Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada anak usia prasekolah mempunyai kemampuan motoric kasar dan halus
yang lebih matang dari pada usia toddler. Pada saat pertumbuhan dan
perkembangannya anak usia prasekolah sudah lebih aktif, kreatif, dan imajinatif. Pada
masa usia prasekolah ini aktifitas anak meningkat menyebabkan anak sering kelelahan
rentan terserang penyakit hingga anak diharuskan untuk menjalani hospitalisasi.
Kecemasan merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak karena
menghadapi stressor yang ada di lingkungan rumah sakit. (Supartini, 2016)

Berdasarkan hasil survei WHO tahun 2008 didapatkan sebanyak hamper 80%
anak mengalami perawatan di rumah sakit. sedangkan berdasarkan data Survei
Kesehatan Nasional (SUSENAS) tahun 2014 jumlah anaknprasekolah di Indonesia
sebesar 20,72% dari jumlah total penduduk Indonesia, berdasarkan data tersebut
diperkirakan 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi dan 45% diantaranya kecemasan.

Dari hasil riset penelitian terdahulu memang diketahui bahwa terjadi penurunan
tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Dari hasil
penelitian didapatkan bahwa rata- rata tingkat kecemasan responden sebelum dan
sesudah dilakukan terapi bermain lilin mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Maka dilakukannya penilitian ini apakah ada pengaruh terapi bermain menggunakan
platisin terhadap tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami
hospitalisasidi Rumah Sakit Siti Khadijah palembang .

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Adakah pengaruh terapi bermain
menggunakan lilin terhadap tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami
hospitalisasi di Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang?”

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah pengaruh terapi bermain menggunakan plastisin


terhadap tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi di
Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui apakah ada penurunan terhadap tingkat kecemasan pada anak
prasekolah yang mengalami hospitalisasi dengan menggunakan terapi bermain
plastisin

b. Untuk mengetahui hasil dari analisa pemberian terapi bermain menggunakan lilin
terhadap tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Instansi Akademik

Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang


pengaruh terapi bermain menggunakan plastisin terhadap tingkat kecemasan pada
anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi..

1.4.2 Bagi Rumah Sakit

Hasil skripsi dalam bentuk aplikasi riset ini diharapkan dapat


memberikan tambahan informasi bagi rumah sakit sebagai pemberi layanan
kesehatan masyarakat dalam menentukan kebijakan terkait dengan terapi
bermain menggunakan plastisin terhadap tingkat kecemasan pada anak
prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Aplikasi implementasi keperawatan
diharapkan benar-benar bisa dilaksanakan.

1.4.3 Bagi Penulis

Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan


pengalaman yang lebih khususnya dibidang keperawatan dengan terapi
bermain menggunakan plastisin terhadap tingkat kecemasan pada anak
prasekolah yang mengalami hospitaliasi.
1.5 Keaslian Penelitian

Nama Peneliti Judul Metode Hasil Keaslian


Penelitian

Dyah Ayu Intan Pengaruh Terapi Dengan penelitian Berdasarkan


Permata Dewi Bermain Plastisin Pra- Eksperiment penelitian dan
Terhadap dengan pembahasan
Penurunan pendekatan One melalui analisa
Kecemasan Group pre test pengaruh terapi
Akibat post test design. bermain plastisin
Hospitalisasi Pada Populasi dalam terhadap
Anak Usia penelitian ini penurunan
Prasekolah 93-6 seluruh anak usia kecemasanakibat
Tahun) di 3- 6 tahun di hospitalisasi pada
Pavilium Seruni Paviliun Seruni anak usia
RSUD Jombang RSUD Jombang prasekolah (3-6
Tahun 2018 sebanyak 56 anak tahun) dapat
dan sampel dalam disimpulkan:
penelitian ini
1. Tingkat
sebagian anak
kecemasan akibat
sebanyak 49 anak
hospitalisasi pada
dengan
anak usia
menggunakan
prasekolah (3- 6
teknik purposive
tahun) di Paviliun
sampling.
Seruni RSUD
Jombang sebelum
diberikan terapi
bermain plastisin
hampir
setengahnya dalah
kecemasan berat.
2. Tingkat
kecemasan
akhibat
hospitalisasi pada
anak usia
prasekolah (3- 6
tahun) di Paviliun
Seruni RSUD
Jombang sesudah
diberikan terapi
bermain hampir
setengahnya
banyak adalah
kecemasan
sedang.

3. Ada pengaruh
tingkat kecemsan
hospitalisasi anak
sebelum dan
sesudah dilakukan
terapi bermain
plastisin
diPaviliun Seruni
RSUD Jombang.

Alini Pengaruh Terapi Jenis penelitian Berdasarkan hasil


Bermain Plastisin ini menggunakan penelitian dan
(Playdought) eksperimen semu pembahasan dapat
Terhadap Anak (Quasi diuraikan :
Usia Prasekolah Eksperimental)
1. Rata- rata
(3- 6 tahun) Yang dengan
kecemasan anak
Mengalami rancangan.
sebelum diberikan
Hospitalisasi di Metode quasi
terapi bermain
Ruang Perawatan eksperimental plastisin
Anak RSUD (Non-Equivalent (playdought)
Bangkinang pretest- posttest) adalah 14,07.
Tahun 2017 merupakan suatu
2. Rata- rata
metode yang
kecemasan anak
menggunakan
setelah diberikan
hubungan sebab
terapi bermain
akibat yang
plastisin
melibatkan satu
(playdought)
kelompok subyek.
adalah 4,47.

3. Ada pengaruh
pemberian terapi
bermain plastisin
(playdought)
terhadap
perubahan
kecemasan pada
anak usia
prasekolah 3- 6
tahun yang
mengalami
hospitalisasi
diruangan
perawatan anak
RSUD
Bangkinang,
dibuktikan
dengan uji T-test
dependen dengan
P value 0,00
(P<0.05)
Ikbal Fradianto Pengaruh Terapi Jenis penelitian Berdasarkan hasil
Bermain Lilin ini adalah penelitian dan
Terhadap penelitian pembahasan
Penurunan kuantitatif, pengaruh terapi
Tingkat dengan bermain lilin
Kecemasan Pada menggunakan terhadap
Anak Usia desain penelitian penurunan tingkat
Prasekolah Yang pre- kecemasan pada
Mengalami eksperimental anak usia
Hospitalisasi di dengan one- prasekolah yang
RSUD dr. group pretest- mengalami
Soedarso posttest design hospitalisasi di
Pontianak Tahun tanpa adanya RSUD dr.
2014 kelompok kontrol. Soedarso
Pendekatan one Pontianak, maka
group pretest- dapat disimpulkan
posttest design bahwa tingkat
menggunakan kecemasan anak
satu kelompok prasekolah
subjek, dimana sebelum diberikan
diberikan pretest terapi bermain
(pengamatan lilin tertinggi pada
awal) terlebih tingkat
dahulu sebelum kecemasan
diberikan sanngat berat
intervensi, setelah yaitu jumlah
diberikan responden 18
intervensi, responden dengan
kemudian persentasi 90%,
dilakuakn tingkat
kembali posttest kecemasan anak
atau pengamatan prasekolah setelah
akhir. diberikan terapi
bermain lilin
tertinggi pada
tingkat
kecemasan
sedang yaitu
jumlah responde 7
responden dengan
persentasi 35%
dan ada pengaruh
terapi bermain
lilin terhadap
penurunan tingkat
kecemasan pada
anak usia
prasekolah yang
mengalami
hospitalisasidi
RSUD
dr.Soedarso
Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai