Anda di halaman 1dari 26

Engine

Sistim pengapian

Tujuan instruksional umum

* Peserta dapat menguasai dan menerapkan sistim pengapian konvensional dalam


pekerjaan dan perawatan serta perbaikan

Tujuan instruksional khusus

Peserta dapat

- Menjelaskan fungsi sistim pengapian


- Menyebutkan nama-nama sistim pengapian dan fungsinya
- Menggambar rangkaian sistim pengapian baterai
- Menjelaskan cara kerja sistim pangapian baterai
- Menjelaskan saat pengapian / timming ignition

Alat bantu

1 Transparant
2 Engine simulasi
3 Simulasi sistim pengapian

Waktu : 240 menit

Kepuatakaan

1 Ignition sistim DMC


2 Step 1 Training Toyota

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 1 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Struktur materi

SISTIM PENGAPIAN

FUNGSI SISTIM
PENGAPIAN CARA KERJA SISTIM
PENGAPIAN

NAMA-NAMA
KOMPONEN DAN SAAT PENGAPIAN
FUNGSINYA

RANGKAIAN SISTIM
PENGAPIAN

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 2 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Tahapan mengajar Metoda Alat bantu Waktu

1. Menbangun mentality Ceramah 5‘

2. Motivasi

Instruktur memperagakan dengan Korek api 2‘


menyalakan korek api magnet magnet

3. Elaborasi

- Instruktur menjelaskan fungsi sistim Ceramah Wall chart 5‘


- pengapian

-.Instruktur menjelaskan nama-nama Ceramah/ Komponen


komponen sistim pengapian- demonstrasi pengapian

a.Ignition coil 10’

b.Ignition coil dan external resistan 10’

c.Distributor 5’

Instruktur menjelaskan rangkaian Ceramah Transparant/ 10’


sistim pengapian Wall chart

Instruktur menjelaskan cara kerja 15’


sistim pengapian baterai

Instruktur menerangkan bagian 20’


pemutus arus

a.Platian

b.Sudut platina

c.Condenser

Instruktur menjelaskan alat pemaju 30’


pengapian

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 3 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Instruktur menerangkan komponen Ceramah Transparant 15’
busi

Instruktur menjelaskan saat pengapian Ceramah 20’


pengapian

4. Konsolidai Tanya jawab 10’

Instruktur memberikan kesem patan


bertanya kepada para siswa

5. Evaluasi 30

Instruktur memberikan latian evaluasi

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 4 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
EVALUASI

1 Apa fungsi sistim pengapian pada motor bensin ?

2 Sebutkan komponen pengapian yang bertugas merubah tegangan rendah menjadi


tegangan tinggi?

3 Apa yang dimaksud dengan induksi sendiri (self induktion) ?

4 Gambarkan rangkaian sistim pengapian baterai ?

5 Bagaimana cara terjadinya tegangan tinggi pada coil ?

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 5 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
SISTIM PENGAPIAN

Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan didalam
silinder harus dibakar untuk menghasilkan tenaga.

Jadi sistim pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bensin didalam
ruang bakar pada akhir langkah kompresi.

Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian listrik, dimana untuk
menghasilkan percikan api digunakan tegangan listrik sebagai pemercik api.

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 6 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
KOMPONEN-KOMPONEN SISTIM PENGAPIAN

1 Baterai
2 Sikring (fuse)
3 Kunci kontak (switch)
4 External resistor
5 Ignition coil
6 Distributor
7 Busi
8 Kabel tegangan tinggi

1 BATERAI

Fungsi :

Sebagai sumber tenaga listrik

2 FUSE / SIKRING

Fungsi :

Sebagai pengaman arus listrik

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 7 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
3 KUNCI KONTAK / IGNITION SWITCH

Fungsi :

Untuk memutuskan dan menghubungkan


aliran listrik dari baterai ke coil.

