Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan terus menerus untuk mengetahui sejauh
mana dimensi mutu pelayanan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan
dan agar dapat menentukan prioritas serta upaya selanjutnya.
Upaya monitoring indikator mutu rumah sakit merupakan kegiatan secara komprehensif
dan integratif untuk memantau indikator mutu rumah sakit, mengidentifikasi penyebab
masalah, dan membuat rencana tindak lanjut, sehingga indikator mutu rumah sakit ini akan
menjadi lebih baik. Waktu pelaksanaan monitoring indikator mutu rumah sakit yaitu bulan
Januari-Desember tahun 2017. Monitoring indikator mutu rumah sakit dilakukan setiap bulan
dan laporan analisa indikator mutu dilakukan setiap 3 bulan.
Hasil Laporan dan Evaluasi
Hasil laporan program kerja PMKP meliputi definisi indikator mutu, target, data
capaian, analisis masalah, dan rencana tindak lanjut dari laporan berikut ini :
1. Pembuatan Alur klinis / Penetapan Alur klinis & Evaluasi Pelaksanaan Alur klinis
A. Plan (Perencanaan)
Profil Indikator
Nomor : SM-BP-KM-001
Tanggal : Revisi : Halaman :
SASARAN MUTU
(QUALITY OBJECTIVE)
Mei 2017 00 1/1
Judul indikator Evaluasi 5 Alur Klinis
Definisi operasional Pemantauan penggunaan alur klinis di Siloam Hospitals Balikpapan.
Tujuan Peningkatan
Efektifitas dan kualitas pelayanan
Mutu
Numerator Jumlah formulir Alur Klinis yang digunakan sesuai kasusnya
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
(Diminta di PMKP 3.1 Sensus Harian
EP 5, PMKP 3.2 EP √
4)
Target sampel & Seluruh pasien rawat inap
sample size (Diminta
di PMKP 3.1 EP 5,
PMKP 3.2 EP 4)
Area monitoring Rawat Inap
Nilai ambang/standar 100%
B. Pelaksanaan (DO)
Pengumpulan Data Waktu pelaksanaa PIC
• Pengumpulan data Jan - Maret Case manager
dilakukan di Unit
rawat inap
Analisis Masalah
Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah capaian indikator mutu
(penyebab naik/turun capaian indikator mutu). Sehingga pada tahap selanjutnya dapat dibuat
rencana tindak lanjut. Adapun analisis masalah diuraikan pada tabel 1.8 berikut ini:
c) DO
Perencanaan waktu PIC
Pelaporan risiko ditargetkan 3 laporan risiko Jan - Mar Setiap unit dept
untuk tiap departemen (25 departemen)
d) STUDY - Analisa
Berikut ini jumlah laporan risiko yang dilaporkan oleh setiap unit pelayanan
kesehatan Siloam Hospitals Balikpapan bulan Januari-Maret 2017.
Gambar 1.1 Jumlah laporan risiko di Siloam Hospitals Balikpapan Bulan Januari-Maret2017
Jumlah
Bulan Laporan Target %
Risiko
Jan 10 75 13%
Feb 27 75 36%
Mar 6 75 8%
STUDY (analisa)
Outcome - -
e) ACTION PLAN (Tindak Lanjut)
Hasil rekomendasi Tindak lanjut Wkt PIC
1. Sosialisasi Sosialisasi Pelaporan Risiko April 2017 drg. Geena
pentingnya (Komite
pelaporan risiko di PMKP)
rapat koordinasi
dan briefing
departemen.
2. Pelatihan mutu
secara berkala
kepada staf.
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Definisi operasional Infeksi yang terjadi setelah operasi pada daerah yang dilakukan
operasi pada periode tertentu (sesuai dengan pedoman surveilen)
Tujuan peningkatan Menurunkan angka infeksi daerah operasi
mutu
Numerator Jumlah infeksi daerah operasi
Denominator Jumlah total prosedur operasi dengan luka insisi
Proses
Outcome
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
√ Sensus Harian
Target sampel & Pasien dengan prosedur operasi bersih dan bersih terkontaminasi
sample size dengan luka insisi
Area monitoring Rawat inap
Nilai <2.1 %
ambang/standar
Periode analisis dan 3 bulan
pelaporan
Penjelasan Data dikumpulkan tiap hari oleh perawat ruangan, dikompilasi
pengumpulan data dan dianalisis tiap bulan oleh IPCN
dan analisis
Penjelasan Desiminasi dilakukan tiap bulan pada saat rapat potret mutu
diseminasi data ke
staf
Nama alat audit / Form Surveilans SSI
nama file
B. Pelaksanaan (Do)
Pelaksanaan PIC
d. Infeksi Daerah Operasi Tim PPI
• Pengumpulan data dilakukan di Unit Intensive Care IPCO
(ICU) dan Unit Rawat inap IPCN
• Data dikumpulkan oleh petugas di ICU dan petugas
unit rawat inap, dengan Ka ICU dan Ka Unit sebagai
penanggung jawab data
• Metodologi pengumpulan data adalah secara Sensus
harian
• Data dikumpulkan berdasarkan hasil monitoring
bundle prevention dan tanda infeksi
Kategori
Januari Februari Maret Total
Operasi
Bersih 68 104 106 278
Bersih
Terkontaminasi 51 134 134 319
SSI 0 3 2 5
Total 119 238 240 597
% 0% 1.26% 0.83% 0.83%
Tabel 1.4 Distribusi Capaian Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi di Siloam Hospitals Balikpapan,
Periode Januari-Maret 2017
No. Bulan Capaian Target
1. Januari 0% ≤2.1%
2. Februari 1.26% ≤2.1%
3. Maret 0.83% ≤2.1%
Grafik 1.1 Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi di SHBP Januari-Maret 2017
Grafik 1.1 diatas menunjukan angka kejadian IDO periode Januari – Maret 2017 untuk
kasus operasi dengan klasifikasi luka bersih dan bersih terkontaminasi yaitu 0.83%
(kejadian IDO) dari 597 pasien yang menjalani operasi. Target indikator < 2.1% tercapai
C. Study (analisa)
Proses
√ Outcome
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
√ Sensus Harian
B. Pelaksanaan (Do)
Perencanaan PIC
• Data dikumpulkan oleh petugas di ICU dan petugas rawat Ka Unit/Ka ICU
inap, dengan Ka ICU dan Ka Unit sebagai penanggung ICLN
jawab data IPCN
• Pengumpulan data dilakukan di Unit Intensive Care (ICU)
dan unit rawat inap
• Metodologi pengumpulan data adalah secara sensus harian
• Data dikumpulkan berdasarkan hasil monitoring bundle
prevention dan tanda infeksi
• Penilaian data dilakukan harian
• Periode waktu pelaporan kepada Sekretariat Mutu adalah
Bulanan
• Analisis data dilakukan 3 bulanan.
