Anda di halaman 1dari 40

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan Keperawatan adalah merupakan suatu tindakan kegiatan
atau proses dalam praktik keperawatan yang diberikan secara langsung
kepada klien (pasien) untuk memenuhi kebutuhan objektif klien, sehingga
dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan asuhan
keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan.
Proses Keperawatan adalah metode asuhan keperawatan yang
ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta berkesinambungan
dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien / klien, dimulai dari
Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah)
Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian Tindakan
Keperawatan (evaluasi). Namun saat ini pembuatan resume asuhan
keperawatan di Ruang perasi masih belum optimal.
Maka dari itu diperlukan perbaikan guna Menjadi Rumah Sakit yang
memberikan Pelayanan yang Profesional, Bermutu, Mandiri, dan Berdaya
Saing 2021.Salah satu solusinya adalah dengan opimaisasi pembuatan
asuhan keperawatan yang bermutu. Maka dari itu penulis mengngkat judul
“Upaya Peningkatan Pendokumentasian Resume Asuhan Keperawatan
di Ruang Operasi RSUD Zainal Abidin Pagar Alam”. Diharapkan perawat
dapat mengaplikasikan di Rumah Sakit serta pasien mendapatkan
kepuasan.

1
B. Deskripsi Singkat
Sejarah Singkat dan Landasan Hukum RSUD Zainal Abidin
Pagaralam.
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam didirikan pada tahun
2005. Berlokasi di Jalan Negara Kampung Negeri Baru Kecamatan
Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan, email :
rsudwaykanan@gmail.com. Menempati lahan seluas 50.320m2. dengan
luas bangunan 13.200 m2
Dibangun pada tahun 2003 dan mulai beroperasi melalui SK Bupati Way
Kanan Nomor 800/52/III.03-WK/VIII/2005 tentang Ujicoba Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Way kanan.Secara
resmi beroperasional mulai tanggal 1 Mei 2007 melalui SK Kepala Dinas
Kesehatan Nomor 800/23/III.03-WK/2007. Melalui SK. Menkes RI Nomor
731 / Menkes / SK/VI/ 2007, tanggal 20 juni 2007, RSUD Zainal Abidin
Pagaralam ditetapkan sebagai rumah sakit dengan Tipe C.
Berikut adalah para Direktur yang pernah menjabat di RSUD Zainal
Abidin Pagaralam:
1. dr. Heru Susanto, MKM masa jabatan Oktober 2005 – Desember 2006
2. dr. Edwin Rusli, MKM masa jabatan Januari 2007 – Februari 2012
3. dr. Dwi Sunardjadi, MKM masa jabatan Maret 2012 – Desember 2012
4. dr. Heru Susanto, MKM masa jabatan Januai 2013 – Oktober 2015
5. dr. Dwi Sunardjadi, MKM Masa Jabatan November 2015 – Juli 2017
6. dr. Burhanuddin, Sp. B masa jabatan Juli 2017 – sekarang
Menindaklanjuti SK. Menkes RI tersebut, Pemerintah Kabupatn Way Kanan
telah mengesahkan Perda nomor 09 tahun 2009 tentang Organisasi dan
Tata kerja Lembaga Teknis Daerah, sehingga RSUD Zainal Abidin
Pagaralam mempunyai kewenangan yang luas dalam melaksanakan
berbagai program kesehatan rujukan. .Dengan adanya Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 61 tentang BLUD ( Badan Layanan Umum Daerah ),
Rumah Sakit Umum Daerah dapat berstatus BLU (Badan Layanan Umum )
sehingga dapat mengelola rumah tangganya sendiri disamping sebagai
Rumah Sakit yang bersifat sosial juga dapat bersifat profit (mencari
keuntungan ). Sejak tahun 2014 RSUD Kabupaten Zainal Abidin Pagaralam

2
berstatus BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sesuai dengan Keputusan
Bupati Nomor B.22.b/RSUDZAP-WK/HK/2014 tentang Penetapan Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Zainal Abidin Pagaralam Layak Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit, yang
mengharuskan setiap Rumah Sakit harus terakreditasi, maka RSUD Zainal
Abidin Pagaralam telah mengikuti survei Akreditasi versi 2012 yang
diselenggarakan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit/KARS pada tanggal 28
Maret 2018 dengan pencapaian lulus Perdana.
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam mempunyai tugas
melaksanakan Urusan Wajib Bidang Kesehatan di Kabupaten Way Kanan
yang meliputi program sebagai berikut :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
4. Pengadaan, Pemeliharaan,Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
5. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
6. Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan
7. Pelayanan Kesehatan Rujukan

Cakupan jenis pelayanan yang mampu diberikan oleh RSUD Kab. Zainal
Abidin Pagaralam mencakup pelayanan medik dan penunjang medik
diantaranya:

