ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN“CA. SERVIKS “
Disusun oleh :
1. Definisi
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
Normalnya, sel yang mati seimbang dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel
tersebut sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel
tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga
membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang
tumbuh baru itu bersifat karsinogen. (Daniele gale 1996).
2. Etiologi
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko
dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
3. Manifestasi klinis
Metroragia
Kepitihan warna putih atau purulen yang berbau dan tidak gatal
Perdarahan pascacoitus
Perdarahan spontan
Adanya bau bsuk yang khas
Obstruksi tital vesika urinaria
Pada yang lebih lanjut ditemukan keluhan cepat lelah, kehilangan berat
badan, anemia.
4. Klasifikasi Klinis
Stage 0 : Ca.Pre invasif
Stage I : Ca. Terbatas pada serviks
Stage Ia ; Disertai inbasi dari stroma yang hanya diketahui secara histopatologis
Stage Ib : Semua kasus lainnya dari stage I
Stage II : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai kepanggul telah
mengenai dinding vagina. Tapi tidak melebihi dua pertiga bagian proksimal
Stage III : Sudah sampai dinding panggula dan sepertiga bagian bawah vagina
Stage IIIB : Sudah mengenai organ-organ lain.
5.Patofisiologi
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah
secara tak terkendali. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuaomosa yang
melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada
saluran servikal yang menuju kedalam rahim.Perubahan prekanker pada serviks
biasanya tidak meminimalkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika
wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear.
Pada kasus tertentu dimana operasi merupakan kontra indikasi, aplikasi radium
dengan dosis 6500-7000 rads/cGy di titik A (setinggi 2 cm dari oue dan sejauh 2 cm
dari sumbu uterus)tanpa penambahan penyinaran luar dapat dilakukan.
Pada tingkat klinik Ia, umumnya dianggap dan ditangani sebagai kanker yang invasif,
bila kedalaman invasif kurang dari atau hanya 1 mm dan tidak meliputi area yang luas
dan tidak melibatkan pembuluh darah atau limfe, penangananya dilakukan seperti
pada KIS di atas.
Pada klinik Ib. Ib occ. Dan Iia dilakukan histerektomi tadikal dengan limfadenektomi
panngul. Paska bedah biasanya dilanjutkan penyinaran, tergantung ada/tidaknya sel
tumor dalam kelenjar limfa regional yang diangkat.
Pada tingkat Iib,III, dan IV tidak dibenarkan melakukan tindakan bedah, untuk ini
primer adalah radioterapi. Sebaiknya kasus dengan karsinoma serviks selekasnya
dikirim ke pusat penaggulangan kanker.
Pada tingkat klinik IVa dan IVb penyinaran hanya bersifat paliatif. Pemberian
khemotherapi dapat dipertimbangakan. Pada penyakit yang kambuh satu tahun
sesudah penanganan lengkap dapat dilakukan operasi jika terapi terdahulu adalah
radiasi dan prosesnya masih terbatas padan panggul, bilamana prosesnya sudah jauh
atau operasi tak mungkin dilakuakn, harus dipilih khemoterapi bila syarat-syaratnya
terpenuhi, untuk ini tak digunakan sitostastika tunggal tetapi berbentuk regimen yang
terdiri dari kombinasi beberapa sitostatika (polokhemoterapi). Jika terapi terdahulu
adalah operasi sebaiknya dilakukan penyinaran bila prosesnya masih terbatas dalam
panggul (lokoregional), sedangkan kalau penyinaran tidak memungkinkan atau proses
penyebarannya sudah lanjut maka dipilih polikhemoterapi bila syarat-syaratnya
terpenuhi.
Ada kabar gembira bagi kaum perempuan dalam soal pencegahan penyakit
kanker. Saat ini ada imunisasi yang bisa mencegah munculnya kanker serviks (leher
rahim) di masa mendatang. Diharapkan, pemberian vaksin pencegah kanker serviks
itu bisa melenyapkan penyakit yang menjadi momok bagi kaum perempuan itu.