C. Analisa (Study )
Data capaian indikator mutu
Data yang telah dikumpulkan setiap bulan kemudian diolah dalam bentuk tabel dan
diagram untuk melihat distribusi capaian indikator mutu dan membandingkan capaian
dengan target. Indikator mutu PPI yang dipilih adalah angka kejadian infeksi saluran
kemih (ISK) sehubungan dengan pemakaian kateter urin.
Tabel 1.2 Distribusi Capaian Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Sehubungan dengan Pemakaian Kateter Urin di Siloam Hospitals Balipapan
Periode Januari-Maret 2017
Setelah data capaian indikator mutu dibuat dalam bentuk tabel, kemudian disajikan
dalam bentuk diagram untuk melihat tren indikator mutu selama satu periode (3 bulan).
Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) Sehubungan dengan
Pemakaian Kateter Urin
Diagram 1.6 Distribusi Capaian Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Sehubungan dengan Pemakaian Kateter Urin di Siloam Hospitals
Balikpapan, Periode Januari-Maret 2017
Diagram di atas menunjukkan bahwa angka kejadian infeksi saluran kemih (ISK)
sehubungan dengan pemakaian kateter urin telah mencapai target (< 6.5‰).
Analisa (Study)
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur Form harian pengumpulan data sudah
tersedia
SPO yang mengatur pengisian
surveilen bundle prevention ISK ada
A. Perencanaan (Plan)
Profil Indikator : Angka Kejadian Ventilator Assosiated Pneumonia
VAP
Proses
√ Outcome
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
√ Sensus Harian
Target sampel & Pasien yang terpasang ventilator >2 hari di ICU
sample size
Area monitoring ICU
Nilai <13 ‰
ambang/standar
Periode analisis dan 3 bulan
pelaporan
Penjelasan Data dikumpulkan tiap hari oleh perawat ruangan, dokompilasi
pengumpulan data dan dianalisis tiap bulan oleh IPCN
dan analisis
Penjelasan Desiminasi dilakukan tiap bulan pada saat rapat potret mutu
diseminasi data ke
staf
Nama alat audit / Form Surveilans VAP
nama file
B. DO (Pelaksanaan)
Pelaksanaan PIC
a.Ventilator Associated Pneumoniae Ka
• Pengumpulan data dilakukan di Unit Intensive Care (ICU) Unit/Ka
• Data dikumpulkan oleh petugas di ICU, dengan Ka ICU sebagai ICU
penanggung jawab data ICLN
• Metodologi pengumpulan data adalah secara sensus harian IPCN
• Data dikumpulkan berdasarkan hasil monitoring bundle prevention
dan tanda infeksi
• Penilaian data dilakukan harian
• Periode waktu pelaporan kepada Sekretariat Mutu adalah Bulanan
• Analisis data dilakukan 3 bulanan.
Setelah data capaian indikator mutu dibuat dalam bentuk tabel, kemudian disajikan
dalam bentuk diagram untuk melihat tren indikator mutu selama satu periode (3 bulan).
Angka Kejadian Ventilator Assosiated Pneumonia (VAP)
c. Study (Analisa)
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur Form harian pengumpulan data sudah
tersedia
SPO pencegahan infeksi pada pasien
terpasang ventilator sudah ada
Ada panduan pengisian surveilen bundle
prevention VAP
Ada petugas yang mengisi surveilen
bundle prevention VAP
Proses Masih ditemukan petugas kurang patuh Pengecekan pengisian
dalam pengisian surveilen bundle bundle secara berkala
prevention VAP
Saat banyak aktivitas/tindakan perawatan
di ICU, bundle care sering terlewatkan
dalam pengisian harian.
Bundle prevention VAP sudah diterapkan
Staf belum konsisten melakukan cuci Edukasi dan lakukan
tangan saat memegang selang ventilator audit secara berkala
Outcome Kisaran capaian indikator pencatatan dan
pelaporan surveilen VAP periode januari-
maret sebesar 26 pasien terpasang
ventilator dengan lama pemakaian 138
hari, deangan kejadian VAP 0‰ tiap
bulannya. Dalam arti pada 1000 hari
lama terpasang ventilator tidak
ditemukan kejadian infeksi terhadap
pasien yang terpasang ventilator
Judul indikator Angka Kejadian Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) sehubungan
dengan pemasangan kateter vena sentral
Definisi Angka kejadian infeksi aliran darah yang terjadi pada pasien yang
operasional terpasang Central Vena Catheter dan Peripheral Inserted Central
Catheter > 2 hari
Tanda-tanda infeksi aliran darah yang dimonitor sesuai dengan
pedoman surveillance dasar diagnosa.
