Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rubella yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau
campak 3 hari adalah sebuah infeksi yang menyerang terutama kulit dan
kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella (virus yang
berbeda dari virus yang menyebabkan campak), yang biasanya ditularkan
melalui cairan yang keluar dari hidung atau tenggorokan. Penyakit ini juga
dapat ditularkan melalui aliran darah seorang wanita yang sedang hamil
kepada janin yang dikandungnya. Karena penyakit ini tergolong penyakit
ringan pada anak – anak, bahaya medis yang utama dari penyakit ini adalah
infeksi pada wanita hamil, yang dapat menyebabkan sindrom cacat bawaan
pada janin tersebut. Sebelum vaksin melawan rubella tersedia pada tahun
1969, epidemi rubella terjadi, 6 – 9 tahun. Anak- anak dengan usia 5 - 9
menjadi korban utama dan muncul banayak kasus rubella bawaan.
Sekarang, dengan adanya program imunisasi pada anak - anak dan remaja
usia dini, hanya muncul sedikit kasus rubella bawaan.
Infeksi rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat
menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama
kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50% sedangkan jika
infeksi terjadi trimester pertama maka resikonya menjadi 25% (menurut
America College of Obstatrician and Gynecologist, 1981).

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penyusunan makalah ini memiliki tujuan umum yaitu untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok mata kuliah Asuhan Kebidaan IV.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian tentang rubella

1
b. Mengetahui tentang dampak – dampak infeksi rubella pada ibu
hamil dam janinnya
c. Mengetahui jenis dan gejala rubella
d. Mengetahui tenyang gambaran klinis

C. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakian metode studi
kepustakaan dengan mengumpulkan beberapa referensi diantara buku –
buku dan materi hasil pembelajaran yang berhubungan dengan judul
makalah serta informasi yang kami dapat dari internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rubella
Rubella atau dikenal dengan nama campak Jerman atau Measles
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella atau virus
campak. Virus ini biasanya menginfeksi tubuh melalui pernafasan seperti
hidung dan tenggorokan. Anak- anak biasanya sembuh lebih cepat
dibanding orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubella juga
biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, maka disarankan untuk
melakukan tes rubella sebelum hamil. Bayi yang terkena virus rubella
selama didalam kandungan beresiko cacat. Angka kejadian campak
Indonesia sejak tahun 1990 sampai 2002 masih tinggi ± 3.000 – 4.000 per
tahun. Umur terbanyak menderita campak adalah <12 bulan, diikuti
kelompok umur 1 – 4 dan 5 – 14 tahun. Akibat yang paling penting diingat
adalah keguguran, lahir mati, dan kelainan pada janin, yang terjadi jika
infeksi rubella ini muncul pada awal kehamilan, khususnya pada trimester
pertama. Infeksi rubella yang terjadi pada usia kehamilan >12 minggu
jarang menyebebkan kelainan.
Menurut ahli kebidanan dan penyakit kandunagn dr. I Nyoman
Hariyasa Sanjaya Sp.OG janin. “ bisa berakibat bayi cacat saat dilahirkan,”
jelasnya. Janin yang sudah tertular virus yang dikenal dengan sebutan
campak Jerman ini akan mengalami gangguan pada proses pembentukan
organ tubuh. Sekitar 90% bayi lahir tidak sempurna. Virus rubella bahkan
dapat mengakibatkan ibu hamil keguguran.
“jika virus tersebut menyerang ibu dengan kehamilan di bawah 12
minggu, terutama 8 minggu pertama, tingkat keparahan bawaan lebih tinggi
dibandingkan virus rubella masuk pada usia kehamilam lebih lanjut,”
paparnya.
Virus rubella biasanya masuk lewat darah ibu hamil. Virus otomatis
melewati plasenta, bahkan dapat langsung mengenai janin yang sedang

3
tumbuh atau mulai membentuk organ vital, termasuk pembentukan susunan
syaraf pusat atau otak. Atau yang berencana hamil, mendapatkan vaksin
untuk campak Jerman ini. Seoramg ibu hamil yang terkena penyakit ini saat
hamil, janinya bisa meninggal didalam kandungan atau lahir cacat. Kawan
dekatku mengalami ini. Kerusakan janin karena penyakit ini bisa congenital
pada jantung, telinga (tuli) dan syaraf ( bisa menyebabkan anak terbelakang
mentalnya).

