Anda di halaman 1dari 15

IST

(Intelligence Structure Test)

Oleh:
Aprilia Franciska NIM.71414003| Fadhiah Elbas NIM.71414005| Wahyu Puspita Dewi NIM.71414020
Sejarah Perkembangan Tes
Rudolf Amthauer (1953) di Frankfurt, Jerman.

Hipotesis Perkembangan:

“Komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis. Maksudnya


bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang
yang lain. Kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan
menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”

Intelligence Structure Test


Perkembangan Tes

a. Tes IST 1953

b. Tes IST 1955

c. Tes IST 1970

d. Tes IST 2000

e. Tes IST 2000-R


b. Tes IST 1955
a. Tes IST 1953 d. Tes IST 2000
• Usia 13-60 tahun
• Usia 14-60 tahun • Penggolongan jenis kelamin Pada IST 2000 tidak terdapat
• 4000 1953. • 8642 subjek soal kalimat pada soal hitungan

c. Tes IST 1970 e. Tes IST 2000-R


1. Usia 12-60 tahun Perkembangan subtes juga penambahan subtes.

1
2. Penggolongan tabel kelompok dan pekerjaan IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut:
3. 6 bentuk:
• paralel: A1 dan B2 atau C3 dan D4 dan yang 1. Grundmodul-Kurzform (Modul Dasar-Singkatan);
lainnya untuk pemerintah dan penggunaan khusus terdiri dari subtes : SE, AN, GE, RE, ZR, RZ, FA,
penyebaran bidang yang tidak merata, WU, dan MA.
menggunakan kalimat dalam subtes RA, sehingga
jika gagal mungkin karena tidak mampu 2. Modul ME: terdiri dari subtes ME Verbal dan ME
mengerjakan soal hitungan atau tidak mengerti Figural
kalimatnya.
3. Erweiterungmodul (Modul menguji pengetahuan);
terdiri dari subtes Wissentest (tes pengetahuan)
Subtes IST

a. SE (Satzerganzng) : Melengkapi kalimat


b. WA (Wortausuahl) : Mencari persamaan kata
c. AN (Analogien) : Mencari hubungan kata
d. GE (Gmeinsamkeiten) : mencari kata yang
mencakup dua pengertian
e. RA (Rechen Aufgaben) : Hitungan sederhana
f. ZR (Zahlen Reihen) : Deret angka
g. FA (Form Ausuahl) : Menyusun bentuk


h. WU (Wurfal Aufgaben) : Kubus
i. ME (Merk Aufgaben) : Mengingat kata
Aspek dalam Subtes
SUBTES ASPEK YANG DIUKUR ASPEK TERURKUR

a. SE Pembentukan keputusan, common sense • Berpikir konkrit praktis


(memanfaatkan pengalaman masa lalu), penekanan • Berpikir logis
pada praktis-konkrit, pemaknaan realitas, dan berpikir • Akal sehat (common sense)
secara berdikari/ mandiri. • Pembentukan keputusan
• Pemaknaan realita
• Berpikir mandiri
b. WA Kemampuan bahasa, perasaan empati, berpikir • Rasa bahasa
induktif menggunakan bahasa, dan memahami • Berpikir verbal
pengertian bahasa. • Pengertian bahasa
• Kemampuan empati
(menghayati)
• Komponen reseptif
c. AN Kemampuan fleksibilitas dalam • Daya mengkombinasikan
berpikir, daya mengkombinasikan, • Fleksibilitas/kelincahanberfikir
mendeteksi dan memindahkan • Menstransfer hubungan
hubungan- hubungan, serta kejelasan • Kejelasan dan konsekuen dalam berpikir.
dan kekonsekuenan dalam berpikir. • Analisa yang bersifat dugaan
• Suatu perkiraan yang paling berarti bagi
pengembangan studi ilmiah

d. GE abstraksi verbal, kemampuan untuk • Daya abstraksi verbal


menyatakan pengertian akan sesuatu • Pembentukan konsep (Pengertian)
dalam bentuk bahasa, membentuk • Berfikir logis dalam bentuk bahasa
suatu pengertian atau mencari inti
persoalan, serta berpikir logis dalam
bentuk bahasa

e. RA Kemampuan berpikir praktis dalam • Berpikir praktis dalam masalah hitungan


berhitung, berpikir induktif, reasoning, • Berpikir logis objektif
dan kemampuan mengambil • Berfikir matematis.
kesimpulan. • Mengambil keputusan
f. ZR Berpikir teoritis dengan hitungan, berpikir induktif • Berpikir teoritis dalam
dengan angka-angka, serta kelincahan dalam berpikir. berhitung
• Berfikir induktif angka
• Kelincahan berpikir
• Mengenali komponen ritmis

