Gerak Harmonik
(Selaras)
Disusun Oleh:
BOTAK PRDUCTION
Fayyad Fauzi
Makassar, 10
Oktober 2019
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1.Latar Belakang
kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang
adadari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang
kita pergunakansetiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah
satu contohnyaadalah permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya
ayunan ini juga dibahasdalam ilmu fisika, dimana dari ayunan tersebut kita dapat
menghitung periode yaitu selangwaktu yang diperlukan beban untuk melakukan
suatu getaran lengkap dan juga kita dapatmenghitung berapa besar gravitasi bumi
di suatu tempat. Pada makalah ini, ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang
dibuat sedemikianrupa dengan bebannya adalah bandul fisis. Pada dasarnya
percobaan dengan bandul ini tadak terlepas dari getaran, dimana pengertian
getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periodik melalui titik
kesetimban
2. Rumusan Masalah
b. Apa saja aplikasi gerak dan harmonis dalam ke hidupan sehari hari ?
3. Tujuan
2. Untuk mengetahui aplikasi gerak dan harmonis dalam kehidupan sehari- hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa macam gerak harmonik, salah satunya adalah gerak harmonik
sederhana (GHS). Gerak harmonik sederhana adalah gerak harmonik yang
dipengaruhi oleh gaya yang arahnya selalu menuju titik seimbang dan besarnya
sebanding dengan simpangannya.
Contoh gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasipendulum
(bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil
(bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana
tampak pada gambar di bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana,
gaya gesekan udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat
diabaikan relatif terhadap bola.
Gambar di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri dari tali dengan
panjang L dan bola pendulum bermassa m. Gaya yang bekerja pada bola
pendulum adalah gaya berat (w = mg)dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat
memiliki komponen m.g cos Ө yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus
tali. Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena
tidak ada gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur
lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama.
Gaya pemulih yang menyebabkan benda M melakukan gerak harmonic sederhana
adalah komponen w tegak lurus pada tali yaitu w sin Ө. Dengan demikian gaya
pemulih yang bkerja pada benda bandul sederhana dinyatakan oleh
Fp = - W sin Ө
= - m.g sin Ө
Menurut Hukum Newton II percepatan benda pada ayunan sederhana:
F = m.a
a = -g. sin Ө
-m.g sin Ө = m.a
Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu
menuju titik keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah dengan
simpangan, sehingga dapat ditulis :
Dalam arah sumbu y, komponen gaya berat diimbangi oleh tegangan tali T
sehingga gaya dalam arah sumbu y bernilai nol.
Jika sudut α cukup kecil (α < ), maka nilai sinus tersebut mendekati dengan nilai
sudutnya, sin α ≈ α. Sehingga hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta
dinyatakan dengan persamaan :
x = L sin α atau
α = x/L
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-
jari lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan
pendulum berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk
menentukan besar simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah
panjang tali L).
Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa tersebut akan
mengalami gaya pemulih sebesar :
F = mg sin α ≈ mg α = x
HUKUM HOOKE
“Besarnya gaya pemulih F berbanding lurus dengan perubahan panjang pegas x,
baik pada waktu itu ditarik maupun ditekan.”
Gaya pemulih tersebut sebanding dengan simpangan, seperti pada gerak harmonic
sederhana. Sekarang kita akan membandingkan gaya pemulih untuk massa pada
pegas dan gaya pemulih untuk system bandul sederhana. Pada pegas berlaku :
F = -kx,
(dalam buku Fisika 2, Bambang Ruwanto : 58).
sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada bandul adalah tetap sehingga
dapat dianalogikan denga………/n tetapan pegas (k).
Periode bandul dapat pula dianalogikan dengan periode gerak massa pada pegas,
T = 2 , dengan mengganti k dengan mg/L :
T=2=2
Dengan eliminasi m, kita memperoleh periode ayunan bandul sebesar :
T=2
Frekuensi Pendulum Sederhana dapat dicari dengan rumus :
Ini adalah persamaan frekuensi pendulum sederhana, besarnya percepatan
gravitasi dapat ditentukan dengan persamaan :
T=2
T2 = 4π2
g=0
b. Pegas teregang
c. Pegas tertekan
Pada gambar a sebuah pegas diletakkan dilantai dasar dan dihubungkan dengan
sebuah benda, mula-mula pegas berada pada keadaan normal (setimbang), Jika
benda ditarik kekanan seperti gambar b, maka pegas akan memberi tarikan kepada
benda ke arah kiri untuk kembali ke titik keseimbangan. Jika benda ditarik kekiri
gambar c, maka pegas akan mendorong benda ke kanan untuk kembali ke titik
keseimbangan. Gaya pegas yang bekerja untuk mengembalikan benda pada posisi
keseimbangan ini disebut gaya pemulih.
