Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang keberadaannya sangat penting karena
tanpanya, hewan dan manusia tidak bisa hidup. Jika dihubungkan dengan ilmu pengetahuan
pada masa kini, tumbuhan disiplin ilmunya sendiri, yaitu botani. Botani itu sendiri mencakup
atau terdiri dari beberapa kajian salah satunya adalah morfologi atau ilmu yang mempelajari
bentuk tumbuhan yang tampak dari luar.
Tumbuhan identic dengan warna hijau, padahal yang berwarna hijau itu ialah warna dari
salah satu organ tumbuhan itu sendiri yaitu daun (walaupun daun tidak selalu berwarna
hijau). Jika mempelajari daun pada ilmu morfologi tumbuhan tentunya yang menjadi pokok
pembahasan bukanlah tentang cara bagaimana daun membuat makanan atau melakukan
fotosintesis, melainkan bentuk daun tersebut jika dilihat dari luar. Seperti yang sudah
diketahui bahwa tumbuhan sangat banyak jenisnya. Pada praktikum morfologi tumbuhan kali
ini diamati dari berbagai macam jenis tumbuhan yang berbeda serta membandingkan bagian-
bagiannya. Tiap jenis tanaman yang berbeda tentu akan mempunyai bentuk dan struktur,
bagian-bagian yang berbeda pula.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


1. PRAKTIKUM 1 :
- Untuk mengetahui struktur sel penyusun tumbuhan kentang, empulur batang singkong,
wotel, bawang merah, kapas dan kapuk randu melalui pengamatan mikroskop.

2. PRAKTIKUM 2 :
- Untuk mengetahui struktur penyusun dan bentuk trichomata pada daun waru, daun jeruk
nipis, daun sukun, dan daun jambu biji.

3. PRAKTIKUM 3 :
- Uuntuk mengetahui struktur tumbuhan dan bentuk stomata beserta bagian-bagiannya
pada daun soka, daun kumis kucing dan struktur batang bunga sepatu.

1
BAB II

2.1 ALAT DAN BAHAN

2.1.1 Alat dan Bahan Praktikum 1 :


- Kapas - Mikroskop
- Kapuk - Pipet tetes
- Empulur batang singkong - Silet
- wortel - Kaca preparat
- kentang - Kaca penutup
- bawang merah - Tissue
- Air - Alat tulis

2.1.2 Alat dan Bahan Praktikum 2 :


- Daun waru - Mikroskop
- Daun jeruk nipis - Pipet tetes
- Daun sukun - Silet
- Daun jambu biji - Kaca preparat
- Air - Kaca penutup
- Alat tulis - Tissue

2.1.3 Alat dan Bahan Praktikum 3 :


- Daun soka - Mikr|oskop
- Daun kumis kucing - Silet
- batang bunga sepatu - Pipet tetes
- Air - Kaca penutup
- Alat tulis - Kaca preparat
- Tissue

2
2.2 CARA KERJA
2.2.1 PRAKTIKUM 1
Empulur Batang Singkong :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil dan iris melintang batang singkong menggunakan silet (iris setipis mungkin)
3. Letakkan hasil irisan tersebut diatas kaca preparat.
4. Ambil air menggunakan pipet, lalu teteskan air (1 tetes saja) pada bahan yang sudah
berada diatas kaca preparat.
5. Tutup menggunakan kaca penutup, lakukan dari slah satu sisi agar mengurangi
gelembung udara masuk.
6. Letakkan kaca preparat yang sudah siap tersebut diatas mikroskop.
7. Atur letak, focus, perbesaran (10x dan 40x), dan cahaya nya hingga didapat gambar
yang dapat diamati dengan mudah.
8. Foto menggunakan handphone.

( Hal yang sama dilakukan pada irisan membujur )

Kentang :
1. Ambil dan iris daging kentang
2.Ambil kaca preparat, lalu tempelkan getah bekas irisan pada kentang tersebut pada kaca
preparat.
3. Tetesi dengan air (1-2 tetes saja)
4. Tutup menggunakan kaca penutup (mulai dari satu ujung sisi)
5. Letakkan pada mikroskop, lalu amati dengan perbesaran 10x lalu dilanjutkan 40x.
6. Foto menggunakan handphone.