1. Pelayanan Medik

a. Perawatan Rawat Jalan yang mencakup Pelayanan Kesehatan Anak,


Kebidanan dan Kandungan, Pelayanan Penyakit Dalam dan Umum,
Pelayanan Bedah, Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Pelayanan
THT, Pelayanan pemeriksaan Kulit dan kelamin

3
b. Pelayanan Fisiotheraphy, Pelayanan pemeriksaan Mata dan Pelayanan
Penunjang Medik.
c. Pelayanan Rawat Inap meliputi Pelayanan Kebidanan dan Kandungan,
Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Penyakit Dalam, Pelayanan
Penyakit Bedah, Pelayanan Kelas I,II danIII untuk semua jenis
spesialisasi, . Jumlah seluruh kapasitas rawat inap adalah 60 tempat
tidur.
d. Pelayanan Gawat Darurat. Dilakukan dalam 24 jam sehari di Instalasi
Gawat Darurat (IGD).
e. Pelayanan Operasi Pembedahan, yang telah dilengkapi dengan kamar
operasi (OK), dan terus mengalami peningkatan pelayanan. Diataranya
telah mampu dilakukan operasi bedah, kebidanan, THT, dll.
f. Pelayanan High Care. Salah satu pelayanan yang sentral di rumah sakit
adalah pelayanan High Care Unit (ICU). Saat ini pelayanan di ICU tidak
terbatas hanya untuk menangani pasien pasca-bedah saja tetapi juga
meliputi berbagai jenis pasien dewasa, anak, yang mengalami lebih dari
satu disfungsi/gagal organ.
g. Pelayanan Rujukan, baik rujukan penderita dari Puskesmas-Puskesmas
ke RSUD Zainal Abidin Pagaralam, maupun rujukan RSUD lain.
h. Pelayanan Keluarga Berencana, baik perawatan maupun bagi perserta
KB baru.

2.Pelayanan Penunjang Medik


a. Pelayanan Farmasi. Pelayanan ini dilakukan melalui unit farmasi.
b. Pelayanan Laboratorium, mencakup pemeriksaan laboratorium klinik
kategori sederhana, sedang dan canggih bagi penderita rawat inap dan
rawat jalan.
c. Pelayanan Radiologi dan USG.
d. Pelayanan Gizi, mencakup pelayanan gizi di ruang rawat inap dan
penyuluhan/konsultasi gizi baik bagi penderita rawat inap maupun
penderita rawat jalan.

4
e. Pelayanan Ambulance. Pelayanan ambulance di RSUD Zainal Abidin
Pagaralam menggunakan armada yang dilengkapi dengan 4 unit
ambulance pasien.
f. Pelayanan Medico Legal. Pelayanan medico legal merupakan
pelayanan surat-surat keterangan terkait dengan masalah hukum.
C. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Pagar Alam Way Kanan

Menjadi Rumah Sakit yang memberikan Pelayanan yang Profesional, Bermutu,


Mandiri, dan Berdaya Saing 2021

D. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Pagar Alam Way Kanan

1. Meningkatkan jumlah dan dan kualitas Sumber Daya Manusia Rumah


Sakit yang professional untuk menunjang pelayanan
2. Menciftakan Lingkungan aman dan nyaman
3. Meningkatkan sistem informasi dan managemen Rumah sakit yang
akuntabel
4. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif dan Akuntabel
5. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau,
berorientasi pada kepuasan pasien.

5
E. Struktur Organisasi

DIREKTUR RSUD WAY KANAN

KOMITE Kelompok Jabatan


Fungsional

KABAG Tata KABID KABID Medik KABID


Usaha Perencanaan dan Keperawatan
Keuangan

KASUBAG KASI KASI Pelayanan KASI Asuhan


Umum Dan Perencanaan dan Medik Keperawatan
Kepegawaian Pengembangan

KASI KASI KASI KASI


Informasi Dan
Keuangan Penjang Medik Etika keperawatan
Komunikasi

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Zainal Abidin Kabupaten Way
Kanan

6
F. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Kamar Operasi
Uraian tugas Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar
operasi
1. Perawat Instrument / scrub nurse
Pengertian : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi wewenang
dan ditugaskan dalam pengelolaan paket alat pembedahan, selama tindakan
pembedahan berlangsung.

Uraian Tugas perawat:

1. Sebelum Pembedahan
a) Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum
pembedahan untuk memberikan penjelasan.
b) Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi
:Kebersihan ruang operasi dan peralatan, Meja mayo / instrumen, Meja
operasi lengkap, Lampu operasi, Mesin anestesi lengkap, Suction pump,
Gas medis.
c) Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis pembedahan.
d) Menyaipkan bahan desinfektan, dan bahan lain sesuai keperluan
pembedahan.
e) Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril.

