Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN REKAM MEDIS GIGI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO

DITINJAU DARI STANDAR NASIONAL REKAM MEDIK


KEDOKTERAN GIGI

Agung Prasetya Gunawan


Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedoktean Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK

Rekam medis merupakan salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan dokter
gigi karena di dalam rekam medis berisi data klinis pasien selama proses diagnosis dan pengobatan. Rekam medis
sangat penting dalam pelayanan bagi pasien karena data yang lengkap dapat memberikan informasi untuk menentukan
keputusan dalam pengobatan, penanganan dan tindakan medis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rekam medis gigi Puskesmas Bahu kecamatan Malalayang di
kota Manado ditinjau dari Standar Nasional Rekam Medis Kedokteran Gigi.Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh data rekam medis gigi di Puskesmas Bahu Kota Manado pada bulan Januari hingga Maret tahun 2012.
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelengkapan identitas pasien pada rekam medis gigi pasien yang ada di
Puskesmas Bahu masih sangat kurang dan belum lengkap seperti tidak memiliki catatan kesehatan umum pasien,
catatan odontogram dantabel jadwal kunjungan.

Kata kunci : rekam medis.

ABSTRACT

Medical recordsis one of the evidence of the services provided by doctors and dentists because in the medical
record contains clinical dataof patients during the process of diagnosis and treatment. Medical records are very
important in the service of the patient as a complete data can provide information for determining treatment decisions,
treatment and medical treatment.
This study aims to describe dental medical records of Bahu Clinic of Manado in terms of the National Standard
Medical Record Dentistry. The population in this study were all medical records in the health center dental Bahu
Manado City in January to March 2012.
The result showed that the average completeness of medical records of the patient's identity on an existing dental
patients in Bahu Clinic is still lacking and incomplete as not having general patient health records, tables
odontogramand tables scheduled visit.

Keywords: medical records.


PENDAHULUAN untuk membuat rekam medis pasien yang dirawat.
Rekam medis tersebut merupakan berkas yang berisi
Seiring dengan makin berkembangnya dunia catatan dan dokumen identitas pasien, hasil
kesehatan di Indonesia, maka rekam medis pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan serta
mempunyai peranan penting dalam menunjang tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
Sistem Kesehatan Nasional. Rekam medis kepada pasien. Rekam medis sangat penting dalam
merupakan salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan bagi pasien karena data yang lengkap
pelayanan yang diberikan oleh dokter dan dokter dapat memberikan informasi untuk menentukan
gigi karena di dalam rekam medis berisi data klinis keputusan dalam pengobatan, penanganan dan
pasien selama proses diagnosis dan pengobatan. tindakan medis.2
Pelayanan medis berbasis data sangat diperlukan Kewajiban untuk membuat rekam medis telah
guna ketepatan keberhasilan pengobatan yang diatur dalam Undang-undang nomor 29 tahun 2004
diberikan. Data dan informasi pelayanan medis yang Tentang Praktik Kedokteran. Seorang dokter
berkualitas serta terintegrasi dengan baik dan benar ataupun dokter gigi dalam menjalankan praktik
sumber utamanya adalah berasal dari data klinis pribadi maupun praktik di rumah sakit serta institusi
rekam medis.1 pelayanan kesehatan lainnya diwajibkan membuat
Keberadaan rekam medis merupakan keharusan rekam medis. Melalui rekam medis yang dibuat
dalam penyelenggaraan praktik kedokteran, oleh maka seorang dokter maupun dokter gigi dapat
karena itu setiap dokter dan dokter gigi diwajibkan mengetahui pelayanan kesehatan yang telah

