Anda di halaman 1dari 6

K.H SALEH DARAT DAN K.

H AHMAD DAHLAN
DI SUSUN OLEH

1. RAHMAT ROBANI
2. NUR FADHILAH
3. HADI ROSULI
4. HAPIZON
5. NANI MULYANI

MAN 1 PESAWARAN TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGHANTAR
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadiran allah yang maha esa,karna telah
melimpahkan rahmat- nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide idenya sehingga makalah ini bisa di susun dengan baik dan rapih.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.namun terlepas
dari itu,kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna ,sehingga kami
mengharap kan kritik dan saran dari yang bersifat membangun dan terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penulis
Daftar isi

HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 2


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 4

 A. Pengertian Erosi Air …………………………………… 4


 B. Penyebab Erosi Air …………………………………….. 6
 C. Dampak Erosi Air ………………………………………. 12
 D. Contoh Kasus Erosi Air ………………………………. 16
 E. Cara Mengatasi Erosi Air ……………………………. 20
 F. Upaya Pencegahan Erosi Air ……………………….. 25

BAB III PENUTUP ……………………………………………… 26

 A. Simpulan …………………………………………………… 30
 B. Saran ………………………………………………………… 31

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 32


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia setelah
NU. Pendidikan telah menjadi “trade-merk” gerakan Muhammadiyah, besarnya
jumlah lembaga pendidikan merupakan bukti konkrit peran penting Muhammadiyah
dalam proses pemberdayaan umat Islam dan pencerdasan bangsa. Dalam konteks ini
Muhammadiyah tidak hanya berhasil mengentaskan bangsa Indonesia dan umat
islam dari kebodohan dan penindasan, tetapi juga menawarkan suatu model
pembaharuan sistem pendidikan “modern” yang telah terjaga identitas dan
kelangsungannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Riwayat Hidup K.H. Ahmad Dahlan
2. Bagaimana strategi dakwah yg d gunakan?
3. Bagaimana sejarah penyebaranya?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui strategi dakwah para tokoh
2. Untuk mengetahui sejarah penyeberanya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BIOGRAFI TOKOH

1. K.H AHMAD DAHLAN

K.H. Ahmad Dahlan diakui sebagai salah seorang tokoh pembaru dalam pergerakan Islam
Indonesia, antara lain, karena ia mengambil peran dalam mengembangkan pendidikan Islam
dengan pendekatan-pendekatan yang lebih modern. Ia berkepentingan dengan pengembangan
pendidikan Islam masyarakat yang menurutnya tidak sesuai dengan ajaran Al –Qur’an dan
Hadits.
Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, 1 Agustus 1868 adalah seorang
Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga
K.H. Abu Bakar. K.H Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar
Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H.
Ibrahim yang juga menjabat sebagai penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu. Dalam
sumber lain K.H. Ahmad Dahlan dilahirkan pada tahun 1869.
Diwaktu kecil K.H. Ahmad Dahlan bernama Muhammad Darwis, nama Ahmad Dahlan adalah
pergantian setelah berangkat untuk menunaikan ibadah haji di Makkah. Sebelum mendirikan
Persyarikatan Muhammadiyah, beliau bergabung sebagai anggota Boedi Oetomo yang
merupakan organisasi kepemudaan pertama di Indonesia.
Dengan kedalaman ilmu agama dan ketekunannya dalam mengikuti gagasan-gagasan
pembaharuan Islam, K.H. Ahmad Dahlan kemudian aktif menyebarkan gagasan
pembaharuan Islam ke pelosok-pelosok tanah air sambil berdagang batik. K.H. Ahmad Dahlan
melakukan tabliah dan diskusi keagamaan sehingga atas desakan para muridnya pada tanggal
18 November 1912 K.H. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah. Disamping
aktif di Muhammadiyah beliau juga aktif di partai politik. Seperti Budi Utomo dan Sarikat
Islam. Hampir seluruh hidupnya digunakan utnuk beramal demi kemajuan umat Islam dan
bangsa. K.H. Ahmad Dahlan meninggal pada tanggal 7 Rajab 1340 H atau 23 Pebruari 1923 M
dan dimakamkan di Karang Kadjen, Kemantren, Mergangsan, Yogyakarta.
2. K.H SALEH DARAT

Anda mungkin juga menyukai