Tugas 1
1. Novicha Effendi
2. Rahmi Fadila
3. Wica Widyanda
Tahun 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami sebagai penuis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul Pengetahuan Tentang Makhluk Hidup dan Metode Ilmiah mata kuliah Biologi Umum tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik materi,
penganalisaan, dan pembahasan, semua ini terjadi karena keterbatasan kemampuan, pengalaman,
dan pengetahuan yang penulis miliki. Atas bantuan dari semua pihak, akhirnya karya tulis ilmiah
terwujud sebagaimana adanya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak DR.Syamsurizal dan
Bapak Rijal Satria Ph.D sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran,
nasihat, dan petunjuk dalam penyusun makalah ini. Semoga hasil makalah ini, dapat bermanfaat
bagi yang membacanya dan tidak menutup kemungkinan untuk memberikan saran kepada
peniulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Simpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah Biologi lahir pada zaman peradaban Yunani, bios artinya hidup, sedangkan logos
artinya ilmu. Jadi, pengertian Biologi merupakan ilmu tentang kehidupan, yang sudah berakar dari
dalam diri manusia. Pengetahuan tentang kehidupan mulai dibicarakan sejak manusia banyak
manghadapi masalah, salah satu di antaranya adalah penyakit.
Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah makhluk hidup. Dengan mempelajari
kehidupan, kita bisa mengenal berbagai macam organisme. Dengan ilmu Biologi kita dapat
mengetahui tentang makhluk hidup yang ada di alam semesta ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Biologi merupakan kelompok ilmu murni (pure science). Kedudukannya sama dengan fisika, kimia,
dan matematika. Biologi sebagai ilmu murni berperan dalam pengembangan ilmu terapan (applied
science). Misalnya kedokteran, pertanian, dan farmasi. Jadi kalian tidak mungkin dapat
menguasai ilmu terapan tersebut tanpa menguasai biologi.
Keterangan :
1. Uniseluler : makhluk hidup bersel satu dan tidak bisa dilihat secara langsung.
2. Multiseluler: makhluk hidup bersel banyak, bisa dilihat langsung tanpa bantuan mikroskop.
3. Eukariotik: makhluk hidup yang memiliki membran inti sel, sehingga inti sel tidak bercampur
dengan sitoplasma (cairan sel).
4. Prokariotik: makhluk hidup yang belum memiliki membran inti sel.
5. Heterotrof: makhluk hidup yang mengambil bahan organik dari makhluk hidup lain dan tidak
dapat membentuk bahan organik sendiri.
6. Autotrof: makhluk hidup dapat menyediakan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
5
B. Cabang-cabang Biologi
Anatomi: Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup.
Andrologi: Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
Biologi
Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
molekuler:
Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu
Bioteknologi: yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan
peningkatan kesejahteraan manusia.
Dendrologi: ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
Ekologi:
lingkungan
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara
Evolusi:
perlahan-lahan dalam waktu yang lama
6
Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami
Fisioterapi:
kelumpuhan atau gangguan otot
7
Onkologi: ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi
Onthogeni:
dewasa
Patologi: Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi
Radiologi:
gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
Rekayasa
ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetik
Genetika:
8
2.3 Langkah Metode Ilmiah
1. Menyusun Rumusan Masalah
2. Menemukan hipotesis
Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengarruhi hasil penelitian. Ada 3
jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel tetap.
4. Melakukan Eksperimen
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan
langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat perkerjaan
yang harus dilakukan
5. Mengumpulkan Data
Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu
dapat memperoleh data yang lebih akurat.
Mengolah dan menganalisis data menggunakan tabel dan grafik akan menampilkan
bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas.
7. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam
kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan harus memutuskan apakah data
yang dikumpulkan mendukung data hipotesis atau tidak. Selain itu peneliti juga harus
mengulang penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
9
mereka berpikir bahwa cacing berasal dari tanah? Seperti yang terlihat dari isi teorinya, penganut
dari abiogenesis adalah ilmuwan-ilmuwan di masa lampau seperti Aristoteles (384-322 SM)
yang kemudian, Antony an Leuwenhoek, seorang Belanda, pada tahun 1677 ikut mendukungnya.
Antony memerlihatkan, melalui mikroskopnya, bahwa makhluk renik berasal dari jerami yang
direndam. Lalu, pada abad ke-19, teori ini disanggah.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori
ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan
pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menyanggah teori
abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah toples;
toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.
Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging
di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-
lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali
membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.Dia memodifikasi toples yang digunakan
dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal ini dia lakukan agar udara dari luar bisa
masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak dapat masuk sehingga mencegah
munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.
Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha membuktikan
bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan
pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda. Setelah
dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama diberi
penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat
bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain,
kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi karena adanya
aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri.
Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk
menyokong kehidupan. Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis,
berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori
abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah
labu berleher panjang. Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa
masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup)
10
3. Teori Evolusi Kimia
Teori ini menyatakan bahwa asal usul kehidupan diawali oleh terbentuknya senyawa organik di
atmosfer. Dengan adanya gas-gas seperti metana (CH4), hidrogen(H2), uap air dan amoniak di
atmosfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar.
Arkeologi adalah ilmu yang memperlajari tentang tulang belulang maka biologi
akan memiliki keterkaitan dan pengaruh yang sangat kuat karna terdapat cabang
ilmu biologi tentang struktur dan susunan tulang.
Saat belajar biologi tentu belajar mengenai respirasi,maka saat belajar geografi ada
keterkaitan ketika mempelajari tinggi rendah suatu daerah dan akan berlanjut
dengan pengaruh tinggi rendah daerah tinggal kecara seseorang bernafas /respirasi.
Biologi mempelajari fotosintesis sedangkan fotosintesis terjadi jika ada zat kimia
yang diperlukan.hasil fotosintesispun menghasilkan zat kimia.
Matematika dan biologi sama-sama memakai logika dan analisa serta perhitungan
matematis.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data di atas bisa disimpulkan bahwa makalah yang berjudul “Pengetahuan
Tentang Makhluk Hidup dan Metode Ilmiah” merupakan ilmu yang mempelajari segala
sesuatu yang berkaitan dengan makhluk hidup. Selain itu biologi disebut sebagai sebuah ilmu
sebab ia memiliki metode ilmiah. Berdasarkan metode ilmiah tersebut para ahli ilmu
pengetahuan alam memiliki pandangan yang berbeda mengenai asal usul kehidupan dari
percobaan yang telah dilakukan para ahli tersebut. Setiap percobaan dari para ahli ini pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan yang jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah ini dari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
makalah ini.
12
Daftar Pustaka
13