1
diberikan kepada pasien dan sebaliknya pasien dapat diambil secara acak (Simple Random Sampling)
mengetahui tindakan yang telah dilakukan dokter didapat jumlah sampel sebesar 836 responden.
pada dirinya, di samping itu juga rekam medis dapat
menjadi ukuran terhadap mutu pelayanan yang HASIL PENELITIAN
diberikan. 1,3
Tahun 2004 pemerintah melalui Direktorat Tabel 1. Distribusi subjek penelitianberdasarkan
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan bulan
telah menerbitkan Standar Nasional Rekam Medik
Kedokteran Gigi. Standar ini dibuat mengingat Bulan Responden Sampel
pentingnya keberadaan data gigi-geligi setiap Januari 300 98
individu. Hal ini penting terutama bagi puskesmas Februari 239 79
sebagai garis depan bagi pelayanan kesehatan Maret 297 94
masyarakat. Keberadaan data gigi-geligi sangat Jumlah 836 271
dibutuhkan pemerintah teristimewa apabila terjadi
bencana masal dan dibutuhkan adanya identifikasi Tabel 2. Distribusi data rekam medis gigi
korban yang berasal dari data gigi geligi pada berdasarkan kelengkapan identitas
odontogram di dalam rekam medis gigi. pasien pada bulan Januari 2012
Puskesmas Bahu merupakan salah satu Terisi Tidak terisi
puskesmas terbaik di Kota Manado yang memiliki Kelengkapan
lokasi di pusat kota serta memiliki jumlah pasien identitas pasien n % N %
terbanyak dibandingkan puskesmas lainnya di Kota
Manado. Keberadaan rekam medis gigi di Nama 98 100 0 0
puskesmas ini diharapkan dapat menjadi acuan
untuk penilaian keberadaan rekam medis gigi pada Tempat, tanggal 65 66,3 33 33,7
puskesmas lainnya di kota Manado. Berdasarkan lahir
latar belakang di atas, penulis terdorong untuk Jenis kelamin 17 17,3 81 82,7
melakukan penelitian deskriptif mengenai gambaran
Pekerjaan 7 7,1 91 92,9
rekam medis gigi Puskesmas Bahu kota Manado
ditinjau dari Standar Nasional Rekam Medis Alamat rumah 97 98,9 1 1,1
Kedokteran Gigi.
Rata – rata 56,8 57,9 41,2 42
METODE PENELITIAN

Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini Tabel 3. Distribusi data rekam medis gigi
adalah seluruh data rekam medis gigi di Puskesmas berdasarkan kelengkapan identitas
Bahu Kota Manado pada bulan Januari hingga Maret pasien pada bulan Februari 2012
tahun 2012. Terisi Tidak terisi
Besar sampel minimal yang akan diambil Kelengkapan
menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut: identitas pasien n % N %

Nama 79 100 0 0
N
n
N d   1 Tempat, tanggal 46 58,2 33 41,8
2

lahir
Keterangan: Jenis kelamin 13 16,4 66 83,6
n = Besarnya sampel.
N = Besarnya populasi yang akan diteliti. Pekerjaan 4 5 75 95
d = Penyimpangan terhadap populasi
atau derajat ketepatan yang dinginkan, Alamat rumah 77 97,4 2 2,6
umumnya dipakai adalah 0,05 (5%). Rata – rata 43,8 55,4 35,2 44,5
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
metode Stratified Random Sampling yaitu sampel
yang dilakukan dengan cara membagi populasi ke
dalam kelompok-kelompok yang homogen. Setelah
strata yang homogen dapat ditentukan, sampel dapat

