PENDAHULUAN
1
ataupun operator yang memberikan pelayanan. Sederhananya, sistem rujukan
mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan
tertentu memeriksakan keadaan sakitnya.
1.3 Tujuan
Diharapkan dapat menahami pengertian dari sistem pelayanan kesehatan,
dan rumah sakit sebagai tempat dilaksanakannya sistem rujukan. Juga,
diharapkan dapat mengetahui manfaat dari adanya sistem rujukan, macam-
macam rumah sakit, dan tren isu yang terjadi pada sistem rujukan.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Umumnya pelayanan kesehatan masyarakat disediakan melalui program-
program kesehatan secara lokal, lebih fokus pada promotif dan pencegahan
atau upaya perubahan masyarakat dalam mengatasi suatu masalah kesehatan,
seperti memberantas penyakit menular.
Menurut Johntson, M. (1988: 7 - 18)
Sistem kesehatan terbagi ke dalam subsitem:
1) Yang menitikberatkan pada pelayanan kuratif
2) Yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif
stewarship responsiveness
Menciptakan Penyelenggaraan
kesehatan
sumber daya layanan
pembiayaan Kontribusi
finansial adil
4
Keterangan :
5
kategori biaya konsultan. Sedangkan untuk layanan pendukung (laboratorium,
radiologi, farmasi, dan sejenisnya) diperhitungkan secara terpisah.
Menurut Hatmoko (2000) jenis rujukan secara konseptual menyangkut
hal-hal sebagai berikut :
1. Rujukan medik, meliputi
a. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan operatif dan lain-lain.
b. Pengiriman bahan (specimen) unutuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap.
c. Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau
ahli untuk mutu pelayanan pengobatan
2. Rujukan kesehatan adalah rujukan yang menyangkut masalah
kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif yang antara
lain meliputi bantuan :
a. Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian
luar biasa atau terjangkitnya penyakit menular
b. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah
c. Pendidikan penyebab keracunan, bantuan teknologi
penanggulangan kerancunan dan bantuan obat-obatan atas
terjadinya keracunan masal
d. Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah
kekurangan air bersih bagi masyarakat umum
e. Pemeriksaan specimen air di laboratorium kesehatan dan lain-lain
6
Rujukan dibagi dlm rujukan medik/perorangan yg berkaitan dgn
pengobatan & pemulihan berupa pengiriman pasien (kasus), spesimen, &
pengetahuan tentang penyakit; serta rujukan kesehatan dikaitkan dgn upaya
pencegahan & peningkatan kesehatan berupa sarana, teknologi, dan
operasional
7
diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana pelayanan
kesehatan.
Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan
keseahatan (health provider), manfaat sistem rujukan adalah memperjelas
jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya
seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi; membantu peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan, yaitu: kerja sama yang terjalin;
memudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana
kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
8
yang amat penting di rumah sakit. Hal itu tercermin dalam pengakuan bahwa
rumah sakit adalah institusi yang padat modal (capital intensive), padat
teknologi (technology intensive), padat karya (labor intensive), dan padat
keterampilan (skill intensive). Banyak rumah sakit pemerintahan pun dewasa
ini sedang bertranformasi menjadi perusahaan jawatan yang merupakan suatu
bentuk pengelolaan korporasi.
Rumah sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan
upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan. Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit
umum menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan
Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
fungsi rumah sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.
9
2.5 Macam-Macam Rumah Sakit
Ada beberapa pembagian tipe-tipe Rumah Sakit berdasarkan kemampuan
sebuah Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan medis kepada para
pasiennya, yaitu:
Rumah sakit tipe A
Merupakan Rumah Sakit yang telah mampu memberikan
pelayanan Kedokteran Spesialis dan Subspesialis luas sehingga oleh
pemerintah ditetapkan sebagai tempat rujukan tertinggi (Top Referral
Hospital) atau biasa juga disebut sebagai Rumah Sakit Pusat.
Rumah sakit tipe B
Merupakan Rumah Sakit yang telah mampu memberikan
pelayanan Kedokteran Spesialis dan Subspesialis terbatas. Rumah
Sakit ini didirikan di setiap Ibukota Propinsi yang mampu menampung
pelayanan rujukan dari Rumah Sakit tingkat Kabupaten.
Rumah sakit tipe C
Merupakan Rumah Sakit yang telah mampu memberikan pelayanan
Kedokeran Spesialis terbatas. Rumah Sakit tipe C ini didirikan di
setiap Ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang mampu
menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas.
Rumah sakit tipe D
Merupakan Rumah Sakit yang hanya bersifat transisi dengan hanya
memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan Kedokteran
Umum dan gigi. Rumah sakit tipe D ini mampu menampung rujukan
yang berasal dari Puskesmas.
Rumah sakit tipe E
Merupakan Rumah Sakit Khusus (spesial hospital) yang hanya mampu
menyalenggarakan satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja,
misal: Rumah Sakit Kusta, Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Jantung,
Rumah Sakit Kanker, Rumah Sakit Ibu dan Anak, dll
10
2.6 Skema Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Di Indonesia
Pelaksanaan sistem rujukan di indonesia telah diatur dengan bentuk
bertingkat atau berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua
dan ketiga, dimana dalam pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun
berada dalam suatu sistem dan saling berhubungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama (primer) yang terdiri dari puskesmas, balai kesehatan, atau
posyandu dan pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder) adalah rumah
sakit tipe C/D. sedangkan pelayanan kesehatan tinkat ketiga (tersier) adalah
rumah sakit dengan tipe A/B. Misalnya dalam pelayanan kesehatan primer
tidak dapat melakukan tindakan medis maka ia menyerahkan tanggung jawab
tersebut ke tingkat pelayanan di atasnya, demikian seterusnya. Apabila seluruh
faktor pendukung (pemerintah, teknologi, dan transportasi) terpenuhi maka
proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera
tertangani dengan tepat disebut sistem rujukan pelayanan kesehatan.
11
2.7 Isu Tren Sistem Pelayanan Rujukan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh pada
pola pikir masyarakat dalam dunia kesehatan. Pola pikir yang dapat
membentuk saling tidak percaya pada seorang tenaga medis dalam mengobati
atau mencegah suatu penyakit. Masyarakat lebih senang memilih dan menaruh
kepercayaan kepada seorang tenaga medis yang memiliki latar belakang
pendidikan yang tinggi dengan mengeluarkan biaya yang mahal, padahal
dalam penanggan pasien terdapat tahap-tahapan atau dikategorikan sesuai
dengan keadaan pasien. Misalnya nona A mengidap influenza biasa langsung
merujuk pergi ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan)
yang akan mengeluarkan biaya yang mahal, padahal nona A bisa mendatangi
puskesmas atau rumah sakit menemui dokter umum.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan
interdisipliner, komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis,
treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk
masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam berbagai keadaan.
Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan
yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-
balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit
yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit
yang lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau,
rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Macam-macam rumah
sakit berdasarkan kemampuan rumah sakit memberikan pelayanan medis,
yaitu rumah sakit tipe A, tipe B, tipe C, tipe D, dan tipa E.
3.2 Saran
Dalam pelayanan kesehatan, masyarakat dan tenaga medis harus
mengetahui tahapan-tahapan penanganan dengan benar. Dengan demikian,
akan terwujudnya suatu sistem yang yang terkendali dan terkelola dengan baik
dan masyarakat akan terpenuhi kebutuhan akan kesehatan secara menyeluruh.
13
DAFTAR PUSTAKA
14