4 EXTERNAL RESISTOR
Fungsi :

Mengurangi penurunan tegangan pada


kumparan primer saat mesin berputar pada
putaran tinggi

5 IGNITION COIL / COIL PENGAPIAN

Fungsi :

Untuk mempertinggi tegangan listrik, dari


12 Volt menjadi 20.000 – 30.000 Volt

Untuk dapat mempertinggi tegangan listrik


tersebut, pada ignition coil terdapat 2 (dua)
kumparan.
1 Kumparan primer
- Menciptakan medan magnet
- Penampang kawat besar
- Jumlah gulungan sedikit ± 400

2 Kumparan sekunder
- Merubah induksi menjadi
tegangan tinggi
- Penampang kawat kecil
- Jumlah gulungan banyak
± 30.000
1 (+) Primary terminal (input)
2 (-) Primary terminal (to switching device)
3 Secondary terminal (output)
4 Primary windings
5 Secondary windings
6 Laminated iron core
7 Case
TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 8 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Ignition coil dengan resistor

Pada ignition coil yang dilengkapi dengan resistor, mempunyai sebuah resistor (tahanan
luar) yang dihubungkan seri dengan kumparan primer pada coil.
Dibandingkan dengan ignition coil tanpa memakai resistor penurunan tegangan pada
kumparan primer saat mesin berputar tinggi akan dapat dikurangi.

Ada 2 type resistor :

1 External resistor type


2 Integrated resistor type

External reistor type

Integrated resistor type

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 9 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Ignition coil tanpa resistor

- Putaran rendah.

- Waktu tertutup platina lebih


lama.
- Arus yang mengalir ke kumparan
primer cukup meski ada self
induksi.
- Tegangan tinggi pada kumparan
sekunder tetap.

- Putaran tinggi.

- Waktu tertutup platina lebih


cepat
- Arus yang mengalir kekumparan
primer berkurang.
- Tegangan tinggi pada kumparan
sekunder menurun

Ignition coil dengan resistor

Putaran rendah

- Peristiwanya sama seperti pada


coil tanpa resistor

Putaran tinggi

- Waktu menutup platina lebih


cepat.
- Karena harga tahanan primer
lebih kecil, arus yang mengalir
masih cukup untuk membentuk
kemagnetan.
- Tegangan tinggi yang dihasilkan
kumparan sekunder tetap besar.

Pada saat start mesin, arus dari baterai lebih banyak mengalir ke motor starter, sehingga
tegangan baterai akan drop dan mengurangi arus yang mengalir ke kumparan primer.
Akibatnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder berkurang dan bunga api pada busi
lemah, mesin sulit hidup.

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 10 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Guna mencegah kejadian seperti itu, saat posisi start arus yang mengalir kekumparan
primer di by pass langsung tanpa melewati resistan, sehingga arus yang mengalir ke
kumparan primer mencukupi.

Catatan:

Pada rangkaian sistim pengapian Daihatsu


dilengkapi dengan sebuah dioda, yang
dipasang antara terminal ST dan IG Coil.

6 DISTRIBUTOR

1 Distributor cap
2 Breaker points
3 Governor spring
4 Governor weight
5 Distributor shaft
6 Rotor
7 Damper spring
8 Breaker plate
9 Condenser
10 Vacuum advancer
11 Ball bearing

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 11 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Bagian-bagian distributor.

I Bagian pemutus : 1 Cam lobe


2 Breaker point (platina)

II Bagian pembagi arus 1 Rotor


3 Tutup distributor

III Bagian pemaju pengapian 1 Vacuum advancer


2 Governor advancer

IV Condenser

RANGKAIAN SISTIM PENGAPIAN BATERAI MOTOR BENSIN

1 Terminal 50
2 Terminal 30
3 Starter motor
4 Baterai
5 Resistor
6 Primari coil
7 Secondari coil
8 Breaker point
9 To distributor / Spark plug

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 12 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
TERBENTUKNYA TEGANGAN TINGGI

Jika platina menutup, arus dari baterai dapat mengalir ke kumparan primer, sehingga inti
besi menjadi sebuah magnet.

Ketika platina membuka, arus pada kumparan primer terputus, dan medan magnet
menghilang.

Akibat menghilangnya medan magnet, akan dibangkitkan tegangan induksi pada


kumparan sekunder yang diteruskan ke busi.

CARA KERJA SISTIM PENGAPIAN

1 Kontak point (platina) sedang menutup.

Arus mengalir dari baterai 


Ignition switch (+)
Coil  Primary coil 
Platina Massa
Ignition coil menjadi magnet.

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 13 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
2 Kontak point (platina) membuka.

