Anda di halaman 1dari 5

Rachel Elisabeth Christie

XII MIA / 15

Sejarah Hidup
Rachel Elisabeth Christie adalah seorang putri kecil yang dilahirkan dalam
keadaan normal oleh ibunya yang bernama Risma Yunita Sidabalok. Ia terlahir di
dalam keluarga yang sangat sederhana. Pada saat tiba harinya, ayahnya Christiono
Yuli Rahwanto berusaha mencari angkutan umum untuk pergi ke rumah sakit di
daerah Jakarta. Rachel lahir pada tanggal 4 Oktober 2002. Putri kedua dari kedua
orang tuanya. Rachel tumbuh menjadi anak yang lucu dan periang. Pipinya yang besar
membuat ia terlihat sangat lucu sehingga orang yang melihat ingin selalu
mencubitnya.

Sewaktu umur antara 2-3 tahun, Rachel mengalami step. Suhu tubuh Rachel
sangat tinggi hingga Rachel kejang-kejang. Dengan sigap ayahnya membawa Rachel
ke rumah sakit terdekat, jika sudah terlambat Rachel kemungkinan akan mengalami
autis atau meninggal. Rachel adalah anak yang sangat kuat. Hingga pada hari ke-3 di
rumah sakit, ia diizinkan untuk pulang. Karena kuasa Tuhan dan berkat usaha didikan
ayah dan ibunya Rachel tumbuh menjadi anak yang pintar dan ceria. Tingkahnya yang
lucu dan lugu sering membuat orang disekitarnya tertawa. Dari bertingkah seolah-olah
ia adalah pedagang sendal, tetapi ia juga melemparkan sendal-sendal itu masuk
kedalam kolam ikan bahkan Rachel pernah berlari secepat mungkin lalu melompat
masuk ke dalam kolam ikan. Rachel memiliki saudara perempuan, Zefany Lydia
Vevita. Jarak umur Rachel dengan saudarinya hanya 1 tahun, sehingga ayah dan
ibunya suka membelikan baju yang sama sehingga Rachel dan kakaknya terlihat
seperti saudara kembar.

Hubungan Rachel dengan saudarinya sangat dekat. Hampir setiap hari ia


makan bersama, bermain bersama, tidur bersama, bahkan sampai mandi bersama. Saat
selesai mandi orang tuanya sering memarahi Rachel dan saudarinya, karena Rachel
dan kakaknya selalu masuk kedalam bak mandi yang membuat airnya menjadi keruh.
Tetapi diam-diam Rachel dan saudarinya tetap masuk kedalam bak mandi tanpa
sepengetahuan ayahnya. Ada suatu ketika dimana saat Rachel dan saudarinya sedang
mandi didalam bak mandi dan mereka lupa untuk mengunci pintu sehingga
didapatinya mereka yang sedang masuk kedalam bak mandi oleh ayahnya

Pada umurnya yang ke-4 tahun akhirnya Rachel mulai masuk sekolah di TK
Santa Maria Monica Bekasi. Rachel bukanlah anak yang penakut, bahkan ia senang
sekali bertemu dengan teman-teman dan bermain bersama. Rachel pernah mengikuti
acara study tour di sekolahnya yaitu ke ragunan.

Pada umurnya yang ke-5 tahun Rachel merayakannya di sekolah. Rachel begitu
gembira dan bersemangat, hingga ayahnya terus mengabadikan momen-momen
tersebut melalui kamera. Rachel juga mengikuti ekstrakurikuler menari, hingga ia
mengikuti perlombaan dan mendapatkan juara 2. Diumurnya yang ke-5 rachel sudah
mulai didekati oleh cowok. Bahkan pada saat study tour ke waterboom, cowok
tersebut seperti terus mengejar-ngejar Rachel karena ia ingin memeluk Rachel. Karena
badannya yang besar, ia mendorong Rachel sehingga Rachel tenggelam dan membuat
Rachel kesulitan untuk bernafas.

