disusun oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 12010118420087
Mengesahkan:
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Susilo Toto Rahardjo, MT selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen yang telah memberikan arahan bagi penulis,
2. Drs. Safriansyah, M.Kes., Apt selaku Kepala Balai Besar Pengawas Obat
dan Makanan di Semarang yang telah memberikan izin bagi penulis untuk
melaksanakan magang,
3. Dra. Sri Mugiyarti, Apt selaku Kepala Sub Bagian Umum yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk melaksanakan magang,
4. Maria Regina Arwindya R.A., S.Sos selaku Pembimbing Lapangan yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama kegiatan magang,
5. Seluruh pegawai Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Semarang
yang telah mendukung dan membimbing penulis selama berlangsungnya
kegiatan magang,
6. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan,
dan motivasi bagi penulis, dan
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam kelancaran kegiatan magang hingga penulisan laporan
magang ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan magang ini masih belum
sempurna, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan
kedepannya. Semoga laporan magang ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN ................................................................................................ 27
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR ILUSTRASI
Ilustrasi Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari diadakannya kegiatan magang atau praktik kerja lapangan ini
antara lain:
1. Membekali mahasiswa agar memiliki pengalaman bekerja pada suatu
perusahaan atau instansi yang terdapat keterkaitan dengan kajian di bidang
manajemen baik secara sebagian ataupun menyeluruh.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan di dunia kerja secara nyata yang
belum diperoleh di dunia perkuliahan.
3. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar dapat membandingkan
kajian teoritis dengan praktik-praktik nyata di lapangan, serta belajar
mengambil sikap (menempatkan diri) di dalam situasi kerja sehubungan
dengan keterkaitan berbagai aspek atau bidang dalam suatu perusahaan
atau lembaga instansi.
4. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar mampu
mengidentifikasi masalah dan belajar menganalisisnya untuk menawarkan
suatu penyelesaian (solusi) terhadap masalah tersebut.
5. Untuk mengetahui rangkaian kegiatan yang terdapat di perusahaan atau
instansi.
BAB II
Magang atau praktik kerja lapangan merupakan salah satu kegiatan wajib
yang berada di lingkup Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika
dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Dalam pelaksanaan magang, penulis
dibimbing oleh pembimbing lapangan sebagai fasilitator yang tugasnya
memberikan arahan dan informasi-informasi selama kegiatan magang
berlangsung. Dengan adanya pelaksanaan praktik kerja lapangan diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui keadaan lingkungan kerja yang ada di bidang
manajemen. Pelaksanaan magang di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di
5
BAB III
RINCIAN KEGIATAN
BAB IV
Visi dan Misi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Semarang
menyesuaikan Visi dan Misi BPOM RI. Visi Badan POM adalah “Obat dan
Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa”,
sedangkan Misi Badan POM adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko
untuk melindungi masyarakat;
b. Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam memberikan
jaminan keamanan Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan
dengan pemangku kepentingan; dan
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM.
Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi pengawasan Obat dan
Makanan, maka tujuan pengawasan Obat dan Makanan yang akan dicapai dalam
kurun waktu 2018-2019 adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya jaminan produk Obat dan Makanan aman,
berkhasiat/bermanfaat, dan bermutu dalam rangka meningkatkan
kesehatan masyarakat.
b. Meningkatnya daya saing produk Obat dan Makanan di pasar lokal dan
global dengan menjamin keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu serta
mendukung inovasi.
dengan kebutuhan dan mendukung kinerja BPOM. Hasil penelitian tersebut harus
dapat dipergunakan sebagai masukan atau rekomendasi ilmiah bagi organisasi
BPOM dalam merencanakan program atau kegiatan pengawasan obat dan
makanan atau dalam melakukan inovasi pengawasan obat dan makanan. Beberapa
berkas yang harus diajukan oleh CPTB meliputi analisis kebutuhan
pengembangan kompetensi (AKPK), proposal tugas belajar, surat rekomendasi
dan pernyataan dari pimpinan unit kerja, surat keterangan sehat jasmani dan
rohani dari dokter, fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir, fotokopi
penilaian prestasi kerja pegawai dua tahun terakhir, fotokopi SK jabatan terakhir
yang diduduki, formulir CPTB, dan kurikulum program studi/jurusan.
4. Pengembangan karier
Pengembangan karier, pengembangan kompetensi, pola karier, mutasi, dan
promosi merupakan manajemen karier PNS yang harus dilakukan dengan
menerapkan prinsip Sistem Merit.
