Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan Miokard Infark pada Klien Tn.

Snrt
di Ruang ICCU RS. DR Sardjito Yogyakarta

Nama Mahasiswa : Aris Widodo


Tempat Praktek : Ruang ICCU RS. DR. Sardjito Yogyakarta
Tanggal : 27 Juni – 2 Juli 2005

Pengkajian
I. Identitas Klien
 Nama : Tn. Snrt
 Umur : 56 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki – Laki
 Alamat : Godean, Sleman
 Pendidikan : D III
 Pekerjaan : Swasta
 Status Perkawinan : Kawin
 Tanggal MRS : 22 Juni 2005
 Tanggal Pengkajian: 27 Juni 2005
 Sumber Informasi : CM. Klien dan istrinya

II. Status Kesehatan Saat ini :


1. Alasan kunjungan/keluhan utama :
1 MSMRS Klien mengalami sesak napas , nyeri dada seperti tertikam pada
daerah dada dan badan terasa lemah .
HMRS Keluhan menetap dan semakin berat, kemudian klien dibawa ke RS. DR.
Sardjito.
Saat dikaji Klien : masih mengeluh nyeri dada, sesak napas dan badan terasa
lemah. Keringan dingin, Rasa seperti demam, Kalau bergerak rasa nyeri,
2. Diagnosa medik
Akut Myocard Infark

III.Riwayat kesehatan yang lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
 kanak-kanak , panas, batuk, pilek
 Pernah mengalami nyeri dada, tapi hanya sesaat
 Operasi : Klien belum pernah mengalami tindakan operasi.

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 6


2. Alergi
Tidak ada riwayat alergi, baik obat maupun makanan.

3. Kebiasaan yang negatif


 Merokok sehari habis 1 bungkus sejak 4 tahun yang lalu, tapi sudah berkurang
sejak merasa nyeri dada.
 Tidak ada pantangan makanan, lebih banyak konsumsi gorengan dan daging.
 Klien jarang melakukan olah raga.

4. Pola nutrisi
 Frekwensi makan : 3 kali sehari
 Berat badan : 63 kg
 Tinggi badan : 170 cm
 Jenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah
 Makanan yang disukai : gorengan, daging ( jeroan )
 Makanan pantang : Tidak Ada
 Nafsu makan : Normal
 Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : Tidak pernah menimbang berta badan

5. Pola eliminasi
Sebelum masuk RS:
BAB:
 Frekuensi : 1-3 x per hariPenggunaan pencahar : tidak ada
 Warna : kuning
 Konsistensi : lembek
BAK
 Frekuensi : 4-5 x per hari
 Warna : kuning
 Bau : amoniak

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 7


Setelah masuk RS
BAB:
 Frekuensi : 1-2 x per hari, di bantu orang lain dan dilakukan ditempat tidur
 Warna : kuning
 Konsistensi : lembek
BAK
 Menggunakan alat bantu DC
 Warna : kuning

6. Pola tidur dan istirahat


 Waktu tidur (jam) : 21.00 sampai 05.00 Wib
 Lama tidur/hari : 8 jam
 kesulitan dalam hal tidur :Sering terbangun saat tidur karena sesak napas dan
nyeri dada

7. Pola aktifitas dan latihan


 Saat di rumah sakit, klien hanya berbaring ditempat tidur, aktifitas dibantu orang
lain.

IV. Aspek Psikososial


1. Pola pikir dan persepsi
 Alat bantu yang digunakan : kaca mata
 Kesulitan yang dialami : sering pusing
2. Persepsi diri
 Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat sembuh/tidak ?
 Harapan setelah menjalani perawatan : ingin merubah semua kebiasaan yang
dapat mengganggu kesehatannya.
 Perubahan yang dirasa setelah sakit : semua kebiasaan dibatasi
3. Suasana hati

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 8


cemas, pasrah dengan penyakitnya

4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas, Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerah : Jawa
 Tempat tinggal : Dengan istri dan 3 orang anak
 Kehidupan keluarga :
1. adat yang dianut : Jawa
2. pembuatan keputusan : Sendiri, kadang dibantu istri.
3. pola komunikasi : baik
4. keuangan : memadai
5. kesulitan dalam keluarga : tidak ada
1. Kebiasaan seksual
 Tidak terkaji

2. Pertahanan koping
 Pengambilan keputusan : (X) sendiri (X) dibantu oleh istri
 Yang disukai tentang diri sendiri : Tidak banyak mengeluh
 Yang ingin dirubah dari kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang
menguntungkan.
 Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : membantu dalam
pelayanan perawatan

3. Sistem nilai dan kepercayaan


 Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah
sakit, sebutkan : sholat lima waktu.