Tujuan Menurunkan angka kejadian infeksi aliran darah primer
peningkatan mutu
Numerator Jumlah infeksi aliran darah primer terkait pemasangan Central
Vena Catheter/ Peripheral Inserted Central Catheter
Denominator Jumlah hari pemasangan Central Vena Catheter/ Peripheral
Inserted Central Catheter pada pasien yang terpasang alat tersebut
> 2 hari
Sumber data Surveilans
PJ Irma Andriyani (PPI)
Alasan pemilihan Infeksi Aliran Darah Primer sehubungan dengan pemasangan
indikator kateter vena sentral dapat mengakibatkan meningkatnya lama
perawatan dan biaya perawatan pasien
Tipe indikator Struktur
Proses
√ Outcome
Metodologi
Retrospective
pengumpulan data
√ Sensus Harian
Target sampel & Pasien rawat inap yang terpasang kateter vena central > 2 hari
sample size
Area monitoring Rawat inap
Nilai < 4.3‰
ambang/standar
Periode analisis 3 bulan
dan pelaporan
Penjelasan Data dikumpulkan tiap hari oleh perawat ruangan, dokompilasi
pengumpulan data dan dianalisis tiap bulan oleh IPCN
dan analisis
Penjelasan Desiminasi dilakukan tiap bulan pada saat rapat potret mutu
diseminasi data ke
staf
Nama alat audit / Form Surveilans IADP
nama file
B. Pelaksanaan (DO)
Pelaksanaan PIC
• Pengumpulan data dilakukan di Unit Intensive Care (ICU) Tim PPI
dan Unit Rawat inap. IPCO
IPCN
• Data dikumpulkan oleh petugas di ICU dan petugas unit
rawat inap, dengan Ka ICU dan Ka Unit sebagai
penanggung jawab data
• Metodologi pengumpulan data adalah secara Sensus harian
• Data dikumpulkan berdasarkan hasil monitoring bundle
prevention dan tanda infeksi
• Penilaian data dilakukan harian
• Periode waktu pelaporan kepada Sekretariat Mutu adalah
Bulanan
• Analisis data dilakukan 3 bulanan.
C. Analisa (Study)
Data capaian indikator mutu
Data yang telah dikumpulkan setiap bulan kemudian diolah dalam bentuk tabel dan
diagram untuk melihat distribusi capaian indikator mutu dan membandingkan capaian
dengan target. Indikator mutu PPI yang dipilih adalah angka kejadian infeksi aliran
darah primer (IADP) sehubungan dengan pemasangan kateter vena sentral.
Tabel 1.11 Distribusi Capaian Angka Kejadian Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
Sehubungan dengan Pemasangan Kateter Vena Sentral di Siloam Balikpapan
Periode Januari-Maret 2017
Setelah data capaian indikator mutu dibuat dalam bentuk tabel, kemudian disajikan
dalam bentuk diagram untuk melihat tren indikator mutu selama satu periode (3 bulan).
Diagram 1.6 Distribusi Capaian Angka Kejadian Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
Sehubungan dengan Pemasangan Kateter Vena Sentral di Siloam Hospital
Balikpapan, Periode Januari-Maret 2017
Diagram di atas menunjukkan bahwa angka kejadian infeksi aliran darah primer (IADP)
sehubungan dengan pemasangan kateter vena sentral telah mencapai target (4.3) .
Profil Indikator
Nomor :
Tanggal : Revisi : Halaman :
SASARAN MUTU
(QUALITY OBJECTIVE)
00 1/1
Judul indikator MRSA Screening compliance
Definisi operasional Prosedur skrining MRSA berlaku pada pasien yang termasuk kriteria inklusi
skrining MRSA dalam waktu 1x24 jam
Tujuan Peningkatan 1. Memastikan proses skrining MRSA mengikuti prosedur skrining MRSA
Mutu yang berlaku di Siloam Hospitals Group
2. Identifikasi dini terhadap pasien yang beresiko terkoloniasasi/terinfeksi
MRSA
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan skrining MRSA
Sumber data Inklusi : 1. Pasien pindahan dari rumah sakit lain yang akan dirawat selanjutnya
di critical care 2. Pasien pro operasi elektif dengan resiko tinggi infeksi seperti:
a. Penggantian sendi panggul dan lutut b. Bedah jantung (CABG dan
penggantian katup) c. Pemasangan implant permanen, contoh: pemasangan VP
shunt, clipping aneurisma d. Transplantasi organ. Eksklusi : 1. Pasien dengan
personal hygiene yang buruk, luka terbuka (decubitus dan trakeostomi) dan
berpotensi terkolonisasi MRSA 2. Pasien yang sebelumnya pernah
teridentifikasi positif MRSA
PJ (Nama & Jabatan) Irma Andriyani (IPCN)
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
(Diminta di PMKP 3.1
EP 5, PMKP 3.2 EP √ Sensus Harian
4)
Target sampel & Pasien rawat inap yang memenuhi kriteria screening MRSA
sample size (Diminta
di PMKP 3.1 EP 5,
PMKP 3.2 EP 4)
Area monitoring Rawat inap
Nilai ambang/standar 70%
Periode analisis dan Data dikumpulkan tiap hari oleh perawat ruangan, dokompilasi dan
pelaporan
dianalisis tiap bulan oleh IPCN
Penjelasan Desiminasi dilakukan tiap bulan pada saat rapat potret mutu
pengumpulan data dan
analisis (Diminta di
PMKP 4, 4.1 & 4.2)
Penjelasan diseminasi Form Surveilans MRSA
data ke staf (Diminta
di PMKP 1.4)
Nama alat audit / nama Data dikumpulkan tiap hari oleh perawat ruangan, dokompilasi dan
file
dianalisis tiap bulan oleh IPCN
(lampirkan formulir
alat audit)
B. Pelaksanaan (DO)
Pelaksanaan PIC
• Pengumpulan data dilakukan oleh perawat ruangan Head Nurse
C. Analisa (Study)
Siloam Hospitals Balikpapan melakukan program identifikasi kejadian
MDRO pada pasien yang mengalami HAIs.