g. FA Membayangkan, kemampuan mengkonstruksi (sintesa • Kemampuan membayangkan


dan analisa), berpikir konkrit menyeluruh, serta • Kemampuan mengamati
memasukkan bagian pada suatu keseluruhan. • Berpikir secara utuh
menyeluruh.
• Mengenali komponen
konstruktif
g. WU Daya bayang ruang, • Daya bayang ruang
kemampuan tiga dimensi, • Menganli konstruktif teknis
analitis, serta kemampuan • Berpikir analitis.
konstruktif teknis.
h. ME Daya ingat, konsentrasi yang • Atensi
menetap, dan daya tahan. • Memori Mengingat kata yang
telah dipelajari
Skoring Tes IST

• Memeriksa setiap jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang telah


disediakan. Untuk semua subtes (SE, WA, AN, RA, ZR, FA, WU, & ME), kecuali
subtes 04-GE
• Nilai benar : 1, salah : 0
• Khusus 04-GE, tersedia nilai 2, 1, dan 0. Karena berbentuk isian singkat maka
nilai yang akan diberikan tergantung dengan jawaban yang diisikan
• Total nilai benar merupakan Raw Score (RW); nilai ini belum dapat diinterpretasi
sesuai dengan norma yang digunakan. Nilai RW yang sudah dibandingkan
dengan norma disebut dengan Standardized Score (SW). Nilai SW inilah yang
dapat menjadi materi untuk tahap selanjutnya, yaitu interpretasi. Adapun norma
yang digunakan adalah sesuai dengan kelompok umur subjek.
Interpretasi Tes IST

1. Taraf kecerdasan

Didapat dari total SW. Nilai ini dapat diterjemahkan menjadi


Intelligent Quotient (IQ). Nilai ini dapat menggambarkan
perkembangan individu melalui pendidikan dan pekerjaan.
Nilai ini perlu dihubungkan dengan latar belakang sosial serta
dibandingkan dengan kelompok seusianya.
2. Dimensi Festigung-Flexibilität.

Dimensi Festigung-Flexibilität menggambarkan corak berpikir yang dimiliki oleh subjek.


Dimensi Festigung-Flexibilität merupakan dua kutub yang ekstrim, Keduanya
menggambarkan corak berpikir yang ekstrim pula. Kutub Festigung memiliki arti corak
berpikir yang eksak, sedangkan kutub Flexibilität memiliki arti corak berpikir yang non-eksak.
Corak berpikir ini merupakan hasil perkembangan (pengalaman) individu yang akan semakin
mantap ke salah satu kutub seiring bertambahnya usia. Cara menentukan seseorang subjek
apakah memiliki kecenderungan Festigung atau Flexibilitat adalah dengan membandingkan
nilai GE+RA dengan nilai AN+ZR. Jika nila GE+RA lebih besar maka subjek memiliki
kecenderungan Festigung, sebaliknya jika nilai AN+ZR lebih besar maka subjek memiliki
kecenderungan Flexibilitat.
3. Profil M-W.

Profil M-W menggambarkan cara berpikir, apakah verbal-teoritis atau praktis-


konkrit. Untuk mendapatkan profil dalam bentuk huruf M atau W ini dapat dilihat
dari 4 subtes pertama (SE, WA, AN, GE) yang tampak pada grafik. Jika grafik
menunjukkan bentuk huruf M pada 4 subtes pertama maka profilnya adalah M
(verbal-teoritis), jika yang tampak adalah bentuk huruf W maka profilnya adalah
W (praktis-konkrit).
Fungsi dan Tujuan

Struktur intelegensi tertentu menggambarkan pola kerja tertentu,


sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu. IST
umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan
pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu
pengambilan keputusan dalam hidup individu.
Kesimpulan
Tes yang mengukur salah Tes ini dipandang sebagai gestalt (menyeluruh), yang terdiri
satu inteligensi ini dari bagian- bagian yang saling berhubungan secara makna
dikembangkan oleh Rudolf (struktur). Dimana struktur intelegensi tertentu
Amthauer di Frankfurt, meggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok
untuk profesi atau pekerjaan tertentu. Berdasarkan hal
Jerman pada tahun 1953. tersebut IST umum digunakan untuk memahami diri dan
pengembangan pribadi, merencanakan pendidikan dan
karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup
individu.

Anda mungkin juga menyukai