B. Etiologi
Rubella merupakan mikroba yang jenis sifatnya menetap didalam
susunan saraf pusat seseorang yang terinfeksi. Ketika menetap, rubella bisa
menjadi aktif ( manifes), sehingga menimbulkan gejala demam rinagn,
sedikit batuk atau pilek, serta merah – merah pada kulkit penderitanya
selama 3 hari. Karena ringan gejala ini sering kurang diperhatikan oleh si
penderita.
Setelah virus tersebut seolah - olah tidur di dalam tubuh
penderitanya. Namun, sewaktu – waktu virus tersebut bisa berkembang dan
memunculkan gejala berat. Semua ini tergantung dari kekebakan tubuh
orang yang mengidapnya. Jika dibiarkan aktif, virus ini dapat mengganggu
perkembangan saraf motorik dan sensorik koordinasi keseimbangan
seseorang.
a. Masa inkubasi
Periode inkubasi rubella adalah 14 – 23 hari, dengan rata – rata inkubasi
adalah 16 – 18 hari. Masa inkubasi campak Measles adalah 9 – 11 hari
antara hari pertama tertular penyakitnya dan munculnya gejala pertama
yaitu gatal –gatal. Penyakit ini biasanya biasanya dialami antara 10 – 14
hari dari gatal pertama sampai gatal –gatal hilang. 90% orang yang
belum imunisasi campak dapat terkena penyakit ini dengan mudahnya,
karena tingkat penularannya sangat tinggi. Penyebaran virus ini dalam
bentuk cairan yang bersal dari mulut dan hidung melalui udara.

4
b. Jangka waktu
Ruam rubella biasanya berlangsung selama 3 hari. Pembengkakan
kelenjar akan berlangsung selama satu minggu atau lebih dan sakit
persendian akna berlangsung selama dua minggu.

C. Diagnosa
Tanda-tanda dan gejala rubella dimulai dengan adanya deman ringan
selama 1 atau 2 hari (99-1000 F atau 37,2 – 37,80 C) dan kelenjar getah
bening yang membengkak dan perih, biasanya dibagian belakang leher atau
di belakang telinga. Pada hari ke 2 atau ke 3, bintik – bintik ( ruam) muncul
di wajah dan menjalar ke arah bawah. Di saat bintik ini menjalar ke bawah,
wajahg kembali bersih dan bintik – bintik.
Ruam ruibella dapat terlihat sebagai titik merah atau merah muda,
yang dapat berbaur menyatu menjadi sehingga terbentuk tambalan berwarna
yang merata. Bintik ini dapat terasa gatal dan terjadi hingga tiga hari.
Dengan berlalunya bintik –bintik ini kulit yang terkena kadangkala
mengelupas halus. Ketika rubrlla terjadi pada wanita hamil, dapat terjadi
sindrom rubella bawaan yang potensial menimbulkan kerusakan pada janin
yang sedang tumbuh. Anak yang terkena rubella sebelum dilahirkan
beresiko tinggi mengalami keterlambatan pertumbuhan, keterlambatan
mental, kesalahan bentuk jantung dan mata, tuli, problematika hati dan
sumsm tulang.

D. Gejala
- Gejala klinis terjadi setelah masa tunas 10 –12 hari, terdiri dari tiga
stadium. Stadium prodromal, berlangsung 2 – 4 hari, ditandai dengan
demam yang diikuti batuk pilek susah menelan,stomstitis konjungtivis.
- Stadium erupsi, ditandai dengan timbulnya ruam selama 5 –6 hari.
Timbulnya ruam dimulai dari batas rambut dibelakang telinga,
kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke ektrimitas.

5
- Stadium konvalesens, setelah 3 hari ruam berangsur – angsur
menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit menjadi kehitaman
dan mengelupas yang akan menghilang setelah 1 – 2 minggu.
Gejala lain yang ditimbulkan :
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Demam diatas 380 C
- Maat terasa nyeri
- Muncul bintik – bintik merah diseluruh tubuh
- Kulit kering
- Sakit pada persendian
- Sakit kepala
- Hilang nafsu makan

E. Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan anti
rubella dan Ig M. Pemeriksaan anti rubella IgM terutama sangat berguna
untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan <18 minggu dan resiko infeksi
rubella bawaan. Jika pada screning tersebut dalam darahnya ditemukan IgM
denagn kadar cukup besar, berati tidak perlu dilakukan vaksinasi karena
telah memiliki antibody yang cukup bagus. Sebaliknya jika IgM ditemukan
dengan kadar rendah, perlu dilakukan imunisai rubella.