1 Januari 0 0
2 Februari 0 0
3 Maret 0 0
Berdasarkan table 2.1 diatas menunjukkan bahwa tidak ada kejadian HAIs dan tidak
ada kejadian MDRO pada bulan Januari-Maret 2017.
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur - -
Proses
1. Tidak ada kejadian infeksi pada Melakukan tindakan
pasien yang menjalani operasi, pencegahan dengan
terpasang kateter urin, terpasang menerapkan bundle
vena central dan terpasang prevention pada pasien yang
ventilator. menjalani operasi, terpasang
kateter urin, terpasang Vena
2. Tidak ada kejadian MDRO,
central dan terpasang
karena selama periode januari-
ventilator
maret tidak ada yang infeksi.
Outcome - -
Profil Indikator
Nomor :
Tanggal : Revisi : Halaman :
SASARAN MUTU
Des 2016
(QUALITY OBJECTIVE)
00 1/1
Judul indikator Emerging dan Re-emerging Disease
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
Penjelasan pengumpulan data Kegiatan audit terhadap kepatuhan prosedur juga akan
dan analisis (Diminta di dilaksanakan secara terintregasi dengan IC Team di setiap
PMKP 4, 4.1 & 4.2) unitnya
Penjelasan diseminasi data ke Desiminasi dilakukan tiap bulan pada saat rapat potret mutu
staf (Diminta di PMKP 1.4)
B. Pelaksanaan (DO)
Pelaksanaan PIC
• Pengumpulan data dilakukan IPCLN IPCLN
C. Analisa (Study)
Siloam Hospitals Balikpapan melakukan pemantauan dan penatalaksanaan program
emerging dan re emerging disease, yang meliputi kasus H1N1, H5N1, MERS CoV dan
Ebola. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya wabah yang diakibatkan penyakit
tersebut. Berikut ini adalah kejadiannya:
1 Januari 0 -
2 Februari 0 -
3 Maret 0 -
Berdasarkan table 3.1 diatas, didapatkan bahwa tidak ada kejadian emerging
dan re emerging disease di Siloam Hospitals Balikpapn pada bulan Januari-
Maret 2017.
Proses
1. Tidak ada kejadian/curiga 1. Lakukan screening
pasien dengan H1N1, H5N1, pada pasien saat di OPD
MERS CoV dan Ebola yang dan emergency dari
datang ke SHBP. kemungkinan H1N1,
H5N1, MERS CoV dan
2. Pelaksanaan screening pasien
Ebola.
dilakukan di Emergency dan
OPD, guna mengidentifikasi 2. Menerapkan
kasus sedini mungkin. kewaspadaan standard
3. SPO pencegahan dan dan kewaspadaan
penanganan Ebola, HINI sudah berdasarkan transmisi
ada, begitu juga tentang saat menangani pasien.
perawatan isolasi. Sehingga 3. Lakukan proses
dapat dijadikan pedomanan bila penanganan kasus
ada pasien menderita/dicurigai berdasarkan alur yang
dengan H1N1, H5N1, MERS telah dibuat
CoV dan Ebola
Outcome - -
Analisa (Study)
Berdasarkan pada table 1.2 dan diagram batang diatas menunjukkan bahwa hasil
audit PPI pada periode bulan Januari-Maret 2017, yang tidak memenuhi target adalah
pada kepatuhan kewaspadaan berdasarkan transmisi, kepatuhan penggunaan APD dan
penanganan sampah medis infeksius.
Proses 1. Memonitoring
Selama periode januari-maret 2017 tidak
kejadian infeksi di RS
terjadi KLB, baik berupa kemunculan
guna mencegah
kasus penyakit yang lama tidak terjadinya KLB.
muncul/kasus yang jarang terjadi, 2. Menerapkan
peningkatan kasus 2x dari periode kewaspadaan standar di
sebelumnya yang berhubungan dengan setiap aktivitas di rumah
kejadian infeksi, dan ketidak hadiran staf sakit.
dalam jumlah besar yang tidak biasa. 3. Segera membentuk
tim investigasi KLB bila
ada kejadian sesuai
dengan
SPO.
Profil Indikator
Nomor : SM-BP-IPCN-008
Tanggal : Revisi : Halaman :
SASARAN MUTU
Des 2016
(QUALITY OBJECTIVE)
00 1/1
Judul indikator ICRA (Infection Control Risk Assesment
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
Metodologi pengumpulan data Retrospective
(Diminta di PMKP 3.1 EP 5,
PMKP 3.2 EP4) Sensus Harian
√
B. Pelaksanaan (DO)
Pelaksanaan PIC
• Pengumpulan data dilakukan IPCLN IPCLN
C. Analisa (Study)
Siloam Hospitals Balikpapan melakukan pemantauan dan penatalaksanaan program
ICRA RS
Tabel 1.3 Pelaksanaan ICRA Konstruksi Dan Renovasi Di SHBP Januari- Maret 2017
Proses
1. Periode Januari-Maret 2017, telah dilakukan 1. Membuat
1 kali pelaksanaan ICRA konstruksi ICRA bila akan
dan renovasi. dilakukan kegiatan
konstruksi dan
2. ICRA di ruang HD baru dilakukan sejak awal
Februari 2017,pelaksanaan renovasi diarea
rumah sakit.
3. di area IPD lt 3 dilakukan pagi sampai sore
hari dengan memberi partisi
2. Lakukan
4. area pengerjaan, kegiatan maksimal debu dan evaluasi
kondisi diarea Rehab medic,
pelaksanaan ICRA
5. OT,Cath lab. dan rekomendasi
6. Karena proses kontruksi dan renovsi ruang berdasarkan hasil
HD dengan 22 mesin HD didalamnya maka pertemuan.
memerlukan persiapan yang baik demi
3. Memastikan
kelancaran dan keamanan.
tujuan dan sasaran
7. Pelaksanaanya dilakukan dalam 3 tahap membuat ICRA
(lampiran materi pertemuan). sesuai.