2. Saat Pembedahan
a) Memperingatkan “ tim steril “ jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik.
b) Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah
danasisten.
c) Menata instrumen steril di meja mayo sesuai urutan prosedur
pembedahan.
d) Memberikan bahan desinfektan kepada operator untuk desinfeksi kulit
daerah yang
akan disayat.
e) Memberikan laken steril untuk prosedur drapping.
f) Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan
kebutuhantindakan pembedahan secara tepat dan benar.
g) Memberikan kain kasa steril kepada operator, dan mengambil kain kasa
yang telah digunakan dengan memakai alat.
h) Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan siap pakai.
i) Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan
tersusun secara sistematis untuk memudahkan bekerja.
j) Membersihkan instrumen dari darah dalam pembedahan untuk
mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo.

7
k) Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen.
l) Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum
kepada ahli bedah sebelum luka ditutup lapis demi lapis.
m) Menyiapkan cairan untuk mencuci luka.
n) Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit.
o) Menutup luka dengan kain kasa steril.
p) Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium / patologi.

3. Setelah pembedahan

a) Memfiksasi drain, dan kateter.


b) Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang
dipasang elektrode.
c) Menggantikan alat tenun, baju pasien dan penutup serta memindahkan
pasien dari meja operasi ke kereta dorong.
d) Memeriksa dan mneghitung semua instrumen dan menghitung sebelum
dikeluarkan dari kamar operasi.
e) Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan
lengkap.
f) Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara
g) Membungkus instrumen sesuai jenis, macam, bahan, kegunaan dan
ukuran. Memasang pita autoclave dan membuat label nama alat – alat (set)
pada tiap bungkus instrumen dan selanjutnya siap untuk disterilkan sesuai
prosedur yang berlaku.
h) Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar
siap pakai.

2. Perawat sirkuler / circulating nurse


a. Pergertian : Tenaga perawatan profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan.

Uraian Tugas:
1) Sebelum pembedahan
a) Menerima pasien yang akan dibedah.
b)Memeriksa dengan menggunakan formulir “ check list “ meliputi :
Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian check list,
dengan perawat ruang rawat.
2) Saat pembedahan
a) Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerja sama
denganpetugas anestesi.
b) Membuka set steril dengan memperhatikan teknik aseptik.
c) Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya penyimpangan
penerapan teknik aseptik.
8
d) Mengikatkan tali jas steril tim bedah.
e) Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan, dengan
cara mengetahui : jumlah produksi urine, jumlah perdarahan, jumlah
cairan yang hilang.

3) Setelah pembedahan
a) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai dilakukan
pembedahan.
b) Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong yang
telah disediakan.
c) Mengukur dan mencatat tanda – tanda vital :
(1) Pernafasan.
(2) Tekanan darah.
(3) Suhu, nadi.
d) Mengukur tingkat kesadaran, dengan cara memanggil nama
pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil.
e) Meneliti, menghitung dan mencatat obat – obatan serta cairan yang
diberikan kepada pasien.
f) Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
(1) Laporan pembedahan.
(2) Laporan anestesi.
(3) Pengisian formulir Patologi Anatomi ( PA ).
g) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan
antara lain :Identitas pasien : Nama pasien, Umur, No rekam medik,
Nama tim bedah, Waktu dan lama pembedahan, Jenis
pembedahan, Jenis kasus ( bersih, bersih tercemar, tercemar,
Tempat tindakan
h) Melakukan serah terima dengan perawat ruang rawat petugas RR
tentang :
1) Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasca bedah
2) Keadaan umum pasien
3) Obat – obatan dan resep baru.

i) Membantu perawat instrumen, membersihkan dan menyusun


instrumenyang telah digunakan, kemudian alat tersebut disterilkan.
j) Membersihkan slang dan botol suction dari sisa jaringan serta
cairan operasi.
k) Mensterilkan slang suction yang dipakai langsung ke pasien.

9
G. Identifikasi dan Penetapan Isu

Berdasarkan deskripsi isu diatas, maka perlu dipilih isu prioritas yang akan
diselesaikan dalam pelaksanaan aktualisasi. Kepner dan tragoe (1981)
menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan masalah lainnya dapat
dilihat dari tiga aspek sebagai berikut :
1. Bagaimana gawatnya masalah kurangnya masalah motifasi siswa untuk
menjawab pertanyaan lisan dari guru.
2. Bagaimana rendahnya minat baca pada siswa.
3. Bagaimana kurangnya minat kedisiplinan siswa.
Pada penggunaan matriks UGS,untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas,terhadap tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor
tersebut adalah Urgency, seriuoseness, dan growth
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesaknya suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.
Seriuoseness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
oranisasi seperti dampaknya terhadap motivasi belajar siswa, minat
membaca siswa, kedispilnan siswa, Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin
prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.
Penilaian terhadap isu dengan matriks USG sangat ditentukan oleh
subyektivitas pendapat ahli, sehingga untuk mengurangi tingkat
subyektivitas dalam menentukan masalah prioritas maka perlu
menetapkan criteria untuk masing-masing unsur USG tersebut. Umumnya
digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan skor skala 1-
5,disebut skala likert. Semakin tinggi tingkat urgency, serius atau
pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-
masing unsur tersebut. Berikut ini analisis USG pada tiga isu kontemporer
diatas :
10
Tabel 2.1 Analisis USG untuk pemilihan isu
No Identifikasi Isu Skor Total RK
U S G
1 Belum optimalnya pembuatan resume 5 4 4 14 1
asuhan keperawatan di ruang operasi

