Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
untuk berbagai keperluan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada
sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat, namun juga di dasar laut
untuk berbagai keperluan, juga penentuan bentuk dan dimensi bumi baik
halnya pada ilmu ukur tanah dan survey rekayasa (bangunan, jembatan,
kontur antara 0,25-100 meter. Peta jenis ini yang berskala lebih
besar dari 1:2500 disebut peta teknik dan yang tanpa garis kontur
dan bendungan.
permukaan dan bawah air, terdiri dari dua cabang yaitu survey lepas
pengukuran dan pemetaan dari foto udara dan foto terestris (darat),
bumi pada bidang datar dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. Peta
- Peta teristris
- Peta fotogrametris
- Peta radargrametris
- Peta videografis
- Peta satelit
garis kontur
- Peta digital, adalah peta dalam bentuk data digital, baik dalam
cetakan dari peta digital pada dasarnya adalah peta garis apabila
- Peta manuskrip
- Peta induk
- Peta turunan
tersebut disebut skala peta. Skala peta dapat dinyatakan dalam beberapa
b. Perbandingan nilai
tertentu. Pada ujung yang lain, biasanya satu interval dibagi-bagi langi
menjadi bagian yang lebih kecil namun dengan satuan yang berbeda.
yaitu:
a. Skala besar : Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang
lebih dari 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000
c. Skala Kecil : Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya lebih
1 cm 1 km dinyatakan
Skala Peta
menyatakan menjadi
1:500 0,5 m 2m
1:1000 10 m 1m
1:2000 20 m 0,5 m
1:5000 50 m 20 cm
1:10.000 100 m 10 cm
1:20.000 200 m 5 cm
1:25.000 250 m 4 cm
1:50.000 500 m 2 cm
1:100.000 1 km 1 cm
1:125.000 1,25 km 8 mm
1:250.000 2,25 km 4 mm
1:500.000 5 km 2 mm
1:1.000.000 10 km 1 mm
Sumber : Ilmu Ukur Tanah, 2006
penting artinya. Terlebih untuk proyek yang menyangkut daerah yang luas,
agar perencanaan serta rencana teknisnya dapat disusun karena peta dapat
b. Jarak, arah, beda tinggi, dan kemiringan dari satu tempat ke tempat lain
g. Jaringan jalan dan tingkat atau kelasnya, serta obyek-obyek lain secara
maupun galian, tidak bisa dilakukan tanpa adanya peta. Sejak dari
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan rekayasa teknik sipil.
Pekerjaan pelaksanaan
a. Kesalahan Kasar
b. Kesalahan Sistematik
sendiri seperti pita ukur yang tidak standar, pembagian skala yang tidak
teratur pada pita ukur dan pembagian lingkaran teodolit yang tidak
dengan cara:
dahulu
terjadi karena:
- Variasi temperatur
tempat alat ukur berdiri yang tidak stabil, pengaruh kecepatan angina
pengambilan data pagi jam 07.00 s/d 11.00, sore jam 14.00 s/d
17.00; jarak alat ukur ke rambu maksimal 60 meter; dan alat ukur
dipayungi.
Satuan sudut dalam ilmu ukur tanah lazimnya ada tiga macam, yaitu
a. Sexagesimal
b. Centicimal
grade = gon.
c. Radian
Sudut arah dalam ilmu ukur tanah tidak sama dengan sudut arah
dalam ilmu ukur sudut (goneometri). Dalam ilmu ukur tanah, sudut dimulai
dari arah utara (sumbu Y positif) ke arah timur searah putaran jarum jam,
sedangkan dalam ilmu ukur sudut dimulai dari arah timur (sumbu X positif)
berputar berlawanan arah putaran jarum jam. Demikian pula dengan posisi
kuadran.
y+ 90 y+
II I II I
α
x- 180 α 0 x+ x- 270 90 x+
III IV
IV
III
270 180
Dalam ilmu ukur tanah, sudut arah dinamakan pula sudut jurusan
kompas sebagai penunjuk arah, dikenal pula azimut kompas atau azimuth
Pada ilmu ukur sudut, urutan kuadran berlawanan arah dengan putaran
jarum jam sedangkan pada ilmu ukur tanah urutan kuadran searah putaran
Tabel 1.2 Kuadran Dalam Ilmu Ukur Tanah dan Ilmu Ukur Sudut
Sb X + - - + Sb X + + - -
Sb Y + + - - Sb Y + - - +
Sin α + + - - Sin α + + - -
Cos α + - - + Cos α + - - +
Tg α + - + - Tg α + - + -