8. Dalam membuat ICRA melibatkan PPI,
Nursing, GA, FMS dan Hausekeeping
Outcome - -
D. Action Plan (Tindak Lanjut)
Rekomendasi Tindak lanjut Waktu PIC
Januari-Maret IPCN
1. Membuat ICRA bila 1. Lakukan kajian risiko
akan dilakukan kegiatan semua aktivitas yang
konstruksi dan renovasi dapat menyebabkan
diarea rumah sakit. infeksi, termasuk
ICRA kontruksi dan
2. Lakukan evaluasi
renovasi.
pelaksanaan ICRA dan
rekomendasi berdasarkan 2. Kerjasama dengan
hasil pertemuan. departemen General
Affair (GA) bila
3. Memastikan tujuan
berhubunga dengan
dan sasaran membuat ICRA
pelaksanaan dan
sesuai.
monitoring pelaksanaan
ICRA konstruksi
renovasi (kebersihan,
pemasangan partisi,
penanganan sampah dan
puing).
3. Melakukan evaluasi
pelaksanaan ICRA
konstruksi dan renovasi
setiap 3 bulan dan
dilaporkan kepada
komitte PPI.
4. Program Kesehatan Karyawan
A. Training K3
a. Perencanaan (Plan)
Pelatihan APAR, Hydrant dan evakuasi bencana di berikan kepada seluruh staf
Profil Indikator
Training K3
Nomor : SM-BP-K3-001
Tanggal : Revisi : Halaman :
SASARAN MUTU
Des 2016
(QUALITY OBJECTIVE)
00 1/1
Judul indikator Training K3
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
C. Analisa (Study)
Siloam Hospitals Balikpapan melakukan pemantauan dan penatalaksanaan program
training K3.
a. Perencanaan (Plan)
1. Pemeriksaan / serum anti HIV dan pemberian vaksin bagi karyawan setiap kali
terpapar pajanan seperti jarum suntik bekas pasien positif HIV
Kejadian terjadi paparan jarum terkontaminasi kepada karyawan segera
dilakukan sesuai dengan SOP yang ada.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala untuk karyawan Back Office 2 (dua) tahun
sekali, dilalukan dengan usulan nama karyawan dari HRD dengan persetujuan
CEO dan menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada saat bulan/tahun
tersebut.
b. Study (analisa)
Jumlah NSI
Bulan Jumlah Pemeriksaan %
staf
JAN 2 2 100%
FEB NA NA NA
MAR NA NA NA
A. Perencanaan (Plan)
Profil Indikator
Pressure Ulcer
Nomor : SM-BP-WCN-001
Tanggal : Revisi : Halaman :
SASARAN MUTU
(QUALITY OBJECTIVE)
Des 2016 00 1/1
Judul indikator Pressure Ulcer
Definisi operasional Pemantauan pasien yang beresiko mengalami pressure ulcers selama di
rawat di rumah sakit dengan kategori/stage 2
Tujuan Peningkatan Mencegah dan menurunkan kejadian pressure ulcers stage 2 pada pasien
Mutu yang di rawat dengan resiko pressure ulcer dan kondisi tirah baring total
Numerator Total kejadian "pressure ulcer" / stage 2 selama periode monitoring
Sumber data Inklusi : Seluruh kejadian pressure ulcers didapat di rumah sakit stage 2,
luka ditemukan dan di dokumetasikan dalam waktu 24 jam pertama sejak
pasien masuk. Eksklusi : Kejadian pressure ulcers didapat dari luar
rumah sakit dan stage 2
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
(Diminta di PMKP 3.1 Sensus Harian
EP 5, PMKP 3.2 EP √
4)
Target sampel & Seluruh pasien ICU
sample size (Diminta
di PMKP 3.1 EP 5,
PMKP 3.2 EP 4)
Area monitoring ICU
Nilai ambang/standar ≤ 3.5%
B. Study (analisa)
PRESSURE ULCER
SHBP 2017
VARIABLE
Jan Feb Mar
Number of incidence Stage ≥ 2 : 0 0 2
Hospital Acquired 0 0 1
Outside Hospital 0 0 1
Number of patient Admission 818 829 925
IR% 0,00% 0,00% 0,11%
Braden score
≤11
12 - 14 2
15 - 18
>18
STAGE OF WOUND
I
II 1
III
IV
Unstageable 1
Outcome - -
Action Plan (Tindak Lanjut)
Rekomendasi Tindak lanjut Waktu PIC
Monitoring Januari - WCN
Monitoring
Maret
a. Perencanaan (Plan)
Profil Indikator : Angka Kejadian Ventilator Assosiated Pneumonia
VAP
Proses
√ Outcome
Target sampel & Pasien yang terpasang ventilator >2 hari di ICU
sample size
Area monitoring ICU
Nilai <13 ‰
ambang/standar
Periode analisis dan 3 bulan
pelaporan
Penjelasan Data dikumpulkan tiap hari oleh perawat ruangan, dokompilasi
pengumpulan data dan dianalisis tiap bulan oleh IPCN
dan analisis
Penjelasan Desiminasi dilakukan tiap bulan pada saat rapat potret mutu
diseminasi data ke
staf
Nama alat audit / Form Surveilans VAP
nama file
B. DO (Pelaksanaan)
Pelaksanaan PIC
a.Ventilator Associated Pneumoniae Ka
• Pengumpulan data dilakukan di Unit Intensive Care (ICU) Unit/Ka
• Data dikumpulkan oleh petugas di ICU, dengan Ka ICU sebagai ICU
penanggung jawab data ICLN
• Metodologi pengumpulan data adalah secara sensus harian IPCN
• Data dikumpulkan berdasarkan hasil monitoring bundle prevention
dan tanda infeksi
• Penilaian data dilakukan harian
• Periode waktu pelaporan kepada Sekretariat Mutu adalah Bulanan
• Analisis data dilakukan 3 bulanan.