2
Tabel 4. Distribusi data rekam medis gigi Tabel 7. Distribusi data rekam medis gigi
berdasarkan kelengkapan identitas berdasarkan kelengkapan catatan
pasien pada bulan Maret 2012 odontogram pada bulan januari-maret
2012
Terisi Tidak terisi
Kelengkapan N % N %
identitas pasien No Kelengkapan Terisi Tidak Jumlah
Nama 95 100 0 0 catatan terisi %
odontogram
Tempat, tanggal 61 64,2 34 35,8 1 Catatan oclusi -  0
lahir
Jenis kelamin 9 9,5 86 90,5 2 Catatan torus -  0
Pekerjaan 12 12,6 83 87,4 palatines
Alamat rumah 94 98,9 1 1,1 3 Catatan torus -  0
mandibularis
Rata – rata 54,2 57 40,8 42,9 4 Catatan -  0
palatum
Tabel 5. Distribusi data rekam medis gigi 5 Catatan -  0
berdasarkan kesehatan umum pasien supernumerary
pada bulan Januari - Maret 2012 teeth
No Kelengkapan Terisi Tidak Jumlah 6 Catatan -  0
data kesehatan terisi % diastema
1 Catatan -  0 7 Catatan gigi -  0
golongan darah anomaly
2 Catatan terkait -  0 8 Catatan lain- -  0
darah normal lain
3 Catatan penyakit -  0 Rata-rata - - 0
jantung
4 Catatan diabetes -  0
5 Catatan -  0
haemofilia
6 Catatan hepatitis -  0
7 Catatan penyakit -  0
lainnya
8 Catatan alergi -  0
obat-obatan
9 Catatan alergi -  0
makanan
Jumlah - - 0

Tabel 6. Distribusi data rekam medis gigi


berdasarkan tanggal pembuatan data pada bulan
januari-maret 2012.
Terisi Tidak terisi
Bulan n % %
n
Januari 100 - 0
98
Februari 100 - 0
79
Maret 94 100 - 0
Rata-rata 271 100 - 0

3
Tabel 8. Distribusi data rekam medis gigi Tabel 9. Distribusi data rekam medis gigi
berdasarkan kelengkapan tabel jadwal
berdasarkan kelengkapan catatan
kunjungan pada bulan januari-maret
odontogram untuk tiap gigi pada bulan 2012.
januari-maret 2011 Terisi Tidak terisi
Bulan N % n %
Kelengkapan
catatan Tidak Jumlah Januari 98 100 - 0
No Terisi
odontogram terisi Februari 79 100 - 0
untuk tiap gigi % Maret 100 - 0
 0 94
1 catatan 18 -
Rata-rata 271 100 0 0%
2 catatan 17 -  0
3 catatan 16 -  0
PEMBAHASAN
4 catatan 15 -  0
5 catatan 14 -  0 1. Distribusi data rekam medis gigi
6 catatan 13 -  0 berdasarkan kelengkapan identitas
7 catatan 12 -  0 pasien
