PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Keperawatan adalah merupakan suatu tindakan kegiatan
atau proses dalam praktik keperawatan yang diberikan secara langsung
kepada klien (pasien) untuk memenuhi kebutuhan objektif klien, sehingga
dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan asuhan
keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan.
Proses Keperawatan adalah metode asuhan keperawatan yang
ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta berkesinambungan
dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien / klien, dimulai dari
Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah)
Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian Tindakan
Keperawatan (evaluasi). Namun saat ini pembuatan resume asuhan
keperawatan di Ruang perasi masih belum optimal.
Maka dari itu diperlukan perbaikan guna Menjadi Rumah Sakit yang
memberikan Pelayanan yang Profesional, Bermutu, Mandiri, dan Berdaya
Saing 2021.Salah satu solusinya adalah dengan opimaisasi pembuatan
asuhan keperawatan yang bermutu. Maka dari itu penulis mengngkat judul
“Upaya Peningkatan Pendokumentasian Resume Asuhan Keperawatan
di Ruang Operasi RSUD Zainal Abidin Pagar Alam”. Diharapkan perawat
dapat mengaplikasikan di Rumah Sakit serta pasien mendapatkan
kepuasan.
1
B. Deskripsi Singkat
Sejarah Singkat dan Landasan Hukum RSUD Zainal Abidin
Pagaralam.
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam didirikan pada tahun
2005. Berlokasi di Jalan Negara Kampung Negeri Baru Kecamatan
Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan, email :
rsudwaykanan@gmail.com. Menempati lahan seluas 50.320m2. dengan
luas bangunan 13.200 m2
Dibangun pada tahun 2003 dan mulai beroperasi melalui SK Bupati Way
Kanan Nomor 800/52/III.03-WK/VIII/2005 tentang Ujicoba Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Way kanan.Secara
resmi beroperasional mulai tanggal 1 Mei 2007 melalui SK Kepala Dinas
Kesehatan Nomor 800/23/III.03-WK/2007. Melalui SK. Menkes RI Nomor
731 / Menkes / SK/VI/ 2007, tanggal 20 juni 2007, RSUD Zainal Abidin
Pagaralam ditetapkan sebagai rumah sakit dengan Tipe C.
Berikut adalah para Direktur yang pernah menjabat di RSUD Zainal
Abidin Pagaralam:
1. dr. Heru Susanto, MKM masa jabatan Oktober 2005 – Desember 2006
2. dr. Edwin Rusli, MKM masa jabatan Januari 2007 – Februari 2012
3. dr. Dwi Sunardjadi, MKM masa jabatan Maret 2012 – Desember 2012
4. dr. Heru Susanto, MKM masa jabatan Januai 2013 – Oktober 2015
5. dr. Dwi Sunardjadi, MKM Masa Jabatan November 2015 – Juli 2017
6. dr. Burhanuddin, Sp. B masa jabatan Juli 2017 – sekarang
Menindaklanjuti SK. Menkes RI tersebut, Pemerintah Kabupatn Way Kanan
telah mengesahkan Perda nomor 09 tahun 2009 tentang Organisasi dan
Tata kerja Lembaga Teknis Daerah, sehingga RSUD Zainal Abidin
Pagaralam mempunyai kewenangan yang luas dalam melaksanakan
berbagai program kesehatan rujukan. .Dengan adanya Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 61 tentang BLUD ( Badan Layanan Umum Daerah ),
Rumah Sakit Umum Daerah dapat berstatus BLU (Badan Layanan Umum )
sehingga dapat mengelola rumah tangganya sendiri disamping sebagai
Rumah Sakit yang bersifat sosial juga dapat bersifat profit (mencari
keuntungan ). Sejak tahun 2014 RSUD Kabupaten Zainal Abidin Pagaralam
2
berstatus BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sesuai dengan Keputusan
Bupati Nomor B.22.b/RSUDZAP-WK/HK/2014 tentang Penetapan Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Zainal Abidin Pagaralam Layak Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit, yang
mengharuskan setiap Rumah Sakit harus terakreditasi, maka RSUD Zainal
Abidin Pagaralam telah mengikuti survei Akreditasi versi 2012 yang
diselenggarakan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit/KARS pada tanggal 28
Maret 2018 dengan pencapaian lulus Perdana.