Setelah data capaian indikator mutu dibuat dalam bentuk tabel, kemudian disajikan
dalam bentuk diagram untuk melihat tren indikator mutu selama satu periode (3 bulan).
Angka Kejadian Ventilator Assosiated Pneumonia (VAP)
c. Study (Analisa)
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur Form harian pengumpulan data sudah
tersedia
SPO pencegahan infeksi pada pasien
terpasang ventilator sudah ada
Ada panduan pengisian surveilen bundle
prevention VAP
Ada petugas yang mengisi surveilen
bundle prevention VAP
Proses Masih ditemukan petugas kurang patuh Pengecekan pengisian
dalam pengisian surveilen bundle bundle secara berkala
prevention VAP
Saat banyak aktivitas/tindakan perawatan
di ICU, bundle care sering terlewatkan
dalam pengisian harian.
Bundle prevention VAP sudah diterapkan
Staf belum konsisten melakukan cuci Edukasi dan lakukan
tangan saat memegang selang ventilator audit secara berkala
Outcome Kisaran capaian indikator pencatatan dan
pelaporan surveilen VAP periode januari-
maret sebesar 26 pasien terpasang
ventilator dengan lama pemakaian 138
hari, deangan kejadian VAP 0‰ tiap
bulannya. Dalam arti pada 1000 hari
lama terpasang ventilator tidak
ditemukan kejadian infeksi terhadap
pasien yang terpasang ventilator
Areas No Indicators
1 Operational 1 BOR > 90%
2 ALOS < 4.5 days
3 Surgical Procedure > 30% from total IP Admissions
4 Patient Discharge < 10am (≥ 50%)
5 % IP Admissions from ED
6 OP Catchment of Prescription > 80%
7 OPD Utilization - based on # of patients
8 CT Utilization
9 MRI Utilization
10 Cath Lab Utilization
11 Endoscopy Utilization
12 Dialysis Utilization
1 Operational 1 BOR > 90% 4 Consolidated Mgmt Report 48,00% 53,00% 49,00%
2 ALOS < 4.5 days 1 Consolidated Mgmt Report 2,8 3,08 3,00
3 Surgical Procedure > 30% from total IP Admissions 1 Consolidated Mgmt Report 32,00% 36,00% 28,00%
4 Patient Discharge < 10am (≥ 50%) 2 Unit 21,00% 23,00% 23,00%
5 % IP Admissions from ED 1 Consolidated Mgmt Report 74,00% 71,00% 76,00%
6 OP Catchment of Prescription > 80% 1 Consolidated Mgmt Report 77,00% 79,00% 79,00%
7 OPD Utilization - based on # of patients 3 Consolidated Mgmt Report 30,00% 28,00% 32,00%
8 CT Utilization 1 Consolidated Mgmt Report 20,00% 21,00% 19,00%
9 MRI Utilization 1 Consolidated Mgmt Report 37,00% 30,00% 40,00%
10 Cath Lab Utilization 1 Consolidated Mgmt Report 94,00% 99,00% 111,00%
11 Endoscopy Utilization 1 Unit 11,00% 13,00% 13,00%
13 Laboratory > 15 test per IP Admissions 1 Consolidated Mgmt Report 4,8 8,00 7,00
14 Medical Rehab Examination > 1 x per IP Admission 1 Consolidated Mgmt Report 0,5 0,14 0,42
15 Weekly Big Round 4 times / month 3 Unit 4 4 4
2 Financial 16 GOR - Actual vs Budget 5 Consolidated Mgmt Report 87,00% 95,00% 90,00%
17 OPEX - Actual vs Budget 4 Consolidated Mgmt Report 0,00% -1,00% 0,00%
18 EBITDA to GOR 5 Consolidated Mgmt Report 24,00% 23,00% 23,00%
19 Days in AR 1 Consolidated Mgmt Report 60,24 58,00 55,00
3 Patient Experience20 Patient Satisfaction 3 Unit 88,00% 86,00% 85,00%
4 Clinical Governance21 Credentialing 100% 1 Unit 100,00% 100,00% 100,00%
22 Informed Consent 100% 1 Unit 94,00% 89,00% 90,00%
23 Ontime doctor’s OPD Attendance > 90% 1 Unit NA NA NA
24 Average time patient Triage 1 seen by specialists in ED - < 30 minutes 1 Unit 9 19 21
25 Average time patient Triage 2 seen by specialists in ED - < 60 minutes 1 Unit 22 31 35
26 Patient identification 100% 1 Unit 89% 89,00% 89,00%
27 Effectiveness of verbal and / or telephone communication 100% 1 Unit 78% 89,00% 89,00%
28 Process of reporting critical results of diagnosis test 100% 1 Unit NA NA NA
29 Handover communication 100% 1 Unit 100% 79,00% 80,00%
30 High alert medication storage & safe use 100% 1 Unit 100% 100,00% 100,00%
31 Time out & site marking compliance 100% 1 Unit 100,00% 100,00% 100,00%
32 Hand hygiene compliance 75% 3 Unit 71,00% 74,00% 74,00%
33 Fall prevention assessment audit 100% 1 Unit 76% 100,00% 100,00%