Bawang merah :
1. Ambil satu helai lapisan bawang
2. Patahkan, lalu ambil tipis bagian luar lapisan menggunakan kuku/silet
3. Letakkan pada kaca preparat, tetesi dengan air 1-2 tetes.
4. Tutup menggunakan kaca penutup.
5. Amati menggunakan mikroskop
6. Ambil gambar meggunakan handphone

3
Wortel :
1. Ambil wortel dan iris melitang, usahakan setipis mungkin.
2. Letakkan pada kaca preparat, tetsi degan air 1-2 tetes, lalu tutup dengan kaca penutup.
3. Amati menggunakan mikroskop
4. Ambil gambar menggunakan handphone

Kapas dan Kapuk :


1. Ambil sedikit kapas dan/kapuk, usahakan sangat tipis
2. Lalu letakkan pada kaca preparat
3. Tetesi dengan air 1-2 tetes
4. Tutup menggunakan kaca penutup mulai dari satu ujung
5. Ambil gambar meggunakan handphone

2.2.2 PRAKTIKUM 2

Daun sukun :
1. Ambil daun sukun dan silet
2. Iris bagian bawah daun sukun setipis mungkin
3. Letakkan pada kaca preparat
4. Tetesi dengan larutan kloralhidrat 1 tetes saja
5. Tutup dengan kaca penutup (mulai dari ujung keujung)
6. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
7. Ambil gambar menggunakan handphone

Daun waru :
1. Ambil daun waru dan silet
2. Iris setipis mungkin bagian bawah daun waru menggunakan silet
3. Letakkan pada kaca preparat
4. Tetesi dengan larutan kloralhidrat 1 tetes saja
5. Tutup dengan kaca penutup (mulai dari ujung keujung)
6. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
7. Ambil gambar menggunakan handphone

Daun jeruk nipis :


1. Ambil silet, daun jeruk nipis dan wortel
4
2. Ambil kira-kira 1/3 bagian wortel, lalu iris/ belah membujur bagian tengahnya (tidak
sampai putus)
3. Ambil daun jeruk lalu belah menjadi 2 bagian
4. Letakkan/sisipkan daun jeruk yang sudah dipotong kedalam belahan wortel
tersebut(hanya untuk mempermudah mengiris daun jeruknya saja)
5. Iris daun jeruk setipis mungkin
6. Letakkan pada kaca preparat
7. Tetesi dengan larutan kloralhidrat 1 tetes saja
8. Tutup dengan kaca penutup (mulai dari ujung keujung)
9. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
10. Ambil gambar menggunakan handphone

Daun jambu biji :


1. Ambil daun jambu biji dan silet
2. Ambil setipis mungkin bagian belakang daun jambu menggunakan silet
3. Letakkan pada kaca preparat
4. Tetesi dengan larutan kloralhidrat 1 tetes saja
5. Tutup dengan kaca penutup (mulai dari ujung keujung)
6. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
7. Ambil gambar menggunakan handphone

2.2.3 PRAKTIKUM 3

Daun soka :
1. Ambil bagian bawah daun soka
2. Letakkan pada kaca preparat
3. Tetesi dengan larutan kloralhidrat 1 tetes saja
4. Tutup dengan kaca penutup (mulai dari ujung keujung)
5. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
6. Ambil gambar menggunakan handphone

Daun kumis kucing :


1.Ambil bagian bawah daun kumis kucing setipis mungkin menggunakan silet
2. Letakkan pada kaca preparat

5
3. Tetesi dengan larutan kloralhidrat
4.tutup dengan kca penutup ( dari ujun ke ujung)
5. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
6. Ambil gambar menggunakan handphone

Batang bunga sepatu :


1. Ambil batang bunga sepatu
2. Iris tipis menggunakan silet
3. Letakkan pada kaca preparat
4. Tetesi dengan larutan kloralhidrat
5.tutup dengan kca penutup ( dari ujun ke ujung)
6. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
7. Ambil gambar menggunakan handphone