Gaya pegas merupakan gaya pemulih. Gaya pemulih adalah gaya yang bekerja
pada gerak harmonik yang selalu mengarah pada titik keseimbangan dan besarnya
sebanding dengan besar simpangannya. Sesuai dengan persamaan :
F = -k x
Persamaan ini dinamakan hukum Hooke, dimana k dinamakan kostanta pegas.
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih arahnya berlawanan dengan
simpangan x. Sebaliknya, jika simpangannya ke kiri gaya pulihnya kekanan.
Bunyi hukum Hooke: “Pada daerah elastisitas benda, gaya yang bekerja pada
benda sebanding dengan pertambahan panjang benda”.
(Sunaryono, 2010: 76)
Sedangkan meurut Hukum II Newton, F = m a
Dengan demikian, m a = -k x
ma+kx=0
Dengan x sebagai posisi, telah kita ketahui bahwa percepatan adalah turunan
kedua dari x, sehingga persamaan ini dapat ditulis sebagai:
𝑑2 𝑥
m +kx=0
𝑑𝑡 2
Bandul sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikat dengan seutas tali
ringan yang panjangnya l (massa tali diabaikan). Jika bandul berayun, tali akan
membentuk sudut sebesar α terhadap arah vertikal. Jika sudut α terlalu kecil,
gerak bandul tersebut akan memenuhi persamaan gerak harmonik sederhana
seperti gerak massa pada pegas.
Kita tinjau gaya-gaya pada massa m. dalam arah vertikal, massa m dipengaruhi
oleh gaya beratnya yaitu sebesar w = mg, gaya berat tersebut memiliki komponen
sumbu x sebesar mg sin α dan komponen sumbu y sebesar mg cos α.
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum
berupa lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar
simpangannya. Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).
Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa tersebut akan
mengalami gaya pemulih sebesar:
F = m g sin mg = x
Gaya pemulih tersebut sebanding dengan simpangan, seperti pada gerak harmonik
sederhana. Sekarang kita akan membandingkan gaya pemulih untuk massa pada
pegas dan gaya pemulih untuk sistem bandul sederhana.
Pada pegas berlaku F = kx, sedangkan pada bandul berlaku F = x. harga pada
bandul adalah tetap sehingga dapat dianalogikan dengan tetapan pegas (k).
Secara umum persamaan simpangan dari getaran selaras dapat dirumuskan :
x = A sin t
Dengan ω = kecepatan sudut dan t = waktu.
Turunan kedua terhadap waktu dari persamaan diatas menghasilkan :
d2x/dt2 = - ωA2 sin ωt = -ω2 x
2𝑡
karena ω = , dengan 𝑇 = periode, diperoleh:
𝑇
𝑙
T = 2 √𝒈
Dari persamaan (9) dapat ditentukan percepatan gravitasi (g)
4𝜋 2 𝑙
g= 𝑇2
Gaya yang beraksi pada gambar, adalah beratnya mg dan gaya tarik T pada dawai.
Kita uraikan mg menjadi komponen radial mg cos dan mg sin yang merupakan
tangen (garis singgung) terhadap lintasan yang ditempuh oleh partikel. Dituliskan
gaya pemulih sebagai berikut:
F = -mg sin
Dengan tanda minus menunjukkan bahwa F bereaksi dalam arah yang berlawaan
dengan perpindahan.
Selain itu, perpindahan partikel s yang diukur sepanjang busutnya sama dengan
L. Maka untuk yang kecil, persamaanya menjadi:
𝑠 𝑚𝒈
F -mg = -mg 𝐿 = ( )s
𝐿
mg
Dengan mensubstitusikan kedalam persamaan, utuk periode suatu pendulum
L
𝑚 𝑚 𝐿
T = 2 √ 𝑘 = 2 √ 𝑚𝒈 atau = 2 √𝒈
𝐿
2𝑡
= t = 𝑇
2𝑡
y = A sin = A sin t = A sin = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 2ft
𝑇
Secara umum, jika partikel mula-mula berada pada posisi sudut o, maka
persamaan dapat ditulis menjadi:
2𝑡
y = A sin = A sin (t+o) = A sin ( + 𝑜)
𝑇
Besar sudut dalam fungsi sinus, yaitu disebut sudut fase, jadi sudut fase
bergaerak harmonik adalah:
2𝑡
= (t+o) = ( 𝑇
+ 𝑜)
𝑡 𝑜
= 2 ( 𝑇
+ 2
) = 2, dimana disebut juga fase, jadi fase gerak harmonik
adalah:
𝑡2 −𝑡1 ∆𝑡
∆ = 2-1= =
𝑇 𝑇
Beda fase dalam gerak harmonik dinyatakan dengan nilai mulai dari nol sampai
dengan satu. Bilangan bulat dalam beda fase dapat dihilangkan, misalnya beda
1 1
fase 2 4 ditulis sebagai beda fase 4.