Arus primer terputus dengan cepat,


maka :

- Medan magnit menghilang


- Terjadi arus induksi
tegangan tinggi pada
kumparan sekunder
- Terjadi lompatan api
diantara elektroda busi.

Bagian kontak pemutus (platina)

Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir kekumparan primer agar
terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.

1 Cam distributor
2 Kontak tetap
3 Kontak lepas
4 Pegas
5 Lengan kontak pemutus
6 Sekrup pengikat
7 Ebonit
8 Kabel
9 Alur penyetel

Sudut pengapian

Yaitu : Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka (1),
sampai platina mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya (2)

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 14 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Contoh sudut pengapian

Mesin 2 silinder

Sudut pengapian = 360°/2


1
Mesin 4 silinder
2 Sudut pengapian = 360°/4

Sudut dwell

Sudut buka platina A–B


Sudut tutup platina B–C
B Kesimpulan :
A
Sudut dwell adalah sudut
C cam distributor pada saat
platina mulai menutup (B)
sampai platina mulai
membuka kembali (C).

Sudut dwell = 60% x Sudut pengapian


= 60% x 360/2
Toleransi = ± 2°

Contoh : Mencari sudut dwell mesin 4 silinder dan 6 silinder

Mesin 4 silinder

Sudut pengapian =
360°/4.
= 90°
Sudut dwell =. 60% x 90°
= 54°

Toleransi = ± 2°

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 15 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Sudut dwell = 52° - 56°

Mesin 6 silinder

Sudut pengapian = 360°/6


= 60°
Sudut dwell = 60% x 60°
= 36°

Toleransi = ± 2°

Sudut dwell = 34° - 38°

Pengaruh sudut dwell

Sudut dwell besar

1 Celah platina kecil


2 Arus yang mengalir ke
primer coil terlalu lama
3 Kemagnetan jenuh
4 Platina panas

Sudut dwell kecil

1 Celah platina lebar


2 Arus yang mengalir ke
primer coil terlalu singkat
3 Kemagnetan tidak tercapai
maksimum
4 Tegangan induksi kumparan
sekunder kurang

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 16 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
CONDENSER

Fungsi :

Menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada permukaan
platina.

Tegangan induksi yang dihasilkan


kumparan sekunder akan semakin
besar, jika menghilangnya
kemagnetan (self induksi) kumparan
primer berlangsung singkat.

Condensor akan mempercepat


menghilangnya tegangan induksi
kumparan primer dengan cara
menyerap arus induksi tersebut.

Dengan cara itu maka tegangan


tinggi kumparan sekunder dapat
dihasilkan.

Kemampuan dari suatu kondensor dinyatakan dengan besarnya kapasitas.


Untuk Daihatsu besar kapasitas kondenser dapat ditentukan melalui warna kabel yang
digunakan.

Warna kabel Kapasitas kondenser

Hijau 0,18 Uf
Kuning 0,22 Uf
Biru 0,25 Uf
Putih 0,27 Uf

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 17 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Bagian pemaju saat pengapian

Governor advancer

Funfsi :
Memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya putaran mesin.

1 Cam
2 Spring support pin
3 Guide pin
4 Screw
5 Governor spring
6 Cam plate
7 Fly weight
8 Weight support pin
9 Distributor shaft

Cara kerja

Sebelum bekerja

- Fly weight (pemberat) belum


mengembang
- Cam plate belum ditekan
- Advance belum bekerja
- Salah satu pegas pembalik masih
longgar

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 18 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Saat bekerja

- Fly weight centrifugal mulai


mengembang sampai maksimum
- Cam plate mulai ditekan
- Advance centrifugal mulai
bekerja sampai maksimum
- Kedua pegas pengembali bekerja

Vacuum advancer

Fungsi :

Memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya beban mesin

Saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena atomisasi
campuran sedikit, campuran kurus.
Oleh sebab itu pembakaran menjadi lama. Agar mendapatkan tekanan pembakaran
maksimum tetap terjadi sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan

1 Plat dudukan platina


2 Rod (tuas)
3 Diafraghma
4 Pegas
5 Selang untuk vacuum
6 Langkah
7 Advance port
TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 19 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
8 Throttle valve