6. Pathway
Beberapa faktor
resiko
Supresi sumsum
tulang Pengobatan Mengganggu
dengan pembelahan sel-sel
kemoterapi hematopeitik normal
Trombositopenia
Anemia
Daya tahan tubuh
menurun
Resiko cidera
Perubahan perfusi
jaringan
Intoleransi aktivitas
Resiko terjadinya
infeksi
7. Penatalaksanaan
Stadium/tingkat keparahannya.
Stadium/Tingkat Penatalaksanaan
O biopsy kerucut
Histerektomi transvaginal
Ia Biopsi keucut
Histerektomi transvaginal
Ib, IIa Histerektomi radikal
IIb, III, IV Histerektomi transvaginal
Iva dan IVb Radioterapi
radiasi paliatif
kemoterapi
BAB II
TINJAUAN KASUS
KASUS
Nyonya E usia 45 tahun mengalami perdarahan jumlah banyak, warna merah dan bau.
Pasien mengeluh Pada malam hari sukar tidur, sering timbul nyeri pinggang serta
tidak nafsu makan. Pasien saat ini sudah tidak mengalami mensrtuasi/ menopause.
Menarche dalam usia 12 tahun.
Medis membuat diagnosa klien dengan Ca serviks, klien mengungkapkan
ketakutannya jika dia benar-benar menderita kanker, klien menanyakan apa lagi
pemeriksaan yang harus dilakukan, dan apakah pemeriksaan akan terasa sakit dan
menyebabkan perdarahan. Pasien juga mengatakan badannya lemas
TD 110/80 mmHg, Nadi 96x/menit, suhu 36,8 ºC, RR 20x/menit, BB 47 kg, TB 165
cm
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 45 tahun
Suku/bangsa : jawa
Agama : Islam
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Surabaya
Status perkawinan : kawin
Nama : Alm. k
Umur : -
Suku/bangsa : jawa
Agama : Islam
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Surabaya
Hub. Dengan klien: Suami
2. Riwayat kesehatan
a.Keluhan utama
klien megeluh mengalami perdarahan jumlah banyak, warna merah
dan bau. Pasien mengeluh Pada malam hari sukar tidur, sering timbl
nyer pinggang, bawah pusat dan kemaluan Saat nyeri datang wajah
pasien tampakmeringis menahaan sakit
klienjuga mengeluh tidak nafsu makan.
b. Riwayat obstetri
Klien mengatakan menarche umur 12 tahun, klien sudah tidak haid
lagi/meno-pouse sejak umur 40 tahun (5 tahun yang lalu) tapi 10 hari
yang lalu klien me-ngeluarkan darah seperti haid. Sebelum menopouse
siklus haid 28 hari,lama haid 3 hari,sedikit,encer warna merah,tidak
berbau, nyeri tidak ada. Keputih an 1 bulan yang lalu warna kuning,
sedikit, bau. Anak 4 orang,hidup 4 orang, Abortus tidak pernah
c.Riwayat perkawinan dan Keluarga Berencana.
Pasien menikah sekali dan menggunakan KB Steril setelah anak trakhir
lahir.
d. Riwayat kesehatan dahulu
-
e.Riwayat kesehatan keluarga
-
f. Genogram
Keterangan :
Perempuan hidup
Laki-laki hidup
Perempuan meninggal
Laki-laki meninggal
klien
b. Pola eliminasi
BaB 1 kali sehari lembek dan warna kuning. Bak 3-4 kali sehari, pada
ma-lam hari klien selalu ingin kencing.
c. Personal Hygiene
Klien senantiasa menjaga kebersihan tubuhnya, terutama vaginanya
dengan menggunakan rebusan daun sirih,tetapi bau tetap timbul.
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian
eliminasi
Mobilitas ditempat tidur
pindah
ambulasi
makanan
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu sbagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : Perlu bantuan alat dan orang lain
4 : tergantung ttotal/ tidak mampu
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Kesadaran kompos mentis, GCS : 15, klien tampak lesu
dan ekspresi wajah klien datar.
b. Penginderaan
Mata normal, konjunctiva agak pucat.
