Makalah Pergaulan Bebas Di Kalangan Rema-1
Makalah Pergaulan Bebas Di Kalangan Rema-1
Segala puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena dengan
limpahan rahmat dan kemudahan yang diberikan kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Tanpa pertolongan-Nya, tentunya
saya tidak dapat menyelesaikan susunan makalah ini dengan baik dan benar.
Saya juga tentunya menyadari bahwa makalah yang saya buat mungkin masih
jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya.Untuk
itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca agar makalah ini
menjadi makalah yang lebih baik lagi.Apabila terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya semoga para pembaca dapat
memakluminya.
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan
pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu
jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah
kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara
pria dan wanita.Di samping itu, didukung oleh arus modernisasi yang telah
mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya
asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalahartikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya.Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun
itulah yang ada di benak mereka semua.Salah satu contoh yang selalu dilakukan
anak remaja sekarang adalah seks bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu
karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu.Seperti halnya seks bebas,
mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka
bergerak dan ingin mencobanya.Mereka pun melakukan hal itu dengan
pasangannya tetapi bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.
B. PENGERTIAN REMAJA
Manusia selalu mengalami perubahan, baik itu perubahan yang bersifat fisik
(bentuk tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan tingkah laku).Masa remaja
merupakan masa yang pasti dialami oleh setiap orang.Pada masa ini, pola pikir kita
mengalami peralihan dari pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi
pola pikir yang lebih dewasa.Setelah melewati masa remaja maka setiap orang akan
memasuki sebuah tahapan atau fase yang disebut dengan fase pendewasaan Di
dalam fase ini, manusia mengalami perubahan pola pikir menjadi lebih matang
secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam
menentukan siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih
mencari apa yang harus ia lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah
diperlukan penanaman nilai-nilai norma yang berlaku agar pada waktu menjalani
fase pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.Hal senada
diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang
sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki
tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan
kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi
kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
D. SEKS BEBAS
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini
sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah
individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang
benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasii muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda
adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu
meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas
dengan pacarnya, karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah
calon suami yang berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita
mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran
sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon
pendamping.
Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh
pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia
sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hall yang tabu.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan
tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja
dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih
banyak lagii jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka
melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah alasan sampingan, itu
semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa berfikir akibat buruk
yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini
sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di
jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa
kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu
menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan
masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dengan
adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang remaja
ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.
SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di
muka bumii ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga
termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks diperlukan untuk
menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis)
makhluk hidup. Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi buat kepentingan
regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh
keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan
seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam
kehidupan (bagii manusia).
Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan
yang sah antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu disebut dengan nikah.
Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran
terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-norma yang berlaku
lainnya) dan merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat
hukumannnya.Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman ataupun dari
berita tentang perilaku manusia zaman sekarang yang sering melakukan hubungan
seks diluar nikah (merupakan bagian dari seks bebas). Hubungan seks tersebut
merupakan hubungan seks liar yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah
menyalahi norma-norma yang ada.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar
nikah (seks bebas), karena hal itu lebih cenderung kepada sifat-sifat kehewanan.
Coba kita bandingkan dengan hewan-hewan yang melakukan hubungan seks sesuka
hatinya, dengan pasangan yang berbeda-beda dan dilakukan dimanapun yang
penting ada kemauan. Hewan melakukan hal tersebut karena mereka tidak
dianugerahi akal dan pikiran untuk melihat mana yang baik, mana yang buruk,
mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan.
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam terjadinya
perilaku seks bebas. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu sudah menguasai
dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang lupa segala-segalanya, termask lupa akan
Tuhan, yang dia tahu hanyalah bagaimana caranya agar nafsunya tersebut dapat
tersalurkan. Oleh karena itu, sebagaii manusia yang diberikan kelebihan oleh Tuhan
dibandingkan dengan makhluk lainnya, kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat
kita bisa lebih tingi dari makhluk-makhluk yang lain. Karena disaat kita kalah oleh
hawa nafsu, maka derajat kita sama dengan seekor hewan.
FASE REMAJA
Manusia selau mengalami perubahan, baik itu perubahan yang bersifat fisik
(bentuk tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan tingkah laku). Masa remaja
merupakan masa yang pasti dialami oleh setiap orang. Pada masa ini, pola pikir kita
mengalami peralihan darii pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi
pola pikir yang lebih dewasa. Setelah melewati masa remaja maka setiap orang akan
memasuki sebuah tahapan atau fase yang disebut dengan fase pendewasaan. Di
dalam fase ini manusia mengalami perubahan pola pikir menjadi lebih matang
secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam menentukan
siapa sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih mencari apa
yang harus ia lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan
penanaman nilai-nilai norma yang berlaku agar pada waktu menjalani fase
pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang kesalahan yang dalam.
FASE PENDEWASAAN
Masa remaja biasanya dialami pada saat usia sekolah menengah, setelah masa
remaja ini terlewati maka fase selanjutnya adalah fase pendewasaan yang biasanya
dialami setelah lulus SMU atau pada waktu (seumuran) pertama kali kuliah (awal
menjadi mahasiswa). Pada saat menjadi mahasiswa pola pikir seseorang akan
menjadi semakin kritis, responsive dan cenderung idealis. Pada fase inilah pola pikir
terbentuk menjadi semakin matang. Tapi yang saya maksud disini bukan berarti
bahwa karena menjadi mahasiswalah pikirannya menjadii lebih matang, tetapi yang
saya maksud adalah pada waktu seumuran mahasiswa walaupun seseorang
tersebut tidak menjadi mahasiswa (yang mengalami hal ini bukan hanya mahasiswa
tapi semua orang).
Saat pertama menjadi mahasiswa, setiap individu pasti merasakan perbedaan
yang sangat signifikan dibandingkan dengan masa-masa SMU dan kemungkinan
terjerumus kedalam hal-hal yang negatif (seks bebas) sangat besar. Apalagi, bagi
mereka yang harus tinggal terpisah dengan orang tua mereka.
H. KESIMPULAN
Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja di
Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut
agama dan hukum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan
mahsiswa. Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan
pacaran dan kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi
tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang
mereka namakan cinta.
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak faktor, yang
paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman.Hal tersebut membuat
pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul
tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam berpacaran.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan
norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan
pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha
untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan
generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan
negara ke depan.
Pergaulan juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja
yang masih mencari jati dirinya.