Anda di halaman 1dari 1

AKU

Sekujur tubuhku adalah rangka, yang akan hancur mengurai bersatu tanah.
Tinggallah aku yang akan melanjutkan perjalanan tak berujung. Aku adalah kamu. Kamu
adalah aku. Aku ada dalam dirimu. Kamu ada dalam diriku. Cinta, kebencian,
kecemburuan adalah emosi-emosi yang dimengerti oleh aku dan kamu, semua manusia.
Bila aku menunjuk diriku, lalu kamu merasa tertunjuk, itulah bukti bahwa aku adalah
kamu. Pun sama, ketika kamu menyentuh diri terdalammu, aku merasa tersentuh, itu
juga bukti bahwa kamu adalah aku. Tak ada salahmu padaku. Aku yang bersalah
padamu. Kamu adalah aku. Aku sudah memaafkanmu sebelum kamu meminta maaf,
tapi apa yang harus kumaafkan bila kamu tak punya salah padaku. Kukatakan aku telah
memaafkanmu sebelum kamu meminta maaf padaku, sebab kamu adalah aku, aku
memiliki harapan yang sama atas segala salahku, aku ingin diperlakukan sebagaimana
aku memperlakukanmu, semoga kamu memaafkan aku sebelum aku meminta maaf
padamu, sebab aku adalah kamu, kamu adalah aku. Mari memohon maaf kepada Sang
Maha Pemaaf. Aku, kamu, manusia, bukan pusat, melainkan bagian kecil dari alam
semesta, mari memohon perlindungan kepada Sang Maha Besar. Untukmu yang
tercinta, yang terkasih, yang tersayang, kamu adalah bintang dalam hatiku, yang selalu
mengingatkan sisi-sisi kemanusiaanku.

Anda mungkin juga menyukai