2 Belum optimalnya serah terima pasien Pre 3 3 5 11 3


Operasi dari ruang bedah dengan perawat
ruang operasi
3 Kurangnya Penjelasan ulang inform consent/ 4 4 4 12 2
kan pembedahan kepada keluarga pasien

Kriteria penetapan skala likert yaitu :


Urgency : 1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
Seriuoseness : 1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius.
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius.
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius.
4. Akibat yang ditimbulkan serius.
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius.
Growth : 1 Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup Berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
Hasil analisis teknik USG tersebut menunjukkan bahwa skor isu yang
terbesar adalah isu no 1 (satu), yaitu Kurang lengkapnya pendokumentasian
status pasien di rekam medis dan register pasien di ruang operasi

11
H. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memberikan pelayanan yang aman dan bermutu pada pasien
a. Tujuan Khusus
1) Petugas memiliki catatan yang lengkap tentang status pasien
2) Memiliki perlindunganHukum
3) Dapat memberika informasi yang jelas kepada pasien

2. Manfaat
a. Bagi institusi
Manfaat bagi Institusi yaitu dapat memberikan pelayanan yang
Prima dan perlindungan Hukum
b. Bagi pasien
Manfaat bagi pasien adalah memberikan informasi yang jelas dan
mendapat asuhan keperawatan yang maksimal

c. Bagi penulis
Penulisan ini dapat memberikanaktualisasi nilai- nilai PNS
I. Ruang lingkup
Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti
korupsi, manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government yang
diterapkan pada Laporan Aktualisasi Upaya Peningkatan Pengisian Resume
Asuhan Keperawatan mulai 17 september sampai dengan 17 oktober 2019.

12
BAB II
PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

A. Nilai-Nilai Dasar PNS


Nilai-nilai dasar profesi PNS dapat diaktualisasikan dalam kegiatan di
RSUD Zainal Abidin Pagar Alam Kabupaten Way kanan. dengan
mengidentifikasi terlebih dahulu indicator dari masing-masing nilai-nilai dasar
profesi PNS. Adapun indikator nilai-nilai dasar antara lain meliputi :
1. Akuntabilitas PNS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,kelompok,atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu:
Menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut adalah :
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan.
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas ASN.
c) Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil.
d) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani masyarakat secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Terdapat beberapa nilai dasar yang merujuk kepada
akuntabilitas,yaitu :
a. jujur
Terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang diterapkan.
b. Integritas
Kewajiban memenuhi semua peraturan dan dapat memberikan
kepercayaan publik
c. Adil
Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
d. Tanggung jawab
Konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan.
e. Mendahulukan kepentingan publik

13
Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan,antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor,kelompok dan pribadi.
f. Transparan
Mendorong komunikasi dan kerjasama serta memberikan perlindungan dari
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan
keputusan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakina
masyarakat.
g. Kewewenang
Gambaran yang jelas tentang apa yang akan menjadi kewenangan, tujuan
dan hasil yang diharapkan.
h. Konsisten
Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
i. Netral
Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
ketertiban PNS dalam politik praktif.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut untuk
dapat mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme pancasila diantaranya adil
dan tidak diskriminatif, professional dan terintegritas, menjunjung tinggi keadilan
dan kedisplinan. Untuk mewujudkan ASN dengan semangat nasionalisme tinggi.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bukan sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. ASN yang
memiliki nasionalisme yang kuat memiliki orientasi berfikir mementingkan
kepentingan publik bangsa dab Negara serta mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap
pelaksanaan fungsi dan tugasnya sesuai bidangnya masing-masing (Lembaga
Administrasi Negara 2015).

14
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi dan kebijaksanaan didalam pelayanan
publik (Haryatmoko, 2001). Sementara itu, nilai-nilai dasar etika publik yaitu:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945 Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

15
4. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapan. mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mencapai hasil kerja. Mutu juga
dapat digunakan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan
produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai
pesaing.