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL PRAKTIKUM

7
3.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

UNTUK MENGETAHUI BAGIAN-BAGIAN SEL

1. Empulur Batang Singkong (Manihot utilisima/ Manihot esculenta Crantz)


Tanaman dengan nama spesies Manihot utilisima ini termasuk dalam family euphorbiaceae.
Dalam paktikum kali ini dilakukan pengamatan dengan irisan melintang dan membujur.
Pada pengamatan ini dilakukan dengan perbesaran 10x dan 40x. Empulur batang singkong
atau biasa disebut gabus ini memiliki dinding sel dan ruang sel.
Dinding sel pada adalah untuk memberikan kekakuan, kekuatan, dukungan struktural,
perlindungan terhadap stres mekanik dan infeksi.
Hasil irisan melintang batang singkong ini menghasilkan ruang-runag sel berbentuk segi
enam, tetapi agak berbeda dengan irisan melintang, irisan batang membujur ini
menghasilkan bentuk segienam agak memanjang.

2. Kapas ( Gossypium sp.)


Tanaman dengan nama spesies Gossypium sp. Ini termasuk dalam family Malvaceae. Dalam
Kapas merupakan tumbuhan yang sel kapasnya berbentuk memanjang seperti pita.
Sel kapas terdiri dari dinding sel dan torsi.
Dinding sel berfungsi untuk memberi bentuk sel dan melindungi bagian sebelah dalam.
Dinding sel terletak di sebelah luar membran plasma. Dinding sel dibentu oleh protoplasma
pada tahap telofase. Dinding sel tersusun atasselulosa, lignin, dan suberin sehingga bersifat
permiabel. Pada sel kapas juga memiliki puntiran (torsi) di beberapa bagian, dan tidak
memiliki organel-organel di dalam selnya, sehigga sel kapas merupakan sel mati. Sel
tersebut termasuk jenis sel sklerenkim, yang berfungsi jaringan penguat pada tumbuhan.

3. Kentang (Solanum tuberosum L.)


Kentang memiliki nama spesies Solanum tuberosum L dan termasuk famili Solanaceae.
Didalam kentang terkandung amilum. Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang
bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida. Hilus atau hilum adalah titik
permulaan (initial) terbentuknya amilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang
semakin banyak. Lamela adalah plat tipis, yang biasa berjumlah banyak yang saling
berdekatan, pada hewan. Selain organ pernapasan, lamela juga terdapat misalnya pada
8
permukaan kaki cecak, dan insang ikan. Kandungan amilum umbi kentang semakin
meningkat dari minggu ke –13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada
usia 7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum
setengah majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang
mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya
dikelilingi lamela bersama.

4. Wortel ( Daucus carota L.)


Wortel memiliki nama spesies Daucus carota L. yang termasuk kedalam family
Apiaceae. Pada praktikum kali ini, Wortel memiliki jaringan tumbuhan seperti sarang laba
laba. Sel wortel terdiri dari dinding sel, dan karoten.
Dinding sel berfungsi untuk memberi bentuk sel dan melindungi bagian sebelah dalam
Karoten adalah pigmen berwarna dominan merah-jingga yang ditemukan secara alami pada
tumbuhan dan buah-buahan. Beta karoten merupakan senyawa organik, secara kimiawi
diklasifikasikan sebagai hidrokarbon, dan secara spesifik diklasifikasikan
sebagai terpenoid (isoprenoid), mencerminkan bahwa ia merupakan turunan unit isoprena.
Penyerapan beta karoten oleh tubuh meningkat dengan meningkatnya asupan lemak, karena
karoten larut oleh lemak.