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 9


V. Pengkajian Fisik
Tekanan Darah :125/85 mmHg, nadi :102 X / mnt, RR: 22 X/mnt, S: afebris
Kepala :
Bentuk bulat lonjong
Keluhan yang berhubungan : pusing
Mata :
Ukuran pupil : isokor : - Reaksi terhadap cahaya : baik, akomodasi : baik,
bentuk: simetris, Konjungtiva : tidak anemis, Fungsi penglihatan : terganggu , Tanda-
tanda radang : tidak ada, Pemeriksaan mata terakhir : Lupa , operasi : tidak, Klien
memakai kaca mata ,
lensa kotak : tidak.
Hidung :
Reaksi alergi : tidak ada , pernah mengalami flu : pernah, bagaimana frekuensinya
dalam setahun : 3 X setahun, sinus : - , perdarahan : tidak ada
Mulut dan tenggorokan:
Gigi geligi : Kesulitan/gangguan pembicaraan : tidak, kesulitan menelan : tidak,
pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah.
Pernafasan :
Suara paru : whezing (-), Ronchi basah (+), pola napas : teratur, Batuk (+), sputum :
(-), nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas, Batuk darah : (-), Ro terakhir
: MRS, Hasil : ada di dokter.
Sirkulasi:
Nadi perifer : Cukup, Capilary refilling : Kurang dari 3 detik, Distensi vena jugularis
:tidak ada , Suara jantung : aritmia (-), Suara jantung tambahan : (-), Irama jantung
(monitor) : (-), Nyeri :(-), Edema : (+), Palpitasi : (-), Baal : (+), Perubahan warna kulit :
tidak tampak, Clubbing : (-), Keadaan ektremitas : edem perifer tidak ada , Syncope
:kadang , Rasa pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP: tidak dipasang. Reflek
Hepatojugularis (+)
Nutrisi:

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 10


Jenis diet : Tingi kalori, tinggi protein , nafsu Kurang , rasa mual : kadang-kadang,
muntah , intake cairan : Peroral 1500 - 2000 cc/24 jam
Eliminasi:
BAB: penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-), Konstipasi: (-)
BAK:dengan DC : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter :(-), Urine out put : 500
-1000 cc/24 jam

Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola tingkah
laku : masih dalam batas normal, Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks:
baik, kekuatan menggenggam: menurun, Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (-), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada
Kulit
Warna : Sawo matang , Turgor : Normal , integritas : dalam batas normal.

Data Laboratorium
Pemeriksaan tanggal 26 Juni 2005:
Gula darah sewaktu:108, kreatinin (0,4Meq/dl ), BUN (10), SGOT (32), SGPT
(12), Protein total, BTA Positif, Hb, 10,6 mg/dl

Pengobatan
NaCl 500 cc/24 jam, Lisinopril 1 X 5 mg, Asa 1 X 100 mg, ISDN 3 X 5 mg,
Furosemid 1-0-0