Dalam meningkatkan mutu terdapat 4 komponen yang harus dipenuhi


yaitu, efektifitas, efisiensi, kreatifitas dan inovasi.

a. Efektifitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai


tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang
dikerjakannya. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performance untuk mencapai target sesuai rencana baik dari aspek
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan
juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan
(customer).
b. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi dapat diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur (penghematan biaya, waktu, tenaga dan
pikiran dalam menyelesaikan kegiatan).
c. Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba
menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban
baru terhadap suatu masalah. Kreatifitas pada umumnya berkaitan
dengan kemampuan dan keuletan untuk berupaya menemukan ide-ide
ataupun hal-hal baru. Tuntutan globalisasi yang tengah melanda dunia
di berbagai sektor pelayanan publik menjadikan masyarakat semakin
kritis untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari pemerintah. Oleh
karena itu setiap pelayanan harus diupayakan selalu dapat dicari
pemecahan permasalahan yang ada untuk dapat dicarikan solusi yang
dapat segera dikerjakan secara kreatif.
16
d. Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan
menanarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau
lebih murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya. Sebuah
inovasi dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses
produksi yang baru, sistem struktur dan administrasi baru atau rencana
baru bagi anggota administrasi (Richad L Daft,2010).Nilai-nilai dasar
dalam menjalankan komitmen mutu yaitu:
1) Adanya komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum
3) Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada
publik
4) Pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
5) Upaya perbaikan secara berkelanjutan

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang lebih luas yang tidak hanya berdampak buruk dalam
kurun waktu yang pendek, namun juga secara jangka panjang (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).
Adapun nilai-nilai anti korupsi yang diidentifikasi oleh KPK yaitu jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras sederhana, berani
dan adil. Agar prilaku anti korupsi dapat diwujudkan, maka terdapat
beberapa indikator keberhasilan, yaitu:
a. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan atau
termasuk prilaku korupsi.
b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari prilaku korupsi.
c. Mampu menjelaskan risiko dari tindakan korupsi bagi dirinya,
keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

17
B. Konsep Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi Politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN kebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan
jenisnya ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai pemerintah dengan perjanjian Kerja (PPPK)
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayanan publik
c. Perekat pemersatu bangsa
Dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
mak setiap ASN diberikan Hak, setalah mendapatkan Hak ASN
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnnya ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode prilaku. Kode etik dank kode
prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
Etik dan Kode prilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para
ASN dalam penyelenggaraan Birokrasi Pemerintah.

18
2. Whole Of Government (WOG)
a. Pengertian WoG
Sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan tujuan pembangunan kebijakan, Manajemen program dan
pelayanan publik.
b. Cara WoG
1) Koordinasi
2) Integrasi
3) Kedekatan dan pelibatan

c. Praktek WoG
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan yaitu :
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
3) Membentuk gugus tugas
4) Koalisi sosial
d. Tantangan dalam Praktek WoG
1) Kapasitas SDM dan Institusi
2) Nilai dan budaya organisasi
3) Kepemimpinan
e. Praktek WoG dalam pelayanan Publik
Pola Pelayanan WoG terdiri dari 5, yaitu sebagai berikut :
1) Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2) Pola Pelayanan satu atap
3) Pola pelayanan satu pintu
4) Pola pelayanan terpusat
5) Pola pelayanan elektronik

19
3. Pelayanan Publik
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik
menyatakan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu Pertama, Organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, Penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga,
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan) Barang/jasa public adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) Excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik
murni yang memiliki ciri ciri :
a. Tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider
problem, non rivalry dan non excludable serta cara mengkonsumsinya
dapat dilakukan secara kolektif.
b. Perkembangan paradigm pelayanan public dari Old public
administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya
menjadi New Public Service (NPS)
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif,
mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan.

20
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Unit Kerja : Rsud Zainal Abidin Pagar Alam Way Kanan


Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pembuatan resume asuhan keperawatan di ruang operasi
2. Kurang optimalnya serah terima pasien pre operasi antara perawat ruang bedah dengan
perawat ruang operasi
3. Kurangnya Penjelasan ulang inform consent/ tindakan pembedahan kepada keluarga pasien
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pembuatan resume asuhan keperawatan di ruang operasi
Gagasan Pemecahan : Memodifikasi desain resume asuhan keperawatan, Membuat contoh pengisian asuhan
Isu keperawatan, memaksimalkan pengisian asuhan keperawatan, evaluasi hasil pengisian resume
keperawatan

21
Tabel 2.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Berkomunikasi Notulensi hasil Akuntabilitas: Merupakan upaya Penguatan nilai
konsultasi dan dengan Ka. konsultasi dengan Melakukan koordinasi memberikan organisasi Cepat,
koordinasi Ruangan Ka.Ruangan dengan pimpinan secara pelayanan prima Efisien, tepat dan
dengan Ka. 2.Mendiskusikan transparan dan tanggung inovasi
Ruangan kegiatan jawab
berkaitan dengan Pelaporan
pengisisian Nasionalisme:
asuhan Melakukan konsultasi
keperawatan dengan musyawarah atau
rapat

Etika Publik:
Ramah, komunikatif dan
santun

Komitmen Mutu:
Efektif , efisien dan inovatif

Anti Korupsi:
Tidak memberikan gratifikasi
dalam bentuk apapun
2 Memodifikasi 1. Menganalisa data- Desain asuhan Akuntabilitas : Profesionalitas Memberikaan
Desain buku data yang keperawatan Merupakan tanggung jawab pelayanan yang
resume asuhan diperlukan pegawai untukmeningkatkan efektif, inovatif
keperawatan 2. Menambahkan atau mutu pelayanan.
mengurangi desain