8 catatan 11 -  0 Pada hasil penelitian didapatkan bahwa rata-
 0 rata rekam medis gigi pasien yang di isi
9 catatan 28 -
berdasarkan kelengkapan identitas pasien pada
10 catatan 27 -  0
bulan Januari-Maret 2012 di puskesmas Bahu masih
11 catatan 26 -  0 sangat rendah. Kelengkapan identitas pasien
12 catatan 25 -  0 memiliki manfaat besar bagi dokter maupun
13 catatan 24 -  0 institusi kesehatan sehingga kelengkapan pengisian
14 catatan 23 -  0 identitas pasien mutlak diisi oleh dokter / tenaga
 0 kesehatan yang menangani pasien tersebut.
15 catatan 22 -
Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang
16 catatan 21 -  0
penting bahkan berhubungan dengan keselamatan
17 catatan 38 -  0 pasien sehingga kesalahan karena keliru pasien
18 catatan 37 -  0 merupakan hal yang dapat berakibat berhubungan
19 catatan 36 -  0 dengan hukum. Ketepatan identifikasi pasien ini
20 catatan 35 -  0 berdasarkan dengan kelengkapan identitas pasien.
21 catatan 34 -  0 Selain itu kelengkapan identitas sangat penting
dalam rekam medis gigi pasien karena rekam medis
22 catatan 33 -  0
gigi dapat digunakan untuk membantu memberikan
23 catatan 32 -  0 informasi kepada pihak yang berwajib untuk
24 catatan 31 -  0 identifikasi korban bencana, dimana rekam medis
25 catatan 48 -  0 gigi berfungsi sebagai data antemortem untuk
26 catatan 47 -  0 dokter gigi forensik.4
27 catatan 46 -  0
 0 2. Distribusi data rekam medis gigi
28 catatan 45 -
berdasarkan kesehatan umum pasien
29 catatan 44 -  0 Pada bulan Januari hingga Maret 2012, data
30 catatan 43 -  0 rekam medis gigi di puskesmas Bahu berdasarkan
21 catatan 42 -  0 kesehatan umum pasien yang dapat dilihat pada
32 catatan 41 -  0 Tabel 5 yaitu berjumlah 0,0 %. Hal ini sangat
Rata-rata - - 0 disayangkan karena riwayat medis pasien yang
mendetail merupakan salah satu komponen utama
dalam setiap rekam medis gigi pasien. Evaluasi
riwayat dan informasi medis pasien sangat penting
dalam menentukan ketepatan pemberian jenis
perawatan untuk pasien.5
Tidak adanya riwayat kesehatan umum pasien
dalam rekam medis gigi di puskesmas kemungkinan