Telinga : bentuk dan fungsi normal
Lidah : bentuk dan fungsi normal
Hidung : bentuk dan fungsi normal
c. Pernafasan
RR : 20 X/mnt, gerakan dada simetris, retraksi (-), Wh -/-, Rh -/-, Sesak
(-).
d. Kardiovaskuler
T : 110/80 mmHg, N : 96 X/mnt, S : 36,8 oC, Cyanosis (-).
e. Pencernaan
Periastaltik (N),BAB (normal), Kelainan pada bentuk dan fungsi rectum
(-)
Abdomen asites (-),nyeri tekan (-).
f. Urogenital
Vulva : Fulsus (+), Fluor albus (-)
Vagina : Normal
Corpus Uteri : Antefleksi, massa (-),kesan normal
Adneksa Parametrium kanan dan kiri : Supel, Nyeri (-), Massa (-),
Cavum Douglas : Tidak menonjol, infiltrasi (-)
Insipikulo : Porsio terlihatrapat,berdungkul,fluksus (+),Fluor (-)
g. Integumen
Kulit warna putih,Turgor kulit kurang baik, kelainan tidak ada
h. Muskuloskeletal
Otot dan tulang lengkap dan normal tidak ditemukan kelainan.
i. Endokrin
Kelenjar tyroid : normal, payudara normal.
5. Pemeriksaan Penunjang
1. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.
Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
2. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat
yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal
akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna.
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu
dan dibesarkan 10-40 kali.
Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga
mudah untuk melakukan biopsy.
Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio,
sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak
terlihat.
4. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
5. Biopsi
Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
6. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan
epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi
meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
6. Terapi
1. Irradiasi
Dapat dipakai untuk semua stadium
Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
Tidak menyebabkan kematian seperti operasi.
Dosis :
Penyinaran ditujukan pada jaringan karsinoma yang terletak diserviks
Komplikasi Irradiasi
Kerentanan kandungan kencing
Diarrhea
Perdarahan rectal
Fistula vesico atau rectovaginalis
2.Operasi
Operasi limfadektomi untuk stadium I dan II
Operasi histerektomi vagina yang radikal
3.Kombinasi
Irradiasi dan pembedahan
Tidak dilakukan sebagai hal yang rutin, sebab radiasi
menyebabkan bertambahnya vaskularisasi, odema. Sehingga tindakan
operasi berikutnya dapat mengalami kesukaran dan sering menyebabkan
fistula, disamping itu juga menambah penyebaran kesistem limfe dan
peredaran darah.
Cytostatika : Bleomycin, terapi terhadap karsinoma serviks yang radio
resisten. 5 % dari karsinoma serviks adalah resisten terhadap
radioterapi, diangap resisten bila 8-10 minggu post terapi keadaan masih
tetap sama. macam obat sitotatiska ;
ANALISA DATA
DS : klien
mengatakanbadannya
terasa lemas
DO : -
DIAGNOSA
1. Nyeri b/d proses desakan pada jaringan intra servikal
3. Cemas b.d terdiagnose c.a serviks dan kurangnya pengetahuan tentang Ca.
Serviks dan pengobatannya.
4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan nafsu makan
5. Gangguan pola tidur b/d lingkungan yang tidak nyaman (nyeri) dan stress akibat
penyakit yang diderita
INTERVENSI
NO Tujuan Perencanaan
Intervensi Rasional
dx
1 Setelah dilakukan tindakan 1 X - kaji lokasi nyeri
24 jam diharapka klien tahu yang dirasakan
cara-cara mengatasi nyeri yang klien
timbul akibat kanker yang - kaji derajat
dialami nyeri yang
dirasakan klien
Kriteria hasil : dan nilai dengan
- Klien dapat menyebutkan skala nyeri.
cara-cara mengurangi - Ajarkan teknik
nyeri yang dirasakan relasasi dan
- Intensitas nyeri berkurang distraksi ketika
- skala nyeri berkurang/ nyeri dating.
hilang. - Anjurkan
- Ekpresi muka dan tubuh keluarga untuk
rileks mendampingi
klien
-Kolaborasi
dengan dokter
unuk pemberian
obat anti nyeri
EVALUASI
NO DIAGNOSA EVALUASI
1 Nyeri b.d proses desakan pada S : klien mengatakan nyeri
jaringan intra servikal berkurangdari skala 6 menjadi
skala 2
O : TD dan nadi dalam rentang
normal
A : tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Monitor TTV
Motivasi menggunakan tehnik
relaksasi jika nyeri terasa.