34 Fall prevention intervention audit 100% 1 Unit 82% 87,00% 88,00%
Average time for Ambulance to depart from hospital since the time of
35 3 Unit 2 3 2
emergency call ends, ≤ 3 mins
36 Mortality Rate - GDR < 45/1000 1 Unit 8,07 6 6
Mortality Rate - NDR < 25/1000 1 Unit 2,93 3 3
37 Stroke Patients - Average Presentation time to CT / MRI ≤ 25 mins 2 Unit 28 5 14
Average time taken for ambulance doctor to contact patient/caller from
38 2 Unit 4 3 4
time of original patient call ≤ 6 mins
Average time taken for Acute Coronary Syndrome patient being
39 2 Unit NA 30 175
diagnose until ballon inflation commence (≤ 90 mins)
40 MRSA Screening compliance 70% 2 Unit NA NA NA
41 Surgical Site Infection Rate < 2.1% 2 Unit 0,00% 1,06% 1,00%
42 Pressure Ulcer ≤ 3.5% 2 Unit 0,00% 0,00% 0,00%
43 Patient falls incident ≤ 0.1% 2 Unit 0,00% 0,08% 0,08%
Uncompliance to Formulary
44 1 Unit 1,70% 1,51% 1,73%
(< 1% items ordered outside formulary)
Follow-up care of patients by phone by RMO after treated in emergency
45 3 Unit 70,00% 72,00% 72,00%
department (ED) within 1 x 24 hrs after discharge > 85%
Follow up patients (IP) via phone by Head Nurse 2x24 hours after
46 3 Unit 86,30% 97,00% 95,00%
discharge > 85%
47 Completeness of Discharge Summary 100% 2 Unit 79,00% 76,00% 77,00%
48 OPD Pharmacy waiting time ≤ 15 mins 3 Unit 11 14 13
49 Unplanned Return to Surgery < 1% 1 Unit 0,00% 0,00% 0,00%
50 Complex Case Discussion 1 Unit 6 6 6
51 Antibiotic prophylaxis given within 60 minutes before incision ≥ 75% 1 Unit 80,00% 80,00% 79,00%
5 Risk & Incident 52 Medication Errors in IPD 8% 2 Unit 0,40% 0,40% 1,00%
53 SAC 1 Reporting 100% 1 Unit NA NA NA
54 SAC 2 Reporting 100% 1 Unit 100,00% NA NA
55 Sharps injury 0% 1 Unit 0,70% 0,00% 0,00%
6 Human Resources 56 Staff Satisfaction Rate > 80% 1 HR - HO 79,40% 79,40% 79,40%
7 Efficiency 57 Staff Ratio < 4.5 2 HR - HO 4,47 4,20 4,50
58 Overtime < 5% to Salary 1 Consolidated Mgmt Report 11,00% 9,00% 9,80%
100
Area JAN FEB MAR
Operational 7 7 6
Financial 4 11 10
Patient Experience 3 3 3
Clinical Governance 29 30 28
Risk & Incident 1 1 1
Human Resources 0 0 0
Efficiency 2 2 1
TOTAL 46 54 49
Study (Analisa)
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur - -
MONEV 2017 Q1
Sasaran Mutu Jan Feb Mar
Monitoring Patroli Area Umum & Penting 66% 70% 91%
4. monitoring
5. Monitoring
Outcome - -
4. monitoring
5. Monitoring
8. Manajemen Insiden
A. JUMLAH LAPORAN INSIDEN DI SILOAM HOSPITALS BALIKPAPAN
f) PLAN
g) DO
Perencanaan waktu PIC
h) STUDY - Analisa
Berikut ini jumlah laporan insiden yang dilaporkan oleh setiap unit pelayanan
kesehatan Siloam Hospitals Balikpapan bulan Januari-Maret 2017.
Gambar 1.1 Jumlah laporan insiden di Siloam Hospitals Balikpapan Bulan Januari-Juni 2017
Jan 19 8 27 30
Feb 16 10 26 30
Mar 26 20 46 30
Gambar 1.2 Jumlah laporan insiden sesuai kategori KNC, KTC, KTD, SENTINEL di Siloam Hospitals
Balikpapan Bulan Januari-Maret 2017
Berdasarkan data pada gambar 1.1 menunjukkan bahwa jumlah laporan insiden medis
dan non medis yang dilaporkan pada bulan Januari dan Februari 2017 belum mencapai
target 30 insiden/ bulan. Pada bulan Maret jumlah laporan insiden mencapai target.
STUDY (analisa)
Outcome - -
Sosialisasi Pelaporan Sosialisasi Pelaporan Insiden dan April 2017 drg. Geena
Insiden dan Keselamatan di Rumah Sakit (Komite
Keselamatan di PMKP)
Rumah Sakit
B. JUMLAH LAPORAN INSIDEN KTD dan KNC DI SILOAM HOSPITALS
BALIKPAPAN
a) PLAN
KNC (Kejadian Nyaris Cedera /near miss ) merupakan suatu peristiwa atau
situasi yang dapat mengakibatkan kecelakaan, cedera atau sakit, tapi tidak terjadi,
baik secara kebetulan atau melalui intervensi yang tepat waktu.
b) DO
Perencanaan waktu PIC
c) STUDY - Analisa
Berikut ini jumlah laporan insiden kategori KNC, KTC, KTD dan sentinel
yang dilaporkan oleh setiap unit pelayanan kesehatan Siloam Hospitals Balikpapan
bulan Januari-Maret 2017.
