Bank Indonesia
Bank Indonesia
disusun oleh :
1. Putri Aprilia (201712084)
2. Aina Noor Cahyati (201712085)
3. Devi Hidayatun Ni’mah (201712086)
4. Khofifah Indar Nur Aini (201712087)
5. Muhammad Ivan Farizky (201712088)
6. Ilma Wulandari (201712090)
7. Riezky Dwi Utami (201712092)
8. Hilmatul Lailin Nisfah (201712094)
9. Selvina Dewi Trikadayanti (201712095)
10. Indah Sukmawati (201712098)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PRAKATA..............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................1
BAB 2 GAMBARAN UMUM................................................................................3
2.1 Fungsi Bank Indonesia......................................................................................3
2.2 Tujuan dan Tugas Bank Indonesia....................................................................4
2.3 Struktur Organisasi Bank Indonesia.................................................................5
2.4 Perbedaan Bank Indonesia dengan Bank Lain..................................................6
BAB 3 PEMBAHASAN..........................................................................................7
3.1 Indonesia dalam Disrupsi Ekonomi..................................................................3
3.2 Sistem Pembayaran...........................................................................................4
3.3 Upaya Bank Indonesia Terkait Sistem Pembayaran.........................................5
BAB 4 PENUTUP...................................................................................................8
4.1 Simpulan...........................................................................................................3
4.2 Rekomendasi.....................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat
danhidayah-Nya sehingga penulis diberi kelancaran dalam menyelesaikan
penulisan laporan kuliah kerja lapangan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Jawa Timur. Tidak lupa pula sholawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan orang-
orang yang berjuang di jalan Allah SWT hingga akhir zaman.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Fintech ini merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dan teknologi yang
akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat. Fintech ini muncul
seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna
teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat.
Fintech mengubah sistem pembayaran di masyarakat dan telah membantu
perusahaan-perusahaan startup dalam menekan biaya modal dan biaya operasional yang
tinggi di awal. Fintech dalam sistem pembayaran mampu menggantikan peran lembaga
keuangan formal seperti bank. Kuatnya arus teknologi dalam sistem pembayaran
mendorong Bank Indonesia untuk memastikan lalu lintas pembayaran yang telah
terpenetrasi teknologi tetap berjalan dengan tertib dan aman.
Uang elektronik
Merupakan uang yang digunakan dalam transaksi internet dengan cara
elektronik. Uang elektonik (e-money) ini dibedakan menurut media dan
pencatatannya.
Berdasarkan media, e-money dibedakan menjadi:
A. Chip based,
Nilai uang disimpan dalam media chip dan transaksi dilakukan
secara offline. Contoh ATM BNI, ATM BRI, Flazz, Brizzi, dll.
B. Server based,
Nilai uang disimpan dalam media server dan transaksi dilakukan
secara online. Contoh: OVO, Go Pay,T-cash, dll.
Berdasarkan pencatatannya, e-money dibedakan menjadi:
A. Registered, yaitu apabila data identitas pemegangnya terdaftar dan
tercatat pada penerbit. Batas Saldo, saldo maksimal dibatasai sampai
dengan Rp 10 juta.
B. Unregisterd, yaitu apabila Data identitas pemegangnya tidak
terdaftar dan tidak tercatat pada penerbit, saldo maksimal dibatasai
sampai dengan Rp 2 juta.
Dompet elektronik
Yaitu produk layanan uang elektronik berbasis chip dan server. Contoh:
DANA.
3.2.3 Pengenalan QR Code
Quick Response Code (QR Code) adalah kode gambar serupa
barcode yang mengandung informasi tertentu yang dapat dibaca oleh
mesin pembaca (scanner). Pada awalnya QR Code dikembangkan untuk
cek stock industry manufaktur di Jepang.
Dalam sistem pembayaran, QR Code merupakan interface/kanal
yang menginisialisasi transaksi pembayaran dari customer ke merchant
melalui smartphone. Jenis transaksi menggunakan QR Code ada dua yaitu:
Merchant Presented Mode (MPM) Push Payment, dimana
Merchant menampilkan QR Code, konsumen scan QR Code.
Customer Presented Mode (CPM) Pull Payment, dimana konsumen
menampilkan QR Code, dan QR Code di-scan oleh merchant.
Untuk mempermudah lalu lintas pembayaran, Bank Indonesia
meluncurkan QR Code baru yang dinamakan QRIS (QR Code Indonesian
Standard). QRIS adalah standar QR Code pembayaran untuk sistem
pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Asosiasi Sistem
Pembayaran Indonesia (ASPI). QRIS ini menjadi sebuah QR Code yang
dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi pembayaran
elektronik.
3.3 Upaya Bank Indonesia terkait Sistem Pembayaran
3.3.1 Sosialisasi Ciri Keaslian Uang Rupiah
Sosialisasi ini dilakukan melalui media baik secara tatap muka
maupun melalui media. Secara tatap muka dapat dilakukan pada orang-
orang yang melakukan kunjungan di Bank Indonesia, maupun door to
door ke sekolah-sekolah. Sedangkan, melalui media dilakukan dengan
menampilkan iklan baik di televise maupun media sosial.
3.3.2 Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)
Gerakan Nasional Non Tunai dicanangkan pada tanggal 14
Agustus 2014 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
penggunaan instrument non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk
suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrument non
tunai khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.
Dibandingkan negara-negara ASEAN, pengguna transaksi
pembayaran berbasis elektronik yang dilakukan masyarakat Indonesia
relative masih rendah, sementara dengan kondisi geografi dan jumlah
populasi yang cukup besar, masih terdapat potensi yang cukup besar untuk
perluasan akses sistem pembayaran di Indonesia. untuk itu, Bank
Indonesia bersama perbankan sebagai aktor utama dalam penyediaan
layanan sistem pembayaran kepada masyarakat perlu berkomitmen untuk
mendorong penggunaan transaksi non tunai oleh masyarakat dalam
mewujudkan instrument non tunai.
Manfaat GNNT:
a) Praktis
Tidak perlu membawa banyak uang tunai, higienis.
b) Akses lebih luas
Meningkatkan akses masyarakat ke sistem pembayaran
c) Transparansi transaksi
Membantu usaha pencegahan dan identifikasi kejahatan criminal
d) Efisiensi Rupiah
Menekan biaya pengelolaan uang rupiah dan cash handling
e) Perencanaan ekonomi lebih akurat
Transaksi tercatat secara lebih lengkap sehingga perencanaan lebih
akurat
Kondisi yang diharapkan
Less Cash Society
4.1 Simpulan
Besarnya pengguna internet di Indonesia mengakibatkan perubahan-
perubahan di berbagai sektor, salah satunya adalah di bidang ekonomi. Perubahan
di bidang ekonomi yang dipicu oleh disrupsi teknlogi terlihat jelas dengan
menjamurnya startup di Indonesia. Munculnya startup mulai dari e-commerce
dan fintech memberi pengaruh terhadap lalu lintas sistem pembayaran di
Indonesia. Bank Indonesia sebagai bank sentral perlu melakukan penyesuaian
dengan era digitalisasi ini untuk tetap menjaga kestabilan nilai Rupiah dan
kelancaran sistem pembayaran. Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya
untuk tetap menjaga kelancaran sistem pembayaran ini dengan sosialisasi ciri
keaslian uang Rupiah, Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), dan merumuskan
kebijakan untuk tetap menjaga lalu lintas pembayaran tetap aman.
DAFTAR PUSTAKA
https://apjii.or.id
https://bekraf.go.id
https://bi.go.id