4
disebabkan oleh banyaknya pasien yang datang ke dalam rekam medis gigi pasien. Selain itu, juga
puskesmas sehingga para petugas kesehatan tidak mungkin disebabkan oleh tidak adanya evaluasi
memiliki banyak waktu untuk menanyakan tentang terhadap kelengkapan status rekam medis gigi
riwayat kesehatan umum pasien dan langsung pasien sehingga para petugas kesehatan sering
melakukan tindakan perawataan gigi. melalaikan hal tersebut.

3. Distribusi data rekam medis berdasarkan 5. Distribusi data rekam medis berdasarkan
tanggal pembuatan data kelengkapan tabel jadwal
Pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa data rekam kunjungan
medis gigi di puskesmas Bahu berdasarkan tanggal Pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa data rekam
pembuatan data dari bulan Januari hingga Maret medis gigi di puskesmas Bahu berdasarkan
2012 yakni sebanyak 271 responden (100%) tidak kelengkapan tabel jadwal kunjungan maka
dicantumkan tanggal pembuatan. didapatkan sebesar 100% tidak memiliki tabel
Semua informasi dalam rekam medis gigi harus jadwal kunjungan. Kelengkapan tabel jadwal
ditulis dengan jelas dan orang yang menuliskan kunjungan memiliki manfaat besar bagi dokter
informasi baru dalam rekam medis tersebut harus maupun institusi kesehatan sehingga tabel jadwal
menandatangani dan menulis tanggal masuknya kunjungan pasien wajib diisi oleh dokter atau tenaga
informasi.4 Informasi dalam rekam medis gigi harus kesehatan yang menangani pasien tersebut. Tabel
dilengkapi dengan tanggal pembuatan data. Hal ini jadwal kunjungan dapat membantu dokter untuk
tidak hanya meliputi catatan klinis dan catatan melakukan monitoring perawatan-perawatan yang
perkembangan pasien, namun juga riwayat medis telah diberikan kepada pasien sehingga dokter dapat
dan dental, evaluasi fisik dan oral, rencana menentukan rencana perawatan selanjutnya bagi
perawatan, informed consent, dan semua komunikasi pasien.
dengan pasien termasuk percakapan lewat telepon. Pada saat pasien berkunjung untuk melakukan
Informasi umum pasien juga sebaiknya diberikan perawatan maka pasien sebaiknya diberikan
tanggal, karena alamat dan informasi kontak pasien pertanyaan pada setiap kunjungan untuk mengetahui
dapat berubah kapan saja. Tes laboratorium serta status kesehatan dan obat-obatannya telah
rujukan ke dokter ataupun tempat pelayanan mengalami perubahan. Rekam medis gigi sebaiknya
kesehatan lainnya juga sebaiknya dilengkapi dengan dilengkapi dengan jadwal tabel kunjungan yang
tanggal.5 selalu diperbarui. Status medis pasien sebaiknya
dimonitor dengan interval yang sesuai dengan usia
4. Distribusi data rekam medis berdasarkan dan riwayat medis pasien.4
kelengkapan catatan Rekam medis gigi yang selalu diperbarui
odontogram merupakan kunci utama dalam proses identifikasi
Pada bulan Januari hingga Maret 2012, data dental. Bencana tsunami yang terjadi di Asia
rekam medis gigi di puskesmas Bahu berdasarkan Tenggara pada 26 Desember 2004 yang memakan
kelengkapan catatan odontogram berjumlah 0.0%. korban lebih yang banyak telah membuktikan hal
Odontogram adalah suatu chart yang digunakan oleh ini, dimana keberhasilan identifikasi korban sangat
dokter gigi untuk mendokumentasikan restorasi gigi bergantung pada ketersediaan data antemortem dan
yang dimiliki oleh pasien, serta untuk mencatat postmortem yang akurat dan dapat dibandingkan.
rencana restorasi gigi dan perawatannya. Gigi sering menjadi bagian tubuh terakhir yang
Odontogram dapat digambar dengan tampilan yang tersisa dari korban, karena itu rekam medis gigi
sangat mirip dengan gigi asli, atau dapat berupa sangat diperlukan dalam identifikasi korban.7
gambaran yang sedikit abstrak. Gigi pada Dalam bencana alam yang terjadi di Indonesia
odontogram diberikan penomoran berdasarkan metode identifikasi korban dengan menggunakan
sistem FDI yaitu sistem yang digunakan di gigi hampir tidak mungkin dilakukan, karena catatan
Indonesia.6 rekam medis gigi sebagai data antemortem
Tidak adanya catatan odontogram dalam rekam seringkali tidak tersedia. Karena itu, sangat penting
medis gigi di puskesmas kemungkinan disebabkan untuk mengatasi hal ini, dengan meningkatkan
tidak adanya formulir catatan odontogra serta kesadaran individu dan petugas kesehatan serta
kurangnya waktu yang dimiliki oleh petugas dokter gigi untuk membuat rekam medis gigi yang
kesehatan karena banyaknya pasien yang datang, lengkap sebagai data antemortem.8
dan kemungkinan kurangnya kesadaran, Permasalahan tidak adanya rekam medis gigi
pengetahuan para petugas kesehatan di puskesmas yang lengkap merupakan permasalahan yang paling
Bahu mengenai pentingnya pencatatan odontogram sering terulang saat terjadi bencana alam, utamanya