2 Gangguan perfusi jaringan (anemia)
b.d perdarahan
intraservikal S : klien mengatakan bahwa
Perdarahan intra servikal sudah
berkurang.
O : Konjungtiva tidak pucat
Mukosa bibir lembab
Klien tampak lebih bersemangat
dan ekspresi wajah tidak datar
lagi.
A ; tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Observasi perdarahan ( jumlah,
warna, lama )
3 Cemas b.d terdiagnose c.a serviks dan Pertahankan terapi IV
kurangnya pengetahuan tentang Ca.
Serviks dan pengobatannya. S : klien mengatakan cemas
berkurang, klien mulai ikut
berpartisipasi dalam rangka
pengobatan/ terapi.
O : klien tampak paham tentang
penyakit yang dideritanya.
A : tujuan tercapai.
P : ingatkan jika pasien lupa
5 Gangguan pola tidur b.d lingkungan S : klien mengatakan sudah bisa tidur
yang tidak nyaman (nyeri) dan stress pada malam hari, dengan jumlah
akibat penyakit yang diderita cukup.
O:-
A : masalah teratasi
P : tingkatkan kualitas tidur.
PEMBAHASAN
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal di sekitarnya.
Penyebabnya masih belum pastihanya saja ditemukan factor predisposisi dan factor
resikonya yaitu antara lain; Umur pertama kali melakukan hubungan seksual( semakin
muda melakukan hubungan seksual akan semakin besar resiko terjangkit), Jumlah
kehamilan dan partus ( semakin sering hamil dan semakin sering melahirkan anak
factor resiko semakin besar ), Jumlah perkawinan ( jumlah perkawinan semakin
banyak memungkinkan seseorang untuk multiple seksual. ), Infeksi virus ( HIV ),
Sosial Ekonomi ( social ekonomi rendah rentan terjangkit kanker serviks karena
kondisi lingkungan ), Hygiene dan sirkumsisi ( ), Merokok dan AKDR (alat
kontrasepsi dalam rahim).
Stadium/tingkat keparahannya.
Stadium/Tingkat Penatalaksanaan
O biopsy kerucut
Histerektomi transvaginal
Ia Biopsi keucut
Histerektomi transvaginal
Ib, IIa Histerektomi radikal
IIb, III, IV Histerektomi transvaginal
Iva dan IVb Radioterapi
radiasi paliatif
kemoterapi
Kanker serviks dapat dihindari dan dicegah dengan senantiasa hidup bersih dan
sehat, mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, menjauhi rokok dan
alcohol serta berolahraga untuk mempertahankan imunitas dan kekebalan tubuh
sehingga penyakit tidak mampir ke tubuh kita
KESIMPULAN
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal di sekitarnya.
Tanda dan gejala paling khas adalah adanya perdarahan warna merah jumlah
banyak dengan bau yang khas, penyebabnya belum diketahui akan tetapi telah
ditemukan factor resiko dan predisposisinya.
Kanker serviks dapat dicegah dan dihindari dengan cara menigkatkan kekebalan atau
immunitas tubuh yaitu degan cara berperilaku hidup sehat seperti makan dan minum
yang bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur, dll.
TANYA JAWAB
5. pada kasus ca serviks banyak dijumpai pada kelompok social ekonomi rendah,
hal ini berkaitan dengan
a. gizi
b. immunitas
c. personol hygiene
d. kualitas dan kuantitas makanan
e. semua jawaban benar
Jawaban : E
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart,s (1996), Textbook of Medical Surgical Nursing –2, JB. Lippincot
Company, Pholadelpia.
Doengoes, Marylin E., 1989, Nursing Care Plans, USA Philadelphia: F.A Davis
Company.
Lowdermilk. Perry. Bobak (1995), Maternity Nuring , Fifth Edition, Mosby Year
Book, Philadelpia.