F. Pencegahan
Imunisasi campak termasuk dalam program imunisasi nasional yang
diberikan pada umur 9 bulan, merupakan campak 1, campak 2 diberikan
pada SD kelas 1, umur 6 tahun. Namun apabila mendapat MMR pada umur
15 bulan, campak ke 2 tidak perlu diberikan. Adapun imunisasi yang
dianjurakan yaitu MMR. Apabila sampai umur 12 bulan belum mendapat
imunisasi campak, MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan. Wanita usia
subur bisa menjalani pemeriksaan serologis untuk rubella secara luas sangat
penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini, yang pada akhirnya

6
dapat mencegah penyakit bawaan lahir akibat syndrom rubella bawaan.
Vaksin ini biasanya diberikan kepada anak – anak yang berisia 12 – 15
bulan dan menjadi bagian dari imunisasi MMR yang telah terjadwal. Dosis
kedua MMR biasanya diberikan pada usia 4 – 6tahun, dan tidak boleh lebih
dari 11-12 tahun.sebagaimana dengan imunisasi lainnya, selalu ada
pengecualian tertentu dan kasus – kasus khusus. Dokteranaka akan memiliki
informasi yang tepat. Vaksin rubella tidak boleh diberikan kepada wanita
hamil atau wanita yang akan hamil dalam jangka waktu satu bulan sesudah
pemberian vaksin. Pencegahan penularan virus rubella dapat dilakukan
dengan menigkatkan antibody.

G. Tinjauan Kasus
1. Data Subjektif :
- Timbulnya ruam ( bintil – bintil merah ) dari wajah keseluruh tubuh
- Pasien merasa demam
- Sakit menelan
- Sering mengantuk
- Hidung yang sesak dan basah
- Nafsu makan berkurang
2. Data Objektif :
- Suhu 37,3 – 37,8 0 C
- Luka pada tenggorokan
- Pembengkakan pada kelenjar thyroid
- Pemeriksaan laboratorium titer antibody dibawah 1: 10 Untuk
pemeriksaan serologi (IgM dan IgG) dari spesimen darah)
- Conjungtivitis rinan (penbengkakan pada kelopak mata dan bola
mata)

7
H. Planning
1. Pemeriksaan laboratorium titer antibody rubella
2. Memberikan air minum (dianjurkan untuk banyak minum), juice buah
dan istirahat yang cukup
3. Gunakan paporizer untuk melancarkan batuk dan saluran pernapasan
4. Penderita tidak di perbolehkan menonton TV karena mata mereka
sensitive terhadap cahaya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rubella yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau
campak 3 hari adalah sebuah infeksi yang menyerang terutama kulit dan
kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella ( virus
yang berbeda dari virus yang menyebabkan campak), yang biasanya
ditularkan melalui cairan yang keluar dari hidung atau tenggorokan.
Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui aliran darah seorang wanita yang
sedang hamil kepada janin yang dikandungnya Akibat yang paling penting
diingat adalah keguguran, lahir mati, dan kelainan pada janin, yang terjadi
jika infeksi rubella ini muncul pada awal kehamilan, khususnya pada
trimester pertama. Infeksi rubella yang terjadi pada usia kehamilan >12
minggu jarang menyebebkan kelainan. “jika virus tersebut menyerang ibu
dengan kehamilan di bawah 12 minggu, terutama 8 minggu pertama, tingkat
keparahan bawaan lebih tinggi dibandingkan virus rubella masuk pada usia
kehamilam lebih lanjut,”

B. Saran
1. Menjaga sanitasi atau kebersihan lingkungan sekitarnya
2. Menyarankan agar mengonsumsi makan makanan yang bergizi dan
bernutrisi
3. Menyarankan untuk banyak istirahat
4. Penderita tidak diperbolehkan menonton TV mata mereka sensitive
terhadap cahaya.
5. Menganjurkan untuk pola hidup sehat dengan olahraga yang bertujuan
untuk tetap dapat menjaga antibody

Anda mungkin juga menyukai