Dua kedudukan dikatatakan sefase apabila beda fasenya nol dan disebut
berlawanan fase apabila beda fasenya setengah. Keadaan sefase:
1 1 1 1
∆ = 2, 12 , 2 2 , … atau ∆ = n + 2
Dengan n adalah bilangan cacah, n = 0, 1, 2, 3,...
Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan
perama persamaan simpangan:
𝑑𝑦 𝑑
vy = = 𝑑𝑡 [ A sin (t+o)]
𝑑𝑡
vy = Acos [(t+o)]
Mengingat nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan
maksimum vm gerak harmonik sederhana adalah:
vm = A
diperoleh cos (t+o) = √1 − sin2 (t + o) . Jika nilai ini dimasukkan ke
persamaan diperoleh:
vy = √𝐴2 − 𝑦 2
Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan
pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan:
𝑑𝑣𝑦 𝑑
Ay = = 𝑑𝑡 [ Acos (t+o)]
𝑑𝑡
Ay = -2 Asin (t+o) = -2 y
Am = -2 A
Tanda minus menunjukkan bahwa arah percepatan selalu berlawanan dengan arah
simpangan.
Misalnya sebuah benda bergerak dengan laju tetap (v) pada sebuah lingkaran yang
memiliki jari-jari A sebagaimana tampak pada gambar. Benda melakukan Gerak
Melingkar Beraturan, sehingga kecepatan sudutnya bernilai konstan. Hubungan
antara kecepatan linear dengan kecepatan sudut dalam Gerak Melingkar Beraturan
dinyatakan dengan persamaan:
𝒗
=𝛾
Karena jari-jari (r) pada Gerak Melingkar Beraturan di atas adalah A, maka
persamaan ini diubah menjadi :
𝒗
= 𝛾, v = A
Simpangan sudut (teta) adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r), dan dinyatakan dengan persamaan :
𝑥 𝒗𝑡
=𝛾= 𝛾
x adalah jarak linear, v adalah kecepatan linear dan t adalah waktu tempuh (x = vt
adalah persamaan Gerak Lurus alias Gerak Linear). Kemudian v pada persamaan
2 digantikan dengan v pada persamaan 1 dan jari-jari r digantikan dengan A :
𝒗𝑡
= 𝛾
=t
x = A cos
x = A cos ( t + 0)
y = A sin ( t + 0)
Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau
disebut juga dengan hertz (Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman
yang berjasa di bidang gelombang, Hendrich Rudolf Hertz. Jadi, satu hertz sama
dengan satu getaran per sekon.
Periode Getaran
T = t/n
Dengan ketentuan:
T = Periode (sekon)
t = Waktu (sekon)
n = Jumlah getaran
Frekuensi Getaran
f = n/t
Dengan ketentuan:
f = Feminim (Hz)
n = Jumlah getaran
t = Waktu (sekon)
T = 1/f
f = 1/t
Dengan ketentuan:
T = Periode (sekon)
f = Frekuensi (Hz)
Cepat Rambat Gelombang adalah Gelombang yang merambat dari ujung satu ke
ujung yang lain memiliki kecepatan tertentu, dengan menempuh jarak tertentu
dalam waktu tertentu pula.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Gaya pemulih adalah gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan
selalu berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi).
2. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan
3. Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a) Gerak harmonik sederhana (ghs) linier, misalnya penghisap dalam silinder
gas, gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa u, gerak horizontal atau
vertikal dari pegas, dan sebagainya
b) Gerak harmonik sederhana (ghs) angular, misalnya gerak bandul atau
bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya
4. Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali
dengan panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Bila amplitudo
getaran kecil berarti bandul melakukan gerak harmonik.
5. Ayunan bandul matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung
pada suatu titik tetap pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan
tali tidak dapat bertambah panjang. Dari gambar tersebut, terdapat sebuah
beban bermassa m tergantung pada seutas kawat halus sepanjang l dan
massanya dapat diabaikan.
B. SARAN