22
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
asuhan Komimen Mutu:
keperawatan Imerupakan inovatif, efektif
3.mengkomikasikaan dan efisien
hasil desain
kepada atasan
3 Pengisian 1. Mengkominikasika Catatan asuhan Akuntabilitas: Profesionalitas, Memberikan
resume asuhan n kepada perawat keperawatan terisi Profesionalitas pegawai menngkatkan mutu palayanan yang
keperawatan cara pengisian pelayanan efektif ,tepat dan
2. Pemberian contoh Nasionalisme: inovasi
pengisian Tidak membedakan-
bedakan pasien

Etika Publik:
Ramah, sopan santun dan
komunikatif

4 Evaluasi hasil 1. Mebandingkan data Hasil evaluasi Akuntabilitas : Untuk Menggetahui


pengisian resume sebelum dan pengisian resume Profesionalitas keefektifan pengisian
asuhan sesudah diberikan asuhan asuhan keperawatan
keperawatan arahan pengisiaan keperawatan Etika Publik:
asuhan keperawatan Untuk mengetahui apakah
2. Menyimpulkan data efektif dan efisien

23
Jadwal Kegiatan
Tabel 2.3 Rencana Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi
BULAN/MINGGUAN
N SEPTEMBER OKTOBER
KEGIATAN
O MINGGU KE MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan konsultasi dan
1 komunikasi dengan atasan
langsung (mentor) dalam rangka
pelaksanaan aktualisasi
Melakukan konsultasi dan koordinasi
2 dengan Ka. Ruangan berkaitan dengan
pengisisian asuhan keperawatan
3 Memodifikasi Desain buku resume
asuhan keperawatan
4 Pengisian asuhan keperawatan
Evaluasi hasil pengisian laporan di
5 status pasien

24
BAB III

PENCAPAIAN NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS

KEGIATAN 1

Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatanpertama ini adalah
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Ka. Ruangan berkaitan dengan
pengisisian Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan aktualisasi nilai dasar
ini dapat dilihat pada table 3.1
Table 3.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Ka. Ruangan
berkaitan dengan pengisisian Resume Asuhan Keperawatan
Kegiatan no 1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Ka.
Ruangan berkaitan dengan pengisisian Resume Asuhan
Keperawatan
Tanggal 16 September 2019
Pelaksanaan
kegiatan

Daftar lampiran -foto kegiatan


bukti kegiatan -Notulensi hasil konsultasi dengan Ka.Ruangan
( terlampir )
Keterkaitan Nilai- 1. Akuntabilitas
nilai Dasar PNS Melakukan konsultasi dan menyampaikan tujuan
aktualisasi dengan jelas
2. Nasionalisme
Saat berkonsultasi senantiasa menghormati atasan
tanpa mempermasalahkan perbedaaan suku, agama,
ras, atau golongan.
3. Etika Publik
bersikap sopan dalam berkonsultasi
4. Kotmitmen Mutu
Melakukan kegiatan yang akan di konsultasikan agar
lebih efektif, efisien.

25
5. Anti Korupsi
Berkonsultasi langsung, bersikap jujur dengan
rencana kegiatan yang akan dilakukan.

Keterkaitan Konsultasi mengenai perbaikan pembuatan laporan


dengan Visi dan merupakan upaya peningkatan profesinalisme pegawai
Misi Organisasi dan untuk meningkatkan pelayanan.

Penguatan Nilai- Dalam melakukan konsultasi dengan ka. Ruangan


nilai Organisasi diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi yaitu
memberikan pelayanan yang bermutu, cepat tepat dan
efisien

ANALISA - DAMPAK POSITIF


DAMPAK Implementasi Nilai-Nilai Profesi PNS dalam
kegiatan Melakukan konsultasi dan koordinasi
dengan Ka. Ruangan berkaitan dengan pengisi
Resume Asuhan Keperawatan bertujuan untuk
mningkatkan pelayanan dan mutu pelaporan.

- DAMPAK NEGATIF
Ketika nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut tidak
dilaksanakan maka tujuan dari aktualisasi tidak
terlaksana dengan baik

26
KEGIATAN 2

Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatanpertama ini adalah
Membuat Desain Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan aktualisasi nilai
dasar ini dapat dilihat pada table 3.2

Table 3.2 Membuat Desain Resume Asuhan Keperawatan

Kegiatan no 2 Membuat d Resume Asuhan Keperawatan

Tanggal 17 September 2019


Pelaksanaan
kegiatan

Daftar lampiran -foto kegiatan


bukti kegiatan - Desain resume Asuhan Keperawatan
( terlampir )
Keterkaitan Nilai- 1. Akuntabilitas
nilai Dasar PNS Membuat desain asuhan keperawatan merupakan
tangung jawab untuk memperbaiki laporan pasien
2. Nasionalisme
Memberikan pelayannan yang berkualitas kepada
publik
3. Etika Publik
bersikap sopan kepada atasan dan teman sejawat
4. Kotmitmen Mutu
Mempemperbaiki desain asuhan keperawatan
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
5. Anti Korupsi
bersikap jujur dengan rencana kegiatan yang akan
dilakukan.

