234.

Anda mungkin juga menyukai