PRAKTIKUM IV
PRAKTIKUM PEMERIKSAAN LEMAK
(PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA TOTAL)
Dosen Pengampu : I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra, SST., M.Si
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu menentukan kadar trigliserida total dalam serum
V. CARA KERJA
5.1 Uji Kadar Total Trigliserida dalam Serum dengan Metode Enzimatis
Dicampur bahan kemudian didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar yaitu
20-25°C
Absorbansi sampel
Kadar kolesterol = x kadar standar = mg/dL total trigliserida
Absorbansi standar
Ulangi langkah diatas dengan sampel 2 dan hitung rata-rata dari sampel 1 dan
2
Tabel 1. Tabel Pemipetan Larutan Pada Uji Trigliserida Total dalam Serum
Tabung Blanko Sampel Standar
Reagent 1 mL 1 mL 1 mL
Sampel - 10 µL -
standar - - 10 µL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Larutan Standar, Sampel, dan Blanko Pada Uji Kadar
Kolesterol
No TahapPercobaan Hasil Pengamatan
1 Larutan Standar 1 dan 1 Warna Bening
Campuran Monoreagen 1 mL + Standar 10 µL
= 15,23 mg/dL
Abs sampel 2
Kadar Trigliserida (2) = ×200 mg/dL
Abs standar
0,03
= 0,210 ×200 mg/dL
= 28,57 mg/dL
= 21,9 mg/dL
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini untuk menetapkan kadar trigliserida dalam
darah denganmetode. Penetapan kadar trigliserida dilakukan secara in vitro
menggunakan metode GPO-PAP. Trigliserida ditetapkan kadarnya setelah
mengalami hidrolisis secara enzimatik denganlipase. Trigliserida disebut juga
triasilgliserol, merupakan senyawa lipid utama pada depositlemak tubuh dan
makanan (Mayes, 2003).
Lemak yang paling banyak dalam makanan adalah trigliserida, yang
tersusun dari sebuah inti gliserol dan tiga rantai panjang asam lemak (Guyton
and Hall, 2007; Mayes, 2003). Sejumlah kecil trigliserida dicerna dalam
lambung oleh lipase lingual yang disekresi oleh kelenjar lingual dan ditelan
bersama dengan saliva. Jumlah pencernaan ini kurang dari 10%. Sedangkan
sejumlah besar lemak akan dicerna di dalam usus halus. Tahap awal
pencernaan lemak adalah emulsifikasi lemak, yaitu memecah gumpalan
lemak menjadi ukuran yang sangat kecil sehingga enzim pencernaan yang
larut air dapat bekerja pada permukaan gumpalan lemak. Berdasarkan hal
tersebut maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kadar kolesterol total
baik sebagai upaya preventif maupun evaluasi terhadap kontrol maupun terapi
yang dilakukan.
Prinsip penetapan kadar trigliserida dengan menggunakan metode
GPO-PAP adalah trigliserida ditentukan setelah hidrolisis enzim dengan
lemak. Indikator quinoneimine dibentuk dari hydrogen peroksida, 4 –
aminoantypirine dan 4 – klorofenol di bawah pengaruh katalisis peroksidase.
Praktikum diawali dengan pembuatan larutan yang terdiri dari larutan
blanko (monoreagen), standar, dan sampel. Larutan blanko dibuat dengan cara
dipipet 1 mL reagent kemudian ditambahkan 10 µL aquadest di dalam tabung
reaksi. Pengukuran blanko perlu dilakukan karena dikhawatirkan terjadi
perubahan reagen pada saat inkubasi dan memberikan serapan pada panjang
gelombang pengukuran. Pembuatan larutan standar dilakukan dengan dipipet
1 mL reagent kemudian ditambahkan 10 µL larutan standar trigliserida.
Larutan sampel dibuat dengan dipipet 1 mL reagent kemudian ditambahkan
10 µL serum. Ketiga larutan kemudian didiamkan selama 10 menit di suhu
kamar 20-25°C.