27
Keterkaitan Dengan Perbaikan pembuatan laporan merupakan upaya
Visi dan Misi peningkatan profesinalisme pegawai dan untuk
Organisasi meningkatkan pelayanan.

Penguatan Nilai- Diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi yaitu


nilai Organisasi memberikan pelayanan yang bermutu, cepat tepat dan
efisien

Analisa Dampak - Dampak Positif


Memodifikasi resume asuhan keperawatan dapat
memberikan kelengkapan pelaporan, sistematis
dan praktis.

- Dampak Negatif
Apabila nilai-nilai dasar profesi tidak dilaksanakan,
maka desain yang dibuat dapat memberikan
dampak negatif seperti desain yang dibuat tidak
sesuai .

28
KEGIATAN 3

Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatan ke-3 adalah
Melakukan Pengisian Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan aktualisasi
nilai dasar ini dapat dilihat pada table 3.3

Table 3.3 Membuat Desain Resume Asuhan Keperawatan


Kegiatan no 3 Pengisisian Resume Asuhan Keperawatan

Tanggal 18 September 2019 -18 Oktober 2019


Pelaksanaan
kegiatan

Daftar lampiran -foto kegiatan dan Sampel Asuhan Keperawatan


bukti kegiatan ( terlampir )

Keterkaitan Nilai- 1. Akuntabilitas


nilai Dasar PNS Melakukan pengisian resume asuhan keperawatan
merupakan tanggung jawab perawat
2. Nasionalisme
Pemberian asuhan keperawatan dengan tidak
membedakan agama, ras, golongan dan sebagainya.
3. Etika Publik
bersikap sopan dalam berkonsultasi pemerian asuhan
keperawatan kepada pasien tanpa membeda-
bedakan pasien.
4. Kotmitmen Mutu
Memberikan pelayanan yang bermutu, lebih efektif,
dan efisien.
5. Anti Korupsi
Bersikap jujur dengan tindakan keperawatan yang
dilakukan.

29
Keterkaitan Dengan Perbaikan pembuatan laporan merupakan upaya
Visi dan Misi peningkatan profesinalisme pegawai dan untuk
Organisasi meningkatkan pelayanan.

Penguatan Nilai- Diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi yaitu


nilai Organisasi memberikan pelayanan yang bermutu, cepat tepat dan
efisien

Analisa Dampak - Dampak Positif


Pengisian laporan member manfaat seperti
mempermuda mencari data, meningkatkan kualitas
pelaporan, memberi perlindungan hukum bagi
perawat, adan meningkatkan pelayanan bagi pasien

- Dampak Negatif
Apabila nilai- nilai dasar profesi tidak dilaksanakkan,
maka pelaporan bias dilakukan tidak sesuai dengan
kenyatan, banyak data yang tidak tertulis dan
sebagainya.

30
KEGIATAN 4

Laporan aktualisasi nilai- nilai Dasar PNS untuk kegiatanpertama ini adalah
Membuat Evaluasi Pengisian Resume Asuhan Keperawatan. Penerapan
aktualisasi nilai dasar ini dapat dilihat pada table 3.4

Table 3.4 Membuat Evaluasi Pengisian Resume Asuhan Keperawatan

Kegiatan No 4 Membuat Evaluasi Pengisian Resume Asuhan


Keperawatan

Tanggal 19 Oktober 2019


Pelaksanaan
kegiatan

Daftar lampiran -Sampel Asuhan Keperawatan sebelum aktualisasi dan


bukti kegiatan saat aktualisasi
-lembar evaluasi
( terlampir )
Keterkaitan Nilai- 1. Akuntabilitas
nilai Dasar PNS Melakukan evaluasi memberikan tanggang jawab
penilaian kinerja yang dilakukan
2. Nasionalisme
Saat evaluasi tidak membanding- bandingkan data
pasien.
3. Etika Publik
bersikap sopan dalam berkonsultasi
4. Kotmitmen Mutu
Evaluasi bertujuan agar pelayanan yang iberikan lebih
efektif, dan efisien.
5. Anti Korupsi
Berkonsultasi langsung, bersikap jujur dengan

31
rencana kegiatan yang akan dilakukan.

Keterkaitan Konsultasi mengenai perbaikan pembuatan laporan


Dengan Visi dan merupakan upaya peningkatan profesinalisme pegawai
Misi Organisasi dan untuk meningkatkan pelayanan.

