Anda di halaman 1dari 6

Nefrotik syndrome

Definisi
Sindrom nefrotik merupakan suatu keadaan klinis
adanya peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap
protein plasma yang menyebabkan rusaknya glomelurus
sehingga menimbulkan gejala proteinuria massif,
ipoalbumineria, hiperlipidemia, dan terdapat edema
(Betz & Sowden, 2009).

Klasifikasi
Ditinjau berdasarkan etiologi, sindrom nefrotik
dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Sindrom nefrotik bawaan atau kongenital
2. Sindrom nefrotik sekunder
3. Sindrom nefrotik idiopatik atau primer
Kemudian ada yang membagi klasifikasi
berdasarkan respon terhadap pengobatan steroid, yaitu
1. Sindrom nefrotik sensitive steroid
2. Sindrom nefrotik resisten steroid

Patofisiologi

Kongenital/genetik Primer/idiopatik Sekunder (LES,


keganasan, immune
complex mediated, dll.)

Adanya reaksi
antigen-antibody
Penurunan fungsi ginjal, kerusakan pada glomerular

Permeabilitas glomerulus meningkat

Protein masuk ke dalam urin (proteinuria)

Hipoalbuminemia
Asuhan Keperawatan Nefrotik Syndrome
No Diagnosa Kep Tujuan Intervensi
1 Kelebihan Volume Setelah dilakukan asuhan NIC Label: Fluid Management
Cairan b.d retensi air dan keperawatan, diharapkan 1. Mengontrol input dan
natrium akibat dari kelebihan volume cairan output asupan yang akurat
kerusakan pada dapat berkurang dengan (R/ mencegah terjadinya
glomerular ginjal ditandai kriteria hasil: kelebihan dalam input
dengan: asupan/cairan)
-Adanya edema di NOC Label: Fluid Balance 2. Memonitor status hidrasi
beberapa bagian tubuh 1. Keseimbangan (R/ mengevaluasi kondisi
-turgor kulit jelek input dan output tubuh yang mengalami
asupan stabil dalam tanda-tanda dehidrasi,
24 jam (skala 4) memantau turgor kulit)
2. Turgor kulit baik 3. Memantau hasil lab yang
(skala 4) relevan dengan retensi
3. Elektrolit serum cairan
normal (skala 4) (R/ mencegah terjadinya
gangguan pada elektrolit
serum)
4. Kolaborasi: pemberian
diuretic
2 Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan asuhan NIC:
edema yang berat di keperawatan, diharapkan 1. Kaji faktor yang
beberapa organ tubuh dapat berrtoleransi dengan menyebabkan kelelahan
ditandai dengan: aktivitas dengan kriteria dan pembatasan dalam
-kelelahan saat hasil: melakukan aktivitas
melakukan aktivitas 2. Monitor nutrisi dan sumber
NOC: toleransi aktivitas energy
dan self care (ADLs) 3. Monitor respon tanda-
1. Berpartisipasi tanda vital saat melakukan
dalam aktivitas aktivitas maupun isitirahat
fisik tanpa disertai 4. Monitor klien akan adanya
peningkatan tanda- kelelahan fisik dan emosi
tanda vital secara berlebihan
2. Mampu melakukan
aktivitas sehari hari
(ADLs)
3. Keseimbangan
aktivitas dan
istirahat
Daftar Pustaka

Betz & Swoden. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri edisi


5. Jakarta: EGC.

Doenges, Marilynn E., dkk. 2000. Rencana Asuhan


Keperawatan & Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai