Bumala Mikroganisme 2
Bumala Mikroganisme 2
Francesco Redi
Lazzaro Spallanzani
Ferdinand Cohn
Hasil penemuan Ferdinand Cohn banyak berkisar tentang bakteri yang resisten
terhadap panas. Ketertarikannya pada kelompok bakteri ini mengarahkannya
pada penemuan kelompok bakteri penghasil endospora yang resisten terhadap
suhu tinggi.
Ferdinand Cohn juga berhasil menjelaskan siklus hidup bakteri Bacillus yang
sekaligus menjelaskan mengapa bakteri ini bersifat tahan panas. Selanjutnya, ia
juga membuat dasar klasifikasi bakteri sederhana dan mengembangkan beberapa
metode untuk mencegah kontaminasi pada kultur bakteri, seperti penggunaan
kapas sebagai penutup pada labu takar, erlenmeyer, dan tabung reaksi. Metode
ini kemudian digunakan oleh ilmuwan lain, Robert Koch.
. Robert Koch
terhadap antraks dimulai ketika antraks menjadi penyakit hewan dengan
prevalensi paling tinggi pada masa itu. Dengan berbekal sebuah mikroskop
sederhana dalam laboratorium di ruangan rumahnya, Koch mencoba
membuktikan secara ilmiah mengenai bacillus yang menyebabkan antraks. Hal itu
dilakukan dengan menyuntikkan Bacillus anthracis ke dalam tubuh sejumlah tikus.
Koch mendapatkan Bacillus anthracis tersebut dari limpa hewan ternak yang mati
karena antraks.
Hasilnya, semua tikus yang telah disuntik oleh Bacillus anthracis ditemukan dalam
keadaan mati. Sementara itu, tikus yang suntik oleh darah yang berasal dari limpa
hewan sehat ditemukan dalam keadaan masih hidup. Melalui percobaannya ini,
Koch memperkuat hasil penelitian ilmuwan lain yang menyatakan, penyakit ini
dapat menular melalui darah dari hewan yang menderita antraks.
Popularitas dan penghargaan tidak membuat Koch cepat berpuas diri. Di tempat
kerjanya yang baru, Koch mendapat fasilitas berupa laboratorium yang lebih baik
dari sebelumnya. Koch kemudian menemukan metode penanaman kultur bakteri
dalam media padat seperti kentang. Koch pun mengembangkan metode baru
dalam mengidentifikasi bakteri dengan zat warna (staining) agar lebih mudah
terlihat.
Berbagai metode yang ditemukan oleh Koch tersebut dapat membuat bakteri
patogen lebih mudah didapatkan dalam kultur murni (pure culture). Padahal
sebelumnya, bakteri patogen sangat sulit didapatkan karena tercampur dengan
organisme lain yang dapat ikut teridentifikasi. Dengan alasan tersebut, Koch
memberikan rumusan berupa sejumlah kondisi yang harus dipenuhi sebelum
bakteri dianggap sebagai penyebab penyakit. Rumusan tersebut dikenal dengan
Postulat-postulat Koch (Koch’s Postulates).