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 11


Analisa Data
Data Kemungkinan Masalah
Penyebab
Data Subyektif : Ketidak seimbangan Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri dada, merasa tidak antara suplai dan
nyaman, kalau melakukan aktivitas terasa kebutuhan akan
nyeri dada oksigen.
Data Obyektif :
Tekanan Darah :125/85 mmHg,
RR: 22 X/mnt, S: afebris
Nadi cepat, ireguler, 102 x/menit,
berkeringat, ekspresi meringis,
Data subyektif : Menurunnya Penurunan
Klien mengeluh lemah, cepat lelah, sesak Kontraksi Jantung Cardiac out put
napas, sulit melakukan aktivitas karena
lelah, terasa berdebar –debar. Sering
terbangun pada malam hari karena sesak
dan nyeri dada
Data Obyektif :
Tekanan Darah :125/85 mmHg,
RR: 22 X/mnt, S: afebris
Nadi cepat, ireguler, 102 x/menit,
berkeringat, ekspresi meringis, Cappilary
refill kurang dari 3 detik, CTR 60 %
Data Subyektif Ketidak seimbangan Tidak toleransi
Klien mengeluh sesak bila bangun dari antara suplai dan terhadap aktivitas
posisi tidur. kebutuhan akan
Data Obyektif oksigen
Berkeringat dingin bila merubah posisi dari
tidur langsung duduk.
Klien tampak lemah
Data Subyektif Kelemahan/ Defisit Self Care
Klien mengeluh sesak bila melakukan Nyeri saat aktifitas
aktifitas.
Data Obyektif
Klien bedrest di tempat tidur.
Perawatan diri (makan, mandi, eliminasi)
dibantu alat dan orang lain.
Data Subyektif : Kurangnya informasi Cemas
Pasien mengatakan bahwa ia cemas tentang penyakitnya
dengan penyakitnya dan bertanya tentang
perkembangan penyakitnya
Data obyektif :

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 12


Klien sering merenung dan susah tidur,
banyak bertanya , Ekpresi wajah cemas,

Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan
akan oksigen.
2. Penurunan Caediac Out Put berhubungan dengan penurunan Kontraksi myocard.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara kebutuhan dan
suplai oksigen.
4. Defisit Self Care berhubungan dengan Kelemahan fisik/ nyeri akut
5. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan
perkembangannya.

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 13


Implementasi Keperawatan

1. Nyeri Akut b.d ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan akan oksigen.
No Hari,Tgl, Implementasi Evaluasi
DX Jam
1. Selasa S: Klien mengatakan nyeri dada
28 Juni 2005
07.30  Mengkaji karakteristik nyeri, masih sering muncul, apalagi

dan kebiasaan dalam kalau malam hari, jadi sulit

mengatasi nyeri. tidur,


O: Ekspresi nyeri masih tampak
07.40  Mengkaji faktor pencetus
pada saat perubahan posisi.
nyeri.
08.05 Tanda Vital:TD=124/85mmHg,
 Membantu klien memberikan
nadi=88X/mnt,
posisi yang nyaman.
RR = 25X/mnt, suhu: 37,1
10.00  Membatasi aktifitas klien.
A: Masalah belum teratasi
 Memonitor respon verbal dan
P: Ajarkan relaksasi nafas dalam
non verbal
Monitor Tanda Vital dan
12.00  Mengukur tanda vital:TD, nadi
respon Nyeri.
dan suhu
Batasi aktifitas klien.
13.30  Mengobservasi Keadaan
pasien
1 Rabu S: Klien menyatakan dengan
29 Juni 2005
08.10  Mengobservasi keadaan nafas dalam nyeri sedikit
pasien dan istirahat pasien berkurang. Klien mengeluh
08.15  Membantu klien untuk posisi sering nyeri pada punggung.
yang nyaman. O: Klien mengikuti anjuran
 Menganjurkan keluarga untuk latihan nafas dalam dengan
10.00
menjaga ketenangan agar antusias.
pasien dapat istirahat Ekspresi nyeri tidak tampak,
12.00  Mengukur tanda vital:TD, nadi T D = 115/80 mmHg, nadi =

dan suhu dan mengobservasi 84X/mnt, RR=26X/mnt.

