Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TENTANG MENULIS

A. Pendahuluan
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas tiga salah satunya adalah
agar siswa mampu mengaplikasikan dan mengemukakan pendapat serta gagasannya
melalui tulisan sederhana, dengan penulisan yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku.
Kendala yang sering ditemukan adalah siswa mengalami kesulitan untuk
mengawali menulis meskipun sudah ditentukan temanya Untuk itu peendidik seyogyanya
mengenalkan segala sesuatu yang berhubugan dengan menulis seperti: huruf kapital dan
tanda baca, Selanjutya untuk membuat kalimat yang baik guru bisa memulai mengajarkan
dari sebuah kata hingga menjadi kalimat-kalimat sesuai keinginan
Tidak semua siswa memiliki pemahaman yang sama. Olehkarena itu diperlukan
adanya catatan harian tentang siswa agar guru dapat mengambil langkah-langkah yang tepat
jika diperlukan.

A. Tujuan
Setelah melaksanakan pembelajaran diharapkan siswa dapat mengaplikasikan
penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam kalimat, menuliskan kalimat-kaliamt
sederhana sesuai permintaan guru, serta mampu membuat kalimat sendiri sesuai
keinginan siswa.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Membedakan kata dan kalimat
2. Membuat kalimat dengan baik dan benar
3. Menuliskan peristiwa yang dialami siswa minimal satu paragraf

C. Bahan
1. Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
2. Bahan bacaan lain yang relefan
3. Data siswa yang mungkin diperlukan untuk memahamkan materi pelajaran jika
diperlukan
D. Kegiatan
1. Identifikasi kemampuan intelektual
a. -. Mengelompokkan siswa yang mengalami kesulitan belajar / lambat untuk
memahami materi pembelajaran
b. Menentukan langkah-langkah pembelajaran

c. Menyiapkan gambar-gambar yang diperlukan

2. Kegiatan – kegiatan yang dapat dilakukan


a. Melengkapi cerita rumpang

Cerita rumpang adalah cerita yang belum selesai atau cerita yang belum lengkap.
Sebuah cerita terdiri dari beberapa paragraf-paragraf yang saling terkait, jika dihilangkan
beberapa kalimat dari paragraf itu maknanya tidak akan utuh. Dalam melengkapi cerita
rumpang, harus disesuaikan dengan isi cerita atau kalimat sebelum atau sesudahnya agar
cerita menjadi padu. Untuk melengkapi cerita rumpang, bisa ditambahkan tokok-tokoh
cerita yang bisa dibuat sendiri.
Contoh cerita rumpang

Kegiatan Keluarga Angga

Angga adalah anak (1)_______ di kelasnya. Selain (2)____, ia juga patuh kepada
orang tuanya. Ia disenangi teman-temannya karena (3)____dan (4)_____.
(5)______ adalah ayah Angga. Ia seorang (6)_________. Angga mempunyai adik
yang bernama (7)________. Pak Abas mempunyai pekerjaan sampingan, yaitu
memelihara (8)____ di (9)_____. Setiap pagi Angga rajinmembantu ayahnya untuk
(10)_____ dan (11) _____. Anggi membantu (12)_____ dan (13)______. Tepat
pukul (14)_____ mereka sarapan bersama di (15)_____, kemudian Angga dan adiknya
berangkat ke (16)______. Siang hari Angga dan Anggi pulang dari (17)______.
Mereka segera(18)______ dan mencuci (19)______. Mereka menunggu (20)_____
pulang dari(21)______, lalu (22)______ siang bersama.

Untuk dapat melengkapi cerita rumpang di atas dapat ditambahkan kata-kata berikut :
(1) terpandai, (2) pandai, (3) rajin, (4) tidak sombong, (5)Pak Midun, (6) Guru, (7)
Anggi, (8) ayam, (9) itik, (10) memberi makan, (11) mengumpulkan telur, (12) memberi
makan, (13) mengumpulkan telur, (14) 06.30, (15) ruang makan, (16) sekolah (17)
sekolah, (18)menyapu, (19) piring, (20) Ayah, (21) Sekolahan, (22) mereka.

Penambahan kata-kata isian bias diacak penempatannya

c. Menuliskan lanjukan cerita sederhana

Cerita sederhana bsa berupa cerita anak atau cerita lain yang popular Guru mrnuliskan sau
dua kalimat dongeng di papantulis kemudian satu persatu siswa diminta menuliskan kelanjutan
cerita tersebut Hingga menjadi satu cerita yang utuh sesuai keinginan guru
d. Menceritakan gambar
Gambar adalah salah satu media yang efektif dalam pembelajaran. Dengan melihat sebuah
gambar kita bisa menafsirkan cerita atau peristiwa yang terjadi

e. Menuliskan cerita yang pernah dialami siswa


Dalam kesehariannya siswa banyak mengalami peristiwa baik yang menyenangka maupun
yang menyedihkan. Dalam pembelajaran menulis, ini adalah salah satu cara untuk menarik
minat siswa. Menuliskan hal-hal yang pernah di alaminya.

-.

Anda mungkin juga menyukai