Di umur Rachel yang ke-6 tahun, Rachel mulai masuk di sekolah dasar Santa
Maria Monica Bekasi. Pada saat Rachel kelas 2 SD, Rachel mulai punya teman
kelompok yang setiap hari jalan bersama-sama dan seperti tidak dapat dipisahkan.
Rachel juga banyak didekati oleh laki-laki. Saat Rachel kelas 3 SD mulai muncul
perasaan suka pada laki-laki. Bahkan ada cowok yang menyatakan cintanya kepada
Rachel, tetapi Rachel menolak. Rachel pernah dibully karena potongan rambut Rachel
yang sangat pendek dan membuat Rachel terlihat lucu dan aneh, hingga Rachel terus-
menerus di tertawakan oleh teman sekelasnya. Sampai Rachel tidak mau masuk
sekolah.

Rachel mulai memasuki kelas 4 SD, tetapi semakin hari ia menjadi anak nakal
dikarenakan pergaulannya dengan teman-temannya yang membuat ia menjadi malas
mengerjakan pr sehingga gurunya harus menghukum dia. Di kelas 5 SD Rachel mulai
ikut kegiatan ekstrakurikuler dance, tetap saja itu dikarenakan ia hanya mengikut
teman-temannya. Sifat malas Rachel mulai terus muncul hingga pada saat ia kelas 6
SD. Rachel mengikuti bimbingan belajar di sekolah, tetapi seringkali Rachel tidak
mengikuti bimbingan belajar, bahkan ia pergi main dengan teman-temannya. Rachel
pun juga sering berbohong pada ayahnya. Rachel memberitahu bahwa ia ingin kerja
kelompok, tetapi Rachel bermain di warnet bersama temannya. Ia pernah pergi sampai
ke terminal yang jaraknya sangat jauh dari rumahnya hanya untuk bermain di rumah
temannya.

Pada saat pengarahan untuk Ujian Nasional, Rachel bertemu dengan seorang
lelaki. Perasaan jatuh cinta mulai muncul dalam diri Rachel dan Rachel pun
berpacaran dengan laki-laki itu untuk yang pertama kalinya. Walaupun tidak terlalu
lama karena Rachel dan cowoknya hanya bertukar kirim pesan melalu sms sehingga
kemungkinan untuk dibalas sangat kecil. Bertemu disekolah pun juga sangat jarang.

Rachel mulai memasuki SMP kelas 1 di sekolah yang sama yaitu Santa Maria
Monica Bekasi, karena Rachel tumbuh menjadi anak yang ramah, lucu, periang dan
cantik, Rachel tidak disukai oleh kakak kelasnya karena sifat ramahnya Rachel
sehingga ia dekat dengan semua orang. Kakak kelas Rachel tidak suka apabila Rachel
mendekati pacarnya, sehingga kakak kelasnya itu mulai menghasut teman-teman
Rachel untuk menjauh darinya dan membuat berita yang tidak benar. Tetapi Rachel
adalah seorang yang penyabar dan menerima apa adanya walaupun itu seringkali
membuat ia menangis. Dengan sifat sabarnya perlahan temannya mengerti dan
mengetahui yang sebenarnya. Temannya mulai mendekati Rachel dan meminta maaf
atas perbuatan yang mereka perbuat. Itu membuat sifat ceria Rachel tumbuh kembali.
Pada saat hari ulang tahunnya, ia diberikan kejutan oleh teman-temannya.

Disaat SMP kelas 2 rachel dituduh oleh guru PKN nya dikarenakan nilai
Rachel yang naik drastis dari 65 ke 98 sehingga Rachel dituduh mencontek dengan
teman sebangkunya. Saat ditanya kembali untuk memastikan apakah Rachel
mencontek apa tidak, untungnya Rachel dapat menjawabnya dengan benar. Rachel
mulai rajin dan sikap nakal Rachel perlahan mulai hilang walaupun masih saja ia
mengerjakan pr disekolah itu semua juga dikarenakan pergaulan Rachel. Rachel
memiliki teman yang sama cerianya dengan Rachel hingga tiap hari tidak pernah tidak
tertawa.