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 14


keadaan klien. A: Masalah teratasi sebagian
12.30
P: Lanjutkan motivasi latihan
nafas dalam secara mandiri.
Motivasi klien untuk latihan
gerak miring kiri kanan untuk
mengurangi nyeri punggung.
1 Kamis S: Klien menyatakan nyeri sedikit
30 Juni 2005
08.00  Mengobservasi keadaan berkurang meski beraktifitas,
pasien dan istirahat pasien tapi masih tetap di tempat
 Membantu klien untuk posisi tidur.
yang nyaman. O: Klien tampak lebih nyaman

09.30  Motivasi klien untuk tetap Ekspresi nyeri tidak tampak,


membatasi aktifitas sebelum T D = 108/83 mmHg, nadi =
ada instruksi dokter untuk 81X/mnt, RR=24X/mnt.
latihan mobilitas. A: Masalah teratasi sebagian

10.15  Mengajarkan relaksasi teknik P: Motivasi klien untuk latihan

nafas dalam untuk mengurangi gerak miring kiri kanan dan

nyeri. duduk secara bertahap.


11.00  Menganjurkan keluarga untuk
menjaga ketenangan agar
pasien dapat istirahat
12.00
 Mengukur tanda vital:TD, nadi
dan suhu
13.30
 Mengobservasi keadaan
pasien

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 15


2. Penurunan Caediac Out Put b.d penurunan Kontraksi myocard.

No Hari,Tgl, Implementasi Evaluasi


DX Jam
2. Selasa S: Klien mengatakan tidak
28 Juni 2005  Kaji dan lapor tanda
07.30 berdebar-debar, pusing(-).
penurunan CO. O:Tanda Vital:
08.30  Melakukan pemeriksaan TD=124/85mmHg,
EKG. nadi=88X/mnt,
10.00  Mengukur tanda Vital. RR = 25X/mnt, suhu: 37,1
 Mempertahankan bed rest EKG dapat dilakukan
dengan kepala tempat tidur A: Masalah teratasi sebagian
elevasi 300 . P: Monitor tanda vital EKG
 Memberikan Oksigen 3 Liter secara berkala.
permenit
12.00  Memonitor kondisi klien.

2. Rabu S: Klien mengatakan tidak


29 Juni 2005
08.00  Mengobservasi kondisi klien. berdebar-debar, pusing(-).
 Melakukan balance cairan. O:Tanda Vital:

09.30  Menjelaskan kepada T D = 115/80 mmHg,


10.00 keluarga untuk membatasi nadi = 84X/mnt, RR=26X/mnt.
cairan yang masuk. A: Masalah teratasi sebagian
 Melakukan pemeriksaan P: Monitor tanda vital EKG
EKG. secara berkala.
 Mengukur tanda Vital. Motivasi klien latihan gerak

12.00  Mempertahankan bed rest secara bertahap.


dengan kepala tempat tidur
elevasi 300 .
 Memonitor kondisi klien.

13.00  Mengecek kepatenan aliran


O2
2. Kamis S: Klien menyatakan nyeri sedikit

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 16


30 Juni 2005  Melakukan kajian dan berkurang meski beraktifitas,
08.00
observasi adanya keluhan tapi masih tetap di tempat
dari klien. tidur.

08.30  Anjurkan pasien tidak O: Klien tampak lebih nyaman


mengedan bila buang air Ekspresi nyeri tidak tampak,
besar. T D = 108/83 mmHg, nadi =
 Berikan posisi semi fowler. 81X/mnt, RR=24X/mnt.

10.00  Melakukan pemeriksaan A: Masalah teratasi sebagian


EKG. P: Motivasi klien untuk latihan
 Batasi jumlah pengunjung. gerak miring kiri kanan dan
 Mengukur tanda Vital klien. duduk secara bertahap.
12.00  Mempertahankan bed rest
dengan kepala tempat tidur
elevasi 300 .
13.30  Memeriksa kepatenan aliran
O2 dan infus.
 Memonitor kondisi klien.

3. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen.

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 17


No Hari,Tgl, Implementasi Evaluasi
DX Jam
3. Selasa S: Klien menyatakan nyeri sedikit
28 Juni 2005
 Mengkaji kondisi klien. berkurang meski beraktifitas,
07.30
 Mengkaji status kekuatan tapi masih tetap di tempat
klien. tidur.
08.30  Menjelaskan kepada klien O: Klien tampak lebih nyaman
dan keluarga tentang Ekspresi nyeri tidak tampak,
aktivitas yang boleh Tanda Vital:TD=124/85mmHg,
dilakukan klien. nadi=88X/mnt,
 Membantu klien untuk latihan RR = 25X/mnt, suhu: 37,1
10.30
miring kiri kanan. A: Masalah teratasi sebagian
 Mengukur tanda vital: TD, P: Lanjutkan latihan mobilitas
12.00
nadi, RR dan suhu secara bertahap.
 Monitor dan observasi
12.30
kondisi klien.