Cara kerja

Vacuum advance belum bekerja

Kevacuman pada intake manifold


masih rendah, sehingga diafraghma
belum bekerja

Vacuum advance sedang bekerja

Kevacuman pada intake manifold


tinggi, sehingga diafraghma terhisap
dan rod (tuas) tertarik, akibatnya
dudukan platina ikut bergerak, dan
pembukaan platina dipercepat

Dobel vacuum advancer

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 20 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
7 BUSI

Fungsi :

Meloncatkan bunga api listrik melalui elektrodanya

1 Insulator
2 Insulator
3 Cincin perapat
4 Cincin perapat
5 Penghantar
6 Rongga pemanas
7 Terminal
8 Baut sambungan
9 Rumah busi
10 Elektroda pusat (+)
11 Celah elektroda
12 Elektroda massa (-)

Nilai panas

Nilai panas busi adalah : Suatu index yang menunjukan jumlah panas yang dapat
dipindahkan busi

Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas


tergantung pada bentuk kaki insulator

Nilai panas busi harus sesuai dengan kondisi operasi mesin

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 21 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Busi panas

- Luas permukaan insulator lebih


besar
- Banyak menyerap panas
- Lintasan pemindah panas
panjang, akibatnya pemindahan
panas sedikit

Busi dingin

- Luas permukaan isolator kecil


- Sedikit menyerap panas
- Lintasan pemindah panas
pendek

Permukaan muka busi

Normal

Isolator berwarna kuning atau coklat


muda
Puncak isolator bersih, permukaan
rumah isolator kotor berwarna coklat
muda atau abu-abu
- Kondisi kerja mesin baik
- Pemakaian busi dengan nilai
panas yang tepat

Terbakar

Elektroda terbakar. Pada permukaan


kaki isolator ada partikel-partikel
kecil mengkilap yang menempel
Isolator berwarna putih atau kuning

Penyebab :

- Nilai oktan bensin terlalu rendah


- Campuran terlalu kurus
- Knoking (detonasi)
- Saat pengapian terlalu awal
TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 22 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
- Type busi yang terlalu panas

Berkerak karena oli

Kaki isolator, elektroda-elektroda


sangat kotor
Warna kotoran coklat/oli mesin

Penyebab :

- Ring piston aus


- Penghantar katup aus
- Penghisapan oli melalui sistim
ventilasi karter

Berkerak karbon

Kaki isolator, elektroda-elektroda,


rumah busi berkerak jelaga

Penyebab :

- Campuran terlalu kaya


- Type busi yang terlalu dingin

Isolator retak

Penyebab :

- Jatuh
- Kelemahan bahan

Bunga api dapat meloncat dari


isolator yang retak

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 23 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
SAAT PENGAPIAN

Pengapian terjadi setelah piston


Pengapian terjadi sebelum piston
melewati TMA
mencapai TMA
Pengapian lambat
Pengapian awal

ntuk

Saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol, sebelum atau sesudah TMA

Persyaratan saat pengapian

Mulai dari saat pengapian sampai proses pembakaran berakhir dibutuhkan waktu tertentu

Waktu rata-rata pembakaran ± 2 mili detik


TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 24 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
Grafik pembakaran motor bensin

1 Saat pengapian
2 Tekanan pembakaran maksimum
3 Akhir pembakaran

Kesimpulan:

.a Untuk mendapatkan langkah kerja yang efektip tekanan pembakaran maksimum


terjadi beberapa derajat setelah TMA
.b Agar tekanan pembakaran maksimum terjadi setelah TMA, maka saat pengapian
harus di set sebelum TMA

Saat pengapian dan kemampuan mesin

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 25 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98
.a Saat pengapian terlalu awal

Mengakibatkan detonasi/knocking, daya mesin berkurang, mesin menjadi panas


dan menimbulkan kerusakan pada piston, bearing, busi

.b Saat pengapian tepat

Menghasilkan langkah kerja yang ekonomis, daya mesin maksimum

.c Saat pengapian terlalu lambat

Menghasilkan langkah kerja kurang ekonomis/tekanan pembakaran maksimum


jauh setelah TMA, daya maksimum kurang, boros bahan bakar

Catatan :

Stel saat pengapian yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik

TRAINING Nama : 10 30 01 02
CENTRE Perusahaan : Penyusun : Tanggal : 26 of 26
ASTRA MOBIL Fir/Hut Peb’98

Anda mungkin juga menyukai