5. Bawang merah ( Allium cepa L.)


Bawang merah memiliki nama spesies Allium cepa L. yang termasuk dalam family
Liliaceae. Pada pengamatan mikroskop ini, menggunakan selaput/ lapisan luar helain
bawang. P ada pengamatan selaput bagian dalam bawang merah pada mikroskop terlihat
sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel- sel bawang merah terdapat organel-
organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus.
Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya
berbentuk oval dan merupakan organel terbesar dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir
yang mengandung zat warna ( ungu ).
Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada
yang berbentuk segienam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk
segiempat yang memanjang. Sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap
dan tidak berubah–ubah .
9
Kromatin adalah rangkaian kompleks DNA dan protein, dikemas bersama untuk
membentuk materi genetik dari kromosom. Kromosom adalah bagian tunggal dari DNA,
dalam bentuk melingkar, yang berisi di dalamnya, beberapa urutan gen, nukleotida dan
unsur-unsur peraturan. Kromatin ditemukan dalam inti sel dari setiap sel eukariotik.
Sebuah sel eukariotik dibedakan dari sel prokariotik, dengan adanya inti di dalam yang
berbeda, yang berisi kromatin. Kromatin adalah bentuk sangat padat dan compactified
materi genetik. Komponen utama dari struktur kromatin adalah DNA dan berbagai bentuk
protein histon, yang mengontrol dinamika ekspresi genetik.

6. Kapuk (Ceiba pentandra L.)


Kapuk memiliki nama spesies Ceiba pentandra L. dan termasuk dalam family Malvaceae.
Randu atau kapuk (Ceiba pentandra L.) merupakan pohon tropis yang banyak ditanam
di Asia. Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya;
pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel)
yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu
menyimpan udara sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi..
Nama lain dari tanaman Randu yaitu: Kapas, Kapok, Randu (Indonesia); kapok, cotton
silk tree (England); kapokier (Francis); kapokbaum (German); ceiba, ceibo (Spanyol).

UNTUK MENGAMATI TRICHOMATA

1. WARU (Hibiscus tiliaceus )


Waru memiliki nama latin Hibiscus tiliaceus yang termasuk dalam family Malvaceae.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa daun waru memiliki
epidermis atas dan bawah, trichomata kristal berbentuk bintang dengan lumen (ruang
di dalam dinding sel).
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.
Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan
permukaan bawah daun.

10
2. DAUN JAMBU BIJI ( Psidium guajava)
Jambu biji memiliki nama spesies Psidum guajava yang termasuk dalam family
Myrtaceae. Pada pengamatan yang telah dilakukan, daun jambu biji memiliki epidermis
dan trikomata menyerupai kristal. Trikomata adalah rambut bersel satu atau bersel
banyak yang terbentuk dari sel epidermis. Jaringan epidermis merupakan jaringan
tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis
sel yang berbentuk pipih dan rapat.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat.

3. DAUN JERUK NIPIS ( Citrus aurantifolia)


Daun jeruk nipis memiliki nama spesies Citrus aurantifolia yang termauk kedalam
family Rutaceae. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dalam sel daun jeruk
terdapat trichomata bentuk prisma, epidermis adaxial, palisade parenchym, ruang
kelenjar(schizolisigen), spora parenchym, dan epidermis abaxial. Epidermis adaxial
adalah lapisan jaringan atas yang biasanya terdiri dari satu lapis saja. Palisade
parenchym /parenkim pagar adalah tempat fotosintesis yang utama dan sel-sel
memanjang yang berada tepat dibawah jaringan epidermis daun, karena banyak
mengandung klorofil dibanding jaringan lainnya. Betuk lonjong yang berjajar seperti
tiang/pagar dan dalam parenkim palisade ini terdapat sel klorofil. Schizolisigen terbentuk
secara ruang schizogen(terjadi karena enjauhnya sel satu dengan sel lainnya) dan ruang
lisigen(ruang antar sel yang terjadi karena lisisnyadinding dan dikelilingi oleh sel-sel
yang hancur dan pecah disekitar ruang. Epidermis abaxial adalah lapisan jaringan
bawah daun yang biasanya setebal satu lapis saja yang menutupi organ-organ didalamnya

4. DAUN SUKUN (Arthocarpus altilis Fosberg)


Daun sukun memiliki nama spesies Arthocarpus altilis Fosberg yang termasuk kedalam
family Moraceae. Pada pengamatan yang telah dilakukan, daun sukun memiliki
trichomata bentuk kristal kersik dan juga lumen. Lumen adalah rongga dalam
dinding sel tumbuhan.