5. Pola Karier
Pola karier PNS yang terintegrasi secara nasional disusun untuk menjamin
keselarasan potensi PNS dengan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan. Pola karier PNS terdiri dari pola karier instansi dan nasional. Pola
karier PNS dapat berbentuk horizontal, vertikal, dan diagonal.
6. Promosi
Promosi merupakan bentuk pola karier yang dapat berbentuk vertikal atau
diagonal. PNS dapat dipromosikan di dalam dan/atau antar JA dan JF
keterampilan, JF ahli pertama, dan JF ahli muda sepanjang memenuhi persyaratan
Jabatan, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi.
7. Mutasi
Mutasi dilakukan paling singkat 2 tahun dan paling lama 5 tahun. Mutasi
dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan
jabatan, klasifikasi jabatan, dan pola karier, dengan memperhatikan kebutuhan
organisasi. Mutasi dapat dilakukan karena tugas dan/atau lokasi, selain itu PNS
dapat mengajukan mutasi tugas dan/atau lokasi atas permintaan sendiri.
8. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan
PNS berdasarkan sistem prestasi dan sistem karier. Penilaian kinerja PNS
dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan dan
dilakukan oleh dilakukan oleh atasan langsung dari PNS atau pejabat yang
ditentukan oleh PyB.
9. Penggajian dan tunjangan
PNS diberikan gaji, tunjangan, dan fasilitas yang diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
21
10. Penghargaan
Penghargaan diberikan apabila PNS telah menunjukkan kesetiaan,
pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya. Penghargaan dapat berupa tanda kehormatan, kenaikan
pangkat istimewa, kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi,
dan/atau kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.
11. Disiplin
Penegakan disiplin terhadap PNS dilakukan untuk menjamin
terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas. PNS yang
melakukan pelanggaran disiplin maka akan dijatuhi hukuman disiplin. Hukuman
disiplin dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum.
12. Pemberhentian
Pemberhentian dapat dikarenakan atas permintaan sendiri, telah mencapai
batas usia pensiun, perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah, tidak
cakap jasmani dan/atau rohani, meninggal dunia, tewas, atau hilang, melakukan
tindak pidana/penyelewengan, pelanggaran disiplin, menjadi anggota dan/atau
pengurus partai politik, tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara, dan hal lain
13. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
PNS yang berhenti kerja berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
14. Perlindungan
Perlindungan yang didapat oleh PNS berupa jaminan kesehatan,
kecelakaan kerja, kematian, dan hukum.
4.2.6. Pensiun
Pensiun diberikan sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas
jasa-jasa pegawai selama bekerja dalam dinas Pemerintah. Syarat untuk
memperoleh hak tersebut menurut UU Nomor 11 Tahun 1969 yaitu telah
mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja untuk
pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun, serta dinyatakan tidak dapat bekerja lagi
22
dalam jabatan apapun karena keadaan jasmani atau rohani. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa pegawai yang bersangkutan harus memenuhi syarat diberhentikan
“dengan hormat” sebagai pegawai negeri. Selain itu, pertimbangan teknis pensiun
PNS yang diberhentikan “dengan hormat” menurut Peraturan Badan Kepegawaian
Negara Nomor 2 Tahun 2018 antara lain atas permintaan sendiri, perampingan
organisasi atau kebijakan pemerintah, tidak cakap jasmani dan/atau rohani,
melakukan tindak pidana/penyelewengan, pelanggaran disiplin, mencalonkan diri
atau dicalonkan menjadi presiden dan wakil presiden, ketua, wakil ketua, dan
anggota dewan perwakilan rakyat, ketua, wakil ketua, dan anggota dewan
perwakilan daerah, gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, wakil
bupati/wakil walikota, menjadi anggota dan/atau pengurus parpol, tidak menjabat
lagi sebagai pejabat negara, dan pemberhentian karena hal lain yang berupa tidak
melaporkan diri kembali kepada instansi induknya setelah selesai menjalankan
cuti di luar tanggungan negara, menggunakan ijazah palsu atau tidak melapor
setelah selesai menjalankan tugas belajar.
4.2.8. Cuti
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2001. Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat
dan Makanan. BPOM, Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2018a. Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.04.1.22.12.18.5812
Tahun 2018 Tentang Pedoman Pengembangan Kompetensi Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. BPOM,
Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2018b. Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor KP.07.01.1.82.04.18.2302
Tahun 2018 Tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.
BPOM, Jakarta.
LAMPIRAN
Sarapan bersama setelah senam pagi Lomba memasukkan pensil dalam botol
Perpisahan Perpisahan
28