3. Rabu S: Klien menyatakan nyeri sedikit


29 Juni 2005
08.00  Mengkaji kondisi klien. berkurang meski beraktifitas,
 Motivasi klien untuk tapi masih tetap di tempat

09.30 menghabiskan diet agar tidur.


menambah kekuatan. O: Klien tidak tampak Ekspresi
10.00
 Menjelaskan program latihan nyeri setelah latihan duduk.
duduk di tepi tempat tidur. Latihan duduk dilakukan
 Membantu klien latihan selama 15 – 20 menit tiap sesi.
duduk ditempat tidur. T D = 115/80 mmHg,
 Memantau adanya keluhan nadi = 84X/mnt, RR=26X/mnt.
12.00 saat latihan duduk. A: Masalah teratasi sebagian
13.00
 Mengukur tanda vital setelah P: Motivasi klien untuk latihan
latihan duduk. gerak miring kiri kanan dan
 Motivasi keluarga untuk duduk secara bertahap.

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 18


membantu klien latihan
duduk dan segera hentikan
bila muncul keluhan.
3. Kamis S: Klien menyatakan sudah bisa
30 Juni 2005
08.00  Mengkaji kondisi klien. duduk sendiri tanpa bantuan
 Motivasi klien untuk dan tidak ada keluhan.
menghabiskan diet agar O: Klien mampu duduk selama
menambah kekuatan. 20 menit dengan nyaman.

09.30  Membantu klien latihan Ekspresi nyeri atau sesak


duduk ditempat tidur. nafas tidak tampak,
 Memantau adanya keluhan T D = 108/83 mmHg, nadi =
saat latihan duduk. 81X/mnt, RR=24X/mnt.
 Mengukur tanda vital setelah A: Masalah teratasi sebagian
12.00
latihan duduk. P: Motivasi klien untuk lanjutkan
 Motivasi keluarga untuk latihan gerak secara bertahap
13.30
membantu klien latihan dan pantau tanda vital..
duduk dan segera hentikan
bila muncul keluhan.

4. Defisit Self Care b.d Kelemahan fisik/ nyeri akut


No Hari,Tgl, Implementasi Evaluasi

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 19


DX Jam
4. Selasa S:-
28 Juni 2005  Mengkaji kondisi klien.
07.30 O : Kondisi kulit bersih, bau
 Membantu klien
badan tidak ada.
membersihkan badan.
08.30 Pakaian klien juga bersih,
 Membantu klien mengganti
10.00
tempat tidur rapi dan bersih.
pakaian yang bersih.
BAB lancar, konsistensi
 Mengganti sprei dan
10.30 lunak, kuning tua.
membersihkan tempat tidur.
12.00 A : Masalah teratasi sebagian.
 Membantu klien buang air
P : Libatkan dan motivasi
besar ditempat tidur.
keluarga untuk ikut
membantu klien.

4. Rabu S:-
29 Juni 2005  Mengkaji kondisi klien.
07.30 O : Keluarga dapat berperan
 Motivasi keluarga untuk
aktif membantu klien
membantu klien mandi dan
memenuhi ADL.
ganti pakaian.
Kondisi kulit bersih, bau
07.40  Mengganti sprei dan
badan tidak ada.
membersihkan tempat tidur.
Pakaian klien juga bersih,
 Mendampingi keluarga saat
07.55 tempat tidur rapi dan bersih.
menyuapi klien.
Diet dapat dimasukan.
 Monitor dan observasi
A : Masalah teratasi sebagian.
12.00 kondisi klien
P : Berikan reinforcement pada
klien dan keluarga.

