Anda di halaman 1dari 6

Rizqi Shofia Az Zahra

175020300111065
Akuntansi Manajemen Strategi/CB

BAB 4
Cost Allocations, Activity-Based Costing & Activity-Based
Management

4.1 Pengertian Activity Based Costing (ABC)


Activity-based costing (ABC) merupakan pendekatan yang membebankan biaya
kepada produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Dasar
pemikirannya adalah produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas yang
menggunakan sumber daya sehingga menyebabkan biaya. Sumber daya dibebankan
kepada aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan kepada objek biaya berdasarkan
penggunaannya. ABC memperkenalkan hubungan sebab akibat antara cost driver
dengan aktivitas.

Biaya overhead pabrik dalam system ABC dibebankan kepada objek biaya seperti
produk atau jasa dengan mengidentifikasi sumber daya untuk memproduksi output.
Cost driver digunakan untuk menghitung biaya sumber daya dari setiap unit aktivitas.
Kemudian, setiap biaya sumber daya dibebankan kepada produk atau jasa dengan
mengalikan biaya setiap aktivitas dengan kuantitas setiap aktivitas yang dikonsumsi
pada periode tertentu.

4.2 Alokasi Biaya untuk Produk & Layanan: Bagaimana Organisasi Melakukannya?
Sistem biaya tradisional menggunakan basis alokasi berbasis volume, seperti jam
kerja langsung dan jam mesin, untuk menetapkan pengeluaran organisasi bersama
untuk produk atau layanan individual. alokasi tersebut diperlukan untuk penilaian
inventaris dalam akun keuangan. Dalam praktiknya, banyak tuntutan sumber daya
organisasi oleh produk dan pelanggan individu tidak sebanding dengan volume unit
yang diproduksi atau dijual (Cooper dan Kaplan, 1992) Akibatnya, praktik alokasi
biaya konvensional di atas mengalami keterbatasan berikut:

1. Mengabaikan aktivitas pendukung yang tidak berhubungan dengan volume


2. Asumsi bahwa produk mengkonsumsi semua sumber daya secara proporsional
dengan volume produksinya dapat mengakibatkan biaya produk terdistorsi
3. Tidak sesuai dalam lingkungan organisasi saat ini, yakni perusahaan memproduksi
berbagai produk dan mengalami persaingan global yang ketat.
4.3 Manfaat Activity Based Costing
 Mengurangi ketidakstabilan ekonomi pasar karena pengalokasian biaya
tradisional yang terdapat pada perusahaan
 Menjabarkan biaya pengeluaran perusahaan secara informatif, jelas, dan
terperinci
 Membantu pihak manajemen dalam menentukan dan mengatur strategi
perusahaan
 Mendapatkan harga pokok penjualan yang tepat dan akurat dengan
menggunakan metode activity based costing dalam menghitung biaya
perusahaan
 Perusahaan berkesempatan bersaing secara global dengan perusahaan lain
dengan harga yang kompetitif di pasaran
 Dapat melakukan pemetaan biaya yang lebih terstruktur dan sistematis terkait
aktivitas dan sumber daya perusahaan
 Perusahaan dapat menggunakan dana secara efisien dengan pemetaan
keuangan yang jelas

4.4 Penetapan Biaya Berdasarkan Aktivitas: Apa Itu & Apa yang Ditawarkannya?
Sistem biaya tradisional mengasumsikan bahwa produk mengkonsumsi semua
sumber daya secara proporsional dengan volume produksinya tetapi banyak sumber
daya organisasi tersedia untuk kegiatan yang tidak terkait dengan volume fisik unit
yang diproduksi. Konsekuensinya, praktik alokasi biaya berbasis volume tradisional
dapat melaporkan biaya produk yang terdistorsi. Literatur akuntansi biaya telah
mengusulkan pergeseran ke dasar alternatif untuk biaya berbasis aktivitas (ABC) yang
berbasis aktivitas yang mengasumsikan bahwa kegiatan menyebabkan biaya dan bahwa
produk (dan pelanggan) menciptakan tuntutan untuk kegiatan. di bawah sistem ABC,
biaya ditetapkan untuk produk berdasarkan konsumsi atau permintaan masing-masing
produk untuk setiap kegiatan.