11
UNTUK MENGAMATI STOMATA

1. Daun soka (Ixora grandiflora Roxb)


Daun soka memiliki nama spesies Ixora grandiflora Roxb, yang termasuk dalam family
Rubiaceae. Pada pengamatan ini, daun soka memiliki stomata tipe parasitic, epidermis
bawah, sel penutup,sel tetangga, dan celah. Stomata adalah sebuah celah yang terdapat
pada epidermis tumbuhan hijau yang dibatasi oleh sel khusus yaitu sel penutup. Sel
penutup dikelilingi oleh sel yang sama atau berbeda dari epidermis lainnya yang disebut
sebagai sel tetangga. Stomata tipe parasytic yang merupakan tipe stomata yang sel
penutupnya didampingi oleh satu sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga
sejajar dengan sumbu sel penutup serta celah.

2. Daun kumis kucing (Ortosiphon aristatus)


Daun soka termasuk dalam family Lamiaceae. Dari pengamatan yang telah dilakukan,
pada daun kumis kucing terdapat stomata tipe diasytic, epidermis bawah daun,sel
penutup, sel tetangga dan celah. Stomata tipe diacytic adalah tipe stomata yang
dikelilingi oleh 2 sel tetangga.
Tipe stomata ini dapat ditemukan pada tumbuhan anggota Acanthaceae dan
Caryophyliceae.

3. Batang Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.)


Bunga sepatu termasuk dalam family Malvaceae. Dari pengamatan yang telah dilakukan,
batang bunga sepatu memiliki struktur epidermis atas, klorenzim, colenzim, parenchym,
sklerenchym, daerah detasi, floem, cambium, jari-jari xylem, trachea(lubang), tracheida,
dan empulur. Colenzim adalah sejenis jaringan dasar yang berperan sebagai jaringan
penguat. Sklerenkim adalah sekelompok jaringan dasar yang tersusun dari struktur
dinding sel yang mengeraskarena mengandung endapan selulosa dan lignin. Parenkim
adalah jaringan yang paling dasar. Xylem adalah jaringan prenkim yang mengangkut air
dan zat hara dari dalam tanah melalui akar hingga daun.. Floem adalah jaringan
parenkim yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
Empulur adalah bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. Klorenzim adalah
sel parenkim yang mengandung klorofil. Kambium adalah lapisan sel atau lapisan
jaringan pada tumbuhan yang aktif membelah. kambium terdapat diantara xylem dan
12
floem. Trakeid adalah merupakan unsur xylem yang lebih primitif dibandingkan dengan
trakea karena tumbuhan anggota Pteridophyta, Gymnospermae dan Spermatophyta fosil
hanya mempunyai trakeid. Trakea sianggap berasal dari trakeid. Keduanya dlaam
keadaan dewasa berbentuk bulat panjang berdinding lignin dan tidak memiliki kloroplas.
Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa pada trakeid tidak terdapat
perforasi(lubang-lubang) sedangkan pada trakea ujung-ujungnya penuh degan lubang.

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pada praktikum menggunakan mikroskop ini, dapat disimpulkan bahwa setiap organ
tumbuhan terdiri organel-organel dan sel-sel penyusun. Bentuk sel pada sel tumbuhan
memiliki bentuk yang teratur, hal ini dikarenakan adanya dinding sel yang berfungsi sebagai
pemberi bentuk sel sehingga bentuk sel tidak berubah-ubah dan sebagai pelindung organel
didalamnya. Tumbuhan memiliki masih banyak lagi sel penusun.
Tumbuhan juga memiliki sel mati. Sel dikatakan mati apabila iamemiliki ruang-ruang
kosong pada protoplsmanya, contohnya pada empulur batang singkong atau biasa disebut
gabus. Sel dikatakan hidup jika mengandung inti sel, plastid, dan masih banyak lagi.
Didalam organ tumbuhan lain pada tumbuhan seperti daun juga memiliki berbagai macam
komponen, ada trikomata atau bias disebut bulu pada daun dan juga stomata yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.

14

Anda mungkin juga menyukai