Rachel mulai memasuki SMP kelas 3, dimana ia memang diharuskan untuk


belajar lebih serius dan meninggalkan sikap malasnya. Rachel tidak pernah ikut
kegiatan ekstrakurikuler. Ia lebih memilih tidur di rumah daripada mengikuti kegiatan
disekolah. Dan pada akhirnya dikelas 3 SMP ini, ia mengikuti ekstrakurikuler tata
rias. Ekstrakurikuler yang sangat santai tapi sungguh mengasikkan dan disitulah
Rachel mulai mengenal produk-produk kecantikkan. Rachel bersama temannya
pernah meminta uang 500 perak dengan orang-orang yang berbeda, dan total semua
uang yang telah dikumpulkan itu dapat dibelikan nutrisari dan snack-snack lain. Pada
saat Rachel berulang tahun ia diberikan kejutan oleh temannya, bahkan diberikan
sebuah kado bantal kecil yang fotonya penuh dengan foto dirinya. Saat mulai
mendekati ujian-ujian Rachel mulai mengikuti bimbingan belajar agar dirinya
semakin lebih paham.

Rachel mulai memasuki SMA kelas 1 dan disekolah yang sama juga, karena
Rachel adalah orang yang tidak mau hal yang rumit sehingga ia masuk disekolah yang
sama sejak ia TK. Walaupun ada perasaan ingin mengenal teman baru dan lingkungan
baru tetapi tetap saja Rachel memilih di sekolah yang sama. Rachel ingin berubah
menjadi anak yang rajin, pintar, dan aktif dalam kegiatan maupun kegiatan organisasi.
Diawal masuk SMA terdapat tes penjurusan untuk tau dijurusan apa nanti yang di
dapat. Dan Rachel masuk di jurusan IPA. Rachel didaftarkan untuk mengikuti OSIS di
sekolahnya dan Rachel pun lulus dalam wawancara. Rachel di jabatkan sebagai Sie.
Mading. Disitulah kreativitas Rachel mulai diasah dan dikembangkan. Karena
memiliki perasaan takut dan trauma pada kakak kelas, Rachel berubah menjadi anak
yang pendiam dan Rachel seperti tidak aktif dalam OSIS. Dalam osisnya Rachel juga
merasa ada kesenioritasan disini. Saat semuanya berjalan begitu saja, perasaan takut
Rachel perlahan mulai hilang dan ia mulai untuk mencoba aktif.

Rachel di kelas mendapatkan ranking yang sangat bagus. Rachel juga mulai
bersikap dewasa hingga ia mulai berpacaran dengan seorang laki-laki. Hubungan yang
sehat membuat Rachel merasa selalu di support dalam kegiatannya. Rachel juga
diizinkan oleh kedua orangtuanya untuk membawa motor walaupun masih dibatasi
jaraknya.

Rachel memasuki kelas 2 SMA dimana saat-saat nakal mulai tumbuh


dikalangan anak SMA. Walaupun begitu prestasi Rachel tetap bertahan, bahkan
Rachel dicalonkan sebagai ketua osis di sekolahnya. Rachel tidak percaya akan
dirinya sendiri, apakah ia dapat bekerja dengan baik atau tidak. Rachel membuat visi,
misi dan program kerjanya. Rachel menyampaikannya ke seluruh murid dengan rasa
penuh percaya diri. Bila ia gagal, setidaknya ia sudah mencoba dan melakukan yang
terbaik. Dan dari hasil perhitungan suara, Rachel terpilih menjadi wakil ketua osis.
Rachel dan ketua osisnya mempunyai prinsip sebagai leader bukan sebagai boss.
Rachel dan ketua osisnya ingin osis ini ada rasa kekeluargaannya bukan rasa senioritas
yang Rachel rasakan dulu.

Sekolah Rachel mengadakan live in yaitu tinggal di rumah warga. Kepribadian


dan karakter di kembangkan dan diperbaiki melalui pengalaman tinggal di rumah
penduduk ini.

Rachel memasuki kelas 3 SMA. Rachel mulai mencari tau passion hidupnya.
Karena disaat inilah akan banyak sekali persoalan yang akan dihadapi. Terkadang
Rachel tidak bisa membagi waktunya dengan baik. Waktu kegiatan osis, waktu
belajar, dan waktu mainnya. Tetapi Rachel harus mencari tau akan menjadi apa ia
kelak. Universitas dan fakultas apa yang ingin ia tuju. Sekarang Rachel masih terus
mencari passionnya dan berjuang di akhir semester sekolahnya.

Anda mungkin juga menyukai