5
di negara-negara berkembang. Sama halnya dengan hukum yang berhubungan dengan pelaksanaan
Indonesia, Thailand juga memiliki permasalahan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
dengan tidak tersedianya rekam medis gigi yang kesehatan.10 Salah satu unsur utama dalam sistem
lengkap. Pada bencana alam tsunami tahun 2004 pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya
yang juga melanda Thailand, hanya 2% dari warga pelayanan medis oleh dokter sesuai dengan amanah
Thailand yang dapat diidentifikasi dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
menggunakan rekam medis gigi. Sangat berbeda Praktik Kedokteran. Dalam penyelenggaraan praktik
dengan negara-negara Eropa dan Amerika, di mana kedokteran, setiap dokter wajib mengacu pada
para warga negara Eropa dan Amerika yang standar, pedoman dan prosedur yang berlaku
menjadi korban berhasil diidentifikasi sebanyak sehingga masyarakat mendapat pelayanan medis
76.4% dan 76.5% dengan menggunakan rekam secara profesional dan aman. Sebagai salah satu
medis gigi.9 fungsi pengaturan dalam Undang-Undang Praktik
Negara-negara yang memiliki rekam medis gigi Kedokteran yang dimaksud adalah pengaturan
antemortem yang lengkap seperti negara-negara di tentang rekam medis yaitu pada Pasal 46 dan Pasal
Eropa dan Amerika memiliki beberapa peraturan 47. Bagi para tenaga kesehatan yang tidak membuat
legislatif yang mengatur tentang penyimpanan rekam medis akan diberikan sanksi hukum, disiplin
rekam medis. Lebih lanjut, mereka seringkali dan etik.11
mengukir nama pasien atau memberikan penomoran Sanksi pelanggaran yang dapat dijatuhkan atas
khas pada protesa gigi pasien. Di Inggris, Pusat pelanggaran tentang tidak tersedianya fasilitas rekam
Kesehatan Nasional memberikan kompensasi atau medis menurut Permenkes Rekam Medis Pasal 17
bayaran kepada dokter gigi yang memberikan label adalah sanksi administratif. Disamping itu, Pasal 79
pada protesa gigi pasien mereka, dan di Amerika Undang-Undang No.29/2004 tentang Praktik
Serikat, ada paling sedikit 21 negara bagian yang Kedokteran mengancam sanksi pidana kurungan
mewajibkan dokter gigi untuk memberikan tanda paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak
pada protesa gigi untuk tujuan identifikasi forensik. Rp.50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) setiap
Saat identifikasi korban bencana alam, negara- dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak
negara tersebut menunjukkan tingkat identifikasi memasang papan nama, tidak membuat rekam medis
dental yang sangat tinggi. Bahkan pada bencana dan tidak memenuhi kewajiban.10
alam tsunami, tim dari negara Kanada menggunakan Sanksi-sanksi yang diberikan bagi dokter yang
teknologi internet untuk mengirimkan rekam medis tidak membuat rekam medis diharapkan dapat
antemortem sehingga semua warga negara Kanada memacu para dokter untuk tetap membuat rekam
yang menjadi korban dapat teridentifikasi.9 medis dalam setiap perawatan yang diberikan
Sistem identifikasi dental untuk kebutuhan kepada pasien. Manfaat rekam medis sangat besar
nasional di Indonesia belum dapat dijalankan dengan bagi dokter maupun pasien, selain itu rekam medis
baik dan efisien karena kurangnya rekam medis gigi juga termasuk salah satu bahan baku Sistem
dan detail pencatatan yang tidak lengkap. Aturan Informasi Kesehatan (SIK), yang merupakan sumber
hukum dan undang-undang mengenai pembuatan daya non fisik manajemen kesehatan, untuk
dan penyimpanan rekam medis sebaiknya lebih memperoleh data atau informasi yang akurat,
diperketat. Standarisasi rekam medis gigi nasional lengkap dan mutakhir guna pemantauan pelayanan
dan internasional juga sebaiknya direvisi secara medik paripurna, yang merupakan dari Sistem
efektif agar rekam medis gigi dapat digunakan Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
dalam identifikasi gigi saat terjadi bencana alam (SP2TP) serta merupakan indikator kinerja dari
multinasional.9 suatu puskesmas.11
Keberadaan rekam medis diperlukan dalam Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
sarana pelayanan kesehatan, baik ditinjau dari segi puskesmas (SP2TP) adalah kegiatan pencatatan dan
pelaksanaan praktik pelayanan kesehatan maupun pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
dari aspek hukum. Peraturan hukum yang pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk
berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat
kesehatan mencakup aspek hukum pidana, hukum keputusan Menteri Kesehatan RI
perdata dan hukum administrasi. Dari aspek hukum, No.63/Menkes/SK/II/1981.12 Sistem Pencatatan dan
rekam medis dapat dipergunakan sebagai alat bukti Pelaporan Puskesmas merupakan instrumen vital
dalam perkara hukum. Tidak tersedianya fasilitas dalam sistem kesehatan. Informasi tentang
rekam medis masih terjadi di beberapa tempat pada kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan di
sarana pelayanan kesehatan. Hal ini menimbulkan puskesmas, kematian, dan berbagai informasi
permasalahan khususnya apabila terjadi tuntutan kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan

6
keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat 6. What is an odontogram? [online] 2012.
kabupaten atau kota maupun kecamatan. Sistem Available from
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas http://wiki.answers.com/Q/What_is_i
merupakan sumber pengumpulan data dan informasi t_an_odontogram#ixzz20cDunvX3
ditingkat puskesmas. Segala data dan informasi baik 7. Dierickx, A. Seyler, M. De Valck, E. Wijffels,
faktor utama dan tenaga pendukung lain yang J. Willems, G. Dental Records: A Belgium
menyangkut puskesmas untuk dikirim ke pusat serta Study. The Journal of Forensic Odonto-
sebagai bahan laporan untuk kebutuhan. Pencatatan Stomatology, Vol.24 No.1, June 2006.
dan pelaporan mencakup: data umum dan demografi 8. Soedarsono, N. Untoro, E. Quendangen, AR,
wilayah kerja puskesmas, data ketenagaan Atmadja, DS. The Role of Forensic Odontology
puskesmas, dan data sarana yang dimiliki in Personal Identification: Indonesian
puskesmas.12 Perspective. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences Vol.1 No.1, 2008.
KESIMPULAN 9. Petju, M. Suteerangyongprasert, A. Thongpud,
R. Hassiri, K. Importance of dental records for
1. Rata-rata kelengkapan identitas pasien pada victim identification following the Indian
rekam medis gigi pasien yang ada di Puskesmas Ocean tsunami disaster in Thailand. Journal of
Bahu masih sangat kurang dan belum lengkap. The Royal Institute of Public Health Vol.121
2. Keseluruhan data rekam medis gigi dari bulan No.4, April 2007.
Januari hingga Maret 2012 di puskesmas Bahu 10. Wahjuningati, Edi. Rekam Medis dan Aspek
tidak memiliki catatan kesehatan umum pasien, Hukumnya [online] 2010 [cited 2010 Nov 11].
catatan odontogram dan tabel jadwal kunjungan. Available from
3. Tidak lengkapnya catatan rekam medis gigi di http//:www.sap.ubhara.ac.id/wp-
puskesmas Bahu disebabkan tidak adanya content/.../rekam-medis.pdf.
formulir catatan odontogram, kurangnya waktu 11. A.P, Christopher, Dwindra, Mayenru. Saputra,
yang dimiliki petugas kesehatan karena Roni Eka. Melinda, Vivi. Optimalisasi
banyaknya pasien yang datang, serta kurangnya Pengisian Rekam Medis Dalam Rangka
kesadaran dan pengetahuan para petugas Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di
kesehatan di puskesmas mengenai pentingnya Poliklinik Dewasa Puskesmas Harapan Raya.
kelengkapan pencatatan dalam rekam medis gigi Faculty of Medicine, University of Riau.
pasien, dan juga disebabkan tidak adanya Pekanbaru, Riau; 2009.
evaluasi kelengkapan status rekam medis gigi 12. Iswanto, Joni. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
pasien sehingga para petugas kesehatan sering Puskesmas [online] 2012 [cited 2012 Juni 14].
melalaikan hal tersebut. Available from
http://sumbarsehat.blogspot.com/2012/06/
DAFTAR PUSTAKA sistem-pencatatanpelaporan-
puskesmas.html.
1. Pandu Y. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun
2004. Jakarta :Penerbit Indonesia Legal Center
Publishing; 2009.
2. Agung rakhmawan. Rekam Medis (Permenkes
No: 269/Menkes/Per/III/2008). [online] 2011
[cited 2011 Agust 12]; [82 screens]. Available
from :http:/agungrakhmawan.wordpress.com/doc
/2-11/08/08/rekam-medis-permenkes.
3. Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI.
Standar Nasional Rekam Medik Kedokteran Gigi.
Jakarta :Depkes RI; 2007.
4. American Dental Association. Dental Records.
[online] 2010. Available from:
http//:www.ada.org.
5. Hinrisch, R Mark. Christensen, Mark L.
Shampaine, Guy S. Reitz, Lili. The Dental
Patient Record. American Association of Dental
Examiners; June 2009.

Anda mungkin juga menyukai