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam mempunyai tugas
melaksanakan Urusan Wajib Bidang Kesehatan di Kabupaten Way Kanan
yang meliputi program sebagai berikut :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
4. Pengadaan, Pemeliharaan,Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
5. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
6. Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan
7. Pelayanan Kesehatan Rujukan
Cakupan jenis pelayanan yang mampu diberikan oleh RSUD Kab. Zainal
Abidin Pagaralam mencakup pelayanan medik dan penunjang medik
diantaranya:
1. Pelayanan Medik
3
b. Pelayanan Fisiotheraphy, Pelayanan pemeriksaan Mata dan Pelayanan
Penunjang Medik.
c. Pelayanan Rawat Inap meliputi Pelayanan Kebidanan dan Kandungan,
Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Penyakit Dalam, Pelayanan
Penyakit Bedah, Pelayanan Kelas I,II danIII untuk semua jenis
spesialisasi, . Jumlah seluruh kapasitas rawat inap adalah 60 tempat
tidur.
d. Pelayanan Gawat Darurat. Dilakukan dalam 24 jam sehari di Instalasi
Gawat Darurat (IGD).
e. Pelayanan Operasi Pembedahan, yang telah dilengkapi dengan kamar
operasi (OK), dan terus mengalami peningkatan pelayanan. Diataranya
telah mampu dilakukan operasi bedah, kebidanan, THT, dll.
f. Pelayanan High Care. Salah satu pelayanan yang sentral di rumah sakit
adalah pelayanan High Care Unit (ICU). Saat ini pelayanan di ICU tidak
terbatas hanya untuk menangani pasien pasca-bedah saja tetapi juga
meliputi berbagai jenis pasien dewasa, anak, yang mengalami lebih dari
satu disfungsi/gagal organ.
g. Pelayanan Rujukan, baik rujukan penderita dari Puskesmas-Puskesmas
ke RSUD Zainal Abidin Pagaralam, maupun rujukan RSUD lain.
h. Pelayanan Keluarga Berencana, baik perawatan maupun bagi perserta
KB baru.
4
e. Pelayanan Ambulance. Pelayanan ambulance di RSUD Zainal Abidin
Pagaralam menggunakan armada yang dilengkapi dengan 4 unit
ambulance pasien.
f. Pelayanan Medico Legal. Pelayanan medico legal merupakan
pelayanan surat-surat keterangan terkait dengan masalah hukum.
C. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Pagar Alam Way Kanan
5
E. Struktur Organisasi
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Zainal Abidin Kabupaten Way
Kanan
6
F. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Kamar Operasi
Uraian tugas Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar
operasi
1. Perawat Instrument / scrub nurse
Pengertian : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi wewenang
dan ditugaskan dalam pengelolaan paket alat pembedahan, selama tindakan
pembedahan berlangsung.
1. Sebelum Pembedahan
a) Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum
pembedahan untuk memberikan penjelasan.
b) Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi
:Kebersihan ruang operasi dan peralatan, Meja mayo / instrumen, Meja
operasi lengkap, Lampu operasi, Mesin anestesi lengkap, Suction pump,
Gas medis.
c) Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis pembedahan.
d) Menyaipkan bahan desinfektan, dan bahan lain sesuai keperluan
pembedahan.
e) Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril.
2. Saat Pembedahan
a) Memperingatkan “ tim steril “ jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik.
b) Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah
danasisten.
c) Menata instrumen steril di meja mayo sesuai urutan prosedur
pembedahan.
d) Memberikan bahan desinfektan kepada operator untuk desinfeksi kulit
daerah yang
akan disayat.
e) Memberikan laken steril untuk prosedur drapping.
f) Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan
kebutuhantindakan pembedahan secara tepat dan benar.
g) Memberikan kain kasa steril kepada operator, dan mengambil kain kasa
yang telah digunakan dengan memakai alat.
h) Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan siap pakai.
i) Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan
tersusun secara sistematis untuk memudahkan bekerja.
j) Membersihkan instrumen dari darah dalam pembedahan untuk
mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo.