Penguatan Nilai- Evaluasi terhadap asuhan keperawatan


nilai Organisasi diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi yaitu
memberikan pelayanan yang bermutu, cepat tepat dan
efisien

Analisa Dampak - Dampak Positif


Evaluasi dilakukan bermanfaat untuk mengetahui
ada peningkatan penulisan resume asuhan
keperawatan sehingga dapat diketahui tingkat
keberhasilan, sehingga dapat mengetahui
tindakan selanjutnya.

- Dampak Negatif
Apabila nilai-nilai dasar profesi PNS tidak
dilaksanakan maka hasil evaluasi tidak sesuai,
sehingga tindak lanjut yang dilakukan jg akan tidak
sesuai.

32
Pengendlian Kegiata Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Berkomunikasi Notulensi hasil Akuntabilitas: Merupakan upaya Penguatan nilai
konsultasi dan dengan Ka. konsultasi dengan Melakukan koordinasi memberikan organisasi Cepat,
koordinasi Ruangan Ka.Ruangan dengan pimpinan secara pelayanan prima Efisien, tepat dan
dengan Ka. 2.Mendiskusikan transparan dan tanggung inovasi
Ruangan kegiatan jawab
berkaitan dengan Pelaporan
pengisisian Nasionalisme:
asuhan Melakukan konsultasi
keperawatan dengan musyawarah atau
rapat

Etika Publik:
Ramah, komunikatif dan
santun

Komitmen Mutu:
Efektif , efisien dan inovatif

Anti Korupsi:
Tidak memberikan gratifikasi
dalam bentuk apapun
2 Memodifikasi 1. Menganalisa data- Desain asuhan Akuntabilitas : Profesionalitas Memberikaan
Desain buku data yang keperawatan Merupakan tanggung jawab pelayanan yang
resume asuhan diperlukan pegawai untukmeningkatkan efektif, inovatif
keperawatan 2. Menambahkan atau mutu pelayanan.
mengurangi desain
asuhan Komimen Mutu:
keperawatan Imerupakan inovatif, efektif
3.mengkomikasikaan dan efisien
hasil desain

33
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepada atasan

3 Pengisian 1. Mengkominikasika Resume asuhan Akuntabilitas: Profesionalitas, Memberikan


resume asuhan n kepada perawat keperawatan terisi Profesionalitas pegawai menngkatkan mutu palayanan yang
keperawatan cara pengisian pelayanan efektif ,tepat dan
2. Pemberian contoh Nasionalisme: inovasi
pengisian Tidak membedakan-
bedakan pasien

Etika Publik:
Ramah, sopan santun dan
komunikatif

4 Evaluasi hasil 3. Mebandingkan data Hasil evaluasi Akuntabilitas : Untuk Menggetahui


pengisian resume sebelum dan pengisian resume Profesionalitas keefektifan pengisian
asuhan sesudah diberikan asuhan asuhan keperawatan
keperawatan arahan pengisiaan keperawatan Etika Publik:
asu han Untuk mengetahui apakah
keperawatan efektif dan efisien
4. Menyimpulkan data

34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan keperawatan di Ruang Operasi telah dilaksanakan dengan
baik dan berjalan dengan lancar sesuai tahapan rancanagan
aktualisasi
2. Dengan dilengkapi pengisian asuhan keperawatan dapat member
pengetahuan, keamanan bagi pasien dan perawat dan meningkatkan
mutu pelayanan.

B. SARAN
Kegiatan pengisian asuhan keperawatan terus dilaksanakan agar
memberikan pelayanan optimal dn keamanan bagi perawat.

35
Lampiran
Kegiata 1: Konsultasi Perbaikan Resumeasuhan Keperawatan
Foto kegiatan konsultasi dengan ka. Ruangan dan lembar konsultasi

Foto Konsultasi dengan Kepala Ruangan


LAMPIRAN
KEGIATAN KE- 2 : MEMBUAT DESAIN ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal No Nama / Diagnosa Asuhan Ket


RM Umur medis/ Keperawatan
Tindakan Pre Intra Post
operasi Op Op Op
Lampiran
Kegiatan ke-3: Pengisian resume asuhan keperawatan
-foto kegiatan dan sample asuhan keperawatan

Foto- foto kegiatan


Lampiran
Kegiatan 4 : Evaluasi pembuatan resume asuhan kepeawatan
(hasil evaluasi dan resume sebelum aktualisasi)

HASIL EVALUASI PENGISIAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

setelah dillakukan pengisian resume asuhan keperawatan selama


kurang lebih 1 bulan terjadi perubahan atau peningkatan kelengkapan
pendokumentasian, dan tertulis secara sistematis (berurutan). Data yang
tercatat cukup lengkap mudah dipahami dan terarah.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:


Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of Govermance. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Buku Pegangan Guru Kurikulum 2013 Revisi

Anda mungkin juga menyukai