Anda di halaman 1dari 4

SEMESTER GENAP

BAB I IMAN KEPADA RASUL


Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator
A Amati Perhatikan
B Penasaran
C Buka Cakrawalamu
D Kembangkan Wawasanmu
E Refl eksi
F Rangkuman
KOMPETENSI INTI
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menghargai dan menghayatiperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalamjangkauanpergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapakan pengetahuan(faktua, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait penomena dan kejadian tampakmata.
Mengolah, menyajidan menalardalamranah konkret(menggunakan, mengurai,
merangkai,memodifiksi, danmembuat)dan ranah abstrak( menulis, membaca,menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yangdipelajari disekolah dan sumber
lainyang sama dalam sudut pandang teori.
KOMPETENSI DASAR
Beriman kepada Rasul Allah Swt
Meyakini sifat-sifat Rasul Allah Swt
2.1 meneladani sifat-sifatnya (rasul) dalam kehidupan
3.1 memahamipengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada rasul allah swt
3.2 menguraikan sifat-sifat rasul allah
4.1 menyajikan peta konsep pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada rasul
allah swt
4.2 menyajikan peta konsep sifat-sifat rasul allah swt
INDIKATOR
membiasakan diri menghayati nilai-nilai keimanan kepada rasul-rasul allah swt
2.1.1 membiasakan perilaku yang bersesuaian dengan beriman kepadarasul allah
swt
3.1.1 menjelaskan pengertian beriman kepadarasul allah swt
4.1.1 memaparkan pengertian, dalil, dan pentingnya beriman kepada rasul allah
swt
1.2.1 membiasakan sifat-sifat rasul allah swt
2.2.1 membiasakan perilaku meneladani sifat-sifatnya dalamkehidupan
3.2.1 menguraikan sifat-sifat rasul allah swt
3.2.2 menyebutkan sifat-sifat rasul allah swt
3.2.3 menyimpulkan sifat-sifat rasul allah swt
4.2.1 mencontohkan sikap amanah dalam kehidupan sehari-hari