7
k) Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen.
l) Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum
kepada ahli bedah sebelum luka ditutup lapis demi lapis.
m) Menyiapkan cairan untuk mencuci luka.
n) Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit.
o) Menutup luka dengan kain kasa steril.
p) Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium / patologi.
3. Setelah pembedahan
Uraian Tugas:
1) Sebelum pembedahan
a) Menerima pasien yang akan dibedah.
b)Memeriksa dengan menggunakan formulir “ check list “ meliputi :
Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian check list,
dengan perawat ruang rawat.
2) Saat pembedahan
a) Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerja sama
denganpetugas anestesi.
b) Membuka set steril dengan memperhatikan teknik aseptik.
c) Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya penyimpangan
penerapan teknik aseptik.
8
d) Mengikatkan tali jas steril tim bedah.
e) Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan, dengan
cara mengetahui : jumlah produksi urine, jumlah perdarahan, jumlah
cairan yang hilang.
3) Setelah pembedahan
a) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai dilakukan
pembedahan.
b) Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong yang
telah disediakan.
c) Mengukur dan mencatat tanda – tanda vital :
(1) Pernafasan.
(2) Tekanan darah.
(3) Suhu, nadi.
d) Mengukur tingkat kesadaran, dengan cara memanggil nama
pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil.
e) Meneliti, menghitung dan mencatat obat – obatan serta cairan yang
diberikan kepada pasien.
f) Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
(1) Laporan pembedahan.
(2) Laporan anestesi.
(3) Pengisian formulir Patologi Anatomi ( PA ).
g) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan
antara lain :Identitas pasien : Nama pasien, Umur, No rekam medik,
Nama tim bedah, Waktu dan lama pembedahan, Jenis
pembedahan, Jenis kasus ( bersih, bersih tercemar, tercemar,
Tempat tindakan
h) Melakukan serah terima dengan perawat ruang rawat petugas RR
tentang :
1) Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasca bedah
2) Keadaan umum pasien
3) Obat – obatan dan resep baru.
9
G. Identifikasi dan Penetapan Isu
Berdasarkan deskripsi isu diatas, maka perlu dipilih isu prioritas yang akan
diselesaikan dalam pelaksanaan aktualisasi. Kepner dan tragoe (1981)
menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan masalah lainnya dapat
dilihat dari tiga aspek sebagai berikut :
1. Bagaimana gawatnya masalah kurangnya masalah motifasi siswa untuk
menjawab pertanyaan lisan dari guru.
2. Bagaimana rendahnya minat baca pada siswa.
3. Bagaimana kurangnya minat kedisiplinan siswa.
Pada penggunaan matriks UGS,untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas,terhadap tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor
tersebut adalah Urgency, seriuoseness, dan growth
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesaknya suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.
Seriuoseness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
oranisasi seperti dampaknya terhadap motivasi belajar siswa, minat
membaca siswa, kedispilnan siswa, Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin
prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.