Gambar 1.2 Jumlah laporan insiden sesuai kategori KNC, KTC, KTD, SENTINEL di Siloam Hospitals
Balikpapan Bulan Januari-Maret 2017
Struktur - -
Outcome - -
b) DO
4 Clinical
Governance 21 Credentialing 100% 100,00% 100,00% 100,00%
MONEV 2017 Q1
Sasaran Mutu Jan Feb Mar
c) Study (Analisa)
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur - -
Outcome - -
d) Action (Tindak Lanjut)
Rekomendasi Tindak Lanjut Waktu PIC
Jan - Mar 1. Komite
1. monitoring 1. monitoring
Medik dan
a) PLAN
a. Monitoring kontrak klinis :
- Obat
- Alkes
b. Monitoring Kontrak Non Klinis :
- Cleaning Service : PT. ISS
- Pest Control
- Security : PT. ISS
- Parking : Secure Parking
- Catering : RAFALA Catering Service
b) DO
c) Study (Analisa)
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur - -
Outcome - -
a) PLAN
Profil Indikator
Numerator Jumlah skor kepuasan pasien dari baik sampai sangat baik
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
(Diminta di PMKP 3.1
√ Sensus Harian
EP 5, PMKP 3.2 EP
4)
Target sampel & -
sample size (Diminta
di PMKP 3.1 EP 5,
PMKP 3.2 EP 4)
Area monitoring Rawat Inap
Nilai ambang/standar ≥ 85%)
b. STUDY - Analisa
Data capaian indikator mutu
Data yang telah dikumpulkan setiap bulan kemudian diolah dalam bentuk tabel dan
diagram untuk melihat distrbusi capaian indikator mutu dan membandingkan capaian
dengan target. Indikator mutu harapan dan kepuasan pasien dan keluarga yang dipilih
adalah Survei kepuasan pasien di rawat inap.
Tabel 1.9 Distribusi Capaian Survei kepuasan pasien di rawat inap di Siloam Hospitals Balikpapan,
Periode Januari-Maret 2017
No. Bulan Capaian Target
1. Januari 88% ≥85%
2. Februari 86% ≥85%
3. Maret 85% ≥85%
Setelah data capaian indikator mutu dibuat dalam bentuk tabel, kemudian disajikan
dalam bentuk diagram untuk melihat tren indikator mutu selama satu periode (3 bulan).
Diagram 1.4 Distribusi Capaian Survei kepuasan pasien di rawat inap di Siloam Hospitals Balikpapan,
Periode Januari-Maret 2017
b) STUDY - Analisa
Profil Indikator
Outcome
Mingguan Lainnya,…………..
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
(Diminta di PMKP 3.1
√ Sensus Harian
EP 5, PMKP 3.2 EP
4)
Target sampel & Target sampel menggunakan tabel krecjie atau nomogram harry
sample size (Diminta king
di PMKP 3.1 EP 5,
PMKP 3.2 EP 4)
Area monitoring IPD dan OPD
Nilai ambang/standar 100%
c) Study (Analisa)
MONEV 2017 Q1
Sasaran Mutu Jan Feb Mar
Lengkap / “YA” 6 7 6
Total Area pemeriksaan 10 10 10
Audit Kelengkapan Rekam
60% 70% 60%
Medis 80%
Pendekatan Analisis Rekomendasi
Sistem
Struktur - -
Indicators Target
Mock Drill di ED Dilakukan mock drill minimal sekali dalam seminggu 1
Jumlah pemeriksaan laboratorium rutin pasien rawat jalan
yang selesai dalam 90 menit pada minggu dilakukannya
TAT Laboratorium Rutin untuk pasien rawat jalan pengumpulan data. 85%
Jumlah pemeriksaan laboratorium rutin pasien rawat jalan
pada minggu dilakukannya pengumpulan data
Total waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Thorax
Photo (terhitung dari registrasi pemeriksaan di bagian
radiologi sampai hasil pemeriksaan dan expertise siap untuk
TAT radiologi konvensional (Thorax Photo) untuk diserahkan kepada pasien) pada minggu dilakukannya 30
pasien rawat jalan pengumpulan menit
Jumlah sampeldata.
yang diambil (5 % dari total pemeriksaan
Thorax Photo pada minggu dilakukannya pengumpulan data
atau minimal 5 sampel).
Jumlah pasien pulang yang telah dilakukan close billing
sebelum jam 10 pagi pada minggu dilakukannya
Waktu pemulangan pasien pengumpulan data. 50%
Jumlah pasien pulang pada minggu dilakukannya
pengumpulan data.
Total waktu penyediaan obat pasien rawat jalan pada minggu
dilakukannya pengumpulan data.
15
Waktu tunggu farmasi untuk pasien rawat jalan Jumlah sampel yang diambil (5% dari total resep yang menit
diterima pada minggu dilakukannya pengumpulan data) atau
minimal 10 sampel.
Jumlah sampel rekam medis per minggu dengan tulisan
tangan dokter yang terbaca
Tulisan tangan dokter pada Rekam Medis yang terbaca 85%
Jumlah sampel adalah 5 rekam medis per minggu (dipilih
dari populasi dokter yang tulisannya sulit dibaca)
Implementasi Big Round Dilakukan manajemen big round minimal sekali dalam satu 1
minggu
Dilakukan meeting koordinasi minimal sekali dalam satu
Rapat Koordinasi 1
minggu
Facility tour Dilakukan faciility tour minimal sekali dalam satu minggu 1
Jumlah insiden SAC 1 & SAC 2 yang sudah dilaporkan
Pelaporan insiden SAC 1 & SAC 2 Total insiden SAC 1 & SAC 2 pada minggu dilakukannya 100%
pengumpulan data
b) Perencanaan : (DO)
Perencanaan waktu PIC
5. monitoring
6. laporan RCA
Outcome - -
2. monitoring
3. Ho.Div
3. sosialisasi di meeting ASMA
dokter spesialis
4. Ho.Dept
4. penelaahan tulisan dokter
Rekam
yang terbaca di rekam medik
Medik
dilakukan double crosscheck
5. QR
oleh 2 staf 9staf lama dan
6. QR
baru)
5. monitoring
6. laporan RCA
Penutup
A. Saran
1. Mempertahankan nilai capaian yang sudah sesuai dengan target untuk periode
selanjutnya.
2. Meningkatkan capaian yang belum sesuai dengan target untuk periode selanjutnya.
3. Membuat analisis masalah serta rencana tindak lanjut yang lebih baik agar capaian
indikator mutu untuk periode selanjutnya dapat sesuai dengan target.