Upaya ABC pertama-tama menetapkan biaya kegiatan yang terjadi di berbagai


departemen pabrik, yang menciptakan biaya overhead dan kemudian menghubungkan
kegiatan ini dengan produk. Di bawah ABC, driver biaya digunakan, yang hanya
merupakan driver dari pekerjaan yang dibuat atau dihasilkan, dengan kata lain aktivitas
yang mendorong biaya. CIMA mendefinisikan pendorong biaya sebagai kegiatan yang
menghasilkan biaya. Kumpulan biaya atau pusat biaya adalah akun aktivitas (akun
biaya buku besar umum) yang dibentuk untuk mengumpulkan biaya yang dibuat oleh
setiap kegiatan.
4.5 Langkah-langkah ABC

Organisational Identify the organisation’s major activities


activities

Cost driver Identify the cost driver for each major activity

Cost centre (or Establish a cost centre (orcost pool) for each major
cost pool) activity

Cost of activities Allocate the cost of activities to products according


to their demand for activities.

4.6 Klasifikasi Kegiatan Organisasi untuk Sistem ABC


 Unit-Level Activity Center
Aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi setiap satu unit produk
 Batch-Level Activity Center
Aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch ditangani atau diproses, tanpa
memprihatikan berapa banyak unit yang terdapat dalam batch. Sebagai contoh
batch-level activity adalah aktivitas pesanan pembelian, setup mesin, mengatur
pengiriman produk kepada konsumen.
 Product-Level Activity Center
Berhubungan dengan produk yang soesifik dan secara khusus dilakukan tanpa
memprihatikanberapa banyak batch atau unit yang diproduksi atau dijual.
Contohnya adalah aktivitas mendesain produk, mempromosikan produk, biaya
hukum hak patent dan merk, dan lain-lain.
 Facility-Level Activities
Dilakukan tanpa memperhatikan siapa pelanggan yang dilayani, berapa banyak
batch atau unit yang diproduksi atau dijual
4.7 Sistem Biaya Tradisional & Sistem Biaya Berbasis Aktivitas: Bagaimana
Perbedaannya?
Pengukuran biaya tradisional yang akurat dari sumber daya terkait volume yang
dikonsumsi secara proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi dari masing-
masing produk. Namun, banyak sumber daya organisasi ada untuk kegiatan yang tidak
terkait dengan volume fisik. Kegiatan yang tidak berhubungan dengan volume terdiri
dari kegiatan pendukung, seperti penanganan bahan, pengadaan bahan, pengaturan,
penjadwalan produksi dan kegiatan inspeksi.
ABC mengasumsikan bahwa setiap kegiatan menyebabkan terjadinya biaya dan
produk (dan pelanggan) menciptakan tuntutan untuk kegiatan. Analisis ABC berfokus
pada bagaimana biaya mencapai perubahan tingkat aktivitas. Biaya ditetapkan untuk
produk berdasarkan konsumsi atau permintaan masing-masing produk untuk setiap
kegiatan.

4.8 Contoh Alokasi Biaya Tradisional & ABC


Gamma memproduksi Produk A & Produk B. Informasi yang tersedia dari perusahaan ini:

PRODUK A PRODUK B
Bahan baku ($) 120.000 125.000
Tenaga kerja langsung ($) 60.000 75.000
Unit yang diproduksi 10.000 15.000
Jam tenaga kerja langsung 3.000 5.000
Jam mesin 1.200 2.500
Jam tenaga kerja teknik 125 250
Penyetelan ulang 60 70

Overhead terserap oleh biaya tenaga kerja langsung: $ 4 per jamtenaga kerja langsung.
Informasi yang tersedia:
Mesin-terkait dengan overhead $ 350.000
Penyetelan ulang $ 120.00
biaya teknisi $ 220.000