Penilaian terhadap isu dengan matriks USG sangat ditentukan oleh
subyektivitas pendapat ahli, sehingga untuk mengurangi tingkat
subyektivitas dalam menentukan masalah prioritas maka perlu
menetapkan criteria untuk masing-masing unsur USG tersebut. Umumnya
digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan skor skala 1-
5,disebut skala likert. Semakin tinggi tingkat urgency, serius atau
pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-
masing unsur tersebut. Berikut ini analisis USG pada tiga isu kontemporer
diatas :
10
Tabel 2.1 Analisis USG untuk pemilihan isu
No Identifikasi Isu Skor Total RK
U S G
1 Belum optimalnya pembuatan resume 5 4 4 14 1
asuhan keperawatan di ruang operasi
11
H. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memberikan pelayanan yang aman dan bermutu pada pasien
a. Tujuan Khusus
1) Petugas memiliki catatan yang lengkap tentang status pasien
2) Memiliki perlindunganHukum
3) Dapat memberika informasi yang jelas kepada pasien
2. Manfaat
a. Bagi institusi
Manfaat bagi Institusi yaitu dapat memberikan pelayanan yang
Prima dan perlindungan Hukum
b. Bagi pasien
Manfaat bagi pasien adalah memberikan informasi yang jelas dan
mendapat asuhan keperawatan yang maksimal
c. Bagi penulis
Penulisan ini dapat memberikanaktualisasi nilai- nilai PNS
I. Ruang lingkup
Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti
korupsi, manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government yang
diterapkan pada Laporan Aktualisasi Upaya Peningkatan Pengisian Resume
Asuhan Keperawatan mulai 17 september sampai dengan 17 oktober 2019.
12
BAB II
PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
13
Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan,antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor,kelompok dan pribadi.
f. Transparan
Mendorong komunikasi dan kerjasama serta memberikan perlindungan dari
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan
keputusan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakina
masyarakat.
g. Kewewenang
Gambaran yang jelas tentang apa yang akan menjadi kewenangan, tujuan
dan hasil yang diharapkan.
h. Konsisten
Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
i. Netral
Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
ketertiban PNS dalam politik praktif.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut untuk
dapat mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme pancasila diantaranya adil
dan tidak diskriminatif, professional dan terintegritas, menjunjung tinggi keadilan
dan kedisplinan. Untuk mewujudkan ASN dengan semangat nasionalisme tinggi.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bukan sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. ASN yang
memiliki nasionalisme yang kuat memiliki orientasi berfikir mementingkan
kepentingan publik bangsa dab Negara serta mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap
pelaksanaan fungsi dan tugasnya sesuai bidangnya masing-masing (Lembaga
Administrasi Negara 2015).
14
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi dan kebijaksanaan didalam pelayanan
publik (Haryatmoko, 2001). Sementara itu, nilai-nilai dasar etika publik yaitu:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945 Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
15
4. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapan. mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mencapai hasil kerja. Mutu juga
dapat digunakan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan
produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai
pesaing.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang lebih luas yang tidak hanya berdampak buruk dalam
kurun waktu yang pendek, namun juga secara jangka panjang (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).
Adapun nilai-nilai anti korupsi yang diidentifikasi oleh KPK yaitu jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras sederhana, berani
dan adil. Agar prilaku anti korupsi dapat diwujudkan, maka terdapat
beberapa indikator keberhasilan, yaitu:
a. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan atau
termasuk prilaku korupsi.
b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari prilaku korupsi.
c. Mampu menjelaskan risiko dari tindakan korupsi bagi dirinya,
keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.
17
B. Konsep Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi Politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN kebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan
jenisnya ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai pemerintah dengan perjanjian Kerja (PPPK)
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayanan publik
c. Perekat pemersatu bangsa
Dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
mak setiap ASN diberikan Hak, setalah mendapatkan Hak ASN
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnnya ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode prilaku. Kode etik dank kode
prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
Etik dan Kode prilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para
ASN dalam penyelenggaraan Birokrasi Pemerintah.