Pada praktikum ini juga dilakukan inkubasi pada suhu ruangan selama
beberapa menit, hal ini berguna agar reagen dan sampeldapat bercampur
dengan baik, sehingga pada saat pengukuran absorban hasilnya pun sesuai
dengan yang diharapkan. Saat proses inkubasi, terjadi reaksi antara reagen
dengan trigliserida yang terdapat pada larutan standar dan sampel.
Larutan sampel, standard dan blanko kemudian dibaca absorbansinya
dengan menggunakan instrumen spektrofotometer pada panjang gelombang
visible yaitu 505 nm. Prinsip dasar penetapan kadar dengan menggunakan
instrumen spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi antara radiasi
elektromagnetik UV-Vis dengan molekul yang mana akan terjadi absorpsi
cahaya oleh molekul apabila jumlah energi foton yang diserap persis sama
dengan perbedaan dua tingkat energi yang diperlukan oleh molekul untuk
berpindah ketingkat energi yang lebih tinggi. Pengukuran kadar sampel
dengan spektrofotometer UV-Vis harus memenuhi beberapa syarat yaitu
positif pada uji kualitatif, memiliki gugus kromofor yang mampu
mengabsorpsi sinar UV-Vis (Gandjar dan Rohman, 2007).
Pembacaan absorbansi standar dan sampel dilakukan pada panjang
gelombang 505 nm yang dikalibrasi dengan dengan menggunakan larutan
blanko. Larutan blanko merupakan larutan yang diperlakukan sama seperti
sampel namun tidak mengandung sampel yang dianalisis. Kalibrasi dengan
blanko bertujuan untuk membuat serapan pelarut menjadi nol sehingga tidak
akan mengganggu serapan dari senyawa yang diukur (Gandjar dan Rohman,
2007). Berdasarkan hasil praktikum diperoleh absorbansi dari standar yaitu
0,210, sampel 1 sebesar 0,016 dan sampel 2 0,03. Kadar trigliserida total pada
sampel serum kemudian dihitung dan diperoleh kadar total kolesterol pada
sampel 1 serum setalbesar 15,23 mg/dL dan sampel 2 serum sebesar 28,57
mg/dL. Sehingga mendapatkan rata-rata kadar trigliserida adalah 21,9 mg/dL.
Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung kadar
trigliserida total dalam serum dengan memanfaatkan serapan yang diperoleh
dari spektrofotometer :
Absorbansi tes
Kadar trigliserida total = Absorbansi standar x kadar standar kolesterol = mg/dL
Dari hasil yang didapat yaitu 21,9 mg/dL bahwa hasilnya didapat tidak
sesuai dengan literature. Literature menyebutkan kadar yang seharusnya
berada pada rentang 35-135 mg/dL. Hal ini disebabkan karena tidak
menginkubasi dengan suhu 37°C selama 20 menit tetapi menginkubasi
dengan suhu ruangan 20-25°C selama 10 menit.
VIII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari pembahasan tersebut yaitu
sebagai berikut:
1. Trigliserida adalah lemak netral suatu ester gliserol yang terbentuk dari 3
asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan
dengan gliserol maka dinamakan monogliserida.
2. Hasil absorbansi yang didapat yaitu standar yaitu 0,210, sampel 1 sebesar
0,016, dan sampel 2 0,03
3. Kadar sampel 1 yang telah dihitung yaitu 15,23 mg/dL, kadar sampel 2
yaitu 28,57 mg/dL. Sehingga didapatkan rata-rata kadar yaitu 21,9 mg/dL.
DAFTAR PUSTAKA
Azain, M.J. 2004. Role of fatty acids in adipocyte growth and development. Journal
of Animal Science. 2004. 82: 916-924.
Gandjar, I. G. & Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, 323-346, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Guyton A.C., Hall J.E., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi XI. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Mayes P. A. 2003. Biokimia Harper : Struktur dan Fungsi Vitamin larut-Lipid. Edisi
XXV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Pilliang, W.G. dan S.D.A. Haj. 2006. Fisiologi Nutrisi. Volume 1. Bogor: IPB Press