Beriman kepada rasul allah


Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu tugas.
Menurut istilah agama, rasu adalah seorang lelaki yang terpilih untuk menerima
wahyu dari Allah dan ditugaskan untuk menyampaikan risalah kepada manusia.
Iman kepada para nabi dan rasul adalah merupakan salah satu rukun imam. Keimanan
seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan rasul allah dan
membenarkan bahwa allah telah mengutus mereka untuk menunjukkan, membimbing dan
mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran. Ditambah juga
keharusan membenarkan bahwa mereka telah menyampaikan apa yang allah turunkan
kepada mereka dengan benardan sempurna dan mereka telah berjihaddengan sebenar-
benarnya dijalan allah.
Adapun dalil tentang kewajiban iman kepada para rasul ialah sebagai berikut.
Allah berfirman :
‫آنمنن ال ر نرلسولل مبنما أ لن عمزنل مإل ني عمه ممعن نر مبرمه نوال علمعؤمملنونن ك ل ر لل آنمنن مبالل ر نمه نونمنلامئك نمتمه نوك لتلمبمه نولرلسلممه نلا ن لنفمررلق بني عنن أ ننحدد ممعن لرلسلممه نونقاللوا نسممععننا نوأ ننطععننا‬
‫غعفنران ننك نربرنننا نومإل نيعنك ال عنممصيلر‬
‫ل‬
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya
Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan allah swt
yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia
dan akhirat. Para rasul diutus untuk mengajarkan bagaimana mengerjakan ibadah
dengan baik dan benar sesuaipedoman pelaksanaannya agar manusia tidak merasa
teraniaya(terzalimi) diakhirat nanti, maka perlu dijelaskan perbuatan yang baik
yang harus dikerjakan dan perbuatan buruk yang harus ditinggalkan.
Sifat-sifat bagi rasul allah
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya
Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
a. As-Siddiq. As-Siddiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim
as. kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya
adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah. Peristiwa ini
diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini: ‫ب مإبعنرامهينم مإن ر نله نكانن مصمردييقا ن نمب ر ييا‬ ‫نواعذك لعر مفي ال عمكنتا م‬
Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an),
sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (QS. Maryam:
41)
b. Al-Amanah. Al-Amanah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh
as. mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. lalu Allah Swt. menegaskan bahwa
Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana dijelaskan dalam QS.
asy-Syu’ara/26 106-107 berikut ini: ‫ مإمرني ل نك لعم نرلسولل أ نمميلن‬. ‫ مإعذ نقانل ل نلهعم أ نلخولهعم لنولح أ ننلا تنتر نلقونن‬Artinya:
“Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (QS. asy-
Syu’ara: 106- 107)
c. At-Tablig. At-Tablig, yaitu rasul selalu meyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun
ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad Saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang wahyu yang
tidak terdapat dalam al-Qur’an, Ali pun menegaskan bahwa “Demi Zat yang membelah
biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang
terhadap al-Qur’an.” Penjelasan ini terkait dengan QS. al-Maidah: 67 berikut ini. ‫نيا‬
‫كامفمرينن‬ ‫ت مرنسال نتنله نوالل رنله ي نععمصلمنك ممنن ال ر ننامس مإ رنن الل رننه نلا ينعهمدي ال عنقعونم ال ع ن‬ ‫أ ني رلنها ال رنرلسولل بنلم رعغ نما أ لن عمزنل مإل ني عنك ممعن نر مبرنك نومإعن ل نعم تنعفنععل نفنما بنل ر نعغ ن‬
Artinya:“Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak
engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. al-Maidah : 67)
d. Al-Faṭanah. Al-Faṭanah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika
terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan
kehendak untuk meletakkan alHajar al-Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah, lalu
Rasulullah Saw. menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang
ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi meletakkan batu itu di tengahnya, dan mereka
semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah Saw.
2. Sifat Mustahil. Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul.
Sifat mustahil ini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.
a. Al-Kiẓẓib. Al-Kiẓẓib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua
perkataan dan perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta. ‫ نونما‬. ‫غنوىى‬ ‫نما نض رنل نصامحبلك لعم نونما ن‬
‫ مإعن لهنو مإ رنلا نوعحلي ليونحىى‬. ‫عمن ال عنهنوىى‬ ‫ ينن عمطلق ن‬Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak
(pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya
tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. an-Najm: 2-
4)
b. Al-Khianah. Al-Khianah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan
kepadanya pasti dilaksanakan. ‫عمن ال علمعشمرمكينن‬ ‫عمرعض ن‬ ‫ اتر نمبعع نما لأومحني مإل ني عنك ممعن نر مبرنك نلا مإل ىننه مإ ر نلا لهنو نوأ ن ع‬Artinya:
“Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain
Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. al-An’am: 106)
c. Al-Kiṭman. Al-Kiṭmān, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap
firman yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya. ‫لقعل نلا أ نلقولل ل نك لعم‬
‫ب نونلا أ نلقولل ل نك لعم مإمرني نمل نلك مإعن أ نتر نمبلع مإ ر نلا نما ليونحىى مإل ن ر ني لقعل نهعل ينعستنموي ال عأ ن ع‬
‫عنمىى نوال عبنمصيلر أ ننفنلا تنتننفك ر نلرونن‬ ‫معن عمدي نخنزامئلن الل رنمه نونلا أ ن ع‬
‫عل نلم ال عنغي ع ن‬
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan
Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula)
mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan
kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah
kamu tidak memikirkan(nya).” (QS. al-An’am: 50) d. Al-Baladah. Al-Baladah yaitu
mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah Saw. tidak bisa membaca dan menulis
(ummi) tetapi ia pandai.
3. Sifat jaiz bagi rasul
Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya
rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus,
sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul
tetap meninggal sebagai mana makhluk lainnya. Di samping rasul memiliki sifat wajib
dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil, rasul juga memiliki sifat jaiz, tentu saja
sifat jāiz-nya rasul dengan sifat jaiznya Allah Swt. sangat berbeda. Allah Swt.
‫ع‬ ‫ع‬
berfirman: ‫ب مم رنما تنعشنرلبونن‬ ‫ نما ىنهنذا مإ ر نلا بننشلر ممثعل لك لعم ي نأك للل مم رنما تنأك لللونن ممن عله نوي نعشنر ل‬Artinya: “...(orang) ini tidak
lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia
minum seperti apa yang kamu minum.” (QS. al-Mu’minun: 33)
Allah telah mengutus para rasul kepada manusia dan telah dihiasi dengan sifat
kesempurnaan melebihi makhluk allah yang lain namun mereka tidak akan terlepas dari
fitrah kemanusiaan yang ada dalam dirinya. Seorang rasul tetaplah sebagai seorang
manusia biasa yang berperilaku sebagaimana manusia.
lil tentang Adanya Rasul-Rasul Allah - Di antara para rasul itu ada yang
diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada juga yang tidakdiceritakan .

Dalam hadis Rosulullah SAW :

‫ ممائنلة ا نل عدف نوا نعربننعلة نومععشلرعونن ا نل عيفا نال رلرلسلل ممعن نذالمنك ثنل نثنلة ممائندة نونخعمنسنة‬: ‫ نيا نرلسعونل اللمه ك نعم مع ر ندلة ا عل نن عمبنيامء ؟ نقانل‬: ‫عن أ نمبى نذر نقانل‬
(‫غمفيعيرا )نرنواله أ نعحنمد‬
‫عنشنر نج ر يما ن‬
‫ن‬
Artinya: "Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah
para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara
mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R.
Ahmad)

Selain hadis diatas banyak sekali bukti-bukti sejarah yang menguatkan bahwasanya
Allah telah mengutus para rosulnya ke bumi ini.

Diantara salah satu sejarah yang menunjukkan bukti adanya Rosul Allah adalah makam
Rosulullah SAW dan masjid nabawi kota madinah.

Makam Rosulullah berada di dalam Masjid Nabawi. Makam Rosulullah adalah rumah
rosulullah dengan istrinya Siti Aisyah. Sedangkan masjid nabawi terdapat di
samping rumah Rosulullah dan Siti Aisyah.
. Hikmah beriman kepada Rasul Allah SWT.
Hikmah beriman kepada rasul Allah SWT dalam kehidupan, antara lain sebagai
berikut :
Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar
manusia pilihan-Nya.
Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan.
Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.
Lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam
menyampaikan agama Allah SWT kepada umatnya.
Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.

Anda mungkin juga menyukai