18
2. Whole Of Government (WOG)
a. Pengertian WoG
Sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan tujuan pembangunan kebijakan, Manajemen program dan
pelayanan publik.
b. Cara WoG
1) Koordinasi
2) Integrasi
3) Kedekatan dan pelibatan
c. Praktek WoG
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan yaitu :
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
3) Membentuk gugus tugas
4) Koalisi sosial
d. Tantangan dalam Praktek WoG
1) Kapasitas SDM dan Institusi
2) Nilai dan budaya organisasi
3) Kepemimpinan
e. Praktek WoG dalam pelayanan Publik
Pola Pelayanan WoG terdiri dari 5, yaitu sebagai berikut :
1) Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2) Pola Pelayanan satu atap
3) Pola pelayanan satu pintu
4) Pola pelayanan terpusat
5) Pola pelayanan elektronik
19
3. Pelayanan Publik
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik
menyatakan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu Pertama, Organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, Penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga,
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan) Barang/jasa public adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) Excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik
murni yang memiliki ciri ciri :
a. Tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider
problem, non rivalry dan non excludable serta cara mengkonsumsinya
dapat dilakukan secara kolektif.
b. Perkembangan paradigm pelayanan public dari Old public
administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya
menjadi New Public Service (NPS)
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif,
mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan.
20
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
21
Tabel 2.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Berkomunikasi Notulensi hasil Akuntabilitas: Merupakan upaya Penguatan nilai
konsultasi dan dengan Ka. konsultasi dengan Melakukan koordinasi memberikan organisasi Cepat,
koordinasi Ruangan Ka.Ruangan dengan pimpinan secara pelayanan prima Efisien, tepat dan
dengan Ka. 2.Mendiskusikan transparan dan tanggung inovasi
Ruangan kegiatan jawab
berkaitan dengan Pelaporan
pengisisian Nasionalisme:
asuhan Melakukan konsultasi
keperawatan dengan musyawarah atau
rapat
Etika Publik:
Ramah, komunikatif dan
santun
Komitmen Mutu:
Efektif , efisien dan inovatif
Anti Korupsi:
Tidak memberikan gratifikasi
dalam bentuk apapun
2 Memodifikasi 1. Menganalisa data- Desain asuhan Akuntabilitas : Profesionalitas Memberikaan
Desain buku data yang keperawatan Merupakan tanggung jawab pelayanan yang
resume asuhan diperlukan pegawai untukmeningkatkan efektif, inovatif
keperawatan 2. Menambahkan atau mutu pelayanan.
mengurangi desain
22
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
asuhan Komimen Mutu:
keperawatan Imerupakan inovatif, efektif
3.mengkomikasikaan dan efisien
hasil desain
kepada atasan
3 Pengisian 1. Mengkominikasika Catatan asuhan Akuntabilitas: Profesionalitas, Memberikan
resume asuhan n kepada perawat keperawatan terisi Profesionalitas pegawai menngkatkan mutu palayanan yang
keperawatan cara pengisian pelayanan efektif ,tepat dan
2. Pemberian contoh Nasionalisme: inovasi
pengisian Tidak membedakan-
bedakan pasien
Etika Publik:
Ramah, sopan santun dan
komunikatif
23
Jadwal Kegiatan
Tabel 2.3 Rencana Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi
BULAN/MINGGUAN
N SEPTEMBER OKTOBER
KEGIATAN
O MINGGU KE MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan konsultasi dan
1 komunikasi dengan atasan
langsung (mentor) dalam rangka
pelaksanaan aktualisasi
Melakukan konsultasi dan koordinasi
2 dengan Ka. Ruangan berkaitan dengan
pengisisian asuhan keperawatan
3 Memodifikasi Desain buku resume
asuhan keperawatan
4 Pengisian asuhan keperawatan
Evaluasi hasil pengisian laporan di
5 status pasien
24
BAB III
KEGIATAN 1
Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatanpertama ini adalah
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Ka. Ruangan berkaitan dengan
pengisisian Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan aktualisasi nilai dasar
ini dapat dilihat pada table 3.1
Table 3.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Ka. Ruangan
berkaitan dengan pengisisian Resume Asuhan Keperawatan
Kegiatan no 1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Ka.
Ruangan berkaitan dengan pengisisian Resume Asuhan
Keperawatan
Tanggal 16 September 2019
Pelaksanaan
kegiatan
25
5. Anti Korupsi
Berkonsultasi langsung, bersikap jujur dengan
rencana kegiatan yang akan dilakukan.