Sistem Alokasi Biaya Tradisional


Alokasi overhead:
Produk A 3.000 jam tenaga kerja langsung x $ 4/jam = $ 12.000
Produk B 5.000 jam tenaga kerja langsung x $4/jam = $ 20.000
Total biaya perusahaan untuk memproduksi suatu produk:
Produk A:

Bahan baku langsung $ 12.000 + Tenaga kerja langsung $60.000 + Overhead $ 120.0000 = $
300.000
Produk B:

Bahan baku langsung $ 125.000 + Tenaga kerja langsung $ 75.000 + Overhead $ 200.0000 =
$ 400.000

Sistem ABC
Tingkat overhead mesin:
Total overhead mesin $ 350.000/(jam mesin A & B $ 1.200 + $ 2.500) = 94,6
Tingkat penyetelan ulang:
Total biaya penyetelan ulang $ 120.000/(penyetelan ulang untuk A & B $ 60 + $ 70) = $ 923,08
Tingkat teknisi:
Total biaya teknisi $ 220.000/(jam teknisi untuk A & B $ 125 + $250) = $ 586,67

Biaya yang ditetapkan untuk produk:

PRODUK A PRODUK B Total


Tingkat overhead mesin $ 113.520 $ 236.500 $ 350.020
(Jam mesin x $ 94,6)
Biaya penyetelan ulang $ 55.385 $ 64.616 $ 120.001
(Jumlah penyetelan ulang x $ 923,08)
Biaya teknisi $ 73.334 $ 146.668 $ 220.002
Total $ 242.239 $ 447.784 $ 690.023

4.9 Keterbatasan Sistem ABC


Menurut Henry Simamora (2005) memaparkan keterbatasan Activity based costing adalah
sebagai berikut :

1. Alokasi.
Walaupun tersedia data aktivitas, beberapa biaya kemungkinan membutuhkan alokasi ke
departemen dan produk berdasarkan ukuran volume arbitrer karena pencarian aktivitas yang
menyebabkan timbulnya biaya mungkin tidak akan praktis.

2. Penghilangan biaya.
Beberapa biaya yang diidentifikasi dengan produk tertentu dihilangkan dari analisis. Biaya
tambahan akan sekadar ditelusuri ke masing- masing produk dan ditambahkan ke biaya pabrik
guna menentukan jumlah biaya produk. Pada dasarnya, biaya administratif dan pemasaran
tidak dimasukan ke dalam biaya produk karena persyaratan pelaporan keuangan menurut
prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia bahwa biaya tersebut dimasukkan sebagai biaya
periode.

3. Beban dan waktu yang dikonsumsi.


Sistem Activity based costing sangat mahal untuk dikembangkan dan diimplementasikan.
Sistem ini juga sangat memakan waktu. Sebagaimana sebagian besar sistem akuntansi dan
manajemen yang inovatif lainnya, sistem Activity based costing memakan waktu lebih dari satu
tahun untuk dikembangkan dan diterapkan secara berhasil.

4.10 Activity Based Management (ABM)

 Pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasian berfokus pada perhatian


manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan
dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini.
 Process value analisis
merupakan suatu analisis yang menghasilkan informasi tentang mengapa dan
bagaimana suatu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan.
 Analisa Driver
Analisadriver bertujuan untuk menunjukkan penyebab munculnya biaya aktivitas.
 Analisa Aktivitas
Analisa aktivitas merupakan inti dari process value analisis. Analisis aktivitas
merupakan suatu proses identivikasi penjabaran serta evaluasi aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh suatu organisasi.
 Pengukuran Kinerja Aktivitas
Mengetahui sejauh mana perusahaan telah menjalankan setiap aktivitasnya
merupakan kunci penting Dalam upaya melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Kinerja aktivitas dapat dinilai secara keuangan meupun non-keuangan.

Anda mungkin juga menyukai