4. Kamis S:-
30 Juni 2005
08.10 O : Keluarga tampak telah dapat
 Mengkaji kondisi klien.
melakukan secara mandiri
 Motivasi keluarga untuk

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 20


membantu klien mandi dan dalam membantu klien
ganti pakaian. memenuhi ADL.
08.15  Mengganti sprei dan Kondisi kulit bersih, pakaian
membersihkan tempat tidur. rapi.
09.30  Mendampingi keluarga saat Diet dapat dimasukan.
menyuapi klien. A : Masalah teratasi sebagian.
13.30  Monitor dan observasi P : Libatkan dan motivasi
kondisi klien. keluarga untuk ikut
membantu klien.

5. Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit


No Hari,Tgl, Implementasi Evaluasi
DX Jam
5. Selasa S : klien mengatakan sudah tahu

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 21


28 Juni 2005  Mengkaji pengetahuan penyakit nya, tapi belum tahu
09.30
keluarga tentang penyakit proses perawatannya.
Klien. O : Klien baru rawat inap pertama
 Berikan privacy dan kali karena penyakit jantung.
10.00
lingkungan yang nyaman. Klien masih belum jelas
 Batasi staf perawat/petugas tentang prosedur perawatan.
kesehatan yang menangani Klien tampak tenang saat
pasien. ditemani perawat.
 Observasi bahasa non verbal A : Masalah teratasi sebagian
10.30
dan bahasa verbal dari P : Motivasi keluarga untuk lebih
gejala-gejala kecemasan. intensif memperhatikan klien.
 Menemani dan mengajak
12.00
ngobrol klien.
 Berikan kesempatan bagi
pasien untuk
mengekspresikan
perasaannya.
 Hindari konfrontasi dengan
pasien.
 Memberikan dukungan dan
12.15
pujian kepada klien atas
usahanya selama ini.
5. Rabu S : Klien dan keluarga
29 Juni 2005
09.40  Mengkaji kesiapan klien mengatakan sudah jelas
untuk menerima informasi. tentang kondisi klien.

09.45  Menjelaskan tentang Mereka juga menyatakan


penyakit klien: faktor resiko akan sebisa mungkin bekerja
dan kebiasaan yang sama dengan tenaga
merugikan klien. kesehatan yang merawat klien.

10.15  Berikan informasi tentang O : Klien dan keluarga tampak


program pengobatan dan mendengar penyampaian

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 22


hal-hal lain yang informasi dengan antusias.
mencemaskan pasien. Keluarga dan klien tampak
 Lakukan intervensi tenang dan mampu kerjasama
keperawatan dengan hati- dengan tim kesehatan.
hati dan lakukan komunikasi A : Masalah teratasi sebagian
terapeutik. P : Observasi adanya perubahan
12.00  Anjurkan pasien istirahat perilaku kecemasan pada klien
sesuai dengan yang dan keluarga, berikan
diprogramkan. dukungan yang tepat.

Kamis S : Klien mengatakan


30 Juni 2005
08.10  Menyapa klien dan perasaannya tenang dan tidak
menanyakan perasaannya. kawatir.
 Berikan kesempatan klien Keluarga menyatakan rasa
untuk mengekspresikan terima kasih atas bantuan

08.15 perasaan dan pendapatnya. perawat.


 Hargai setiap pendapat dan O : Keluarga dan klien tampak
keputusan klien dan tenang dan mampu kerjasama
keluarga. dengan tim kesehatan.
09.30
 Berikan dorongan pada Klien dapat beristirahat dengan
pasien bila sudah dapat cukup dan tenang.
merawat diri sendiri untuk A : Masalah teratasi sebagian
meningkatkan harga dirinya P : Lanjutkan observasi adanya
sesuai dengan kondisi perubahan perilaku
penyakit. kecemasan pada klien dan

09.40  Berikan pujian pada klien keluarga, berikan dukungan


dan keluarga atas kerja yang tepat.
sama mereka.
09.45  Memberikan kesempatan

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 23


pada klien dan keluarga
untuk bertanya bila ada yang
belum jelas.

Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 24


Aris Widodo/Gawat Darurat/ICCU RS DR Sardjito/2005 25

Anda mungkin juga menyukai