- DAMPAK NEGATIF
Ketika nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut tidak
dilaksanakan maka tujuan dari aktualisasi tidak
terlaksana dengan baik
26
KEGIATAN 2
Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatanpertama ini adalah
Membuat Desain Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan aktualisasi nilai
dasar ini dapat dilihat pada table 3.2
27
Keterkaitan Dengan Perbaikan pembuatan laporan merupakan upaya
Visi dan Misi peningkatan profesinalisme pegawai dan untuk
Organisasi meningkatkan pelayanan.
- Dampak Negatif
Apabila nilai-nilai dasar profesi tidak dilaksanakan,
maka desain yang dibuat dapat memberikan
dampak negatif seperti desain yang dibuat tidak
sesuai .
28
KEGIATAN 3
Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatan ke-3 adalah
Melakukan Pengisian Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan aktualisasi
nilai dasar ini dapat dilihat pada table 3.3
29
Keterkaitan Dengan Perbaikan pembuatan laporan merupakan upaya
Visi dan Misi peningkatan profesinalisme pegawai dan untuk
Organisasi meningkatkan pelayanan.
- Dampak Negatif
Apabila nilai- nilai dasar profesi tidak dilaksanakkan,
maka pelaporan bias dilakukan tidak sesuai dengan
kenyatan, banyak data yang tidak tertulis dan
sebagainya.
30
KEGIATAN 4
Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatanpertama ini adalah
Membuat Evaluasi Pengisian Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan
aktualisasi nilai dasar ini dapat dilihat pada table 3.4
31
rencana kegiatan yang akan dilakukan.
- Dampak Negatif
Apabila nilai-nilai dasar profesi PNS tidak
dilaksanakan maka hasil evaluasi tidak sesuai,
sehingga tindak lanjut yang dilakukan jg akan tidak
sesuai.
32
Pengendlian Kegiata Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Berkomunikasi Notulensi hasil Akuntabilitas: Merupakan upaya Penguatan nilai
konsultasi dan dengan Ka. konsultasi dengan Melakukan koordinasi memberikan organisasi Cepat,
koordinasi Ruangan Ka.Ruangan dengan pimpinan secara pelayanan prima Efisien, tepat dan
dengan Ka. 2.Mendiskusikan transparan dan tanggung inovasi
Ruangan kegiatan jawab
berkaitan dengan Pelaporan
pengisisian Nasionalisme:
asuhan Melakukan konsultasi
keperawatan dengan musyawarah atau
rapat
Etika Publik:
Ramah, komunikatif dan
santun
Komitmen Mutu:
Efektif , efisien dan inovatif
Anti Korupsi:
Tidak memberikan gratifikasi
dalam bentuk apapun
2 Memodifikasi 1. Menganalisa data- Desain asuhan Akuntabilitas : Profesionalitas Memberikaan
Desain buku data yang keperawatan Merupakan tanggung jawab pelayanan yang
resume asuhan diperlukan pegawai untukmeningkatkan efektif, inovatif
keperawatan 2. Menambahkan atau mutu pelayanan.
mengurangi desain
asuhan Komimen Mutu:
keperawatan Imerupakan inovatif, efektif
3.mengkomikasikaan dan efisien
hasil desain
33
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepada atasan
Etika Publik:
Ramah, sopan santun dan
komunikatif
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan keperawatan di Ruang Operasi telah dilaksanakan dengan
baik dan berjalan dengan lancar sesuai tahapan rancanagan
aktualisasi
2. Dengan dilengkapi pengisian asuhan keperawatan dapat member
pengetahuan, keamanan bagi pasien dan perawat dan meningkatkan
mutu pelayanan.
B. SARAN
Kegiatan pengisian asuhan keperawatan terus dilaksanakan agar
memberikan pelayanan optimal dn keamanan bagi perawat.
35
Lampiran
Kegiata 1: Konsultasi Perbaikan Resumeasuhan Keperawatan
Foto kegiatan konsultasi dengan ka. Ruangan dan lembar konsultasi